Anda di halaman 1dari 25

Pemerintahan Desa

Dr. Mike J Rolobessy


Pertemuan ke 7
Pokok Bahasan:
1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Desa
2. Pengertian RPJM Desa
3. Maksud dan Tujuan Peyusunan RPJM Desa
4. Dasar Penyusunan RPJM Desa
5. Mekaanisme Penyusunan RPJM Desa
Perencanaan Pembangunan Desa

Pasal 79 UU Desa menyebutkan Rencana Pembangunan Jangka


bahwa Pemerintah Desa Menengah Desa untuk jangka
menyusun perencanaan
Pembangunan Desa sesuai
waktu 6 (enam) tahun;
dengan kewenangannya dengan
mengacu pada perencanaan Rencana Pembangunan Tahunan
pembangunan Kabupaten/Kota. Desa atau yang disebut Rencana
Perencanaan desa dilaksanakan
dengan menyusun dokumen:
Kerja Pemerintah Desa, merupakan
penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Desa untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun
PENGERTIAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA
Pengertian

Proses Tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh


Pemerintah Desa dengan melibatkan Badan permusyawaratan
Desa dan Unsur Masyarakat secara partisipatif guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan desa
( Permendagri No 114 tahun 2014 Pasal 1)
LANDASAN HUKUM PERENCANAAN PEMBANGUAN DESA

UU No 6 Tahun 2014 RPJMD Desa + RKP DEsa


Tentang Desa
Pasal 79-80 Pro
du
T k
u
r Permendagri No 114
u
n Tahun 2014 Tentang
a PPD
n

PP No 43 Tahun 2014
Pasal 114-120 Turunan
1. Penyusunan PPD adalah bagian
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
2. PPD disusun secara partisipatif oleh
Pemerintahan Desa dan dlm penyusunannya
wajib melibatkan Lembaga Kemasyarakatan.
Makna Mendasar 3. PPD terdiri dari RPJM Desa dan RKP Desa
dalam Perencanaan 4. PPD didasarkan pada data dan informasi yg
Pembangunan Desa akurat a.l.:
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
b. Organisasi & tatalaksana Pemerintahan
Desa
c. Keuangan Desa
d. Profil Desa
e. Informasi lain terkait Pemdes dan
Pemberdayaan Masyarakat
TUJUAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

1. Pedoman penyusunan rancangan RPJMDesa,


RJPDesa dan DURK RKPDesa.
2. Memperkuat hak dan kewenangan serta
mengoptimalkan sumber-sumber kekayaan
desa.
3. Mencerminkan keberpihakan negara
terhadap hak-hak desa untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
RPJM Desa disusun dengan maksud menyediakan acuan resmi
Maksud bagi pemerintah desa untuk menyusun Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKP Desa), sekaligus merupakan acuan
Penyusunan penentuan pilihan-pilihan program kegiatan tahunan daerah yang
akan dibahas dalam rangkaian Forum Musyawarah Perencanaan
RPJM Desa Pembangunan Daerah secara berjenjang. Oleh karena itu, isi dan
substansinya mencakup indikasi rencana program dan kegiatan
lintas sumber pembiayaan baik APBD maupun APB Desa termasuk
Alokasi Dana Desa (ADD), dan lain-lain.
Menyediakan satu acuan resmi bagi pemerintah desa, dan lembaga-lembaga desa dalam
menentukan prioritas program dan kegiatantahunan yang dibiayai dari APB Desa, setempat dan
sumber pembiayaanAPBD Kabupaten.
Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan mengevaluasi kinerjatahunan pemerintah desa
Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum desa sekarang dalamkonstelasi dan dinamika
daerah, regional dan nasional sekaligusmemahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam
rangkamewujudkan visi dan misi desa
Memudahkan pemerintah desa dan lembaga desa dalam mencapaitujuan dan cara menyusun
program dan kegiatan secara terpadu,terarah dan teratur.
Memudahkan pemerintah desa dan lembaga desa dalam mencapaitujuan dan cara menyusun
program dan kegiatan secara terpadu,terarah dan teratur.
1. Belajar dari pengalaman dan menghargai
perbedaan
2. Berorientasi pada tujuan praktis dan strategis
Prinsip-prinsip 3. Keberlanjutan
perencanaan 4. Penggalian informasi desa dengan sumber
pembangunan utama dari masyarakat desa
desa 5. Partisipatif dan demokratis
6. Pemberdayaan dan kaderisasi
7. Berbasis kekuatan Keswadayaan
8. Keterbukaan dan pertanggungjawaban
Tahapan Mekanisme Penyusunan RPJM Desa
Penyelarasan Arah
Pembentukan TIM
Kebijkan Pengkajian Keadaan
Penyusunan RPJM
Pembangunan Desa
Desa
Kabupaten/Kota

Penyusunan RPJM Penyusunan RPD


Penyusunanan
Desa Melalui melalui Musyawarah
Rancangan RPJM Desa
Musyawarah PDD Desa

Penetaapan dan
Perubahan RPJM Desa
Dalam pembentukan Tim Penyusun RPJM
Desa, kepala desa membentuk tim
penyusun RPJM Desa. Tim terdiri dari:

1. kepala desa selaku pembina;


Pembentukan 2. sekretaris desa selaku ketua;
Tim Penyusun 3. ketua lembaga pemberdayaan
RPJM Desa masyarakat selaku sekretaris; dan(
4. Anggota yang berasal dari perangkat
desa, lembaga
pemberdayaanmasyarakat, kader
pemberdayaan masyarakat desa, dan
unsurmasyarakat lainnya.
Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa

Jumlah tim paling sedikit 7 (tujuh) orang dan paling banyak


11 (sebelas) orang. Tim penyusun mengikutsertakan
perempuan.

Tim penyusun ditetapkan dengan Keputusan Kepala


DesaTim Penyusun RPJM Desa melaksanakan kegiatan
sebagai berikut:

1. penyelarasan arah kebijakan pembangunan


kabupaten/kota;

2. pengkajian keadaan desa;

3. penyusunan rancangan RPJM Desa; dan

4. penyempurnaan rancangan RPJM Desa.


Penyelarasan Arah Kebijakan Perencanaan
Pembangunan Kabupaten/Kota

Penyelarasan arah kebijakan dilakukan untuk mengintegrasikan


program dan kegiatan pembangunan kabupaten/kota dengan
pembangunan desa. Penyelarasan arah kebijakan dilakukan dengan
mengikuti sosialisasi dan/atau mendapatkan informasi tentang arah
kebijakan pembangunan kabupaten/kota. Informasi arah kebijakan
pembangunan kabupaten/kota sekurang-kurangnya meliputi:

1. rencana pembangunan jangka menengah daerah


kabupaten/kota;
2. rencana strategis satuan kerja perangkat daerah;
3. rencana umum tata ruang wilayah kabupaten/kota;
4. rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota; dan(
5. rencana pembangunan kawasan perdesaan
TIM penyusunan mengikuti sosialisasi dan/atau mendapatkan informasi tentang arah kebijakan
pembangunan kabupaten/kota

Tim penyusunan data memilih rencana program dan kegiatan pembangunan kabupaten/kota yang akan masuk ke desa
dengan cara mengelompokan menjadi bidang penyelenggaraan pemerintah desaa, pembinaan masyarakat desa dan
pemberdayaan masyarakat desa

Data rencana program dan kegiatan menjadi lampiran pengkajian keadaan desa

Tim penyusunan membuat laporan peenyelarasan arah kebijakann PP kab/kota dengan format data rencana
program kegiatan pembangunannn yang akan masuk ke desa dari hasil pendataan dan pemilahan
Pengkajian Keadaan Desa

3.
2. Penyusunan
1.
Penggalian Laporan Hasil
Penyalarasan
gagasan Desa Pengkajian
Desa
Penyusunan Rencana Pembangunan Desa melalui
Musyawarah Desa

Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan musyawarah desa berdasarkan laporan hasil


pengkajian keadaan desa yang dilaksanakan terhitung sejak diterimanya laporan dari kepala desa.
Musyawarah desa membahas dan menyepakati sebagai berikut:

1. Laporan hasil pengkajian keadaan desa;


2. rumusan arah kebijakan pembangunan desa yang dijabarkan
dari visi dan misi kepala desa; dan(
3. rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa,
dan pemberdayaan masyarakat desa.
Penyusunan Rancangan RPJM Desa

Penyusunan rancangan RPJM Desa dilaksanakan dengan


tahapan sebagai berikut:

a) Tim penyusun RPJM Desa menyusun rancangan RPJM Desa berdasarkan berita
acara yang dihasilkan dari musyawarah desa
b) Rancangan RPJM Desa dituangkan dalam format rancangan RPJM Desa.
c) Tim Penyusun RPJM Desa membuat berita acara tentang hasil penyusunan rancangan
RPJM Desa yang dilampiri dokumen rancangan RPJM.
d) Berita acara disampaikan oleh Tim Penyusun RPJM Desa kepada kepala desa.
e) Kepala desa memeriksa dokumen rancangan RPJM Desa yang telah disusun oleh Tim
Penyusun RPJM Desa
f) Tim Penyusun RPJM Desa melakukan perbaikan berdasarkan arahan kepala desa
dalam hal kepala desa belum menyetujui rancangan RPJM Desa.
g) Dalam hal rancangan RPJM Desa telah disetujui oleh kepala desa, dilaksanakan
musyawarah perencanaan pembangunan desa
Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Melalui
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa

Kepala desa
menyelenggarakan (a)Tokoh adat;
musyawarah perencanaan (b)Tokoh agama;
pembangunan desa yang (c)Tokoh masyarakat;
diadakan untuk (d)Tokoh pendidikan;
membahas dan (e)Perwakilan kelompok tani;
menyepakati rancangan (f) Perwakilan kelompok nelayan;
RPJM Desa. Musyawarah (g)Perwakilan kelompok perajin;
perencanaan (h)Perwakilan kelompok perempuan;
pembangunan desa diikuti (i) Perwakilan kelompok pemerhati dan
oleh pemerintah desa, pelindungan anak; dan
Badan Permusyawaratan (j) Perwakilan kelompok masyarakat miskin.
Desa, dan unsur
masyarakat. Unsur
masyarakat terdiri atas:
Penetapan dan Perubahan RPJM Desa

Kepala desa mengarahkan Tim penyusun RPJM


Desa melakukan perbaikan dokumen rancangan
RPJM Desa berdasarkan hasil kesepakatan
Penetapan musyawarah perencanaan pembangunan desa.
Rancangan RPJM Desa menjadi lampiran
RPJM Desa rancangan peraturan desa tentang RPJM Desa.
Kepala desa menyusun rancangan peraturan
desa tentang RPJM Desa. Rancangan
Peraturan Desa tentang RPJM Desa dibahas
dan disepakati bersama oleh kepala desa dan
Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan
menjadi Peraturan Desa tentang RPJM Desa
Kepala desa dapat mengubah RPJM Desa dalam
hal:
(1) terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam,
krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan
Perubahan sosial yang berkepanjangan; atau
(2) terdapat perubahan mendasar atas kebijakan
RPJM Desa Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau
pemerintah daerah kabupaten/kota.

Perubahan RPJM Desa dibahas dan disepakati


dalam musyawarah perencanaan pembangunan
desa dan selanjutnya ditetapkan dengan peraturan
desa.
Pembangunan desa bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia serta
penanggulangan kemiskinan, melalui
penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar,
pembangunan sarana dan prasarana,
Undang-Undang Desa pengembangan potensi ekonomi lokal, serta
secara tegas telah pemanfaatan sumber daya alam dan
membedakan antara pembangunan lingkungan secara berkelanjutan.
pembangunan desa yang desa
menempatkan desa adanya Mempercepat dan meningkatkan kualitas
sebagai subyek pengaturan pelayanan, pengembangan ekonomi dan
pembangunan dan khusus pembangunan /atau pemberdayaan masyarakat desa
pembangunan perdesaan kawasan melalui pendekatan partisipatif dengan
yang menjadi domain perdesaan mengintegritaskan berbagai kebijakan,
pemerintah. rencana, program dan kegiatan para pihak
pada kawasan yang di tetapkan
.

Oleh karena itu, UU Desa menggunakan dua pendekatan, yaitu


“Desa Membangun” dan “Membangun Desa” yang diintegrasikan
dalam perencanaan pembangunan desa. Sebagai
konsekwensinya, Desa menyusun perencanaan pembangunan
desa yang mengacu kepada perencanaan pembangunan
kabupaten/kota (diatur dalam Pasal 78-82).
APA ITU PEMBANGUNAN
KAWASAN PERDESAAN ?
Definisi KAWASAN PERDESAAN :
• kawasan yg mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan SDA
• dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
Tujuan • Mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pengembangan ekonomi, dan
pemberdayaan masyarakat desa
• melalui pendekatan partisipatif
• mengintegrasikan berbagai kebijakan, rencana, program, dan kegiatan para pihak.
Sasaran PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN :
• pembangunan antar-Desa dalam 1 (satu) kab/kota yang berbatasan
• diprioritaskan pada pengembangan potensi dan/atau pemecahan masalah
• Sesuai rencana dan program pembangunan kabupaten/kota (RPJMD, RTRWD)
• pada lokasi yang ditetapkan Bupati/Walikota
DASAR HUKUM & KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PP No. 43/2014 • Penggunaan lahan sesuai tataruang


UU No 6 Tahun 2014 • Mempertahankan lahan pertanian
PP No.47/2015 • berkelanjutan
• Negara Agraris/perlindungan petani
1. Penggunaan dan pemanfaatan wilayah 1. Penyusunan rencana tata ruang
desa dalam rangka penetapan kawasan
(data Demografi)
kawasan perdesaan secara
pembangunan sesuai dengan tata ruang • Ketahanan pangan (Mandiri)
partisipatif;
kabupaten/kota;
2. Pengembangan pusat • Pelayanan Dasar
2. Pelayanan yang dilakukan untuk pertumbuhan antar Desa secara • Konektivitas antara desa
meningkatkan kesejahteraan masyarakat terpadu;
perdesaan; • Penguatan Sstem Informasi Desa
3. Pembangunan infrastruktur antar
dan Teknologi Informasi dan
3. Pembangunan infrastruktur, perdesaan. Komunikasi

4. Peningkatan ekonomi perdesaan, 4. Penguatan kapasitas masyarakat; • Efisiensi nilai ke-ekonomian (Kapasitas,
Kualitas, Kontinuitas)
5. Pengembangan teknologi tepat guna; 5. Kelembagaan dan kemitraan
dan
• Kerjasama antar desa/ kelompok
ekonomi;
masyarakat
6. Pemberdayaan masyarakat desa untuk • Nilai Tambah (Pengolahan produk
• FASILITASI dan PENDAMPINGAN
meningkatkan akses terhadap pelayanan • KEMANDIRIAN turunan)
dan kegiatan ekonomi. • Pengelola KP dan BUMDESMAstem
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai