PPT-3-4-Materi 3-4 PEMDES

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 30

Pemerintahan Desa

Dr. Mike J Rolobessy, MTP


Pertemuan ke 3-4

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Materi

1. Pemilihan Kepala Desa


2. Badan Permusyawaratan Desa
3. Struktur Pemerintahan Desa
4. Hubungan Kelembagaan Antara
Pemerintah Desa Dan BPD
Gamawan Fauzi ( 2014) mengatakan:

“Substansi mengenai penyelenggara pemerintahan desa


dalam regulasi ini meliputi pengaturan mengenai
struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa, Subtansi Penyelenggaraan
tugas, wewenang, hak dan kewajiban Kepala Desa; Pemerintahan Desa
larangan bagi Kepala Desa; pemberhentian dan
pemilihan Kepala Desa, tindakan penyidikan terhadap
Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa”.

 Jacob Jack Ospara (2014) menegaskan:

“Pemerintahan desa yang kuat bukan dalam pengertian


bentuk pemerintahan yang otokratis (misalnya dengan
Subtansi Penyelenggaraan masa jabatan yang terlalu lama), namun bentuk
Pemerintahan Desa pemerintaha desa dengan tata pemerintahan yang
demokratis yang dikontrol (check and balances) oleh
institusi lokal seperti Badan Perwakilan Desa/Badan
Musyawarah serta elemen masyarakat setempat”.
Ruang Lingkup Dan Asas
Penyelenggaraa Pemerintahan Desa

Dalam konsepsi UU No. 32 Tahun 2004, khususnya pasal 200,


pemerintahan Desa adalah bagian dari pemerintahan daerah
kabupaten/kota. Namun UU itu dan UU No. 5/1979, tak
memberikan penjelasan apa sebenarnya yang dimaksud
dengan pemerintahan Desa.

Hal berbeda terlihat dari UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa


yang sudah memberikan definisi tentang pemerintahan Desa.

Pemerintah Desa pada dasarnya lebih merujuk pada organ,


sedangkan pemerintahan desa lebih merujuk pada fungsi.[1]
Pemerintahan Desa mencakup fungsi regulasi/kebijakan, fungsi
pelayanan dan fungsi pemberdayaan.
Pasal 1 angka 2
Banyaknya pasal yang mengatur
tentang pemerintah Desa dapat
dipahami karena pemerintah Desa Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
menjadi representasi dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
penyelenggara urusan Indonesia.
pemerintahan (top-down) sekaligus
Pasal 1 angka 3
menjembatani kepentingan
masyarakat setempat (bottom up).
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang
disebut dengan nama lain dibantu Perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

Pemerintahan desa
diselenggarakan oleh Pasal 23
pemerintah desa.
1
Kepastian
hukum
2
6 Tertib
Profesionalitas penyelenggaraa
Asas n pemerintahan
Penyelenggaraan
pemerintahan
Desa
Pasal 24 3
5. Proporsionalitas  Tertib
kepentingan
umum

4. Keterbukaan
7
Akuntabilitas

8
…..
Efisiansi dan
GESI
Asas efektif
Penyelenggaraan
pemerintahan
Desa
Pasal 24
9
11 Partisipatif
Kearifan Lokal

10. Keberagaman
1. Kepastian hukum; yaitu asas dalam negara hukum yang
mengutamakan landasan peraturan perundang-
undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan desa. 

2. Tertib penyelenggaraan pemerintahan; yaitu asas yang


menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan
keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara
pemerintahan desa. 
3. Tertib kepentingan umum; yaitu asas yang
mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang
Penjelasan Asas aspiratif, akomodatif, dan selektif. 

4. Keterbukaan; yaitu asas yang membuka diri terhadap


hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang
benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggaraan pemerintahan desa dengan tetap
memperhatikan ketentuan peraturan peraturan
perundang-undangan. . 
5.  Proporsionalitas; yaitu asas yang mengutamakan
keseimbangan antara hak dan kewajiban
penyelenggaraan pemerintahan desa
6. Prosionalitas; yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan. 
7. Akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa sesuai peraturan
perundang-undangan. 
8. Efektivitas dan efisiensi. Efektif berarti setiap kegiatan yang dilaksanakan
harus berhasil mencapai tujuan yang diinginkan masyarakat desa. Efisien
berarti setiap kegiatan yang dilaksanakan harus tepat sesuai dengan
rencana dan tujuan. 
Penjelasan 9. Keterbukaan; yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
Asas untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan pemerintahan desa dengan tetap
memperhatikan ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan. . 
10.  Keberagaman; berarti penyelenggaraan pemerintahan desa   tidak boleh
mendiskriminasi kelompok tertentu. 
11.   Partisipatif; berarti penyelenggaraan pemerintahan desa
mengikutsertakan kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa
Kerangka Gender Equality and Social Inclusion (GESI) memberikan perhatian khusus pada kesetaraan gender dan
pelibatan kelompok marginal termasuk penyandang disabilitas. Dengan dominannya peran perempuan dan anak
perempuan dalam pengelolaan, perawatan dan pemanfaatan air dan sanitasi, maka kerangka GESI menjadi penting.
Kepala Desa adalah salah satu unsur
penyelenggara pemerintah desa. Unsur
Kepala Desa adalah organ utama
lain adalah Perangkat Desa. Dalam UU
pemerintahan desa yang memiliki tugas
Desa, setidaknya ada 22 pasal yang
dan, hak, dan wewenang sebagaimana
dirumuskan dalam Pasal 26 ayat (1), ayat KEPALA mengatur tentang Kepala Desa, dengan
beragam aspek yang diatur antara lain: (i)
(2), dan ayat (3) berikut ini. Tema ini akan
menje aspek yang laskan, satu persatu DESA tugas, hak, dan wewenang Kepala Desa; (ii)
akuntabilitas Kepala Desa; (iii) larangan
berkaitan dengan Kepala Desa.
bagi Kepala Desa (iv) pemilihan Kepala
Desa; dan (v) pemberhentian Kepala Desa.
Pasal 26 ayat (1) UU Nomor 6 Tahun
2014 mengatur empat tugas utama
Kepala Desa merupakan unsur
terpenting yang harus ada Kepala Desa, yaitu:
dalam suatu sistem 1. Menyelenggarakan Pemerintahan
Pemerintahan Desa selain dari Desa;
pada BPD. Kepala Desa 2. Melaksanakan pembangunan Desa;
merupakan pimpinan tertinggi 3. Melaksanakan pembinaan
dalam suatu desa yang dipilih
masyarakat Desa; dan
langsung oleh masyarakat desa.
4. Memberdayakan masyarakat Desa.
1. Pemilihan Kepala Desa

Salah satu aspek penting dalam pemerintahan Desa


adalah aspek pemilihan kepala desa, karena kepala desa-
lah yang sangat menentukan dalam pelaksanaan
pembangunan desa, dalam berbagai seminar yang
berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah secara langsung akhir-akhir ini banyak
pihak yang menjadikan Pemilihan Kepala Desa sebagian
acuan empiris dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah
secara langsung
1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa Sebagaimana Telah Diubah
Dasar Hukum Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
3. Permendagri Nomor 112 Tahun 2015 Tentang
Pemilihan Kepala Desa
4. Perda Kabupaten …….

1. Langsung = Wajib Pilih Terdaftar Dpt


Asas Dan Etika 2. Umum = Semua Masyarakat Yang Memenuhi Syarat
Penyelenggara Pilkades 3. Bebas = Memilih Tanpa Tekanan
4. Rahasia = Pilihan Tidak Boleh Diketahui Siapapun
5. Jujur = Penyelenggara Pilkades
6. Adil = Memperlakukan Sama Sesuai Aturan
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang Undang
3. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945, dan kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia, serta Pemerintah.
4. Terdaftar sebagai penduduk desa setempat.
5. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan TingkatPertama dan / atau sederajat.
6. Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat pendaftaran Bakal Calon Kepala
Desa.
Syarat-syarat yang 7. Sehat jasmani dan rohani.
dapat dipilih 8. Berkelakuan baik.
menjadi Kepala 9. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling
singkat 5 (lima) tahun.
Desa Menurut UU 10. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan
No 6 Tahuan 2014 Hukum Tetap.
pasal 33 11. Sanggup tidak membuat keributan / keonaran sebelum, selama dan sesudah Pemilihan
Kepala Desa.
12. Belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 10 (sepuluh) tahun atau dua kali
masa jabatan.
13. Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari pekerjaan sebelumnya.
14. Memenuhi syarat-syarat lain yang sesuai dengan adat istiadat yang diatur dalam Peraturan
Desa.
Dalam pemilihan pemimpin desa yang harus
Pilkades merupakan bagian dari proses kegiatan diutamakan ialah tentang kapabilitas dari
politik untuk memperkuat partisipasi calon-calon pemimpin tersebut. Suatu desa
masyarakat. Sehingga diharapkan akan terjadi
tidak hanya dapat dipimpin oleh pemimpin
perubahan yang signifikan di tingkat pedesaan.
Semula kita hanya mengenal pesta demokrasi
yang bermodalkan kefiguritasan namun
secara langsung berupa Pilkades ini. Sehinga cacat secara intelektual, moral dan sosial.
pelaksanaannya banyak keluar dari etika dan Pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat
norma politik. Money politic dengan berbagai sekarang yakni seseorang memiliki
bentuknya sulit sekali dihindari. Kemudian sejak akseptabilitas namun ditunjang oleh moral
era reformasi masyarakat dibudayakan dengan yang baik, memiliki kemampuan yang cukup
pemilihan pimpinan dengan cara pemilihan untuk memimpin dan membimbing
langsung. Dengan adanya pilkada di harapkan masyarakatnya dan juga memiliki
masyarakat dapat terlatih untuk peduli kepada
kemampuan dalam melaksanakan tugas-
pemimpinnya, serta sadar terhadap apa, siapa,
dan bagaimana pemimpin yang akan di pilih
tugas administratif dan perpolitikan, serta
nanti. memiliki wawasan yang luas dan pandangan
yang luas terhadap perbaikan masyarakat.
2. Badan Permusyawaratan Desa
(BPD)
Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Desa Pasal 55, Badan
Badan Permusyawaratan Permusyawaratan Desa mempunyai tiga fungsi,
Desa (BPD) merupakan yaitu:
lembaga yang
melaksankan fungsi
pemerintahan desa yang
anggotanya merupakan 1. Menampung Dan Menyalurkan
wakil dari penduduk Aspirasi Masyarakat Desa
desa berdasarkan 2. Membahas Dan Menyepakati
keterwakilan wilayah Rancangan Peraturan Desa Bersama
dan ditetapkan secara Kepala Desa,
demokratis. 3. Melakukan Pengawasan Kinerja
Kepala Desa.
Menggali aspirasi masyarakat, menampung
Aspirasi masyarakat, mengelola aspirasi
masyarakat, menyalurkan aspirasi
Menampung Dan masuyarakat, menyelenggarakan
Menyalurkan Aspirasi musyawarah BPD, menyelenggarakan
Masyarakat Desa musyawarah desa, dan menyelenggarakan
musyawarah desa khusus untuk pemilihan
kepala desa antarwaktu.

Membahas Dan Menyepakati membahas dan menyepakati


Rancangan Peraturan Desa rancangan Peraturan Desa
Bersama Kepala Desa, bersama pemerintahan Desa, dan
membuat naskah akademik
Peraturan Desa.
melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa,
melaksanakan pengawasan terhadap proses jalannya
pembangunan di Desa, melakukan evaluasi laporan keterangan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan menciptakan
Melakukan Pengawasan hubungan kerja yang harmonis dengan pemerintahan Desa dan
lembaga Desa lainnya.6Selain itu fungsi pengawasan juga
Kinerja Kepala Desa. meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, keputusan Kepala
Desa serta penyelenggaraan Pemerintah Desa

Tugas dan fungsi penganggaran, meliputi: menyusun Anggaran


Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), dengan fungsi ini BPD
dengan pemerintahan Desa menyusun dam menetapkan
APBDes setiap tahun. Selain itu BPD juga melakukan kegiatan
monitoring, pengendalian dan pengawasan terhadap realisasi
APBDes. Untuk 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110
Fungsi Anggaran Tahun 2016 tentang BPD Pasal 32 16 menjamin akuntabilitas
sistem pengelolaan keuangan desa, maka setiap akhir tahun
hendaknya BPD meminta pertanggungjawaban Kepala Desa
terhadap realisasi APBDes.
Badan Permusyawaratan Desa juga
berfungsi sebagai pengayom Adat
Istiadat yang hidup dan berkembang di
Fungsi Mengayomi tengah-tengah masyarakat
Masyarakat Adat menunjukkan adanya kemauan yang
kuat untuk menjaga, melindungi dan
melestarikan adat istiadat pada masing-
masing desa
Perbaikan kapasitas belum terjadi pada BPD
1. Pemahaman anggota BPD mengenai fungsi dan tugasnya masih minim
• Pemahaman sebagai “mitra” pemdes: harus selalu mendukung keputusan pemdes
• Peningkatan kapasitas anggota BPD masih minim, padahal itu adalah hak setiap anggota(Permendagri 110/2016
p55(3))
• BPD tersimplifikasi hanya ketua (undangan konsultasi, bimtek, dll.)
2. Rendahnya tingkat keterwakilan → pemilihan tak langsung
3. Tunjangan dan biaya operasional BPD (Permendagri 110/2016 p55(1) belum memadai
4. Tunjangan dan biaya operasional merupakan hak BPD Pengaturannya: (I) di Jawa mengikut PP 43/2014; (ii) di luar
Jawa diatur secara khusus oleh kabupaten
BPD belum menjalankan fungsi “checks and balances”dengan baik

Akibat kapasitas yang minim, BPD belum mampu menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
baik terlihat dari:
• fungsi pengawasan: pengawasan masih terbatas pada pengawasan pelaksanaan kegiatan.
• fungsi aspirasi: BPD masih bersikap pasif terhadap keluhan dan usulanwarga;
• ungsi legislasi: perdes perencanaan dan penganggaran diserahkan ke pemdes, BPD hanya
menyepakati
• BPD juga belum memahami perannya sebagai penyelenggaraan musdes, yang merupakan
forum pembuatan keputusan strategis di desa

Tantangan bagi pengembangan BPD:


1. Hanya ketua saja yang aktif. Umumnya, anggota lebih memilih fokus pada pekerjaannya; motivasinya
rendah (misalnya karena tunjangan yang terlalu rendah) → warga hanya mengenal ketua BPD
2. Relasi sosiologis antar BPD dan pemdes: ………………….?
3. Beban adminsitrasi BPD dalam Permendagri No. 110/2016 cukup banyak (ada 15 buku yang harus
dipenuhi dalam administrasi dan pembukuan BPD).
3. Struktur Pemerintah Desa
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA
(BERDASARKAN UU 6 TAHUN 2014)
CONTOH:
KEPALA
DESA
BADAN LPM / Lembaga Adat,
PERMUSYAW ARATAN BKAD & Bum Desa
DESA (BPD)

SEKRETARIS
DESA

KEPALA KEPALA KEPALA


KEPALA KEPALA KEPALA URUSAN URUSAN URUSAN
SEKSI SEKSI SEKSI ADMINISTRASI KEUANGAN UMUM
PEME- PEMBA- KESEJAH-
RINTAHAN NGUNAN TERAAN

KEPALA KEPALA KEPALA


DUSUN DUSUN DUSUN

KETERANGAN:
HUBUNGAN KONSULATIF KADES DAN BPD
HUBUNGAN KEMITRAAN KADES DAN LPM. LEMBAGA ADAT, BKAD, & BUM DESA
HUBUNGAN PERINTAH KADES DAN PERANGKAT DESA

6
1. Kepala Desa
2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

3. Sekretaris Desa
1. Melakukan koordinasi untuk kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran
tugas kepala desa;
2. Membantu dalam persiapan penyusunan Peraturan Desa;
3. Mempersiapkan bahan untuk Laporan Penyelenggara Pemerintah Desa;
4. Melakukan koordinasi untuk penyelenggaraan rapat rutin;
5. Pelaksana tugas lain yang di desa.

4. Pelaksana Teknis Desa A. Kepala urusan pemerintahan (KAUR PEMR)


Tugas kepala urusan pemerintahan (KAUR PEMR) adalah membantu kepala desa melaksanakan
pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi pertanahan, pembinaan ketentraman dan
ketertiban masyarakat desa, mempersiapkan bahan perumusan kebijakan penataan, kebijakan dalam
penyusunan produk hukum desa.

1. Sedangkan fungsinya adalah :


2. Melaksanakan administrasi kependudukan;
3. Mempersiapkan bahan-bahan penyusunan perencanaan peraturan desa dan keputusan kepala desa;
4. Melaksanakan kegiatan administrasi pertanahan;
5. Melaksanakan kegiatan pencatatan monografi desa;
6. Mempersiapkan bantuan dan melaksanakan penataan kelembagaan masyarakat untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan desa.
7. Mempersiapkan bantuan dan dan melaksanakan kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan upaya menciptakan ketentraman dan
ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil.
8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala desa.
B. Kepala Urusan Perencanaan (KAUR PERN)
Tugas Kepala Urusan Perencanaan (KAUR PERN) adalah membantu kepala desa mempersiapkan
bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan ekonomi masyarakat desa, pengelolaan
administrasi pembangunan, pengelolaan pelayanan masyarakat serta menyiapkan bahan usulan
kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan.

fungsinya adalah:

1. Menyiapkan bantuan-bantuan analisa dan kajian perkembangan ekonomi masyarakat.


2. Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan
3. Mengelola tugas pembantuan
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.
C. Kepala Urusan kesejahteraan Rakyat (KAUR KESRA)

Tugas Kepala Urusan kesejahteraan Rakyat (KUR KESRA) adalah membantu kepala desa
untuk mempersiapkan bahan perumusan kebijakan teknis penyusunan program keagamaan,
serta melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
fungsinya adalah:

Menyiapkan bahan dan melaksanakan program kegiatan keagamaan.


Menyiapkan dan melaksanakan program perkembangan kehidupan beragama.
Menyiapkan bahan dan melaksanakan program, pemberdayaan masyarakat dan sosial kemasyarakatan.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala desa.
D. kepala Urusan Keuangan (KAUR KEU)

Tugas Kepala Urusan Keuangan (KAUR KEU) adalah membantu sekretaris desa melaksanakan
pengelolaan sumber pendapatan desa, pengelolaan administrasi keuangan desa dan mempersiapkan
bahan penyusunan APB Desa, serta laporan keuangan yang dibutuhkan desa.
Fungsinya adalah:

Mengelola administrasi keuangan desa.


Mempersiapkan bahan penyusunan APB Desa.
Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala desa.
E. Kepala Urusan Umum (KAUR UMUM)

Tugas Kepala Urusan Umum (KAUR UMUM) adalah membantu sekretaris desa dalam melaksanakan
administrasi umum, tata usaha dan kearsipan pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta
mempersiapkan bahan rapat dan laporan.
Fungsinya adalah:

Melakukan pengendalian, dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta pengendalian tata kearsipan desa.
Melaksanakan pencatatan inventarisasi kekayaan desa.
Melaksanakan pengelolaan administrasi umum.
Sebagai penyedia, penyimpan dan pendistribusi alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor.
Mengelola administrasi perangkat desa.
Mempersiapkan bahan-bahan laporan.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.
5. Pelaksanaan Kepala Dusun (KADUS) tugas kepala dusun adalah membantu kepala desa
melaksanakan tugas dan kewajiban pada wilayah kerja yang sudah ditentukan
Kewilayahan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.

Fungsi kepala dusun:

• Membantu pelaksana tugas kepala desa di wilayah kerja


yang sudah ditentukan.
• Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.
• Melaksanakan keputusan dan kebijakan yang ditetapkan oleh
kepala desa.
• Membantu kepala desa melakukan kegiatan pembinaan dan
kerukunan warga.
• Membina swadaya dan gotong royong masyarakat.
• Melakukan penyuluhan program pemerintah desa.
• Sebagai pelaksana tugas-tugas lain yang diberikan oleh
kepala desa.
4. Hubungan Kelembagaan Antara Pemerintah Desa dan BPD

Kehadiran BPD sebagai tuntutan


regulatif untuk menjadi aktor baru di Hal ini menandakan perubahan signifikan dalam struktur dan
desa, sebagai lembaga kemasyarakatan fungsi kelembagaan desa, bahwa BPD dirancang untuk terlibat
dan kekuatan pemerintahan desa, BPD pada everyday life politics desa, dan menciptakan demokratisasi
berpeluang secara luas sebagai roda lokal serta merupakan roda penggerak partisipasi masyarakat
penggerak masyarakat politik di tingkat dalam pembangunan desa.
desa.

Pemerintah desa berkewajiban Kehadiran BPD sebagai tuntutan


untuk melibatkan masyarakat regulatif untuk menjadi aktor baru di
dengan cara menyaring sua desa, sebagai lembaga kemasyarakatan
dan kekuatan pemerintahan desa, BPD
aspirasi masyarakat untuk
berpeluang secara luas sebagai roda
perencanaan desa dalam penggerak masyarakat politik di tingkat
pembangunan. desa.
Sekian
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai