ILMU HADIS • Ilmu : pengetahuan, knowledge, science. • Hadis secara bahasa : jadid (baru lawan qadim), qarib (dekat), khabar (warta yaitu sesuatu yang dipindahkan dari seseorang. Ilmu Hadis menurut Ibnu Hajar al-Asqalani adalah: kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan perawi dan yang diriwayatkan القواعد لمعرفة بحال الراوى والمروي Ulumul Hadis (Ilmu Hadis)
Ilmu hadis adalah :
هللا صلعم َوأَ ْف َع ِالِه َو َت ْق ِري َْرا ِت ِه َو َه ْي َئ ِت ِه ِ ال َرس ُْو ِل ِ ه َُو ْال ِع ْل ُم ِبأ َ ْق َو ْض َعافِ َها َعن ِ ص َحا ِح َها َو ِح َسا ِن َها َو ِ َو َش ْكلِ ِه َم َع أَ َسا ِن ْي ِد َها َو َتمْ ِيي ِْز ِخاَل فِ َها َم ْت ًنا َو ِاسْ َن ًادا Ilmu pengetahuan tentang sabda, perbuatan, pengakuan, gerak-gerik dan bentuk jasmaniyah Rasulullah saw. beserta sanad-sanad (dasar penyandarannya) dan ilmu pengetahuan untuk membedakan keshahihannya, kehasanannya dan kedha’ifannya daripada yang lainnya, baik matan maupun sanadnya.
ILMU USHUL HADIS
• Sedangkan ilmu ushul hadis yaitu suatu
ilmu pengetahuan yang menjadi sarana untukmengenal keshahihan, kehasanan dan kedha’ifan hadis, matan maupun sanad dan untuk membedakan dengan yang lainnya. PEMBAGIAN ILMU HADIS
Ilmu hadis secara garis besar terbagi dua yaitu
a. Ilmu Hadis riwayah b. Ilmu Hadis dirayah
Ilmu Hadis Riwayah • Kata riwayah secara etimologi berasal dari kata rawa, yarwi, riwayatan yang artinya: 1. al-naqlu = memindahkan dan penukilan 2. Al-dzikru = penyebutan 3. Al-fath = pemintalan ILMU HADIS RIWAYAH Ilmu Hadis Riwayah yaitu: ْف لِل َّن ِبيِّ صلعم َق ْوالً أَ ْو فِعْ الً أَ ْو َت ْق ِري ًْرا أَ ْوَ ضي ِ ُ ِع ْل ٌم يُعْ َرفُ ِب ِه َن ْق ُل َما ا ُ ضب ْط َها َو َتحْ ِر ْي ُر َها َ َغي َْر َذلِ َك َو “Suatu ilmu pengetahuan untuk mengetahui cara- cara penukilan, pemeliharaan dan pendewanan apa-apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. baik berupa perkataan, perbuatan, iqrar dan sebagainya.”
OBJEK & FAIDAH ILMU HADIS RIWAYAH
Objek ilmu hadis riwayah adalah bgmn cara
menerima, menyampaikan kepada orang lain dan memindahkan atau mendewankan dalam suatu dewan hadis.Faidah mempelajari ilmu hadis riwayah adalah untuk menghindari adanya kemungkinan salah kutip terhadap apa yang disandarkan kpd Nabi Muhammad saw. Perintis pertama ilmu hadis riwayah: Muhammad bin Syihab Az-Zuhry yang wafat pada tahun 124 H. • ILMU HADIS DIRAYAH Kata Dirayah menurut bahasa berasal dari kata darâ yadrî dirâyatan = pengetahuan Ilmu hadis dirayah disebut juga ilmu Mushthalahul Hadits yaitu: ِ اَ ْل َقا ُن ْونُ ي ُْد َرى ِب ِه اَحْ َوا ُل ال َّس َن ِد َو ْال َم ْت ِن َو َك ْي ِف َي ُة ال َّت َحم ُِّل َواألَ َدا ِء َو ص َف ُة ال َو َغي َْر ّذلِ َك ِ الرِّ َج “Undang-undang (kaidah-kaidah) untuk mengetahui hal ihwal sanad, matan, cara-cara menerima dan menyampaikan al-hadis, sifat-sifat rawi dan sebagainya. OBJEK ILMU HADIS DIRAYAH • Objek ilmu hadis dirayah adalah meneliti kelakuan para perawi dan keadaan marwinya (sanad dan matannya). Objeknya yaitu Rasulullah sendiri dalam kedudukannya sebagai Rasul Syarat-syarat riwayat • yaitu tentang penerimaan para perawi terhadap apa yg diriwayatkannya dengan menggunakan cara-cara tertentu. Cara-cara penerimaan hadis (tahammul) yaitu: 1. sama’ yaitu perawi mendengar langsung hadi syang diriwayatkan oleh gurunya 2. qira’ah yaitu murid membacakan hadis di hadapanguru 3. Ijazah (seorang guru memberi izin kpd muridnya untuk meriwayatkan hadisnya) Cara penerimaan hadis 4. Kitabah yakni menuliskan hadis untuk seorang murid) 5. Munawalah yaitu seseorang menerima ahdis yang sudah tertulis 6.I’lam al-syakh yaitu seorang guru menyampaikan kpd muridnya ttg tulisan hadisnya 7. Washiyyah yaitu seorang guru berwasiat kepada muridnya untuk menyampaikan hadis 8. Wijadah yaitu seorang murid mendapatkan hadis dalam kitab hadis FAIDAH & TUJUAN ILM HADIS DIRAYAH
Faidah atau tujuan ilmu hadis dirayah adalah
untuk menetapkan maqbul (dapat diterima) atau mardud (tertolaknya) suatu hadis dan selanjutnya untuk diamalkan dan ditinggalkan jika mardud. SEJARAH PERTUMBUHAN Ilmu Hadis Dirayah sejak pertengahan abad III Hijriyah sudah mulai dirintis oleh sebagian Muhadditsin secara garis besar dan masih tersebar dalam beberapa mushhaf. Pada awal abad IV Hijriyah ilmu ini dibukukan dan menjadi fann (fak) yang berdiri sendiri sejajar dengan ilmu-ilmu lain.
PERINTIS ILMU HADIS DIRAYAH • Perintis ilmu dirayah adalah Al-Qadli Abu Muhammad ar-Ramahhurmuzy (w. 360H) dengan kitabnya yang bernama al-Muhaddits al-Fashil. Kemudian al-Hakim Abu Abdillah al- Naisabury (321-405) dengan susunan yg blm sempurna. Selanjutnya muncul al-Khathib Abu Bakar al-Baghdady (w.463)menyusun kitab hadis bernama al-Kifayah dan menyusun tata cara meriwayatkan hadis dengan nama al-Jami’ Liadabi al-Syaikhi wa al-sama’i Lanjutan • Selanjutnya bermunculan ulama lainnya seperti al-Qadhi al-‘Iyadl dengan buku ‘al- Ilma” dan Abu Hafshin dengan bukunya Maa Yasaul Muhadditsu jahlahu. Kemudian bermunculan kitab-kitab mushthalahul hadis seperti al-fiyatus Suyuthy lalu muncul Manhaj Dzawin Nadhar karya M Mahfudh at-Turmusy, al-Tadrib dan al-Taqrib karya Imam Suyuthy. Selian itu ada kitab Nubhat al-Fikr karya al- Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani. Objek kajian ilmu hadis dirayah • Objek kajian ilmu hadis diaryah yaitu pembahasan tentang sanad hadis meliputi: 1. persambungan sanad (ittishal isnad) yaitu terkait rangkaian sanad dari mukharrij sampai kepada Rasulullah saw. 2. Tsiqah al-sanad (ketsiqahan perawi) 3. Selamat dari kejanggalan (syadz) 4. Keselamatan dari cacat (‘illat) 5. Tinggi rendahnya suatu derajat hadis CABANG2 ILMU HADIS Cabang-cabang ilmu hadis yang berpangkal pada sanad yaitu: • Ilmu Rijalul Hadits: علم يبحث فيه عن الرواة الحديث من الصحابة والتابعين ومن بعدهم Ilmu yang membahas tentang para perawi mulai sahabat, tabi’in dan generasi sesudahnya • Ilmu thabaqath al-ruwat: Ilmu yang membahas tentang tingkatan-tingkatan perawi Lanjutan • Ilmu Tarikh Rijal al-Hadits / ILmu Tarikh Ruwat: Ilmu yang membahas tentnag para perawi hadis dari aspek periwayatan mereka pada hadis. Ini meliputi: sejarah kelahiran, guru-gurunya, sejarah pendidikannya dalam ilmu hadis, proses pencarian ilmu dan hal lain yang berkaitan dengan periwayatan Materi ilmu ini adalah: 1. Konsep tentang rawi dan thabaqah 2. Rincian Thabaqah Rawi 3. Biografi yg telah terbagi setiap thabaqah Ilmu hadis • Ilmu Jarh wa Ta’dil: علم يبحث فيه عن جرح الرواة وتعديلهم بألفاظ مخصوصة وعن مراتب األلفاظ • Ilmu yang membahas tentang ihwal dan sejarah perawi mulai sahabat, tabi’in, dan itba’ al-tabi’in. Dg mengetahui keadilan perawi mk dpt diketahui apakah ditolak atau diterima riwayat hadis tsb. Al-jarh atau tajrih artinya mencacatkan, yaitu menuturkan sebab-sebab kecacatan perawi. Ta’dil adalah menilai adilnya seorang perawi yaitu memuji rawi dengan sifat-sifat yang mmebawa maqbulnya periwayatan. Dlm ilmu ini dibahas ttg bid’ah (faham aqidah yg berbeda dg syari’at), mukhalafah (perlawanan sifat adil dan dhabit), ghalat (kesalahan), lanjutan
Jahalah (tdk diketahui identitasnya), da’wa
walinqitha’ (mendakwa terputusnya sanad). Kaidah tajrih dan ta’dil ada dua macam, yatiu: 1. Naqd khariji, yaitu kritik ekternal, yakni ttg sah tidaknya perawi dan kapasitasnya 2. Naqd dakhili yaitu kritik internal, yakni makna hados dan syarat keshahihannya Syarat penta’dil dan pentajrih: berilmu, takwa, wara’, jujur, menjauhi fanatisme golongan, mengetahui sebab-sebab ta’dil dan tajrih. CABANG ILMU HADIS PANGKAL MATAN
Cabang ilmu hadis yang berpangkal pada matan,
yaitu: • Ilmu Gharibil Hadits: Ilmu yang membahas tentang makna kata-kata yang sukar difahami maknanya dan tidak dipakai dalam masyarakat umum. Yg dibahas dlm ilmu ini adalah lafaz2 musykil dan susunan kalimat yg sukar difahami. Tujuannya untuk menghindari terjadinya penafsiran yang salah. Ilmu hadis • Ilmu Asbabi Wurud al-Hadits dan tawarikh al- mutun: Ilmu yang membahas tentang sejarah wurud hadis. Yaitu menjelaskan tentang latar belakang dan sebab lahirnya hadis. Manfaat ilmu ini adalah untuk membantu memhamai dan mengetahui hikmah yang terkandung dalam hadis. Perintis ilmu asbab wurud hadis yaitu Abu Hamid ibn Kaznah al-Jubairi, Abu Hafash ‘Umar ibn Muhammad ibn Raja’ al-’ukbari (339H). Kitab yg membahas ilmu ini adalah al-bayan wa al-ta’rif karya Ibrahim ibn Muhammad al-Husaini . Lanjutan • Ilmu nasikh wa Mansukh : Ilmu yg membahas ttg hadis yang menghapus dan yang dihapus • Ilmu Talfiq al-Hadits • Ilmu nasikh wa Mansukh • Ilmu Talfiq al-Hadits
Cabang ilmu hadis yang berpangkal pada sanad dan
matan yaitu ilmu ‘ilalil hadits; ilmu yg membahas hal2 yg tersembunyi yg dpt merusak hadis . Ilmu Fannul mubhamat yaitu ilmu ttg orang2 yg tidak sebut dlm sanad