Anda di halaman 1dari 24

ULUMUL HADIS

Oleh: Oneng Nurul Bariyah


ILMU HADIS
• Ilmu : pengetahuan, knowledge, science.
• Hadis secara bahasa : jadid (baru lawan
qadim), qarib (dekat), khabar (warta yaitu
sesuatu yang dipindahkan dari seseorang. Ilmu
Hadis menurut Ibnu Hajar al-Asqalani adalah:
kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan
perawi dan yang diriwayatkan
‫القواعد لمعرفة بحال الراوى والمروي‬
Ulumul Hadis (Ilmu Hadis)

Ilmu hadis adalah :


 ‫هللا صلعم َوأَ ْف َع ِالِه َو َت ْق ِري َْرا ِت ِه َو َه ْي َئ ِت ِه‬
ِ ‫ال َرس ُْو ِل‬ ِ ‫ه َُو ْال ِع ْل ُم ِبأ َ ْق َو‬
ْ‫ض َعافِ َها َعن‬ ِ ‫ص َحا ِح َها َو ِح َسا ِن َها َو‬ ِ ‫َو َش ْكلِ ِه َم َع أَ َسا ِن ْي ِد َها َو َتمْ ِيي ِْز‬
‫ِخاَل فِ َها َم ْت ًنا َو ِاسْ َن ًادا‬
Ilmu pengetahuan tentang sabda, perbuatan,
pengakuan, gerak-gerik dan bentuk jasmaniyah
Rasulullah saw. beserta sanad-sanad (dasar
penyandarannya) dan ilmu pengetahuan untuk
membedakan keshahihannya, kehasanannya dan
kedha’ifannya daripada yang lainnya, baik matan
maupun sanadnya.
 
ILMU USHUL HADIS

• Sedangkan ilmu ushul hadis yaitu suatu


ilmu pengetahuan yang menjadi sarana
untukmengenal keshahihan, kehasanan
dan kedha’ifan hadis, matan maupun
sanad dan untuk membedakan dengan
yang lainnya.
PEMBAGIAN ILMU HADIS

Ilmu hadis secara garis besar terbagi dua yaitu


a. Ilmu Hadis riwayah
b. Ilmu Hadis dirayah
 
Ilmu Hadis Riwayah
• Kata riwayah secara etimologi berasal dari
kata rawa, yarwi, riwayatan yang artinya:
1. al-naqlu = memindahkan dan penukilan
2. Al-dzikru = penyebutan
3. Al-fath = pemintalan
ILMU HADIS RIWAYAH
Ilmu Hadis Riwayah yaitu:
‫ْف لِل َّن ِبيِّ صلعم َق ْوالً أَ ْو فِعْ الً أَ ْو َت ْق ِري ًْرا أَ ْو‬َ ‫ضي‬ ِ ُ ‫ِع ْل ٌم يُعْ َرفُ ِب ِه َن ْق ُل َما ا‬
ُ ‫ضب‬
‫ْط َها َو َتحْ ِر ْي ُر َها‬ َ ‫َغي َْر َذلِ َك َو‬
“Suatu ilmu pengetahuan untuk mengetahui cara-
cara penukilan, pemeliharaan dan pendewanan
apa-apa yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad saw. baik berupa perkataan,
perbuatan, iqrar dan sebagainya.”
 
OBJEK & FAIDAH ILMU HADIS RIWAYAH

Objek ilmu hadis riwayah adalah bgmn cara


menerima, menyampaikan kepada orang lain
dan memindahkan atau mendewankan dalam
suatu dewan hadis.Faidah mempelajari ilmu
hadis riwayah adalah untuk menghindari adanya
kemungkinan salah kutip terhadap apa yang
disandarkan kpd Nabi Muhammad saw. Perintis
pertama ilmu hadis riwayah: Muhammad bin
Syihab Az-Zuhry yang wafat pada tahun 124 H.
•  
ILMU HADIS DIRAYAH
Kata Dirayah menurut bahasa berasal dari kata darâ
yadrî dirâyatan = pengetahuan
Ilmu hadis dirayah disebut juga ilmu Mushthalahul
Hadits yaitu:
ِ ‫اَ ْل َقا ُن ْونُ ي ُْد َرى ِب ِه اَحْ َوا ُل ال َّس َن ِد َو ْال َم ْت ِن َو َك ْي ِف َي ُة ال َّت َحم ُِّل َواألَ َدا ِء َو‬
‫ص َف ُة‬
‫ال َو َغي َْر ّذلِ َك‬
ِ ‫الرِّ َج‬
“Undang-undang (kaidah-kaidah) untuk
mengetahui hal ihwal sanad, matan, cara-cara
menerima dan menyampaikan al-hadis, sifat-sifat
rawi dan sebagainya.
OBJEK ILMU HADIS DIRAYAH
• Objek ilmu hadis dirayah adalah meneliti
kelakuan para perawi dan keadaan
marwinya (sanad dan matannya).
Objeknya yaitu Rasulullah sendiri dalam
kedudukannya sebagai Rasul
Syarat-syarat riwayat
• yaitu tentang penerimaan para perawi terhadap
apa yg diriwayatkannya dengan menggunakan
cara-cara tertentu. Cara-cara penerimaan hadis
(tahammul) yaitu:
1. sama’ yaitu perawi mendengar langsung hadi
syang diriwayatkan oleh gurunya
2. qira’ah yaitu murid membacakan hadis di
hadapanguru
3. Ijazah (seorang guru memberi izin kpd muridnya
untuk meriwayatkan hadisnya)
Cara penerimaan hadis
4. Kitabah yakni menuliskan hadis untuk seorang
murid)
5. Munawalah yaitu seseorang menerima ahdis
yang sudah tertulis
6.I’lam al-syakh yaitu seorang guru menyampaikan
kpd muridnya ttg tulisan hadisnya
7. Washiyyah yaitu seorang guru berwasiat kepada
muridnya untuk menyampaikan hadis
8. Wijadah yaitu seorang murid mendapatkan
hadis dalam kitab hadis
FAIDAH & TUJUAN ILM HADIS DIRAYAH

Faidah atau tujuan ilmu hadis dirayah adalah


untuk menetapkan maqbul (dapat diterima)
atau mardud (tertolaknya) suatu hadis dan
selanjutnya untuk diamalkan dan ditinggalkan
jika mardud.
SEJARAH PERTUMBUHAN
Ilmu Hadis Dirayah sejak pertengahan abad III
Hijriyah sudah mulai dirintis oleh sebagian
Muhadditsin secara garis besar dan masih
tersebar dalam beberapa mushhaf. Pada awal
abad IV Hijriyah ilmu ini dibukukan dan
menjadi fann (fak) yang berdiri sendiri sejajar
dengan ilmu-ilmu lain.
 
PERINTIS ILMU HADIS DIRAYAH
• Perintis ilmu dirayah adalah Al-Qadli Abu
Muhammad ar-Ramahhurmuzy (w. 360H)
dengan kitabnya yang bernama al-Muhaddits
al-Fashil. Kemudian al-Hakim Abu Abdillah al-
Naisabury (321-405) dengan susunan yg blm
sempurna. Selanjutnya muncul al-Khathib Abu
Bakar al-Baghdady (w.463)menyusun kitab
hadis bernama al-Kifayah dan menyusun tata
cara meriwayatkan hadis dengan nama al-Jami’
Liadabi al-Syaikhi wa al-sama’i
Lanjutan
• Selanjutnya bermunculan ulama lainnya
seperti al-Qadhi al-‘Iyadl dengan buku ‘al-
Ilma” dan Abu Hafshin dengan bukunya Maa
Yasaul Muhadditsu jahlahu. Kemudian
bermunculan kitab-kitab mushthalahul hadis
seperti al-fiyatus Suyuthy lalu muncul Manhaj
Dzawin Nadhar karya M Mahfudh at-Turmusy,
al-Tadrib dan al-Taqrib karya Imam Suyuthy.
Selian itu ada kitab Nubhat al-Fikr karya al-
Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani.
Objek kajian ilmu hadis dirayah
• Objek kajian ilmu hadis diaryah yaitu pembahasan
tentang sanad hadis meliputi:
1. persambungan sanad (ittishal isnad) yaitu terkait
rangkaian sanad dari mukharrij sampai kepada
Rasulullah saw.
2. Tsiqah al-sanad (ketsiqahan perawi)
3. Selamat dari kejanggalan (syadz)
4. Keselamatan dari cacat (‘illat)
5. Tinggi rendahnya suatu derajat hadis
CABANG2 ILMU HADIS
Cabang-cabang ilmu hadis yang berpangkal pada
sanad yaitu:
• Ilmu Rijalul Hadits:
‫علم يبحث فيه عن الرواة الحديث من الصحابة والتابعين ومن‬
‫بعدهم‬
Ilmu yang membahas tentang para perawi mulai
sahabat, tabi’in dan generasi sesudahnya
• Ilmu thabaqath al-ruwat: Ilmu yang
membahas tentang tingkatan-tingkatan perawi
Lanjutan
• Ilmu Tarikh Rijal al-Hadits / ILmu Tarikh Ruwat: Ilmu
yang membahas tentnag para perawi hadis dari
aspek periwayatan mereka pada hadis. Ini meliputi:
sejarah kelahiran, guru-gurunya, sejarah
pendidikannya dalam ilmu hadis, proses pencarian
ilmu dan hal lain yang berkaitan dengan periwayatan
Materi ilmu ini adalah:
1. Konsep tentang rawi dan thabaqah
2. Rincian Thabaqah Rawi
3. Biografi yg telah terbagi setiap thabaqah
Ilmu hadis
• Ilmu Jarh wa Ta’dil:
‫علم يبحث فيه عن جرح الرواة وتعديلهم بألفاظ مخصوصة وعن مراتب‬
‫األلفاظ‬
• Ilmu yang membahas tentang ihwal dan sejarah perawi
mulai sahabat, tabi’in, dan itba’ al-tabi’in. Dg mengetahui
keadilan perawi mk dpt diketahui apakah ditolak atau
diterima riwayat hadis tsb. Al-jarh atau tajrih artinya
mencacatkan, yaitu menuturkan sebab-sebab kecacatan
perawi. Ta’dil adalah menilai adilnya seorang perawi yaitu
memuji rawi dengan sifat-sifat yang mmebawa
maqbulnya periwayatan. Dlm ilmu ini dibahas ttg bid’ah
(faham aqidah yg berbeda dg syari’at), mukhalafah
(perlawanan sifat adil dan dhabit), ghalat (kesalahan),
lanjutan

Jahalah (tdk diketahui identitasnya), da’wa


walinqitha’ (mendakwa terputusnya sanad).
Kaidah tajrih dan ta’dil ada dua macam, yatiu:
1. Naqd khariji, yaitu kritik ekternal, yakni ttg sah
tidaknya perawi dan kapasitasnya
2. Naqd dakhili yaitu kritik internal, yakni makna
hados dan syarat keshahihannya
Syarat penta’dil dan pentajrih: berilmu, takwa, wara’,
jujur, menjauhi fanatisme golongan, mengetahui
sebab-sebab ta’dil dan tajrih.
CABANG ILMU HADIS PANGKAL MATAN

Cabang ilmu hadis yang berpangkal pada matan,


yaitu:
• Ilmu Gharibil Hadits: Ilmu yang membahas
tentang makna kata-kata yang sukar difahami
maknanya dan tidak dipakai dalam masyarakat
umum. Yg dibahas dlm ilmu ini adalah lafaz2
musykil dan susunan kalimat yg sukar
difahami. Tujuannya untuk menghindari
terjadinya penafsiran yang salah.
Ilmu hadis
• Ilmu Asbabi Wurud al-Hadits dan tawarikh al-
mutun: Ilmu yang membahas tentang sejarah
wurud hadis. Yaitu menjelaskan tentang latar
belakang dan sebab lahirnya hadis. Manfaat ilmu
ini adalah untuk membantu memhamai dan
mengetahui hikmah yang terkandung dalam hadis.
Perintis ilmu asbab wurud hadis yaitu Abu Hamid
ibn Kaznah al-Jubairi, Abu Hafash ‘Umar ibn
Muhammad ibn Raja’ al-’ukbari (339H). Kitab yg
membahas ilmu ini adalah al-bayan wa al-ta’rif
karya Ibrahim ibn Muhammad al-Husaini .
Lanjutan
• Ilmu nasikh wa Mansukh : Ilmu yg membahas ttg hadis
yang menghapus dan yang dihapus
• Ilmu Talfiq al-Hadits
• Ilmu nasikh wa Mansukh
• Ilmu Talfiq al-Hadits

Cabang ilmu hadis yang berpangkal pada sanad dan


matan yaitu ilmu ‘ilalil hadits; ilmu yg membahas hal2
yg tersembunyi yg dpt merusak hadis .
Ilmu Fannul mubhamat yaitu ilmu ttg orang2 yg tidak
sebut dlm sanad
 

Anda mungkin juga menyukai