Anda di halaman 1dari 32

MODUL 2 OPTIMISASI

EKONOMI
Analisis Biaya Produksi

Ari Darmawan, Dr. , S.AB, M.AB


aridarmawan_fia@ub.ac.id
Pendahuluan
Kegiatan produksi dan biaya produksi
merupakan dua hal yang saling berkaitan
satu sama lain.
Jika ukuran kegiatan produksi adalah jumlah
output yang diproduksi, pada sisi lainnya,
biaya produksi diukur dengan nilai mata
uang.
Adanya keterbatasan sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan, maka perusahaan
harus menganalisis biaya produksi untuk
mendanai kegiatan produksinya.
Pendahuluan
Untuk memahami mengenai teori biaya produksi,
pembahasan ini diasumsikan bahwa:
1. Perusahaan berada pasar persaingan
sempurna, yakni:
a) Jumlah output produksi perusahaan
ditentukan oleh pasar dan berapapun unit ouput
yang diproduksi akan diserap oleh pasar, sehingga
perusahaan tidak perlu memikirkan strategi
penjualan.
b) Input produksi yang digunakan adalah tenaga
kerja dan modal. Untuk waktu jangka pendek,
hanya input tenaga kerja yang sifatnya variabel.
2. Faktor produksi yang digunakan untuk
memproduksi produk hanya terbatas pada faktor
modal dan faktor tenaga kerja
Konsep Biaya Produksi
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai
semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh input
produksi (faktor-faktor produksi) yang akan
digunakan untuk mendukung kegiatan
produksi untuk memproduksi produksi
produk yang akan ditawarkan ke pasar.
Pada dasarnya terdapat dua konsep biaya
produksi, yaitu: a) biaya produksi implisit
dan b) biaya produksi eksplisit.
Konsep Biaya Produksi
Biaya produksi implisit merupakan biaya
produksi yang tidak terlihat dalam laporan
keuangan, sedangkan biaya produksi
eksplisit merupakan biaya produksi yang
terlihat dalam laporan keuangan.
Contoh dari biaya produksi implisit adalah
biaya kesempatan, sedangkan contoh dari
biaya produksi eksplisit adalah biaya
akuntansi, dan biaya ekonomi.
Biaya Produksi Jangka Pendek
Terdapat tiga konsep untuk mempelajari biaya
produksi jangka pendek, yaitu:
1. Biaya total (total cost = TC)
Biaya total adalah jumlah total biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh input produksi. Biaya total
merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya
variabel perusahaan. Secara matematis, rumus
untuk menghitung biaya total adalah:

TC = FC + VC
Biaya Produksi Jangka Pendek
Keterangan:
TC = biaya total
FC = biaya tetap, yaitu merupakan biaya
produksi yang jumlahnya tetap dan tidak
terpengaruh dengan jumlah produk yang
diproduksi oleh perusahaan.
VC = biaya variabel, yaitu merupakan biaya
produksi yang jumlahnya berubah-ubah
mengikuti jumlah produk yang diproduksi oleh
perusahaan. Secara matematis, rumus untuk
menghitung biaya variabel adalah:
VC = VC per unit x Q
Biaya Produksi Jangka Pendek
2.Biaya rata-rata (average cost = AC)
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk memproduksi satu unit
produk. Biaya rata-rata merupakan penjumlahan
biaya tetap rata-rata (average fixed cost=AFC)
dan biaya variabel rata-rata (average variable
cost=AVC). Secara matematis, rumus untuk
menghitung biaya rata-rata adalah:
  AC = AFC + AVC, atau
TC FC VC
 
Q Q Q
Biaya Produksi Jangka Pendek
3.Biaya marjinal (marginal cost = MC)
Biaya marjinal merupakan tambahan biaya yang
ditanggung oleh perusahaan karena perusahaan
menambah kapasitas produksinya. Secara
matematis, rumus untuk menghitung biaya
marjinal adalah:

TC
MC 
Q
Biaya Produksi Jangka Pendek
Untuk waktu jangka pendek, perubahan biaya
marjinalnya hanya disebabkan perubahan biaya
variabelnya. Secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut:

VC
MC 
Q
Contoh
Diketahui: TC = 0,15Q2 – 35Q + 25.000
Hitung:
1. biaya tetap
2. biaya variabel
3. biaya rata-rata
4. biaya marjinal
Pembahasan
Berdasarkan pada fungsi :
TC = 0,15Q2 – 35Q + 25.000, dapat
diketahui biaya tetapnya sebesar 25.000 dan
biaya variabelnya sebesar 0,15Q2 – 35Q.
Untuk menghitung biaya marginalnya dapat
diketahui dengan menurunkan persamaaan
TC = 0,15Q2 – 35Q + 25.000, sehingga
menjadi MC = 0,30Q – 35
Pembahasan

Q FC 0,15Q2 – 35Q TC AC 0,30Q – 35


1.000 25.000 115.000 140.000 140,00 265
1.250 25.000 190.625 215.625 172,50 340
1.500 25.000 285.000 310.000 206,67 415
1.750 25.000 398.125 423.125 241,79 490
2.000 25.000 530.000 555.000 277,50 565
2.250 25.000 680.625 705.625 313,61 640
2.500 25.000 850.000 875.000 350,00 715
2.750 25.000 1.038.125 1.063.125 386,59 790
3.000 25.000 1.245.000 1.270.000 423,33 865
Biaya Produksi Jangka Panjang
Biaya-biaya produksi yang terkait dengan biaya
produksi jangka panjang adalah:
1. Biaya total jangka panjang (LTC)
Biaya total jangka panjang merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi
produknya dan sifatnya biayanya adalah variabel.
Secara matematis, biaya total jangka panjang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
LTC = LVC
Biaya Produksi Jangka Panjang
2.Biaya marjinal jangka panjang (LMC)
Biaya marjinal merupakan biaya yang timbul
dikarenakan perusahaan menambah kapasitas
produksinya. Secara matematis, biaya marjinal
jangka panjang dapat dirumuskan sebagai
berikut:
LTC
LMC 
Q
Biaya Produksi Jangka Panjang
3.Biaya rata-rata jangka panjang (LAC)
Biaya rata-rata merupakan biaya total jangka
panjang dibagi jumlah output yang diproduksi.
Secara matematis, biaya rata-rata jangka
panjang dapat dirumuskan sebagai berikut:

LTC
LAC 
Q
Analisis Pulang Pokok
Analisis pulang pokok (break even point)
merupakan analisis untuk menentukan tingkat
produksi yang dilakukan oleh perusahaan agar
semua biaya produksinya dapat tertutupi. Untuk
melakukan analisis pulang pokok, terdapat
beberapa asumsi yang harus diperhatikan, antara
lain:
1. Biaya produksi perusahaan dapat
dikelompokkan pada biaya tetap dan biaya
variabel.
2. Perubahan biaya variabel total seiring
dengan perubahan penjualan produk perusahaan,
tetapi biaya variabel per unitnya tetap.
Analisis Pulang Pokok
3.Biaya tetap tidak mengalami perubahan,
walaupun terjadi perubahan penjualan produk
perusahaan.
4.Harga jual produk adalah tetap pada saat
dianalisis.
5.Perusahaan hanya memproduksi dan menjual
satu produk saja.
Analisis Pulang Pokok
Secara matematis, analisis pulang pokok dapat
dirumuskan sebagai berikut:
FC
BEP (unit) 
P - VC

FC FC
BEP (Rupiah)  
1 - VC 1 - VC
P S
Contoh
Diketahui:
1. Harga produk sebesar Rp.500.000
2. Biaya tetap sebesar Rp.20.000.000
3. Biaya variabel sebesar Rp.300.000
Hitung:
Jumlah produk yang mencapai titik pulang
pokok
Pembahasan
FC
BEP (unit) 
P - VC
20.000.000
BEP (unit)   100 unit
500.000 - 300.000
FC FC
BEP (Rupiah)  
1 - VC 1 - VC
P S
20.000.000
BEP (Rupiah)   Rp.50.000.000
1 - 300.000
500.000
Analisis Pulang Pokok
Analisis pulang pokok di atas dapat digunakan untuk
keadaan yang berubah secara linear. Analisis pulang
pokok berikut ini akan dibahas mengenai analisis
pulang pokok untuk keadaan yang berubah secara
tidak linear. Secara matematis, analisis pulang
pokok tidak linear dapat dirumuskan sebagai
berikut:

TR = TC
 
Keterangan:
TR = penerimaan total
TC = biaya total
Contoh
Diketahui:
1. P = -5Q + 500
2. TC = Q2 + 22Q + 4.000
Hitung:
1. Jumlah produk yang mencapai titik
pulang pokok
2. Pendapatan maksimal
3. Keuntungan maksimal
Pembahasan
TR = P x Q
= (-5Q + 500) x Q
= -5Q2 + 500Q
TC = Q2 + 22Q + 4.000
TC = TR
Q2 + 22Q + 4.000 = -5Q2 + 500Q
Q2 + 22Q + 4.000 + 5Q2 - 500Q = 0
6Q2 - 478Q + 4.000 =0
Q2 - 79,67Q + 666,67 =0
Pembahasan
- b  b2  4 . a . c
Q1,2 
2.a
- (-79,67)  (-79,67)2  4 . 1 . 666,67
Q1,2 
2 .1

79,67  60,67 140,34


Q1    70,17  70 unit
2 2

79,67  60,67 19
Q2    9,5  10 unit
2 2
Pembahasan
Untuk Q1 = 70 unit
TR = -5Q2 + 500Q
= -5 (70)2 + 500 (70)
= 10.500
P = -5Q + 500
= -5 (70) + 500
= -350 + 500
= 150
Pembahasan
Untuk Q2 = 10 unit
TR = -5Q2 + 500Q
= -5 (10)2 + 500 (10)
= 4.500
P = -5Q + 500
= -5 (10) + 500
= -50 + 500
= 450
Pembahasan
Jadi BEP tercapai pada saat:
BEP1  Q1 = 70 unit dan P1 = 150
BEP2  Q2 = 10 unit dan P2 = 450
Pembahasan
Pendapatan maksimal tercapai pada:
Q = -b/2a, sehingga:
TR = -5Q2 + 500Q
b
Q
2.a
 500  500
Q   50 unit
2 . (5)  10
Pembahasan
TR = -5Q2 + 500Q
= -5 (50)2 + 500 (50)
= -12.500 + 25.000
= 12.500
Berdasarkan pada perhitungan di atas, dapat
diketahui penerimaan total maksimalnya adalah
sebesar 12.500 yang dicapai pada saat penjualan
produk sebesar 50 unit.
Pembahasan
Keuntungan maksimal, dicapai pada saat:
Laba = TR – TC
= (-5Q2 + 500Q) – (Q2 +22Q + 4.000)
= -6Q2 + 478Q - 4000
b
Q
2.a
 478  478
Q   39,8  40 unit
2 . (-6)  12
Laba= TR – TC
= (-5Q2 + 500Q) – (Q2 +22Q + 4.000)
= -6Q2 + 478Q - 4000
= -6 (40)2 + 478 (40) - 4.000
= -9.600 + 19.120 - 4000
= 5.520
Berdasarkan pada perhitungan di atas, dapat
diketahui Laba maksimalnya adalah sebesar 5.520
yang dicapai pada saat penjualan produk sebesar
40 unit

Anda mungkin juga menyukai