Anda di halaman 1dari 6

I M P L E M E N T A S I WA H D A T U L U L U M D A L A M S I K A P D A N

P E R I L A K U S I V I TA S A K A D E M I K A U I N S U M AT E R A U TA R A
Kelompok 13 Wahdatul Ulum
Dosen Pembimbing:
M. Zali, Lc, M.H.I

Nama Kelompok:
1. Annisa Latifah (0801212356)
2. Amanda Aulia (080121214)
3. Hubban Fathani Manik (0801213341)

1
A. IMPLEMENTASI DALAM KURIKULUM
DAN PEMBELAJARAN

Untuk tercapainya paradigma Wahdatul ‘Ulum, khususnya


dalam kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran,
maka secara teknis dilakukan hal-hal berikut:

1. Pengembangan KurikulumUntuk mencapai Wahdatul


‘Ulûm maka satuan kurikulum diorientasikan pada
penguasaan ilmu dalam bidang tertentu, wawasan yang luas,
dan kemampuan konkritisasi ilmunya dalam pengembangan
peradaban dan kesejahteraan umat manusia.

Add a Footer 2
2. PembelajaranUntuk mencapai Wahdatul ‘Ulûm maka dalam kegiatan
pembelajaran perlu diperhatikan/dilakukan hal-hal berikut:Memaksimalkan
kemampuan tenaga pengajar dalam menguasai ilmu pengetahuan dibidangnya, baik
penguasaan materi keilmuan maupun metode mengajar, penelitian, dan
eksperimen.Perkuliahan diutamakan menggunakan teknik dialogis, diskusi, dan
eksperimen-eksperimen dalam bidang yang bersangkutan.Perkuliahan dilaksanakan
tepat waktu dan memanfaatkannya secara penuh.Perkuliahan dan diskusi di kelas
harus dinuasai oleh penguasaan korelasi ilmu yang dipelajari dengan ilmu-ilmu pada
bidang yang lain.Perkuliaahan diupayakan secara maksimal memperkuat
kemampuan mahasiswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain
penguasaan ilmu, perkuliahan juga diarahkan untuk menumbuhkan minat dan
kemampuan mahasiswa dalam melakukan konkritisasi ilmu tersebut bagi
pengembangan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.Perkuliahan diusahakan
untuk dapat menginternalisasi nilai-nilai ilmu tersebut dalam peningkatan kualitas
integritas dan akhlak mahasiswa.

3
B. IMPLEMENTASI
DALAM Visi Sunatulâah, mendekati dan mengkaji objek penelitian
PENELITIAN tidak secara atomistik, terpisah dari yang lain, tetapi
bersifat kausalistik, berjalan menurut sunnahtullâh dan
Untuk melaksanakan dan meningkatkan kualitas penelitian di
hukum alam (natural law). Dengan demikian penalaran dan
Universitas Islam Negeri [UIN] Sumatera Utara maka
rasionalitas menjadi sangat penting.Internalisasi nilai,
kegiatan penelitian dilaksanakan dalam ‘Prinsip Thawwâfi’,
meyakini bahwa di balik fenomena, norma, data, dan fakta
mengitari masalah untuk memperoleh jawaban dan
yang ditemukan terdapat nilai yang menjadi
solusinya.Hal ini dimaksudkan agar seluruh civitas akademika
substansinya.‘Analisis bahsiyah’, komprehensif dan
dapat menyadari sepenuhnya bahwa penelitian merupakan
holistik. Dalam menganalisis data dan fakta peneliti tidak
salah satu perintah Allah (QS. 96/al-‘Alaq: 1-5), dan perintah
saja menggunakan thinking atau ‘âqilah (kekuatan pikir
meneliti itu ditekankan Allah dalam sejumlah ayat al-Qur’ân
yang ada di otak)-nya tetapi juga kekuatan syâ’irah
khususnya dengan menggunakan kalimat, afalâ ta'qilûn, afalâ
(kekuatan batin yang terhubung dengan Tuhan).Masalah,
tatadabbarûn, afalâ tadzakkarûn, dan lain-lain.Untuk itu maka
pelaksanaan penelitian, serta penemuannya ditangani dan
dalam kegiatan penelitian di tegakkan prinsip-prinsip
didedikasikan bagi pembangunan peradaban dan
berikut:Ilmiah dan objektif, serta menekuni objek yang diteliti
kesejahteraan umat manusia.Tauhîdi, seluruh aktifitas
secara sungguh-sungguh sebagai kerja dan jihad ilmiah (jihâd
dalam penelitian dilihat dan diyakini sebagai pengabdian
al-‘ilmi).Transvision, menggunakan berbagai perspektif,
dan ta’bbud kepada Tuhan.
bukan satu perspektif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
naik ke ufuk sebagai khalifah Allah yang berkewajiban
menjaga dan memakmurkan bumi.

4
C. IMPLEMENTASI DALAM 2. Bentuk dan Pelaksanaan Kegiatan
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Dengan pendekatan transdisipliner maka masalah utama
dan rumusan yang ditetapkan dalam pengabdian
Dalam pendekatan transdisipliner, pengabdian kepada masyarakat, disoroti, dianalisis, dan didekati secara
masyarakat dilaksanakan dengan prinsip hablun minannâs, holistik, dengan berbagai perspektif, sehingga
dan dengan demikian fokus utamanya adalah pendeteksian dan diagnosis terhadapnya bisa lebih
pemberdayaan masyarakat (social empowerment), atau tepat.Keragaman kegiatanSejalan dengan itu maka
pengembangan masyarakat (community development). kegiatan yang dilaksanakan lebih beragam.Hasil Kegiatan
PengabdianPendekatan transdisipliner mengharuskan hasil
pengabdian untuk dipersembahkan kepada masyarakat.

Add a Footer 5
THANK YOU
Te r i m a k a s i h t e m a n t e m a n s i l a h k a n y a n g m a u
bertanya pertanyaan hanya disediakan 2
saja

Anda mungkin juga menyukai