Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT PENDIDIKAN

KELOMPOK 10 KELAS KERJA SAMA MALTENG

• PAK SUHARDIN
• PAK LA DIU
SIOLIMBONA PROF .R.KEMPA M.Pd
• EMY MAHULAUW dari
DR. A.SAHALESSY M.Pd
• DEWI TUASIKAL
• ELSA BEATRIX DE
FRETES
• SARTJE AGUSTIN
PENGERTIAN
ILMU
Membangun suatu teori sangat dibutuhkan dukungan konsep yang banyak
.memahami identik dengan: Konstruk , definisi, . proposisi
Pengertian ilmu :
Bahasa arab : alima,ya ‘ lamu, ‘ ilman dengan wazan fa’ila, yaf’ alu Yang artinya
mengerti,memahami benar – benar
Bahasa Inggris : disebut Sclence
Bahasa Yunani adalah : episteme ( Abuddin,1998 : 1 ) Penetahuan disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu
Mulyadi Kartanegara dalam Amsal ( 2004:12) ilmu adalah any organized
knowledge.ilmu dan sains tidak berbeda ,terutama sebelum abad ke – 19,tetapi
setelah itu sains lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau indarawi,sedangkan
ilmu melampauinya pada bidang-bidang nonfisik, seperti metafisika.
CIRI DAN TUJUAN ILMU
PENGETAHUAN
CIRI – CIRI ILMU PENGETAHUAN ( Terminologi ) :
1. Ilmu adalah sebagian pengetahuan yang bersifat koheren, empiris,
sistematis, dapat diukur dan dibuktikan.
2. Ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek atau alam
objek yang sama dan saling berkaitan secara logis karena itu koherensi
sistematis adalah hakekat ilmu.
3. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing- masing penalaran
perorangan sebab ilmu dapat memuat di dalamnya diri sendiri, hipotesis-hipotesis dan
teori-teori yang sebelumnya dimantapkan.
4. Metode–metode yang berhasil dan hasil yang terbukti harus terbuka kepada semua pencari
ilmu.
5. Ilmu memiliki metodologi sebab kaitan logis yang dicari ilmu tidak dapat dicapai dengan
menggabungkan tidak teratur dan tidak terarah dari banyak pengamatan dan ide-ide yang
terpisah.
6. Setiap ilmu bersumber di dalam kesatuan objeknya. Yang mencirikan ilmu adalah objek formalnya.
Objek material yang sama dapat dikaji oleh banyak ilmu lain.
Tujuan Ilmu Pengetahuan

1 Adalah sasaran yang ingin di capai dalam kegiatan keilmuan , Tujuan ilmu adalah mengembangkan
teori atau paradigma yang berfungsi : Eksplanasi , Kontrol , Peramalan dan pemecahan masalah
terkait sauatu fenomena .
TUGAS ILMU
PENGETAHUAN
Pengetahuan (Muchtar, 2014: 87). Ilmu merupakan bagian dari
pengetahuan yang diketahui manusia ,berbagai pengetahuan
seperti seni dan agama.
Secara ontologis ilmu membatasi diri pada kajian objek yang
berada dalam lingkup pengalaman manusia,
agama memasuki daerah penjelajahan yang bersifat
transcendental yang ada di luar pengalaman manusia. Cara
menyusun pengetahuan dalam kajian filsafat disebut epistemologi
dan landasan epistemologi ilmu adalah metode ilmiah
KEBENARAN ILMU
Perbincangan tentang kebenaran dalam perkembangan pemikiran filsafat sebenarnya
PENGETAHUAN
sudah dimulai sejak Plato melalui metode dialog membangun teori pengetahuan yang
cukup lengkap sebagai teori pengetahuan yang paling awal. Kemudian dilanjutkan oleh
Aristoteles hingga saat ini, di mana teori pengetahuan berkembang terus untuk
mendapatkan penyempurnaan. Untuk mengetahui ilmu pengetahuan mempunyai nilai
kebenaran atau tidak sangat berhubungan erat dengan sikap dan cara memperoleh
pengetahuan.
Secara tradisional teori-teori kebenaran sampai saat ini antara lain:
1. Teori kebenaran saling berhubungan (coherence theory of truth).
2. Teori kebenaran saling berkesesuaian (correspondence theory of truth).
3. Teori kebenaran inherensi (inherent theory of truth).
4. Teori kebenaran berdasarkan arti (semantic theory of truth).
5. Teori kebenaran sintaksis.
6. Teori kebenaran nondeskripsi.
7. Teori kebenaran logik yang berlebihan (logical superfluity of truth).
lanjutan...
Karena kebenaran tidak dapat begitu saja terlepas dan kualitas, sifat, hubungan, dan nilai itu
sendiri, maka setiap subjek yang memiliki pengetahuan akan memiliki persepsi dan
pengertian yang amat berbeda satu dengan yang lainnya, dan disitu terlihat sifat-sifat dari
kebenaran. Sifat kebenaran dapat dibedakan menjadi tiga hal (Muslih, 2005) yaitu:
• Pengetahuan biasa atau disebut ordinary knowledge atau common sense knowledge.
Pengetahuan seperti ini memiliki inti kebenaran yang sifatnya subjektif, artinya amat
terikat pada subjek yang mengenai.
• Pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah menetapkan objek yang khas atau
spesifik dengan menerapkan metodologi yang telah mendapatkan kesepakatan para ahli
sejenis. Kebenaran dalam pengetahuan ilmiah selalu mengalami pembaharuan sesuai
dengan hasil penelitian yang mutakhir.
• Pengetahuan filsafat, yaitu jenis pengetahuan yang pendekatannya melalui metodologi
pemikiran filsafat, bersifat mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran analitis,
kritis, dan spekulatif. Sifat kebenaran yang terkandung adalah absolute-intersubjektif.
lanjutan...
• Kebenaran pengetahuan yang terkandung dalam pengetahuan agama. Pengetahuan agama bersifat
dogmatis yang selalu dihampiri oleh keyakinan yang telah tertentu sehingga pernyataan dalam
kitab suci agama memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan untuk
memahaminya.
• Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dan bagaimana cara atau dengan alat apakah
seseorang membangun pengetahuannya. Implikasi dan penggunaan alat untuk memperoleh
pengetahuan akan mengakibatkan karakteristik kebenaran yang dikandung oleh pengetahuan akan
memiliki cara tertentu untuk membuktikannya. Jadi jika membangun pengetahuan melalui indera
atau sense experience, maka pembuktiannya harus melalui indera pula.
• Kebenaran dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan. Membangun pengetahuan
tergantung dari hubungan antara subjek dan objek, mana yang dominan. Jika subjek yang
berperan, maka jenis pengetahuan ini mengandung nilai kebenaran yang bersifat subjektif.
Sebaliknya, jika objek yang berperan, maka jenis pengetahuannya mengandung nilai kebenaran
yang sifatnya objektif.
cara penemuan kebenaran
ilmiah
Dalam menguji suatu kebenaran diperlukan teori ataupun metode yang
berfungsi sebagai petunjuk jalannya pengujian kebenaran. Jujun S.
Suriasumantri (2010), Louise Kattsoff (2006), Surajiyo (2010) dan Muchtar
Latif (2014) mengemukakan beberapa teori tentang kebenaran ilmiah, yaitu:
◦kebenaran koherensi
◦kebenaran korespondensi
◦kebenaran performative
◦kebenaran pragmatic
◦kebenaran proposisi.
Terima kasih
sudah hadir!

Anda mungkin juga menyukai