Anda di halaman 1dari 9

SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19

UNTUK ANAK UMUR 6-11 TAHUN


PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19 UNTUK
ANAK-ANAK

• Pelaksanaan vaksinas untuk anak sesuai


dengan Instruksi Presiden untuk segera
melaksanakan vaksinasi pada anak 6 sampai
11 tahun. Selain itu, Indonesian Technical
Advisory Group on Immunization (ITAGI)
juga telah mengeluarkan rekomendasi
pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak
usia 6 sampai 11 tahun.
• Vaksin yang digunakan untuk sementara ini
adalah jenis Sinovac dan sudah punya
Emergency Use Autorization (EUA). 
• Penyuntikan vaksin dilakukan dengan
intramuskular atau injeksi ke dalam otot
tubuh di bagian lengan atas dengan dosis
0,5 mili. Vaksinasi diberikan sebanyak 2
kali dengan interval minimal 28 hari.
Sebelum pelaksana vaksinasi harus
dilakukan skrining dengan menggunakan
format standar oleh petugas vaksinasi.
• Tempat pelaksanaan vaksinasi bisa
dilakukan di Puskesmas, rumah sakit atau
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik
pemerintah maupun swasta termasuk pos-
pos pelayanan vaksinasi, dan sentra
vaksinasi.
TUJUAN VAKSINASI UNTUK ANAK 6-11 TAHUN

• Mencegah sakit berat dan kematian


pada anak yang terinfeksi
• Mencegah penularan pada anggota
keluarga dan saudaranya yang belum
dapat divaksinasi atau yang
mempunyai risiko terinfeksi
• Mendukung pelaksanaan
pembelajaran tatap muka,
meminimalisasi penularan di
sekolah/satuan pendidikan
• Mempercepat tercapainya herd
immunity
PERSYARATAN UNTUK ANAK USIA 6-11 TAHUN
UNTUK IKUT VAKSIN

dapat dilihat dalam peraturan Dinas Kesehatan


berikut ini:
• Anak yang dapat mengikuti vaksinasi telah
dinyatakan lulus skrining kesehatan.
• Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di sekolah,
puskesmas, dan pos vaksinasi lainnya untuk
seluruh WNI tanpa syarat domisili. 
• Pelaksanaan vaksinasi di sekolah mengikuti skema
bulan imunisasi anak sekolah pada masa pandemi. 
• Kegiatan vaksinasi kepada anak tetap
memperhatikan protokol kesehatan untuk
mencegah penyebaran kasus Covid-19.
KONDISI ANAK YANG TIDAK BOLEH DIVAKSIN

• Anak yang akan divaksin tidak boleh mengalami kondisi


berikut ini: 
- Penyakit autoimun 
- Penyakit Sindrom Guillain Barre
- Mielitis transversa
- Acute demyelinating encephalomyelitis 
- Anak yang sedang menjalani kemoterapi atau
radioterapi
- Sedang mendapat pengobatan imunosupresan atau
sitostatistika berat 
- Sedang demam 37,5 derajat Celcius atau lebih 
- Baru dinyatakan sembuh dari Covid-19 kurang dari 3
bulan 
- Pasca melakukan imunisasi lain kurang dari 1 bulan 
- Hipertensi 
- Diabetes
- Penyakit kronik yang tidak terkendali
BEBERAPA EFEK SAMPING YANG BISA TERJADI

Beberapa efek samping vaksin Covid-19 yang dikeluhkan,


antara lain:
• Nyeri pada lengan, di tempat suntikan
• Sakit kepala atau nyeri otot
• Nyeri sendi
• Menggigil
• Mual atau muntah
• Lelah
• Demam atau suhu tubuh di atas 37,8° C
• Sakit mirip flu atau menggigil selama 1-2 hari setelah
vaksinasi
• Perlu diingat, KIPI atau efek samping vaksin Covid-19
biasanya bersifat ringan dan sementara
CARA MENGATASI JIKA TERJADI KIPI

Jika Anda mendapati anak merasakan efek samping


vaksin Covid-19 di atas, lakukan beberapa langkah
berikut:
• Anjurkan anak untuk beristirahat
• Apabila diperlukan, berikan obat penurun panas sesuai
dosis yang dianjurkan petugas kesehatan
• Berikan minum air putih yang cukup
• Jika lengan bekas suntikan terasa nyeri atau bengkak,
kompres bagian yang sakit dengan waslap atau handuk
kecil yang dibasahi air dingin
• Segera hubungi petugas kesehatan yang mendampingi
vaksinasi Covid-19 apabila muncul efek samping yang
berat, atau gejalanya muncul lebih dari dua hari.
TERIMAKASIH ....

Anda mungkin juga menyukai