Anda di halaman 1dari 21

ATLETIK II

KELOMPOK 1
KELOMPOK 1 :
HAMDAN
NARUDIN
ZENDEN
SEPTIAN
PERMAINAN
PENGEMBANGAN
KONDISI FISIK
SEJARAH DAN
TEKNIK DASAR
TOLAK PELURU
• SEJARAH TOLAK PELURU
Mengutip buku Dasar-Dasar Atletik oleh Yahya Eko Nopiyanto
dan Septian Raibowo (2020: 85), tolak peluru yang biasa disebut
dengan the shot put sudah ada sejak zaman Yunani kuno, tetapi
dilakukan dengan tata cara dan peraturan yang berbeda.
Olahraga ini menjadi salah satu bentuk latihan perang yang
dilakukan oleh prajurit Troya.
Dulu, bola yang digunakan dalam tolak peluru masih berbahan
dasar batu. Pertandingan pertama yang menggunakan alat seperti
ini diadakan pada era pertengahan dan hanya diikuti oleh prajurit
perang.
Pertandingan tolak peluru pertama diadakan di Skotlandia pada
tahun 1866. Sejak saat itu, olahraga ini mulai digemari di Eropa
dan mulai mendunia, termasuk ke Indonesia.
Pada zaman itu, tolak peluru hanya dimasukkan ke dalam
kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah Belanda. Seiring
berjalannya waktu, olahraga ini pun mulai masuk ke sekolah-
sekolah pribumi dan makin berkembang hingga saat ini.
• TEKNIK DASAR TOLAK PELURU
1. CARA MEMEGANG PELURU

Cara memegang peluru ada tiga, yaitu:


• Meletakkan peluru di telapak tangan
bagian atas
Pegang peluru dengan erat menggunakan jari-jari tangan dengan
posisi agak renggang. Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari
manis untuk meletakkan peluru.
Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dengan posisi
menekuk dan ibu jari berada pada posisi biasa. Hal ini dilakukan
untuk menjaga keseimbangan peluru. Kemudian, berikan tenaga
lebih pada ibu jari untuk menahan peluru lebih kuat agar tidak
jatuh.
• Rapatkan Semua Jari

Rapatkan semua jari dan tempelkan pada bagian belakang peluru.


Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang.
• Meregangkan jari-jari

Rapatkan jari-jari dengan posisi agak renggang. Teknik yang satu


ini cocok untuk atlet dengan ukuran telapak tangan yang kecil.
2. TEKNIK MELETAKAN PELURU

 Pegang peluru dengan teknik yang benar.


 Tempelkan peluru pada leher samping kanan dengan ibu jari
yang menempel di atas tulang bahu atau tulang selangka.
 Posisikan siku lurus dan sejajar dengan bahu.
 Miringkan kepala ke arah peluru supaya lebih seimbang.
3. TEKNIK MENOLAK PELURU

Mengutip buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


Kesehatan oleh Sumaryoto dan Soni Nopembri (2017: 120), ada
dua macam gaya tolak peluru, yaitu:
• Gaya menyamping

 Mengawali dengan sikap permulaan, arah sasaran dengan bahu


kiri menghadap ke samping.
 Kedua kaki dibuka selebar bahu.
 Tangan kanan memegang peluru dan menempelkannya antara
tulang rahang dan selangka siku yang mengarah ke samping
bawah dan lengan kiri mengimbanginya dalam posisi yang
wajar.
 Dilanjutkan dengan gerakan tolakan. Kaki kiri diayunkan lurus
ke samping kiri, bersamaan dengan menjingkrakkan kaki
kanan.
 Gerakan jingkrak dilakukan serendah-rendahnya, segaris
dengan arah tolakan dan mendarat dengan kaki kanan terlebih
dahulu setelah kaki kiri mendarat dengan cepat dan kuat.
 Tekukan lutut kaki kanan diluruskan, disertai sedikit putaran
badan ke arah kiri. Berat badan dipindahkan ke kaki kiri yang
masih sedikit ditekuk. Tangan kanan diluruskan kea rah
tolakan, kemudian peluru dilepaskan, dibantu dengan kekuatan
lemparan pergelangan dan jari-jari tangan.
 Gaya diakhiri dengan melangkahkan kaki kanan dengan
pendek, sementara kaki kiri diayunkan ke belakang untuk
menjaga keseimbangan lengan kanan. Tolakan mengarah ke
depan atas.
Gaya Membelakangi/Gaya O’Brian

 Diawali dengan sikap permulaan. Ambil awalan dengan


mebelakangi arah tolakan.
 Bungkukkan badan ke depan dengan kaki kanan dengan lutut
ditekuk dijadikan sebagai tumpuan, sementara kaki kiri
diangkat lurus menuju tolakan.
 Menolak peluru dengan menarik kaki kanan ke belakang (ke
arah tolakan) dengan cepat.
 Kenakan kaki kiri pada papan tolakan dengan badan tetap
membungkuk dan tangan kiri diluruskan ke atas dengan rileks
dan pandangan ke arah bawah.
 Tekukkan kaki kanan untuk berjingkrak rendah ke belakang
dan disertai ayunan sepakan kaki kiri jauh ke belakang.
 Setelah berjingkrak, disusul dengan kaki kiri, badan berputar
ke kiri serong ke aras, kemudian berat badan dipindahkan ke
kaki kiri yang masih ditekuk tangan kanan diarahkan ke sudut
tolakan.
 Lepaskan peluru.
 Akhiri gaya dengan mengangkat kaki kanan pendek ke depan
dan kaki kiri diayunkan ke belakang untuk menjaga
keseimbangan.
SEKIAN DARI KAMI, TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai