Anda di halaman 1dari 20

LANDASAN PROFESI

KEPENDIDIKAN
Oleh
MUHAMAD IKHSAN
Landasa
n
Hukum

LANDASAN
Landasa PROFESI Landasa
n n Sosial
Filsafat KEPENDIDIK Budaya
AN

Landasa
n
Psikologi
Dasar Hu kum undang-
undang pendidikan profesi
guru

LANDASA
N HUKUM

Undang-Undang RI
Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Dasar Hukum UU Pend. Profesi Guru
UUD 1945
(Mendasari semua perundang-undangan yg ada yg muncul
kemudian)
PASAL 31
Pasal yang (Pendidikan)
bertalian
dgn ayat 1: Tiap-tiap warga
pendidikan ngara berhak ayat 4 pasal yang sama
dlm UUD mendapat pengajaran. yang mengharuskan negara
1945 hanya Ayat 2: Setiap warga memprioritaskan anggaran
negara wajib pendidikan sekurang-
2 pasal,
mengikuti pendidikan kurangnya 20 % dari APBN
yaitu Pasal dasar dan pemerintah dan APBD.
31 dan 32. wajib membiayainya.
Ayat 3 pasal ini berbunyi: “Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional.

Ayat ini mengharuskan pemerintah mengadakan satu sistem


pendidikan nasional, untuk memberikan kesempatan kepada setiap
warga negara mendapatkan pendidikan.
sekolah khusus: u/ masyarakat terpencil, masyarakat penduduknya
sedikit, dan masyarakat yang penduduknya berjauhan satu dengan
yang lain.
Sekolah yang dimaksud antara lain: SD kecil, SD Pamong, SMP
terbuka dan sistem belajar jarak jauh.
PASAL 32
Kebudayaan

Ayat 1
• bermaksud memajukan budaya nasional serta
memberikan kebebasan kpada masyarakat
untuk mengmbangkannya.
Ayat 2
• menyatakan negara menghormati dan
memelihara bahasa daerah sebagai bagian
dari budaya nasional.
Mengapa pasal ini juga berhubungan dengan
pendidikan?
Sebab pendidikan adalah bagian dari kebudayaan.
kebudayaan adalah hasil dari budi daya manusia.
Kebudayaan akan berkembang bila budi daya manusia
ditingkatkan.
Sementara itu sbagian besar budi daya bisa
dikembangkan kemampuannya melalui pendidikan.
Jadi bila pendidikan maju, maka kebudayaan pun akan
maju pula.
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Di antara peraturan perundang-undangan RI yang
paling banyak membicarakan pendidikan adalah UU
RI Nmr 20 Tahun 2003.
Sebab
UU ini bisa disebut sebagai induk peraturan
perundang-undangan pendidikan. UU ini mengatur
pendidikan pada umumnya,
Artinya
Segala sesuatu bertalian dengan pendidikan tinggi
ditentukan dalam UU ini.
Landasan Filsafat
Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang
mndalam,
maka dikatakan kebenaran filsafat adalah kebenaran
menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan
kbenaran ilmu yang sifatnya relatif.
Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang
bisa diamati oleh manusia saja.
Sesungguhnya isi alam yang dapat diamati hanya
sebagian kecil saja.
Diibaratkan mengamati gunung es, kita hanya mampu
melihat yang di atas permukaan laut saja. Sementara
itu filsafat mencoba menyelami sampai ke dasar
gunung es itu untuk meraba segala sesuatu yang ada
melalui pikiran dan renungan yang kritis.
Etika Logika

Epistemolo
Metafisika
gi

4 Cabang
Filsafat
Metafisika
filsafat yang meninjau tentang hakikat segala sesuatu yang
terdapat di alam ini. Dalam kaitannya dengan manusia, ada dua
pandangan yaitu: (Callahan, 1983)
1. Manusia pada hakikatnya adalah spiritual. Yang ada adalah jiwa
atau roh, yang lain adalah semu. Pendidikan berkwajiban
membebaskan jiwa dari ikatan semu. Pendidikan adalah untuk
mengaktualisasikan diri. Pandangan ini dianut oleh kaum
Idealis, Skolastik, dan beberapa Realis.
2. Manusia adalah organisme materi. Pandangan ini dianut
oleh kaum Naturalis, Materialis, Eksperimentalis, Pragmatis,
dan beberapa Realis. Pendidikan adalah untuk hidup.
Pendidikan berkewajiban membuat kahidupan manusia menjadi
menyenangkan.
Epistemologi
filsafat yang membahas tentang pengetahuan dan
kebenaran, dengan rincian masing-masing sebagai berikut:
1. Ada lima sumber pengetahuan, yaitu:
 Otoritas, yang terdapat dalam ensiklopedi, buku teks
yang baik, rumus dan tabel.
 Common sense, yang ada pada adat dan tradisi
 Intuisi yang berkaitan dengan perasaan
 Pikiran untuk menyimpulkan hasil pengalaman
 Pengalaman yang terkontrol untuk mendapatkan
pengtahuan secara ilmiah.
2. Ada empat teori kebenaran, yaitu:
 Koheren, sesuatu akan benar bila ia konsisten
dengan kebenaran umum
 Koresponden, sesuatu akan benar bila ia tepat
dengan fakta yang dijelaskan.
 Pragmatisme, sesuatu dipandang benar bila
konsekuensinya memberi manfaat bagi kehidupan.
 Skeptisisme, kebenaran dicari secara ilmiah dan tidak
ada kebenaran yang lengkap.
Logika
filsafat yang membahas tentang cara manusia
berpikir dengan benar. Dengan memahami filsafat
logika diharapkan manusia bisa berpikir dan
mengemukakan pendapatnya secara tepat dan benar.
Etika
filsafat yang menguraikan tentang perilaku
manusia. Nilai dan norma masyarakat secara ajaran
agama menjadi pokok pemikiran dalam filsafat ini.
Filsafat etika sangat besar mempengaruhi
pendidikan sebab tujuan pendidikan untuk
mengembangkan perilaku manusia, antara lain afeksi
peserta didik.
Landasan Psikologi
Psikologi atau ilmu jiwa
ilmu yang mempelajari jiwa manusia.
Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan
jasmani.
Jiwa balita baru berkembang sedikit sekali sejajar
dengan tubuhnya yang juga masih berkemampuan
sederhana sekali.
Makin besar anak itu makin berkembang pula jiwanya,
dengan melalui tahap-tahap tertentu akhirnya anak itu
mencapai kedewasaan baik dari segi kejiwaan maupun
dari segi jasmani.
Landasan Sosial Budaya
Sosial budaya merupakan bagian hidup yang paling dekat
dengan kehidupan sehari-hari.
Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur
sosial budaya. Sebab sebagian terbesar dari kegiatan manusia
dilakukan secara kelompok.
Pekerjaan di rumah, di kantor, di perusahaan, di perkebunan,
di bengkel dan sebagainya, hampir semuanya dikerjakan oleh
lebih dari seorang.
Ini berarti unsur sosial ada pada kegiatan-kegiatan itu.
Selanjutnya tentang apa yang dikerjakan dan cara
mengerjakannya serta bentuk yang diinginkan merupakan
unsur dari suatu budaya.
Sosial mengacu kepada hubungan antar individu, antar
masyarakat, dan indiidu dengan masyarakat.
Unsur sosial ini merupakan aspek individu secara alami,
artinya aspek ini telah ada sejak manusia dilahirkan.
Karena itu, aspek sosial melekat pada diri individu yang perlu
dikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik agar
menjadi matang.
Di samping tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial,
aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak dalam
upaya mengembangkan dirinya.
Maka segi sosial ini perlu diperhatikan dalam proses
pendidikan.
Aspek budaya juga berperan sama halnya dengan
aspek sosial dalam proses pendidikan.
Malah dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang
tidak dimasuki unsur budaya.
Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara
belajar mereka adalah budaya, begitu pula kegiatan-
kegiatan mereka dan bentuk –bentuk yang dikerjakan
juga budaya.
Dengan demikian budaya tidak pernah lepas dari
proses pendidikan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai