Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTIK MANAJEMEN PELAYANAN


KEBIDANAN PROFESIONAL (MPKP)
DI RUANG BERSALIN RSD B KABUPATEN Y

KELOMPOK 4
Latar Belakang
• RS adalah salah satu sarana kesehatan yang juga merupakan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan,bertujuan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Pada tahun 2013, sebagian besar RS
masih terkonsentrasi di pulau jawa yaitu sebanyak 1.162 unit rumah sakit, disusul
511 di Sumatera dan 194 di Sulawesi.
• Sebagai tempat pelayanan masyarakat RS dituntut untuk memberikan pelayanan
yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau
seluruh lapisan masyarakat. Selain itu rumah sakit juga harus memiliki
manajemen pelayanan yang baik agar pelayanan lebih optimal.
• Bidan sebagai health provider harus dapat melaksanakan pelayanan
kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Akar atau
dasar manajemen kebidanan adalah ilmu manajemen secara umum.
Dengan mempelajari teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat
menjadi manajer ketika mendapat kedudukan sebagai seorang
pimpinan. Demikian pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan
pada kliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik
dalam rangka pemecahan, masalah dari klien tersebut
Tujuan Umum
• Mengetahui manajemen pelayanan kebidanan profesional di ruang bersalin.
Tujuan Khusus
• Mengidentifikasi kebutuhan organisasi pelayanan kebidanan di ruang bersalin.
• Menganalisis kebutuhan manajemen pelayanan kebidanan di ruang bersalin.
• Merencanakan kebutuhan manajemen pelayanan kebidanan di ruang bersalin.
• Melakukan pengorganisasian pelayanan kebidanan di ruang bersalin.
• Mengelola pelayanan kebidanan di ruang bersalin.
• Mengarahkan pelayanan kebidanan diruang bersalin.
• Mengendalikan, monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan diruang bersalin.
Gambaran Umum RS
1. Sejarah RS
2. Visi, Misi dan Tujuan
a) Visi
• Rumah Sakit Pilihan Dengan Pelayanan Yang Berkualitas Dan
Terjangkau di Kabupaten Kab Y.
b) Misi
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu &
profesional.
• Meningkatkan pengetahuan dan Ketrampilan Sumber Daya Manusia
di RSD “B”.
• Mewujudkan kepuasan pelanggan melalui optimalisasi kinerja.
c) Tujuan
- Tujuan umum
• Terwujudnya profesionalisme Sumber Daya Manusia, pengembangan sarana dan
prasarana Rumah Sakit yang mampu meningkatkan pelayanan yang terjangkau
oleh masyarakat, meningkatkan jumlah kunjungan cakupan pelayanan RS dan
meningkatkan profitabilitas melalui Customer Relationship Marketing.
- Tujuan khusus
• Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berbasis pelanggan
sesuai standar RSD kelas C.
• Tersedianya sumber daya manusia baik medis maupun non medis untuk
memberikan pelayanan medis dasar, spesialistik, penunjang, dan administrasi.
• Tercapainya kriteria RSD “B” sebagai organisasi pelayanan kesehatan perorangan
yang profesional & berdaya saing tinggi serta berperan dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
3. Jenis Pelayanan Kesehatan di Ruang Bersalin
a. Pelayanan Kesehatan Maternal dengan masalah
yaitu:
1) Syok b. Kasus yang terkait dengan kesehatan
2) Perdarahan pada kehamilan muda neonatus:
3) Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan 1) Neonatus normal
4) Perdarahan pasca persalinan 2) Neonatus bermasalah :
5) Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan atau a) asfiksia neonatorum
koma, b) tetanus neonatorum
6) Tekanan darah tinggi c) sepsis
7) Persalinan lama d) traumalahir
8) Malpresentasi dan malposisi e) sindroma gangguan pernapasan
9) Demam dalam kehamilan dan persalinan f) bayi berat lahir rendah
10) Demam pasca persalinan g) kelainan kongenital
11) Nyeri perut pada kehamilan muda, pada kehamilan h) bayi lahir dengan ibu bermasalah :
lanjut dan persalinan infeksi hepatitis B, diabetus melitus
12) Gerak janin tidak dirasakan dan ibu dengan TBC
13) Ketuban pecah dini
14) Gawat janin dalam persalinan
4. Penampilan Kerja Ruang Bersalin
RUANG BERSALIN
2019
BULAN BOR ALOS BTO TOI GDR NDR
1 98,26 3,16 14,46 0,04 0,00 0,00
2 104,40 4,17 10,62 -0,12 0,00 0,00
3 99,75 3,00 16,85 0,00 4,57 0,00 Prosentase
4 93,85 2,95 15,00 0,12 5,13 0,00
Pemakaian tempat
5 86,60 2,80 14,85 0,28 0,00 0,00
6 88,72 3,08 13,23 0,26 5,81 0,00 tidur pada periode
7 84,12 3,00 14,23 0,35 0,00 0,00
8 88,83 3,03 15,15 0,23 0,00 0,00 waktu tertentu
9 75,38 2,11 13,46 0,55 0,00 0,00 (60-85%).
10 85,36 2,82 14,77 0,31 0,00 0,00
11 92,56 3,11 14,31 0,16 0,00 0,00
12 102,98 2,85 16,31 -0,06 0,00 0,00
Rs 76,61 2,98 173,23 0,18 1,33 0,00
Lanjutan…
a) A L O S ( Average Length Of Stay )
Rata-rata lama rawatan seorang pasien (6-9 hari).
b) B T O ( Bed Turn Over )
Frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali tempat tidur RS dipakai. Idealnya selama 1 satu
tahun , 1 tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
c) T O I ( Turn Over Interval )
Rerata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat
tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari.
d) N D R ( Net Death Rate )
Nilai ideal NDR adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar.
e) G D R (Gross Death Rate )
Angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.Nilai GDR sebaiknya tidak lebih dari
45 per 1000 penderita keluar
Pengumpulan Data
1. Data Umum
1) Identifikasi kebutuhan organisasi pelayanan kebidanan di ruang
bersalin.
a. Identifikasi Ketenagaan (M1/Man)
Struktur organisasi Ruang bersalin RSD B Kabupaten Y menggunakan
sistem penugasan tim primer kebidanan. Ruang bersalin RSD B dipimpin
sebagai ruangan membawahi satu ketua tim. Ketua tim berperan
sebagai perawat primer yang membawahi beberapa bidan pelaksana
yang memberikan asuhan kebidanan secara menyeluruh kepada
sekelompok pasien
b. Ketenagaan (Medis dan non Medis) c. Perhitungan tenaga kerja sesuai
• Di ruang bersalin RSD B saat ini ketergantungan pasien
memiliki 14 bidan yang terdiri dari 1
orang kepala ruangan dengan
pendidikan DIV Kebidanan, Ketua
Tim 1 orang, penanggung
jawabkebidanan 4 orang, bidan
pelaksana 8 orang dan juga terdapat
2 orang Dokter Spesialis Obstetri dan
Gynecologi.
5) Pengembangan SDM
Mempersiapkan dan memenuhi kebutuhan tenaga yang
sesuai dengan kebutuhan skill khusus disetiap ruang maka
diperlukan peningkatan kualifikasi tenaga dengan pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan serta pendidikan berkelanjutan bagi
tenaga kebidanan yang didata oleh karu setiap tahun dalam
bentuk RAKP yang melalui disposisi Kabid Keperawatan
dilanjutkan kepada Direktur untuk diputuskan. Namun,
keputusan tersebut melihat ada/tidaknya anggaran rumah
sakit serta mempertibangkan prioritas kebutuhan rumah sakit.
• Identifikasi Sarana dan Prasarana (M2/Material)
1. Lokasi dan denah RSDB
2. Kebutuhan Logistik (Alat dan Obat) dan Alur pengadaan barang
Berisi tentang :
• daftar alat pada ruang bersalin ada/ tidak dan keadaan alat saat ini
baik/tidak.
• Fasilitas yang dibagi menjadi 2 yaitu fasilotas bagi pasien dan bagi tenaga
kesehatan di ruang bersalin
• Sarana pedukung, mis : gedung ruang bersalin yang memadai,alat yang
modern,alat penunjang non medis untuk menunjang pelayanan
• Alur pengadaan barang
• Jadwal pengecekan barang.

Anda mungkin juga menyukai