• Sedimentasi merupakan pengendapan material yang dibawah oleh
angin, air, atau gletser. Semua hasil erosi akan diendapkan disuatu tempat, baik di sungai, lembah, lereng pegunungan ataupun dasar laut yang dangkal. Kadang kala hasil sedimentasi kembali mengalami erosi. Jika ini terjadi, akan terbentuk peneplain.
• Foster dan Meyer (1977) berpendapat bahwa erosi sebagai
penyebab timbulnya sedimentasi yang disebabkan oleh air terutama meliputi proses pelepasan (detachment), penghanyutan (transportation), dan pengendapan (depotition) dari partikel- partikel tanah yang terjadi akibat tumbukan air hujan dan aliran air. B. TIPE-TIPE SEDIMENTASI
1. Settling tipe I: merupakan pengendapan partikel diskret,
partikel mengendap secara individual dan tidak ada interaksi antar-partikel. 2. Settling tipe II: merupakan pengendapan partikel flokulen, terjadi interaksi antar-partikel sehingga ukuran meningkat dan kecepatan pengendapan bertambah. 3. Settling tipe III: merupakan pengendapan pada lumpur biologis, dimana gaya antar-partikel saling menahan partikel lainnya untuk mengendap. 4. Settling tipe IV: terjadi pemampatan partikelyang telah mengendap yang tejadi karena berat partikel. C. PROSES TERJADINYA SEDIMENTASI 1. Sedimentasi fluvial, merupakan proses prngendapan materi yang diangkut oleh sungai dan diendapkan disepanjang aliran sungai , danau, waduk, atau muara sungai. Hasil bentuknya antara lain delta dan bantaran sungai. 2. Sedimentasi eolis (sedimentasi teresterial, )merupakan proses pengendapan materi yang diangkut oleh angin. Bentuknya antara lainberupa gugus pasir (sand dunes) atau gundukan pasir yang seringkali ditemukan di pantai. 3. Sedimentasi laut (marine sedimentation), merupakan hasil abrasi pantai yang kemudian diendapkan kembali disepanjang pantai. Contoh hasil bentukannya, antara lain endapan puing karang (beach), endapan gosong pasir (bar), dan endapan pasir yang menghubungkan dua pulau (tombolo). D. HASIL DARI SEDIMENTASI
a. Pengendapan oleh Air
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil pengendapan oleh air, antara lain, meander, dataran banjir, tanggul alam, dan delta.
b. Pengendapan oleh Air Laut
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain, pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai. Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri atas material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut. E. PENGERTIAN TEORI PENGENDAPAN
Pengendapan adalah proses membentuk endapan yaitu padatan yang dinyatakan
tidak larut dalam air walaupun endapan tersebut sebenarnya mempunyai kelarutan sekecil apapun. Prosedur analisis menentukan jumlah pereaksi yang digunakan atau ditambahkan kedalam sampel/analat agar terbentuk endapan. Dalam kasus dimana jumlah pengendap tidak disebutkan, biasanya dapat dilakukan estimasi kasar dengan cara perhitungan sederhana yang melibatkan konsentrasi pereaksi dan perkiraan berat zat/konstituen yang ada. Biasanya disarankan pemakaian pengendap berlebih karena kelarutan endapan-endapanberkurang atau menurun, yang disebabkan oleh efek ion yang sama (common – ion effect). Kelebihan pengendap yang banyak tidak diinginkan, bukan saja karena pemborosan pereaksi tetapi juga karena endapan dapat cenderung melarut kembali dalam kelebihan pereaksi yang banyak, membentuk ion rangkai (kompleks). Sebagai contoh, senyawaan perak diendapkan dengan senyawa klorida dan endapan menjadi lebih, tidak dapat larut bila terdapat cukup kelebihan klorida, tetapi kelebihan klorida yang besar melarutkan endapan tadi : Ag Cl + 2Cl¯ ® Ag Cl3 2¯ 1 Endapan Kristalin 2 Pengendap