Anda di halaman 1dari 15

Farmasetika I

Oleh :
Kiki Puspitasary, S.Farm., M.Farm.
Kontrak Perkuliahan
Mahasiswa terlambat maksimal 15 menit setelah dosen hadir, lebih dari
itu tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan.

Mahasiswa wajib hadir sebanyak 14 kali pertemuan dalam satu semester


(7 kali sebelum UTS, 7 kali setelah UTS).

Tidak hadir sebanyak lebih dari 3 kali tidak diperkenankan mengikuti


UAS.

Dilarang menggunakan handphone selama perkuliahan berlangsung.

Mahasiswa wajib berpakaian rapi dan sopandan bersepatu selama


mengikuti perkuliahan (no jeans, no kaos, no ketat).

Mahasiswa diperbolehkan minum ketika perkuliahan berlangsung.


Penilaian
Pendahuluan
Farmasi adalah
Ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur,
meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi,
analisis dan standardisasi/pembakuan obat serta
pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan
distribusinya serta penggunaannya yang aman.

Farmasidalam bahasa Yunani disebut


farmakon artinya medika atau obat.
Sejarah farmasi

Hippocrates (460-370 SM) :


dokter Yunani, memperkenalkan farmasi dan
kedokteran secara ilmiah, disebut Bapak Ilmu
Kedokteran.
Dioscorides (abad 1 setelah Masehi) :
ahli botani Yunani, orang pertama yang menggunakan
tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan, mengeluarkan
Buku De Materia Medika, obat yang dibuat aspiridium,
opium, ergot,hyosyamus,cinamon.
Galen (130 – 200 M)
dokter dan ahli farmasi dari Yunani, karyanya
berupa obat-obatan dari alam, formula dan sediaan
disebut “Farmasi Galenika”.
Philippus Aureolus Theophrastus BombastusVon
Hohenheim (1493 – 1541 M)
dokter dan ahli kimia dari Swiss, disebut Paracelsus,
menyiapkan bahan obat spesifik dan memperkenalkan zat
kimia sebagai obat internal.
Farmasi di Indonesia
Perkembangan farmasi di Indonesia dimulai sejak
jaman belanda, berkiblat ke Belanda.
Setelah kemerdekaan, pada tahun 1962 pemerintah
RI menerbitkan Farmakope Indonesia I tanggal 20
Mei 1962.
Farmakope (“Pharmacon” berarti racun, “pole”
berarti membuat).
Farmakope adalah buku resmi yang ditetapkan
secara hukum dan memuat standardisasi obat-
obatan serta persyaratan identitas, sifat kimia dan
fisika, kadar, kemurnian, cara pemeriksaan atau
analisis, sediaan farmasi, dan sebagainya.
Cabang–cabang Ilmu farmasi
Farmakologi

ilmu yang mempelajari sejarah, khasiat obat berupa asal


usulnya, sifat kimia dan fisikanya, kegiatan
fisiologisnya/efek terhadap fungsi biokimiawi dan faal,
cara kerja, absorpsi, nasib (distribusi, biotransformasi),
ekskresinya dalam tubuh, dan efek toksiknya, serta
penggunaan dalam pengobatan.

Farmakognosi

ilmu yang mempelajari tentang sumber bahan obat dari


alam terutama dari tumbuh-tumbuhan (bentuk makroskopis
dan mikroskopis berbagai tumbuhan dan organisme lainnya
yang dapat digunakan dalam pengobatan).
Galenika

ilmu yang mempelajari tentang pembuatan


sediaan (preparat) obat dengan cara sederhana
dan dibuat dari bahan alam (tumbuhan dan
hewan).

Kimia farmasi
ilmu yang mempelajari tentang kimia obat
yang berhubungan dengan zat anorganik
maupun organik, baik untuk tujuan
pengobatan, analisis atau pemeriksaan, dan
pembakuan.
Obat dan Sediaan
Pengertian Obat secara umum adalah semua bahan
tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua
makhluk untuk bagian dalam maupun bagian luar,
guna mencegah, meringankan, maupun
menyembuhkan penyakit.

Menurut undang-undang, obat adalah suatu bahan atau


campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan
dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah
pada manusia atau hewan, termasuk memperelok
tubuh atau bagian tubuh manusia.
Pengertian obat secara khusus
Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau
campuran dalam bentuk serbuk, tablet, pil, kapsul,
suppositoria, cairan, salep atau bentuk lainnya yang
mempunyai teknis sesuai dengan FI atau buku resmi
lain yang ditetapkan pemerintah.
Contoh : OBP, OBH, salep 2-4.

Obat paten adalah obat jadi dengan nama dagang


yang terdaftar atas nama si pembuat yang
dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari
pabrik yang memproduksinya.
Contoh : Bodrex, Demacoline, Konidin, Komix,
Dulcolactol.
Obat baru adalah obat yang terdiri atas atau berisi zat yang
berkhasiat ataupun tidak berkhasiat, misalnya lapisan,
pengisi, pelarut, pembantu atau komponen lain, yang
belum dikenal sehingga tidak diketahui khasiat dan
kegunaannya.

Obat asli adalah obat yang didapat langsung dari bahan-


bahan alami Indonesia, terolah secara sederhana atas dasar
pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional.

Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang


ditetapkan dalam FI untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya.
Contoh : Paracetamol, Cefadroxil, Rifampisin, Asam
mefenamat.
Obat tradisional adalah obat yang didapat
dari bahan alam (mineral, tumbuhan atau
hewan), terolah secara sederhana atas
dasar pengalaman dan digunakan dalam
pengobatan tradisional.

Obat esensial adalah obat yang paling


dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
masyarakat terbanyak dan tercantum
dalam daftar obat esensial (DOEN) yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai