Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

TEKNIK LALU LINTAS

SIP044
PERTEMUAN 2
KATA KUNCI
• Setiap contoh soal yang ada pada materi harap Anda pelajari
menggunakan excel. Dihitung ulang di excel agar Anda paham mengenai
perhitungan dan mempermudah saat UTS dan UAS dalam menjawab soal.
KARAKTERISTIK PENGGUNA,
KENDARAAN, KECEPATAN,
DAN LALU LINTAS
KARAKTERISTIK PENGGUNA

Keberhasilan pengoperasian sistem transportasi tergantung


pada hubungan antara:
1. Pengguna jalan
2. Karakteristik Kendaraan
3. Alat pengontrol lalu lintas
4. Kondisi jalan dan lingkungan
KARAKTERISTIK PENGGUNA JALAN

Karakteristik pengguna jalan dapat dikaji


dari berbagai segi, diantaranya:
1.Cara mengemudi
2.Pengamatan pengendara
3.Perception-reaction time
4.Keputusan pengemudi
CARA MENGEMUDI
3 point penting di dalam mengemudikan kendaraan
1. Kontrol : menjaga kendaraan tetap pada kecepatan yang diinginkan dan di posisi/lajur yang
sesuai
2. Guidance : Berinteraksi dengan kendaraan lain (mengikuti dan diikuti, menyiap dan disiap)
dengan pengaturan headway dan mengikuti petunjuk marka, rambu, dan sinyal lalu lintas
3. Navigasi : Mengikuti jalan yang sudah tepat untuk sampai ke tempat tujuan, baik secara
manual, membaca rambu petunjuk, atau menggunakan GPS.

Oleh karenanya, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:


1. Informasi yang dibutuhkan oleh pengemudi harus diletakkan ditempat yang paling sesuai dan
informatif.
2. Kondisi jalan harus didesain sedemikian sehingga pengemudi mudah mengikutinya.
3. Jangan mendesain sesuatu yang membuat pengemudi melakukan kontrol, guidance, dan
navigasi secara bersamaan.
PENGAMATAN PENGENDARA
Pengamatan Pengguna Kendaraan:
1. Visual (mata)
2. Pendengaran (telinga)
3. Perasaan
4. Syaraf
Visual paling penting digunakan (kontribusi 90 persen).
Pengamatan visual meliputi:
Ketajaman Pandangan
1. Pandangan tajam (3˚-5 ˚)
2. Pandangan cukup jelas (10 ˚-12 ˚)
3. Pandangan terlihat (120 ˚-180 ˚)
PROSES PERCEPTION – REACTION
Piev Time & Brake Reaction Time adalah waktu mulai dari pengemudi
melihat rintangan sampai menginjak rem. Besarnya = 0,5 – 4 detik, untuk
desain diambil sebesar 2,5 detik. Secara rinci uraian komponen piev time
adalah sebagai berikut:

Perception : Pandangan terhadap rangsangan luar melalui mata,


telinga, badan.
Intelection : Proses pemikiran terhadap rangsangan tersebut.
Emotion : Proses emosi terhadap rangsangan tersebut.
Volition : Kemauan untuk mengambil tindakan sesuai dengan
pertimbangan yang di ambil.
PROSES PERCEPTION – REACTION
KEPUTUSAN PENGENDARA

Keputusan pengendara (seperti untuk mengerem/tidak, menyiap/tidak, dll.)


sangat tergantung pada:
• Pengamatan
• Tujuan Pengendara
• Keputusan Pengedara
• Timing
KLASIFIKASI KENDARAAN
Jenis kendaraan merupakan faktor penting dalam men-design jalan. Hasil survey yang
terklasifikasi dapat dikombinasikan ke dalam kategori kelas kendaraan yang diinginkan.
Kombinasi tipikal adalah :
1. Berat kendaraan, terutama beban sumbu. Hal ini berhubungan dengan design konstruksi
perkerasan dan penanganan jalan. Pembagiannya berdasarkan pada kendaraan ringan,
sedang, dan berat.
2. Dimensi kendaraan. Digunakan untuk menentukan lebar lajur dan radius belokan.
3. Kecepatan, percepatan, dan pengereman. Digunakan untuk menentukan kapasitas jalan.
Pembagian berdasarkan pada : kendaraan ringan, sedang, berat, sepeda motor, dan
kendaraan tidak bermotor.
4. Penggunaan. Berdasarkan pada angkutan pribadi, umum, dan angkutan barang.
KENDARAAN
Dimensi Kendaraan (cm) Tonjolan (cm) Radius Putar
Kategori Radius
Kendaraan Tonjolan
Tinggi Lebar Panjang Depan Belakang Minimum Maksimum
Rencana (cm)

Kendaraan
130 210 580 90 150 420 730 780
Kecil
Kendaraan
410 260 1210 210 240 740 1280 1410
Sedang
Kendaraan
410 260 2100 120 90 290 1400 1370
Besar

Pada dasarnya kendaraan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu kendaraan


kecil, kendaraan sedang, dan kendaraan besar.
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, Tata Cara Perencanaan
Geometrik Jalan antar Kota, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
KENDARAAN
JENIS & KLASIFIKASI KENDARAAN
 Volume lalu lintas dapat berbentuk variasi harian, mingguan, bulanan, musiman, dan lain-lain.
 Menurut BM/DPUP/RBO ada 12 macam klasifikasi kendaraan.

No Klasifikasi Kendaraan EMP

1 Bemo 1
2 Sedan, Station Wagon, Jeep 1
3 Suburban, Combi, Opelet 1
4 Micro Bis / Bis Ringan 1–2
5 Bis Berat 2.5
6 Pick Up, Pick Up barang 2
7 Truk Ringan 2 As 2
8 Truk Berat 2 As, Tangki 2 – 2.5
9 Truk 3 As 3
10 Truk Gandengan, Semi Trailer 3
11 Sepeda Motor 0.5 – 1
12 Kendaraan Tidak Bermesin 0 – 0.7
JENIS & KLASIFIKASI KENDARAAN
• Klasifikasi kendaraan tersebut dapat disederhanakan menjadi 4 macam, yaitu :

No Jenis kendaraan EMP


1. MC, sepeda motor, 2 roda 0,25
2. LV, kendaraan ringan, 3 – 4 roda 1,0
3. HV, kendaraan berat, 6 roda atau lebih 1,3
4. KTB, kend tidak bermotor dihitung sebagai hambatan samping

Sumber: Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, MKJI.

 SMP (satuan mobil penumpang = passenger car unit = pcu) adalah satuan untuk
mengkonversikan jenis-jenis kendaraan yang berbeda kepada satu jenis
kendaraan standar yaitu kendaraan penumpang;
 EMP (ekuivalen mobil penumpang). Ekivalen Mobil Penumpang : Faktor yang
menunjukkan berbagai tipe kendaraan dibandingkan kendaraan ringan sehubungan
dengan pengaruhnya terhadap kecepatan kendaraan ringan dalam arus lalu lintas 
(untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan yang sasisnya mirip, emp = 1,0).
KECEPATAN

 Kecepatan adalah perpindahan kendaraan pada suatu jalan dalam periode waktu tertentu,
dengan satuan km/jam, m/detik, atau m/menit.
 Kecepatan tersebut dipengaruhi oleh karakteristik geometrik, kondisi lalu lintas, waktu,
tempat, lingkungan, dan pengemudi.
 Dalam studi kecepatan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kecepatan spot.
2. Kecepatan rata-rata ruang.
3. Kecepatan rata-rata saat.
4. Kecepatan jalan.
5. Kecepatan perjalanan.
6. Kecepatan rencana.
VOLUME LALU LINTAS

Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang lewat pada satu titik pengamatan atau ruas jalan
dalam suatu satuan waktu pada setiap periode yang dipilih.
Tujuan dan penggunaan volume lalu lintas antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai ukuran kuantitatif arus yang tepat dan menentukan prioritas perbaikan.
2. Sebagai pola dan arah kecenderungan lalu lintas.
3. Sebagai dasar desain perkerasan, desain geometri dan perhitungan kapasitas jalan
berdasarkan klasifikasi kendaraan.
4. Sebagai dasar perencanaan pembagian jurusan berdasarkan distribusi volume lalu lintas juga
berguna untuk desain persimpangan, sinyal lalu lintas dan kanalisasi.
PENYAJIAN DATA VOLUME
LALU LINTAS
Penyajian data volume lalu lintas terdiri dari beberapa komponen, antara lain sebagai berikut:
1. LHRT/AADT (lalu lintas Harian Rata-Rata Tahunan / Annual Average Daily Traffic).
2. LHR/ADT (lalu lintas Harian Rata-Rata / Average Daily Traffic).
Berfungsi untuk menentukan tingkat kepentingan atau kelas jalan dan tahapan SMP
pengembangannya.

KELAS I : > 20.000 SMP


KELAS II A : 6.000 – 20.000 SMP
KELAS II B : 1.500 – 8.000 SMP
KELAS II C : < 2.000 SMP
KELAS III A : > 500 SMP
KELAS III B : 200 – 500; 50 – 200 SMP
KELAS III C : < 50 SMP
PENYAJIAN DATA VOLUME
LALU LINTAS
SMP (Satuan Mobil Penumpang)/PCU adalah satuan unit untuk mengkonversikan jenis-jenis
kendaraan yang berbeda kepada satu jenis standar kendaraan penumpang. Besarnya SMP masing-
masing kendaraan ditentukan oleh dimensi kendaraan, kecepatan dan percepatan kendaraan (daya
mesin), sistem pengereman, serta medan yang dilalui (datar < 10%; bukit > 10%; gunung > 25%).

3. Diagram Ramal / Prakiraan.


Berfungsi untuk melihat variasi dan fluktuasi
jam, harian, dan musiman.
PENYAJIAN DATA VOLUME
LALU LINTAS

4. Peta Arus Lalu Lintas


Berfungsi untuk melihat rute dan arah arus
lalu lintas yang padat secara berskala. Peta
ini berguna untuk membantu mendapatkan
pembagian kepadatan lalu lintas pada suatu
jaringan secara cepat dan tepat.
PENYAJIAN DATA VOLUME
LALU LINTAS

5. Diagram Arus Volume lalu lintas


Berfungsi untuk melihat pembagian
dan arah arus pada persimpangan
sebagai data desain persimpangan.
PENYAJIAN DATA VOLUME
LALU LINTAS

6. Volume Jam Perencanaan (VJP)

Volume pada waktu sibuk yang dipakai sebagai


perencanaan berdasarkan pengamatan arus
kendaraan selama satu tahun. Dari hasil
penyelidikan di USA, VJP = Volume jam sibuk yang
ketiga puluh sebagai tumit lengkung frekuensi
volume jam sibuk selama setahun. Untuk Indonesia,
VJP = 14% LHR dengan volume jam sibuk yang
kesepuluh untuk lintas Jakarta – Bogor.

Frekuensi Volume Jam Sibuk dalam Setahun


Sumber: A Policy of Geometric Design of Rural Highways
1965/Hcm, 1984
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai