Anda di halaman 1dari 19

THEORY OF

REASONED
ACTION /
THEORY OF
PLANNED
BEHAVIOR
DISUSUN OLEH :

RAHMAH ZAKIYYATUN –
10050018002
FAKHRUN NISA R – 10050018004
ANISA RATRI – 10050018010
TRIA AJENG – 10050018024
AYUNDA ZHILLAN –
10050018036

KELAS A
2
SEJARAH
• Theory of Reason Action (TRA), dikembangkan di tahun 1967,
selanjutnya teori tersebut terus direvisi dan diperluas oleh Icek
Ajzen dan Martin Fishbein. Mulai tahun 1980 teori tersebut
digunakan untuk mempelajari perilaku manusia dan untuk
mengembangkan intervensi yang lebih mengena.

• Pada tahun 1988, hal lain ditambahkan pada model reasoned


action yang sudah ada tersebut dan kemudian dinamai Theory
of Planned Behavior (TPB), untuk mengatasi kekurangan yang
ditemukan oleh Ajzen dan Fishbein melalui penelitian-
penelitian mereka dengan menggunakan TRA.
3
“ THEORY Of REASONED
ACTION
Theory of Reasoned Action

• Theory of Reasoned Action (TRA) menjelaskan


tentang perilaku yang berubah berdasarkan hasil dari
niat perilaku, dan niat perilaku dipengaruhi oleh norma
subjektif dan sikap individu terhadap perilaku

• Theory of reason action yang dikembangkan oleh


Ajzen dan Fishbein, menyatakan bahwa prediksi
terbaik mengenai perilaku seseorang adalah
berdasarkan minat orang tersebut. 

5
THE THEORY OF REASONED ACTION

• Kepercayaan tentang hasil


perilaku Sikap
• Evaluasi terhadap hasil

Niat Perilaku

• Kepercayaan tentang sikap


dari orang yang dianggap
Norma
penting
Subjektif
• Motivasi untuk mengikuti
orang yang dianggap penting
“ THEORY Of PLANNED
BEHAVIOR
Theory of Planned Behavior
 Merupakan pengembangan dari TRA. Pengembangannya berupa
penambahan konstruk yang tidak ada di TRA yaitu kontrol perilaku
persepsi (perceived behavior control)

 Teori tindakan yang direncanakan (theory of planned behavior)


mengemukakan bahwa tindakan manusia dibimbing oleh tiga macam
faktor, yaitu :

• Keyakinan tentang hasil perilaku dan evaluasi terhadap hasil perilaku


(behavior belief)
• Keyakinan tentang harapan normatif dari orang lain, motivasi untuk
menuruti dari adanya harapan tersebut (normative belief)
• Keyakinan tentang hadirnya faktor yang memfasilitasi atau
menghambat perilaku, serta persepsi pada faktor tersebut (control
belief).
8
MODEL KONSEPTUAL THEORY OF PLANNED BEHAVIOR
SIKAP (Attitude)
(Fishbein dan Ajzen dalam Ramdhani 2008)
Mendenifisikan sikap (Atitude) sebagai jumlah dari
afeksi (perasaan) yang dirasakan seseorang untuk
menerima atau menolak suatu objek atau perilaku dan
diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan
individual dalam skala evaluatif dua kutub, misalnya
baik atau jelek; setuju atau menolak, dan lainnya.

10
KOMPONEN SIKAP
Fishbein dan Ajzen dalam Rahma (2011), berpendapat bahwa ada
dua kelompok dalam pembentukan sikap yaitu:

○ a. Behavioral belief adalah keyakinan-keyakinan yang


dimiliki seseorang terhadap perilaku dan merupakan
keyakinan yang akan memdorong terbentuknya sikap.

○ b. Evaluation of behavioral belief merupakan evaluasi


positif atau negatif individu terhadap perilaku tertentu
berdasarkan keyakinan-keyakinan yang dimilikinya.

11
NORMA SUBJEKTIF (Subjective
Norm)
Ajzen (2005) mengatakan norma subjektif
merupakan fungsi yang didasarkan oleh belief
yang disebut normative belief, yaitu belief
mengenai kesetujuan dan atau ketidaksetujuan
yang berasal dari referent atau orang dan
kelompok yang berpengaruh bagi individu
(significant others) seperti orang tua, pasangan,
teman dekat, rekan kerja atau lainnya terhadap
suatu perilaku

12
KOMPONEN NORMA
SUBJEKTIF
Menurut Fishbein dan Azjen (2005), norma subjektif secara umum
mempunyai dua komponen berikut:

Normative beliefs (Keyakinan Norma).


Persepsi atau keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap
dirinya yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku atau
tidak.

Motivation to comply (motivasi untuk memenuhi).


Motivasi individu untuk memenuhi harapan tersebut. Dapat dilihat
sebagai dorongan-dorongan yang dipersepsikan individu dari
orang-orang disekitarnya dengan motivasi untuk mengikuti
pandangan mereka (motivation to comply) dalam melakukan atau
tidak melakukan tingkah laku tersebut.
13
KONTROL PERILAKU (PERCEIVED
BEHAVIORAL CONTROL)
Ajzen (2005) menjelaskan perceived behavioral control
sebagai fungsi yang didasarkan oleh belief, yaitu belief
individu mengenai ada atau tidak adanya faktor yang
mendukung atau menghalangi individu untuk memunculkan
sebuah perilaku.

༝ Perceived behavioral control adalah persepsi individu


mengenai kemudahan atau kesulitan untuk melakukan
perilaku tertentu (Ajzen, 2005).

14
Perceived behavioral control ditentukan oleh kombinasi
antara control belief dan perceived power control.

• Control belief yaitu kontrol terhadap perilaku yang


dimiliki individu untuk menghalangi atau
memfasilitasi dalam menampilkan perilaku.

• Perceived power control yaitu seberapa besar atau


kecil kemungkinan pengaruh kontrol keyakinan
seseorang untuk menampilkan atau tidak menampilkan
perilaku.

15
MINAT (Intention)
Sikap (attitude), norma subjektif (subjective norm), dan
persepsi atas kontrol perilaku (perceived behavior control),
memiliki kontribusi terhadap intensi (intention)(Ajzen, 2005)

item intensi (intention) berisikan niat melakukan, usaha


mencoba, dan merencanakan suatu tindakan yang bertujuan.

contoh: Saya berniat untuk datang tepat waktu di kantor, untuk


kedisiplinan dalam memenuhi aturan kerja.

16
PERILAKU (BEHAVIOR)

Menurut Ajzen, perilaku adalah fungsi dari niat yang


kompatibel dan tanggapan dari perilaku dalam
kontrol perilaku yang dipersepsi.

17
Behavioral Beliefs Attitude Toward the
Keyakinan bahwa Behavior
mencontek akan : Setuju dengan
• Nilainya bagus perilaku mencontek Aplikasi
agar IP tinggi
• Tidak ada hukuman Theory of Planned Behavior
kalau ketahuan

Normative Beliefs
Intention Behavior
• Subjective
Mencontek bagian
Norm Niat untuk Perilaku
dari usaha/ ikhtiar
mencontek Mencontek
Teman
terpintar juga
mecontek

Perceived Behavioral
Control Beliefs Actual Behavioral
Control
Control
Keyakinan mampu Persepsi bahwa dirinya
- Dukungan dari
mencontek dengan ahli/cekatan dl mencontek
tekniknya sendiri teman, sekelas
- Adanya waktu,
Keyakinan bahwa kesempatan,
pengawas sering
mengantuk
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai