Anda di halaman 1dari 35

REFLEKSI KASUS

MORBUS HANSEN
TIPE PB

DISUSUN OLEH : RAHMADA ARUM (30101607723 )

P E M B I M B I N G : D R . WA H Y U H I D AYA T , S P. K K

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit dan


Kelamin
RSUD Sunan Kalijaga
2021
1
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Penyakit Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium
Leprae yang pertama menyerang saraf perifer, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa
mulut, saluran napas bagian atas, sistem retikuloendotelial, mata, otot, tulang dan
testis,kecuali susunan saraf pusat.4 Penyakit kusta juga dapat mengenai mukosa hidung,
konka, nasofaring dan laring
ETIOLOGI
Kuman penyebabnya adalah Mycobacterium Leprae ditemukan oleh G.A
Hansen pada tahun 1873 yang sampai sekarang belum dapat dibiakkan dalam
media artifisial. Kuman ini bersifat tahan asam, berbentuk batang dengan
ukuran 1-8, lebar 0,2-0,5  biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu-
satu, hidup dalam sel terutama jaringan yang bersuhu dingin dan tidak dapat
dikultur dalam media buatan.
KLASIFIKASI
• Klasifikasi menurut Ridley dan Jopling
- TT (tuberkuloid polar)
- BT (borderline tuberkuloid)
- BB (midborderline)
- BL (borderline lepromatous)
- LL (lepromatosa)
GEJALA KLINIS
Kelainan Kulit
Bentuk : makula, infiltrat, papul, nodus
Jumlah : satu, beberapa, banyak
Distribusi : simetris, asimetris
Permukaan : halus, berkilat, kering bersisik
Batas : jelas, tidak jelas
Anestesia : jelas, tidak jelas, tidak ada
DIAGNOSIS
Didasarkan pada penemuan tanda kardinal (utama), yaitu :
1. Bercak kulit yang mati rasa (total atau sebagian)
2. Penebalan saraf tepi
- gangguan fungsi sensoris :mati rasa
- gangguan fungsi otonom :paresis atau paralisis
- gangguan fungsi otonom : kulit kering, retak,
edema, pertumbuhan rambut terganggu.

3. Ditemukan basil tahan asam


(dari cuping telinga/ lesi kulit)
PENGOBATAN
• WHO :
tipe Pausi Basiler
- Rifampisin 600mg/bulan
- Diamino Difenil Sulfon 100mg/hari
tipe Multi Basiler
- Rifampisin 600 mg/bulan
- Clofazimin 100mg/bulan, dilanjutkan 50mg/hr
- Diamino Difenil Sulfon 100mg/hari
PENGOBATAN MH LESI TUNGGAL
Identitas Pasien Nama : Tn. A

Usia : 38
Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Demak

Pekerjaan : Pedagang

Tanggal Periksa: 21 Okt 2021


ANAMNESIS
“Autoanamnesis dilakukan pada
tanggal 21 Oktober 2021 Pukul 11.00
WIB di RSUD Sunan Kalijaga”
Anamnesis RPS

Keluhan Utama

Tungkai bawah kiri ada


bagian yang kurang terasa Pasien mengeluhkan tungkai bawah kiri ada bagian yang kurang terasa
dibanding kulit sekitarnya sejak 10 tahun yang lalu. Bagian yang kurang
terasa berada di bercak yang lebih putih. Bercak timbul secara tiba-tiba
02
semakin melebar tetapi tidak menyebar ke kulit yang lain. Tidak ada
PowerPoint Presentation
keluhan gatal, nyeri dan kesemutan pada bercak tersebut. Tidak ada
rambut, bulu mata dan alis yang rontok. Pasien rutin periksa ke
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Sunan Kalijaga. 

RPK dan R.Sosek


•Keluarga pasien tidak ada yang terkena
penyakit seperti ini
RPD
•Riwayat allergi di keluarga tidak diketahui Riwayat sakit kulit yang lain (+)  sembuh
•Kesan ekonomi cukup Riwayat allergi tidak diketahui
Riwayat diabetes melitus dan hipertensi disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Status
Generalis
01 Keadaan Umum
Baik

02 Kesadaran
Composmentis

03 Tanda Vital
• Tek.Darah : Tidak Dilakukan
• Nadi : Tidak Dilakukan
• Suhu : Tidak Dilakukan
• RR : Tidak Dilakukan
Status Gizi
a. STATUS GIZI
- BB : Tidak dilakukan pemeriksaan
- TB : Tidak dilakukan pemeriksaan
- IMT : Tidak dilakukan pemeriksaan
Status Dermatologik
- Lokasi : Tungkai bawah kiri
- UKK : Tampak gambaran makula
hipopigmentasi batas kurang tegas, jumlah satu,
bentuk anular dengan diameter 10 cm x 5 cm
dengan hipoestesi
Pemeriksaan Fisik Khusus
• Tes sensitivitas : hasil yang diperoleh pada pasien ini sensitivitasnya terganggu
pada daerah lesi dibandingkan dengan kulit yang normal
• Pemeriksaan perabaan saraf tepi : pada pasien ini tidak ditemukan adanya
penebalan saraf tepi
• Pemeriksaan sensoris : dbn
• Pemeriksaan motorik : dbn
DIAGNOSIS KERJA
Morbus Hansen Tipe PB Lesi
Tunggal

DIAGNOSIS BANDING
• Ptiriasis Versikolor
• Tinea Corporis
PERASAAN EVALUASI
• (+) : SENANG Dapat melihat dan • Pengalaman (+) : Komunikasi yang baik
mengamati langsung ciri khas gambaran dari dokter spesialis dan koas sehingga
(UKK dan Lokasi) secara langsung. dapat mengamati pasien secara
menyeluruh (anamnesis, pemeriksaan
• (-) : PRIHATIN terhadap keluhan yang
fisik, terapi, dan edukasi).
dirasakan pasien
• Pengalaman (-) : Tidak ada
ANALISIS
A. Terapi apa yang harus diberikan kepada pasien ?
• Setelah berdiskusi dengan dr Wahyu Hidayat, sp. KK yang merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin
menjelaskan bahwa penyakit tersebut merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mybobacterium Leprae
B. Usulan Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Bakteriologis : sediaan dari kerokan jaringan kulit yang diwarnai dengan pewarnaan BTA ZIEHL
NEELSON
C. Diagnosis Banding:
• Morbus Hansen tipe MB lesi tunggal
–Lokasi : ekstremitas bawah
–UKK : makula hipopigmentasi berjumlah satu, batas kurang tegas, xerosis, hipoestesia pada lesi jelas
• Pitiriasis Versicolor
–Lokasi : daerah yang lipatan dan lembab
–UKK : makula hipopigmentasi/hiperpigmentasi batas tegas dengan skuama halus
• Tinea korporis
–Lokasi : dada, punggung, ekstremitas atas dan bawah
–UKK : makula eritem dengan bagian tepi lebih aktif berupa papul multipel dan bagian tengah yang kosong
(central healing).
TATALAKSANA
TATALAKSANA

• MEDIKAMENTOSA
KESIMPULAN
KESIMPULAN

• Diagnosis Kerja : Morbus Hansen Tipe PB Lesi Tunggal


• Meningkatkan cara edukasi dan prognosis penyakit pasien.
TINDAK LANJUT
TINDAK LANJUT

• Memberikan pelayanan dengan tepat dan cepat


• Dokter memberikan terapi sesuai dengan diagnosis pasien
• Memberikan terapi secara tepat
PROGNOSIS

Quo ad vitam
• Dubia Ad bonam

Quo ad
• Dubia ad bonam
kosmetikan

Quo ad
• Dubia ad bonam
sanationam
EDUKASI

Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit kusta bukan merupakan penyakit kutukan dan
menganjurkan kepada pasien untuk berobat secara teratur serta kontrol rutin

Jaga kebersihan diri dan pakaian

Sering memeriksa kaki jika ada luka atau lecet dan jangan menggaruk lesi

Segera rawat dan istirahatkan kaki jika ada luka, memar dan lecet

Jika anggota keluarga yang lain mempunyai gejala yang sama segera dibawa ke RS

Hindari pemakaian handuk atau yang lainnya secara bersama


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai