Anda di halaman 1dari 38

Mini Project Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI)

 
Program Ayo Bersama Berhenti Merokok (Aya Bemo) di
Puskesmas Nagreg periode September-Desember 2021

Disusun oleh: dr. S. Wulansari

Pembimbing: dr. Hj. Rosmayati


Bagan Pembahasan
BAB IV
BAB III (pemecahan
BAB II (perumusan masalah)
BAB I masalah)
(pendahuluan) (Profil Puskesmas)

BAB VII
BAB V BAB VI (kesimpulan
(perencanaan (monitoring dan Dan
dan evaluasi) Saran)
persiapan)
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Rokok: lintingan / gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan
kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10
cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya.

 Merokok : kegiatan menghisap rokok dan/atau membakar rokok oleh seorang perokok.

 Perokok aktif  seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan
tembakau yang biasanya dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung. Perokok
pasif  seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang lain

 Riskesdas 2018: menjelaskan prevalensi merokok lingkup nasional 24,3%

 Jenis kelamin: 47,3%laki-laki dan 1,2%pada perempuan


Latar Belakang
 Banyak masyarakat tidak sadar merokok di dalam rumah
berdampak negatif bagi kesehatan si perokok sendiri dan
orang di sekitarnya, prevalensi merokok dalam
rumah:76,6%
 40,3 juta anak tinggal dengan para perokok sehingga
terpapar asap rokok. meningkatkan risiko pneumonia,
asma, bronkitis, infeksi telinga tengah, dan gangguan
pertumbuhan paru-paru. mengakibatkan gangguan
kesehatan pada saat dewasa
 GYTS Indonesia (2016) terdapat 61,4 juta pengguna
tembakau saat ini dan sebesar 57,3% orang terpapar
asap rokok di dalam rumah
Latar Belakang
 Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas): 30%
penduduk Jawa Barat perokok.
 Jumlah penduduk yang merokok di kabupaten/kota di
Jawa Barat berada antara 21,6% sampai dengan 31,9%.
 50,95% penduduk laki-laki merokok tembakau
 perempuan hanya 1,34% yang merokok.
 menghisap rokok lebih dari 60 batang/minggu, dan antara
30 sampai 60 batang/minggu dilakukan oleh 26,53%
perokok.
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Ds Nagreg Mandalawangi Kendan Citaman Ciherang Ganjarsabar
Latar Belakang
 upaya menurunkan paparan asap rokok kebijakan pemerintah:
peraturan undang-undang, penyuluhan, pengaturan iklan rokok,
layanan upaya berhenti merokok, pelayanan kesehatan berupa
konseling bagi orang yang ingin berhenti merokok, program
Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga, Permenkes No. 40 tahun
2013 tentang peta jalan pengendalian dampak konsumsi rokok
bagi Kesehatan, dan program perilaku hidup bersih dan sehat
rumah tangga (PHBS Rumah Tangga).

 Program Ayo Bersama Berhenti Merokok (Aya Bemo): program


untuk mengurangi insidensi penyakit tidak menular yang faktor
risikonya berkaitan dengan perilaku merokok dan mewujudkan
lingkungan tanpa asap rokok.
Latar Belakang
Rencana kegiatan:

• pemasangan banner larangan merokok, pemasangan asbak, dan juga sosialisasi.


• Scan barcode saat masuk ke rumah sebagai bukti sudah mematikan rokok sebelum masuk rumah
• diharapkan warga selalu ingat bahwa mereka sedang berada di kawasan larangan merokok sehingga tidak merokok
di tempat tersebut.
• asbak juga diletakkan tepat dibawah banner larangan merokok agar memudahkan perokok untuk dapat langsung
mematikan rokoknya di asbak tersebut.
• Sosialisasi direncanakan untuk dilakukan oleh kader disetiap acara- acara warga seperti arisan, pengajian,
posyandu, dan sebagainya.
• Program Aya Bemo didanai dari hasil iuran warga RW. Dana yang terkumpul digunakan untuk mencetak banner
larangan merokok, dan membeli asbak.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana kerangka pelaksanaan program Ayo Bersama Berhenti
Merokok (Aya Bemo)?
2. Bagaimana dukungan tenaga kesehatan dan kader terhadap adanya
Program Ayo Bersama Berhenti Merokok (Aya Bemo)?
3. Bagaimana sikap masyarakat RW setempat terhadap Ayo Bersama
Berhenti Merokok (Aya Bemo)?
4. Bagaimana perilaku masyarakat RW setempat terhadap program Ayo
Bersama Berhenti Merokok (Aya Bemo)?
5. Bagaimana hasil evaluasi pelaksanaan program Ayo Bersama Berhenti
Merokok (Aya Bemo)?
Tujuan Manfaat
 Tujuan Umum
1. Mengurangi insidensi penyakit tidak
Menaikkan angka capaian PHBS dalam
menular yang faktor risikonya berkaitan
Rumah Tangga di wilayah kerja Puskesmas
dengan perilaku merokok dan mewujudkan
Nagreg.
lingkungan tanpa asap rokok.
 Tujuan Khusus 2. Mengetahui pemanfaatan program Aya
Terlaksananya Program Ayo Bersama Bemo oleh masyarakat.
Berhenti Merokok di wilayah kerja Puskesmas 3. Peningkatan capaian PHBS Rumah Tangga
Nagreg. Puskesmas Nagreg
BAB II
PROFIL
PUSKESMAS
Nama Puskesmas Nagreg
Kode Puskesmas 32.04.08.0202
  Jalan Raya Nagreg
Alamat
km 37 Kecamatan
Nagreg Kab.
Bandung
Status Puskesmas Non DTP
Status Puskesmas Puskesmas Satelit
dalam
Program TB Paru
Jumlah Tempat Tidur -
Ruang Laboratorium -
Kondisi Puskesmas Baik
BAB III
PERUMUSAN MASALAH
Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah dari Data Persalinan Puskesmas Nagreg.
 Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyatakan bahwa terdapat peningkatan
prevalensi merokok 28,8% pada tahun 2013 menjadi 29,3% pada tahun 2018
 Meningkatnya prevalensi merokok pada populasi usia 18 Tahun yakni sebesar 1,9%
dari tahun 2013 (7,2%) ke tahun 2018 (9,1%) berdasarkan data Riset KesehatanDasar
(Riskesdas)
Identifikasi Masalah dari data PTM
 Merokok dan hipertensi adalah dua faktor risiko yang terpenting dalam penyakit
aterosklerosis, penyakit jantung koroner, infark miokard akut, dan kematian
mendadak
 Merokok dapat menyebabkan hipertensi akibat zat-zat kimia yang terkandung
dalam tembakau terutama nikotin

Berdasarkan data Program PTM Puskesmas Nagreg, angka


kejadian hipertensi yaitu sebesar 40,5% dengan 57% nya tidak
rutin kontrol ke puskesmas.
Perencanaan Akar Penyebab Masalah
-
MAN MONEY METHOD
Penyuluhan dan
-
himbaunan tentang
Kurangnya kesadaran merokok tidak ditaati
masyarakat tentang oleh masyarakat
bahaya merokok untuk Kondisi ekonomi
diri sendiri dan menengah ke bawah
TINGGINYA
anggota keluarganya ANGKA
MEROKOK
 
DALAM RUMAH DI
DESA NAGREG
KECAMATAN
NAGREG
 
Sosio ekonomi &
Akses untuk membeli rokok
pendidikan rendah,
sangat mudah
Diperlukan metode lain antar anggota
selain penyuluhan keluarga tidak saling
merokok mengingatkan

MATERIAL MARKET LINGKUNGAN


BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
Prioritas Penyebab Masalah
Urgency (Urgensi)

Seriousness (Keseriusan)

Growth (Perkembangan)
Alternatif Pemecahan Masalah
Penyusunan alternatif penyelesaian masalah dilakukan setelah identifikasi dan
perumusan masalah. Alternatif penyelesaian masalah dilakukan melalui 2 tahap.
1. Tahap pertama adalah membuat daftar penyebab permasalahan dan mencari
alternatif penyelesaian dari setiap masalah.
2. Tahap kedua adalah membuat penilaian berdasarkan aspek-aspek B (Biaya), K
(Kesulitan teknis), E (Efek samping), P (Penolakan), dan W (Waktu).
BAB V
PERENCANAAN DAN
PERSIAPAN
Tema Kegiatan
Kegiatan yang akan dilakukan bertemakan PHBS Rumah Tangga dengan judul “
Program AYA BEMO” (Ayo Bersama Berhenti Merokok) di Desa Nagreg RW 7.

Metode Intervensi
Rencana kegiatan yang dilakukan di dalam program ini berupa pemasangan banner
larangan merokok, pemasangan asbak, dan juga sosialisasi

Proses Pembuatan Media


Desain banner dibuat dengan menggunakan perangkat lunak pengolah gambar Canva.
Banner terdiri atas gambar dan tipografi yang memuat gambar bemo serta tulisan “Ayo
Bersama Berhenti Merokok” dan larangan untuk merokok.

Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah adanya penurunan angka merokok
RW 7 Desa Nagreg Kecamatan Nagreg. (dinilai dengan kuisioner pada lampiran 3)
BAB VI
MONITORING DAN
EVALUASI
Hasil Kegiatan Evaluasi Hasil Kegiatan
 Keberhasilan kegiatan belum dapat dievaluasi karena
keterbatasan waktu. Kegiatan baru selesai sampai
tahap pembagian banner, pembagian asbak,
penjelasan mengenai program, dan pengisian
kuisioner
 Program Aya Bemo didanai dari hasil iuran warga
RW. Dana yang terkumpul digunakan untuk
mencetak banner larangan merokok, dan membeli
asbak
 Berdasarkan jawaban responden, sebanyak 93%
bersedia mengikuti program Aya Bemo, 86,67% mau
agar dirinya/anggota keluarganya berhenti merokok
di dalam rumah, dan 93% masyarakat menjawab
dengan benar sebanyak 11 dari 12 pertanyaan
kuisioner bagian pengetahuan tentang rokok dan
penyakit yang berhubungan dengan asap rokok.
Hasil Kegiatan
Kuisioner lampiran 2: pertanyaan-pertanyaan seputar program Aya Bemo dan pengetahuan
masyarakat akan rokok dan penyakit yang berhubungan dengan asap rokok.
Sebelumnya, ada sosialisasi terlebih dahulu.

Berdasarkan jawaban responden:

-93% bersedia mengikuti program Aya Bemo


-86,67% mau agar dirinya/anggota keluarganya berhenti merokok di dalam rumah
-93% masyarakat menjawab dengan benar sebanyak 11 dari 12 pertanyaan kuisioner bagian
pengetahuan tentang rokok dan penyakit yang berhubungan dengan asap rokok.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kegiatan dengan judul Program Aya
Bemo (Ayo Bersama Berhenti
Merokok) telah dilakukan sampai tahap
Saran
pembagian banner, pembagian asbak, Program ini sangat penting untuk
penjelasan mengenai program, dan diselesaikan, mengingat banyaknya
pengisian kuisioner. Proses evaluasi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
keberhasilan program belum bisa Nagreg masih banyak yang merokok
dilakukan karena keterbatasan waktu. terutama di dalam rumah. Kedepannya jika
program ini berhasil dan angka perokok
turun, diharapkan penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan asap rokok akan
berkurang sedikit demi sedikit
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. Tobacco. WHO. Perancis. 2018


2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan
Dasar. Jakarta. 2013.
3. http://www.tcsc-indonesia.org/wp-content/uploads/2019/05/Booklet-Hasil-Studi-TAPS-dan-Status-
Merokok.pdf
4. Mills, A. L., Messer, K., Gilpin, E. A., Pierce, J. P. (2009). The effect of smoke- free homes on adult
smoking behavior: a review. Nicotine & Tobacco Research, 11(10), 1131-1141.
doi:10.1093/ntr/ntp122
5. WHO. (2019). WHO Report On The Global Tobacco Epidemic 2019: Offer Help To Quit Tobacco
Use. Diakses dari https://www.who.int/publications/i/item/9789241516204
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2019). Hasil Utama Riskesdas 2018.
Diakses dari https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil- riskesdas-2018.pdf
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2020). Rekapitulasi Indeks Keluarga
Sehat per Kecamatan di Deli Serdang Tahun 2019. diakses dari
dashboardkeluargasehat.kemkes.go.id/index.php?kategori=3&pronvinsi=1 2&kota=07
8. Muin, H., Lisnawati, Arsyad, M. (2018). Peran puskesmas dalam program perilaku hidup bersih dan
sehat tatanan rumah tangga di Kelurahan Padaidi Kecamatan Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang.
Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 1(1), 42-52
Lampiran 1
Lampiran 2
Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 4
Rumus Jumlah Sampel
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai