Anda di halaman 1dari 25

Sediaan Salep

dan Krim
Euis Asrinawangsih
2004010010
Table of contents
01 Salep 02 Krim
Prinsip bentuk sediaan, Prinsip bentuk sediaan,
Definisi, Basis, Komposisi Definisi, Basis, Komposisi
sediaan, Cara pembuatan, sediaan, Cara pembuatan,
Etiket, Kemasan, Kelebihan Etiket, Kemasan, Kelebihan
dan Kekurangan sediaan. dan Kekurangan sediaan.

03 Perbedaan antara Salep dan Krim


01.
Sediaan Salep
Definisi Sediaan Salep
Menurut farmakope Indonesia Edisi IV, salep adalah sediaan setengah padat yang
ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput lender. Salep tidak boleh berbau
tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat
keras atau narkotika adalah 10%.
Sedangkan Menurut Formularium Nasional salep adalah sediaan berupa massa
lembek,mudah dioleskan,umumnya lembek dan mengandung obat, digunakan sebagai
obat luar untuk melindungi atau melemaskan kulit ,tidak berbau tengik.
Prinsip Bentuk Sediaan Salep
 Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas , tidak terpengaruh
oleh suhu dan kelembapan.
 lunak, harus halus, dan homogen
 mudah di pakai
 dapat terdistribusi secara merata
 dasar salep yang cocok.
Basis Salep
1.Basis Salep Hidrokarbon: merupakan basis bebas air. Basis hidrokarbon
bersifat melunakkan kulit (emolien) dengan meninggalkan lapisan
dipermukaan kulit akibatnya hidrasi kulit akan meningkat karena
penguapan air pada lapisan kulit terhambat.
2.Basis Salep Absorpsi, basis absorpsi dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Basis yang memungkinkan dicampurkan dengan larutan berair
menghasilkan bentuk emulsi air dalam minyak.
b. Salep yang sudah dalam bentuk emulsi air dalam emulsi air dalam
minyak yang memungkinkan bercampur dengan sedikit larutan berair
3.Basis Salep Tercuci,: Basis salep tercuci mirip dengan krim merupakan
emulsi minyak dalam air.
4.Basis Salep Larut Air: Basis salep larut air hanya mengandung
komponen yang larut dengan air sehingga disebut basis tercuci.
Dasar Salep Hidrokarbon
Komposisi SalepDasar Salep yang Diolesi
 Vaselin putih atau vaselin
Dengan Air
kuning  Dasar salep emulsi MIA
seperti vanishing cream
 Campuran vaselin (malam putih 1 3
atau malam kuning)  Emulsifying quitment B.P

 Paraffin cair dan paraffin padat  Hydrophilic quitment dibuat


dari minyak mineral,
 Minyak tumbuh-tumbuhan stearyalcohol mayri
52(emulgator tipe M/A)
 Jelene
Dasar salep yang larut dalam
Dasar Salep Serap air PGA /campuran PEG
 Adeps Lanae 2 4  Polyethaleneggopl Qintment
USP
 Unguenta Simpleks
 Ciagacant
 Hidrofilic Fetrolerlum
 PGA
Cara Pembuatan Salep
Dimasukan semua
Disiapkan alat Disetarakan Ditimbang bahan yang bahan kedalam mortir
dan bahan timbangan diperlukan sesuai prosedur kerja
yang benar

Dimasukan semua
Diberi etiket dan label campuran kedalam pot
salep
Etiket pada Salep
Etiket(penandaan obat) adalah penandaan
yang diberikan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, klinik
atau apotek) yang biasanya ditempel di depan
obat atau alat kesehatan yang berguna untuk
memberikan informasi penggunaan kepada
para pemakai obat.

Etiket yang digunakan berwarna biru


karena obat untuk pemakaian luar
Kemasan Salep
Kelebihan dan Kekurangaan Salep
Kelebihan Kekurangan
a. Dapat diatur daya penetrasi a. Terjadi tengik terutama untuk
dengan memodifikasi basisnya, sediaan dengan basis lemak tak
b. Kontak sediaan dengan kulit jenuh
lebih lama, b. Terbentuk kristal atau
c. Lebih sedikit mengandung air keluarnya fase padat dan
sehingga sulit ditumbuhi basisnya
bakteri, dan c. Terjadi perubahan warna
d. Lebih mudah digunakan
tanpa alat bantu
02.
Sediaan Krim
Definisi Sediaan Krim
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, Krim adalah bentuk sediaan setengah padat
mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang
sesuai.
Sedangkan Menurut Formularium Nasional krim adalah bentuk sediaan setengah padat
berupa emulsi kental, mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar.
Prinsip Bentuk Sediaan Krim
 Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkompatibilitas , tidak terpengaruh
oleh suhu dan kelembapan.
 lunak, harus halus, dan homogen
 mudah di pakai
 dapat terdistribusi secara merata.
Basis Krim
1. Basis Hidrokarbon ( Barsifat Lemak)
 Tidak terabsorpsi melalui kulit     
 Sedikit atau tidak mengandung air sama sekali, tidak tercampur
dengan air.  Dapat digunakan untuk zat aktif yang mudah terhidrolisis
 Bersifat emolient   
 Dapat melekat pada permukaan kulit dalam waktu yang lama 
 Basis ini dapat meningkatkan hidratasi kulit, karena basis ini akan
membentuk suatu lapisan waterproof yang akan menghambat
hilangnya air dari sel sel kulit. (Bersifat emolient/mouisturizer).    
      Contoh : vaselin alba, flava, parafin cair.
Basis Krim
2. Basis Absorbsi (Basis Serap) 
 Bersifat hidrofil, sehingga dapat mengabsorbsi air.    
 membentuk emulsi tipe air dalam minyak  
    Contoh : lanolin3. Basis yang larut dalam air  
 larut dalam air, mudah dicuci, tidak berminyak, bebas lipid, tidak
mengiritasi.  
    Contoh : PEG4. Basis yang dapat dicuci dengan air    
 basis ini paling banyak digunakan sebagai basis krim 
 larut dalam air, terabsorbsi baik oleh kulit   
 membentuk emulsi tipe M/A  
 Fase minyak (fase internal)     
 Fase air (fase eksternal)   
 Bahan pengawet, humectan, pendapar dan emulgator.
Basis Krim
3. Basis yang larut dalam air   
 larut dalam air,
 mudah dicuci,
 tidak berminyak,
 bebas lipid,
 tidak mengiritasi.    
    Contoh : PEG
4. Basis yang dapat dicuci dengan air   
 basis ini paling banyak digunakan sebagai basis krim
 larut dalam air, terabsorbsi baik oleh kulit    
 membentuk emulsi tipe M/A 
 Fase minyak (fase internal) 
 Fase air (fase eksternal)    
 Bahan pengawet, humectan, pendapar dan emulgator.
Komposisi Krim
Zat Aktif
 spermaseti,
 asam salisilat 1

Pengawet
3  Borax asam benzoat,
Zat Tambahan
 Natrium benzoat
 Cera Alba
2
Cara Pembuatan Krim
Krim dapat di buat dengan cara meleleh kan
lemak, lemak di lebur di atas penangas air,
kemudian di tambah bagian air nya dari zat
pengemulsi. Kemudian setelah itu aduk sampai
terbentuk suatu campuran yang berbentuk krim.
(syamsuni 2012)
Etiket pada Krim
Etiket(penandaan obat) adalah penandaan
yang diberikan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, klinik
atau apotek) yang biasanya ditempel di depan
obat atau alat kesehatan yang berguna untuk
memberikan informasi penggunaan kepada
para pemakai obat.

Etiket yang digunakan berwarna biru


karena obat untuk pemakaian luar
Kemasan Krim
Kelebihan dan Kekurangaan Krim
Kelebihan Kekurangan
a. Mudah menyebar merata  1. Susah dalam pembuatanya,
b. Mudah digunakan  karena harus dalam kondisi
c. Praktis  panas, 
d. Mudah dibersihkan atau dicuci 2. Emulsi Mudah pecah akibat
e. Tidak lengket terutama krim komposisi formula yang tidak
tipe M/A tepat
f. Aman digunakan dewasa 3. Mudah kering dan Mudah rusak.
maupun anak Terutama tipe a/m karena
g.  Bisa meningkatkan rasa terganggunya system
lembut dan lentur dikulit tetapi pencampuran akibat perubahan
tidak menyebabkan kukut suhu dan perubahan komposisi
berminyak (penambahan salah satu fase
secara berlebihan
03.
Perbedaan
Sediaan Salep dan
Krim
Perbedaan Sediaan Salep dan Krim
PERBEDAAN SALEP KRIM
Komposisi Lebih banyak mengandung Lebih banyak mengandung air
minyak daripada air daripada minyak

Daya absorbsi Lebih kecil Lebih besar (mudah di serap)

Di kulit Bersifat oklusif mengkilat dan Tidak mengkilap dantidak


juga meninggalkan lapisan meninggal kan lapisan minyak
minyak
Tidak mudah hilang jika Mudah hilang jika terkena air
terkena air
Sulit menempel di kulit yang Dapat menempel di kulit nyang
berambut berambut
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai