Anda di halaman 1dari 42

Aspek Kesehatan & Keselamatan kerja

dalam
HUKUM
KETENAGAKERJAAN
SUHARTOYO,SH.MH.
FAK. HUKUM HUKUM UNDIP
2018
BAB IV PERLINDUNGAN KERJA
Perlindungan Kerja, meliputi :
1. Kesehatan Kerja

2. Keselamatan kerja

2
PERLINDUNGAN KERJA
PERLINDUNGAN KERJA

A. PERLINDUNGAN KESEHATAN KERJA


B. PERLINDUNGAN KESELAMATAN KERJA
A. KESEHATAN KERJA
1. Pekerjaan Anak
2. Pekerjaan Perempuan pada malam hari

3. Waktu Kerja

4. Waktu Istirahat

5. Hak khusus perempuan:

- Cuti haid
- Cuti hamil
- Menyusui anak waktu kerja
6. Hak upah waktu mengambil cuti
1. Pekerjaan Anak
.
Psl. 1 angka 26 UU 13/2003:
Anak ,Setiap orang yg berumur dibawah 18
tahun. Pasal 68 ->Pengusaha dilarang
mempekerjakan anak ,
.
Pengecualian 
1). pasal 69 ->anak 13 – 15 tahun untuk
pekerjaan Ringan.
2). Pasal 70-> anak bekerja dlm Kurikulum
sekolah (magang)..
3).Pasal 71->Pekerjaan yang berkaitan
dengan Minat dan Bakat.(Artis cilik, anak
teater dll)
Psl 69 ayat (1)
Syarat pengusaha mempekerjaan anak untuk
pekerjaan ringan (+ utk Pekerjaan berkaitan
kurikulum sekolah & Minat dan Bakat) :

1. Ijin tertulis dari orang tua


2. Ada Perj. kerja antara ortu & pengusaha
3. Waktu kerja maks. 3 jam
4. Siang Hari & tdk mengganggu sekolah
5. Memberi perlindungan K3(Keshtn Keslmtn kj
6. Hubungan kerja yg jelas(hak&kewajiban)
7. Upah sesuai ketentuan yg berlaku
Psl. 74 ayat (1) UU 13 /2003:
 Larangan mempekerjakan anak pd pekjaan

terburuk
=> Psl. 74 ayat (2) ttg pekerjaan terburuk :
a. Dlm bentuk perbudakan & sejenisnya

b. Memanfaatkan, menyediakan / melibatkan


anak => prod. & perdag: miras, narkotika,
psikotropika & zat adiktif lainnya
c. Memanfaatkan, menyediakan / menawarkan
anak => pelacuran, prod. Pornografi,
pertunjukan porno & perjudian
d. Bahayakan K3 & moral anak  Kepmenaker
KepMenakertrans 235/MEN/2003:
a. Membuat, merakit/pasang, operasi,
rawat &perbaikan mesin:bor, gerinda,
bubut, produksi traktor, peleburan,
bejana penimbunan, bejana pengangkut.
b. Bahaya fisik dibawah tanah, las listrik

c. Bahaya kimia
d. Bahaya biologis

e. Sifat & keadaan bahaya tertentu :


pekerjaan konstruksi
f. Bahayakan moral anak : karaoke,
diskotik, promosi miras.
AKTIVITAS DUNIA USAHA
2. PEKERJAAN PEREMPUAN
PADA MALAM HARI
Psl. 76 ayat (1) Perempuan kurang 18 th dilarang
bekerja antara pkl. 23.00 – 07.00 pagi
Psl. 76 ayat (2) Larangan mempkjkn perempuan hamil
menurutt ket. Dokter membahayakan kesht & keslmtan
kandungannya maupun dirinya jika bekerja pd 23.00-
07.00
Pengusaha mempekerjakan wanita> 23-07 wajib :
1. Beri makanan & minuman bergizi
2. Menjaga susila & keamanan di tempat kerja (Psl. 76
ayat (3)
3. Menyediakan Antar jemput jika pulang pukul 23.00 –
05.00 (Psl. 76 ayat (4))
KepMenakertrans 224/MEN/2003 :
Berisi tentang Penekanan pada pasal 76 UU
no. 13 tahun 2003. CARI !
.
Pelanggaran Psl 76  Sanksi Psl. 187 :

- Pidana kurungan 1 bl > 12 bl atau


- Denda Rp. 10.000.000,- > 100.000.000,-
- Tindak pidana Pelanggaran
3. Waktu Kerja
Pengusaha wajib Psl. 77 (1)  Psl. 77 (2) :
a. 7 jam/hari & 40 jam/ minggu - > 6 hari kerja / 1
minggu
b. 8 jam/hari & 40 jam/minggu -> 5 hari kerja /
1 minggu
Pengecualian Psl 78(1) :
ADA LEMBUR, syaratnya :
- Ada perjanjian pekerja & pengusaha ybs.
- Kerja lembur maks. 3 jam/hari & 14 jam/ minggu
(Psl. 78 (2))  wajib bayar upah lembur (Psl. 78
(2))  Kep.Mennakertrans. 102 / MEN / 2004
Upah Lembur 1 jam = (1/173 x Upah pokok + Tunj.Tetap)
UPAH LEMBUR (KepMenakertrans 102/MEN/2004):
 Kerja lembur dilakukan pada hari biasa :
 untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar upah sebesar 1,5
( satu setengah) kali upah sejam;
 untuk setiapjam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah
sebeesar 2 (dua) kali upah sejam
 lembur dilakukan kerja pada hari istirahat
mingguan dan atau hari libur resmi :
untuk waktu
kerja 6 (enam) hari kerja dan 40 (empat puluh) jam seminggu, maka :
 perhitungan upah kerja lembur untuk 7 (tujuh ) jam pertama dibayar 2
(dua) kali upah sejam, dan jam kedelapan dibayar 3 (tiga) kali upah sejam dan
jam lembur kesembilan dan kesepuluh dibayar 4 (empat) kali upah sejam;
 apabila hari libur jatuh pada hari kerja terpendek, penghitungan upah
lembur untuk 5 (lima ) jam pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam, jam
keenam 3 (tiga) kali upah sejam dan jam lembur ketuju, kedelapan 4 (empat)
kali upah sejam.
 untuk waktu kerja 5 (lima) hari kerja dan 40 (empat puluh) jam
seminggu, maka penghitungan upah kerja lembur untuk 8 (delapan) jam
pertama 2 (dua) kali upah sejam, jam kesembilan dibayar 3 (tiga) kali
upah sejam, dan jam kesepuluh & kesebelas 4 (empat) kali upah sejam
 Dalam hal terjadi kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan atau
hari libur resmi untuk waktu kerja 5 (lima) hari kerja dan 40 (empat puluh )
jam seminggu, maka perhitungan upah kerja lembur untuk 8 (delapan) jam
pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam, jam kesembilan dibayar 3 (tiga) kali
upah sejam dan jjam kesepuluh dan kesebelas 4 (empat) kali upah sejam.
CONTOH KASUS

Seorang buruh yang bekerja dengan sistem 6


hari kerja, bekerja lembur dalam bulan Mei
2018 ,mulai tanggal 7 sampai dengan
tanggal 12,masing-masing 2 jam sehari
ditambah dia bekerja di dua hari libur hari
Raya masing 10 jam .
Hitunglah Upah lembur Buruh tersebut jika
diketahui buruh tersebut mempunyai Upah
pokok Rp 3.460.000,- dan Tunjangan
jabatan Rp 865.000,- ?
WAKTU ISTIRAHAT :
Psl. 79 (1)  Pengusaha Wajib beri waktu istirahat dan
cuti kepada Pekerja ->
Psl. 79 (2), sbb. :
a. Antara jam kerja,min. ½ jam setelah 4 jam kerja
terus menerus.
b. Istirahat mingguan,2 hari utk 5 hr krj /mg atau 1
hari libur utk 6 hari kerja
c. Cuti Tahunan, 12 hari kerja setelah 12 bln bekerja
terus menerus
d. Istirahat panjang sekurangnya 2 bln, dilaksanakan
pd thn ke-7 dan ke-8, masing2 1 bl bagi pekerja
stlh bekerja 6 thn terus menerus 
KepMenakertrans No. Kep. 51/MEN/IV/2004
.
KepMenakertrans No. Kep 51/MEN/IV/2004:
 Istirahat panjang adalah istirahat yang diberikan kepada buruh /
pekerjasetelah masa kerja 6 (enam) tahun secara terus menerus
pada perusahaan yang sama, dan perusahaan yang sama adalah
yang berada dalam satu badan hukum;
 Perusahaan yang wajib memberikan cuti panjang adalah
perusahaan yang selama ini telah melaksanakan istirahat panjang
sebelum ditetapkannya Keputusan Menteri ini (Pasal 2);
 Pekerja / buruh yang melaksanakan hak istirahat / cuti panjang
pada tahun ketujuh dan kedelapan tidak berhak atas cuti tahunan
pada tahun tersebut;
 Pekerja / buruh yang melaksanakan hak istirahat / cuti panjang
pada tahun kedelapan mendapatkan kompensasi cuti tahunan
sebesar setengah dari gaji / upah bulanan yang terdiri dari upah
pokok dan tunjangan tetap (Pasal 3 );
 Pengusaha wajib memberitahukan secara tetulis kepada pekerja /
buruh selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari timbulnya hak
istirahat panjang dan gugur apabila dalam jangka waktu 6
(enam) bulan sejak timbulnya hak tersebut tidak diajukan oleh
pekerja / buruh yang bersangkutan kepada perusahaan;

.
Perusahaan dapat menunda pelaksanaan istirahat panjang
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak timbulnya hak tersebut,
dengan mempertimbangkan kepentingan pekerja / buruh dan
perusahaan;
 Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja dan hak istirahat
panjang belum diberikan atau ditunda pelaksanaannya, maka
pekerja /buruh berhak atas suatu pembayaran upah dan
kompensasi istirahat panjang yang seharusnya diterima (Pasal 6).
 Khusus istirahat sebagaimana Pasal 2 tersebut di atas, maka kita
mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 1954 tentang Istirahat Tahunan Bagi Tenaga Kerja.
Peraturan ini berlaku bagi perusahaan yang menggunakan:
- menggunakan tenaga mesin dengan kekuatan paling sedikit 3
tenaga kuda (PK) tetapi kurang dari 4 PK dan mempunyai tenaga
kerja 20 orang atau lebih;
- menggunakan tenaga mesin dengan kekuatan paling sedikit 4
tenaga kuda (PK) tetapi kurang dari 5 PK dan mempunyai tenaga
kerja 30 orang atau lebih;
- menggunakan tenaga mesin dengan kekuatan 5 PK atau lebih;
- mempunyai tenaga kerja 50 orang atau lebih.
5. Hak Khusus Perempuan

Hak khusus ???


HAK Khusus : hanya di Indonesia
 SifatKodratnya :
- Tiap bulan haid (periode month)
- Menikah  Hamil  Melahirkan

Psl. 81 (1) :haid (&sakit) lapor  tidak


wajib bekerja= PK, PP, PKB

Psl. 82 (1) : berhak istirahat 3 bulan


(1,5 bl sebelum & sesudah melahirkan
menurut ket. dokter )
.
Psl. 83 : perempuan msh menyusui diberi
kesempatan sepatutnya selama waktu kerja
(Hak Laktasi).

Psl. 84 : perlindungan perempuan hak


istirahat Psl. 72 (2) huruf b, c, d = cuti

Psl. 80 : ibadah wajib agamanya

Psl. 82 : ambil cuti: haid, gugur kandungan

berhak upah penuh


Perlindungan pekerja :

1. Tidak wajib bekerja pd hari libur resmi


2. Kecuali => jenis & sifat pekerjaannya harus
dilaksanakan terus menerus
3. Jenis & sifat pek no. 2 diatur KepMen N0mor 233/
MEN / 2003: pelayanan jasa kesehatan,
transportasi, perbaikan alat transportasi, usaha
pariwisata, pos&telekomunikasi, listrik, PAM,
BBM, swalayan/perbelanjaan, media massa,
pengamanan, lembaga konservasi, pekerjaan yg
dihentikan mengganggu proses produksi,
merusak bahan tmsk pemeliharaan alat produksi .
4. Libur tetap dipekerjakan -> wajib beri upah
lembur sesuai ketentuan Kepmenakertrans :
No.102 tahun 2004
B.
KESELAMATAN KERJA secara
umum diatur dalam uu N0.13/2003 (psl 86
& 87) diatur dg UU NO.1 Tahun 1970
UU No.1/1970 ttg KESELAMATAN KERJA
 Sbg pengganti Veligheids Reglement 1910 yg
bersifat represif (mengatasi) kalau ada kecelakaan
di tempat kerja

UU Kslmtn Kerja  bersifat Preventif (Pencegahan),


kemajuan iptekresiko kec. makin tinggi,
sehingga dg Keslmtn Kerja diharapkan pekerja
dpt tingkatkan produksi & produktivitas kerja

DEFINISI : Kslmtn Kerja adlh Kslmtn yg berkaitan


dg mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahan ,landasan tmpt kerja, lingkungan &
cara mlkkn pekerjaan
.
Ruang Lingkup Keselamatan Kerja:
 Di SegalaTempat kerja:didarat,dlm
tanah ,dlm air,di udara ->dlm wilayah
hukum R I

 Tmpt kerja : tiap ruangan, lapangan, baik


tertutup / terbuka, bergerak / tetap, dmn
pekerja biasa bekerja / yg sering dimasuki
pekerja utk keperluan suatu usaha & dmn
terdapat sumber-sumber bahaya
 Unsur-Unsur Keselamatan Kerja =

1. Tmpt dmn dlkkn pkrjaan bg suatu usaha


2. Pekerja yg bekerja di suatu usaha
3. Adanya bahaya di tmpt kerja
..
Sumber bahaya  Psl, 2 (2) bertalian dg :
1. Lingkungan
2. Sifat pekerjaan
3. Cara kerja
4. Proses produksi

5. Keadaan mesin, pesawat , alat kerja


serta peralatan lainnya
Tujuan Keselamatan Kerja :

1. Melindungi tenaga kerja/pekerja atas


keselamatannya di tempat kerja utk
tingkatkan produksi dan produktivitas
nasional

2. Menjamin keselamatan orang lain di


tempat kerja

3. Memelihara sumber produksi agar


dipergunakan secara aman dan effisien
. UU 1 / 1970 :
Perangkat dlm Pelaksanaan
a. Pegawai Pengawas  berkeahlian khusus dr
Depnakertrans yg ditunjuk
. Pejabat berwenang
b. Ahli Keselamatan Kerja  berkeahlian
khusus dr luar Depnakertrans ditunjuk oleh
pejabat yg berwenang

c. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan


Kerja ( P2K3 ) Panitia yang bertugas
memberi pertimbangan, dalam pelaksanaan
pencegahan kecelakaan di perush & juga
memberi penjelasan/ penerangan ttg tata
cara efektif dlm melakukan pekerjaan
Kepmenakertrans 155/MEN/1984 :
Mekanisme Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K 3)
Laporan
MENTERI
DK3 Nasional
Informasi

Informasi Laporan Laporan

Laporan
DK3 Wilayah Ka. KANWIL

Informasi Laporan Laporan

Laporan
P2 K3 Ka. KANDIN
Informasi
Syarat-Syarat Keselamatan
Kerja
 Diatur dlm pasal 3 & 4 , UU NO.1/1970 :
 Dengan Peraturan Per UU an ditetapkan syarat2
Keselamatan Kerja sbb :
 a. Mencegah dan mengurangi Kecelakaan
 b. Mencegah,mengurangi & memadamkan
 c. Mencegah dan mengurangi bahaya - .
Peledakan
 d. Memberi kesempatan atau jalan menye- .
lamatkan diri pada waktu kebakaran . atau
kejadian2 lain yang berbahaya
 e. Memberi Pertolongan pada Kecelakaan
 .
f. Memberi alat2 perlindungan diri pada .
para pekerja
 g. Mencegah dan mengendalikan timbul .
atau menyebar luasnya suhu, kelem- . baban
, debu , kotoran ,asap, uap,gas, . hembusan
angin ,cuaca sinar radiasi, . suara dan
getaran
 h. Mencegah dan mengendalikan timbul .
nya penyakit akibat kerja baik physik .
maupun pshychis,peracunan , infeksi . dan
penularan
i. Memperoleh penerangan yg cukup dan .
.

sesuai.
 J. Menyelenggarakan suhu & kelembaban .
udara yang baik.
 K. Menyelenggarakan penyegaran udara .
yang cukup.
 L. Memelihara kebersihan ,kesehatan dan .
ketertiban.
 M. Memperoleh Keserasian antara Tenaga .
kerja, alat kerja, Lingkungan , cara dan .
proses kerjanya.
.
n. Mengamankan dan memperlancar
pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis
bangunan
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan
bongkar muat , perlakuan dan penyimpanan
barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan
pengamanan pada pekerjaan Yg bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

SYARAT-SYARAT TERSEBUT DI ATAS DPT


DIRUBAH PERINCIANNYA SESUAI DG
PERKEMBANGN ILMU PENGETAHUAN ,
TEKNIK DAN TEHNOLOGI SERTA PENDA-
PAT BARU DI KEMUDIAN HARI (pasal 3
ayat 2 UU NO.1 tahun 1970)
Syarat-syarat keselamatan kerja diatas dlm pelaksanaannya dengan
memberikan fasilitas pengamanan atau sarana peralatan untuk
keselamatan pada setiap pekerja , sebagai contoh;
:
*Mencegah dan Mengurangi Kecelakaan maka Sarana
peralatan yg diberikan :
1. Alat pelindung Kepala, terdiri :
-Topi pelindung (helm), berguna untuk melindungi kepala dari
benda2 keras yang jatuh ,benturan kepala dan terkena arus listrik
-Hair Cup,berguna utk melindungi kepala dari kotoran debu ,
mesin2 berputar ,biasanya terbuat dari katun.
 2. Alat Pelindung mata dan muka
-Spektacles, berguna untuk. melindungi mata
dari partikel2 kecil , debu dan radiasi
geleombang eletromagnetik ,kilatan cahaya
atau sinar yang menyilaukan
-Goggles, digunakan untuk melindungi mata dari
gas, uap, debu dan percikan larutan kimia .
Bahan dapat terbuat dari plastik yang
transparan dg lensa yg dilapisi kobalt
-perisai muka ,digunakan utk melindungi mata
dan muka sekaligus, banyak digunakan pd
pekerjaan pengelasan.
.
Please your contemplase all material
in the time !
Your must try exploor the material
Please your make comperative study with
the reallity ! Ok….
And……
Please, if your have many question abouit it
Kecelakaan Kerja
adl Kecelakaan yg terjadi berhubung dg
hubungan kerja, termasuk penyakit yg timbul krn
hubungan Kerja , demikian pula kec. Yg terjadi
dlm perjalanan berangkat dari rumah menuju
tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan
yg biasa atau wajar dilalui.
(UU No.3 tahun 1992)

Anda mungkin juga menyukai