Anda di halaman 1dari 22

TOTAL QUALITY

MANAGEMENT
Ihda Roudhotul Jannah
Noveranita Amelia
Tri Yulian Pratiwi
BRAINSTORMING
BRAINSTORMING
Brainstorming adalah sebuah metode yang bisa
dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah dan
menghasilkan beragam ide baru sebanyak mungkin
dengan cepat.
Brainstorming memiliki tujuan untuk merangsang otak
berpikir secara logis, spontan, dan kreatif.
Brainstorming adalah alat TQM yang ideal. 
 Sesi brainstorming dapat berupa aktivitas terstruktur
atau tidak terstruktur. 
 Brainstorming terstruktur melibatkan setiap anggota

tim memberikan ide secara bergiliran sampai ide habis.


 Brainstorming tidak terstruktur hanya memungkinkan

orang untuk mengekspresikan ide-ide yang datang


dalam pikiran mereka.
Brainstorming Kelompok dan Individu

Brainstorming biasanya dilakukan secara berkelompok.


Brainstorming dalam
kelompok dapat menjadi sarana untuk
menyumbangkan ide dan gagasan yang kreatif secara bebas
dan terbuka.
Brainstorming juga bisa dilakukan seorang diri.
Dalam brainstorming individu, kita bisa lebih bebas
mengeluarkan ide-ide yang ada.
Cara Melakukan Brainstorming
 Mengajukan pertanyaan
Salah satu metode brainstorming yang paling banyak dilakukan
adalah dengan mengajukan pertanyaan untuk mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya terkait hal yang ingin dibahas.
 Menulis bebas

Menulis adalah metode brainstorming yang bertujuan untuk


mengalirkan ide-ide yang ada di otak ke dalam bentuk tulisan.
Setelah Anda selesai menulis, cobalah untuk membaca ide-ide yang
sudah Anda tuangkan ke dalam tulisan. Setelah itu, pilihlah ide
yang kira-kira berpotensi untuk menjadi solusi bagi masalah yang
ada.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Brainstorming

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat


proses brainstorming sedang berlangsung, yaitu:

1. Hindari mengkritik

2. Hargai semua ide yang muncul

3. Analisis ide yang dihasilkan


FISHBONE
 Fishbone diagram sering disebut Cause and
Effect.
 Fishbone adalah sebuah diagram yang

menyerupai tulang ikan yang dapat


menunjukkan sebab akibat dari suatu
permasalahan (John Bank, 1992).
 Fishbone diagram juga merupakan salah satu

tool dari 7 basic quality tools.


 Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin
mengidentifikasi kemungkinan penyebab
masalah dan terutama ketika sebuah team
cenderung jatuh berpikir pada rutinitas.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama
yang mempengaruhi kualitas pada fishbone

 Terdiri dari 5M + 1E yaitu


1. machine (mesin)
2. man (manusia),
3. method (metode),
4. material (bahan produksi),
5. measurement (pengukuran),
6. environment (lingkungan).

Faktor-faktor tersebut berguna untuk mengelompokkan


jenis akar permasalahan ke dalam sebuah kategori
 Setiap faktor pada tulang memiliki akar
permasalahannya masing-masing
 Melalui Fishbone diagram maka akar-akar

permasalahan dengan mudah untuk


diketahui.
langkah-langkah untuk membuat
Fishbone
a). Tulis permasalahan utama pada bagian kanan
(kepala ikan). Gambar garis panah dari kiri ke kanan
mengarah ke permasalahan.
b). Identifikasi semua kategori utama penyebab
masalah mulai dari man, method, machine, material,
measurement, dan environtment.
c). Gunakan panah yang lebih kecil untuk menjelaskan
akar permasalahan sehingga menjadi lebih detail.
d). Ulangi langkah (c) berulang-ulang sehingga
menemukan akar permasalahan yang paling
mendasar.
FORCE-FIELD ANALYSIS
Analisis Medan Gaya
 Suatu alat alat analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi berbagai kendala dalam mencapai
suatu sasaran dalam perubahan dan
mengidentifikasikan berbagai sebab yang mungkin
serta pemecahan dari suatu masalah.

 Alat analisis ini juga dikenal dengan nama “Force


Field Analysis
 Analisis medan daya (force field analysis),
dikembangkan oleh Kurt Lewin (1951)

 Secara luas digunakan untuk menginformasikan


pengambilan keputusan, terutama dalam perencanaan
dan pelaksanaan program manajemen perubahan
dalam organisasi.
Kegunaan Force Field Analysis
 Untuk menganalisis faktor yang ditemukan dalam
permasalahan yang kompleks
 Untuk mengelola perubahan
 Membantu mengidentifikasi faktor yang harus diatasi

dan dipantau jika perubahan diharapkan dapat meraih


kesuksesan
Langkah-langkah Pelaksanaan Force Field
Analysis (FFA)
 Langkah-langkah yang dilakukan dalam FFA (Supriyanto dan Damayanti,
2007):

Analisis Merencana Pengorga


Identifikasi Kekuatan Menyusun
Kekuatan Ciptakan kan nisasian
Nyatakan dan Sumber
Tujuan
Pendorong
Pemilihan Ide Daya
Kegiatan dan
dan Operasiona
Penghambat Kekuatan Strategis Organisasi Pengenda
Kunci l lian
Faktor dan Variabel Pendorong (D) dan Penghambat (H)

Pedoman penilaian variabel penghambat


Pedoman penilaian variabel pendorong
Kelebihan dan Kekurangan dari Force
Field Analysis
a. Kelebihan force field analysis
 Bisa memberikan masukan tentang bagaimana
melakukan suatu perubahan dengan baik, karena
dilakukan dengan menganalisis faktor yang mendorong
dan menghambat terjadinya perubahan.
 Dengan mendaftar faktor-faktor yang mendorong dan

menghambat perubahan, maka bisa diketahui dengan


jelas tentang apa yang harus dilakukan, serta bisa
diketahui dengan baik faktor mana yang dapat
dikontrol, dan faktor mana yang berada di luar kendali.
b. Kekurangan dari force field analysis adalah sebagai
berikut:
 Dalam penyusunan perencanaan peserta sering kali

mengalami kesulitan karena rencana yang dibuat tidak


realistis. Kegiatan yang direncanakan tidak
mempertimbangkan beban kerja atau jangka waktu.
 Pelaksanaannya tergantung dari peserta FFA, jika

kurang kompeten atau pun kurang memahami keadaan


organisasi, maka hasilnya akan menjadi kurang akurat
(tidak respresntatif dari keadaan sebenarnya).
 Sulit dilaksanakan jika peserta tidak aktif.

Anda mungkin juga menyukai