Anda di halaman 1dari 13

PERTEMUAN XII dan XIII FILKOM

PANCASILA SEBAGAI
PARADIGMA
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA
PEMBANGUNAN NASIONAL
• Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Nasional Bidang Sosial, Budaya, Pertahanan dan
Keamanan Dikaitkan dengan Nilai-nilai Pancasila
• Dalam pembangunan nasional pasti dibutuhkan
suatu kerangka pemikiran yang melandasi
pembangunan nasional itu sendiri. Oleh karena
itu, Pancasila dapat dijadikan sebagai landasan
pembangunan nasional
• Paradigma oleh Thomas Kuhn adalah kerangka
pemikiran
• Pembangunan Nasional memiliki arti yang luas yaitu
membangun masyarakat Indonesia seutuhnya.
Pancasila dapat dijadikan paradigma pembangunan
Nasional karena nilai-nilai pancasila dapat diterapkan
dan sesuai dengan perkembangan jaman. Dalam
pembangunan Nasional harus mendasarkan pada
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pada
undang-undang alinea ke-IV telah tercantum tujuan
dari Negara Indonesia, yaitu memajukan
kesejahteraan umum dan mencapai masyarakat adil
dan makmur.
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di
Inggris yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin
ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model
atau pola. Sedangkan dalam  bahasa Yunani disebut
paradeigma yang berarti untuk “membandingkan”,
“bersebelahan” (para) dan memperlihatkan.
Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan
tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang
ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai
alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa yang
harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana
seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang
bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui
persoalan
Untuk mencapai tujuan dalam hidup berbangsa dan bernegara,
bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan nasional, ini
dimaksudkan untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa
dalam dunia internasional. Tujuan negara sebagaimana dalam
UUD 1945 menegaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki
tujuan nasional dan Internasional. “ melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia” yang memiliki arti
bahwa bangsa Indonesia menegakkan hukum formal.
“memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa” yang memiliki arti bahwa bangsa Indonesia
sebagai negara hukum material, yang bermanifestasi dalam
pengembangan perwujudan sumber daya manusia.
Pembangunan nasional adalah suatu strategi
nasional yang direalisasikan untuk mencapai
tujuan bangsa dalam pembangunan ini dibagi
dalam beberapa bidang yaitu: bidang politik, sosial
budaya, pertahanan dan keamanan yang kemudian
sering disebut POLEKSOSBUDHANKAM, dalam
membangun bidang-bidang tersebut telah
dijabarkan dalam GBHN yang dirinci dalam bidang-
bidang operasional serta target pencapaiannya
Pancasila memberikan dasar moralitas politik
negara (politik harus berdasarkan kerakyatan,
pengembangan dan aktualisasi politik negara
harus berdasarkan moralitas ketuhanan,
kemanusiaan dan persatuan, pengembangan
dan aktualisasi politik negara demi
tercapainya keadilan dan hidup bersama
Gerakan reformasi harus diletakkan dalam
kerangka perspektif sebagai landasan
sekaligus sebagai cita-cita. Sebab tanpa suatu
dasar dan tujuan yang jelas, reformasi akan
mengarah pada suatu gerakan anarki,
kerusuhan, disintegrasi, dan akhirnya
mengarah pada kehancuran bangsa
Reformasi dengan paradigma pancasila adalah sebagai berikut :

• Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, gerakan


reformasi berdasarkan pada moralitas ketuhanan dan harus
mengarah pada kehidupan yang baik sebgai manusia makhluk
tuhan
• Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab.
Artinya, gerakan reformasi berlandaskan pada moral
kemanusiaan yang luhur dan sebagai upaya penataan
kehidupan yang penuh penghargaan atas harkat dan martabat
manusia
• Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan. Artinya, gerakan
reformasi harus menjamin tetap tegaknya negara dan
bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan. Gerakan reformasi
yang menghindarkan diri dari praktik dan perilaku yang
dapat menciptakan perpecahan dan disintegrasi bangsa
• Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan. Artinya,
seluruh penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara harus dapat menempatkan rakyat sebagai subjek
dan pemegang kedaulatan
• Gerakan reformasi bertujuan menuju terciptanya
pemerintahan yang demokratis, yaitu rakyat sebagai
pemegang kedaulatan
Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya,
gerakan reformasi harus memiliki visi yang
jelas, yaitu demi terwujudnya keadilan sosial
bagi seluruh rakyat. Perlu disadari bahwa
ketidakadilanlah penyebab kehancuran suatu
bangsa.
Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etika
sebagai manusia yang Berketuhanan Yang Maha Esa, serta
terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa.Dalam
perjalanan sejarah Pancasila sebagai dasar filsafat negara
Indonesia, sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,
nampaknya tidak diletakkan dalam kedudukan dan fungsi
yang sebenarnya. Pada masa Orde Lama, terjadi
pelaksanaan negara yang secara jelas menyimpang bahkan
bertentangan, misalnya Manipol Usdek dan Nasakom yang
bertentangan dengan Pancasila, pengangkatan Presiden
seumur hidup, serta praktek-praktek kekuasaan diktator
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai