1
Senyawa Karbonil: Mengapa perlu
dipelajari oleh mahasiswa?
• Gugus karbonil merupakan gugus terpenting dalam
kimia organik. Hampir setiap proses sintesis (obat
maupun bukan obat) memanfaatkan gugus karbonil.
• Kebanyakan molekul bioaktif yang penting (termasuk
obat-obat) mengandung gugus karbonil.
• Mekanisme-mekanisme faali (misalnya mekanisme
penglihatan) melibatkan reaksi gugus karbonil.
• Banyak senyawa-senyawa alami/sintetik yang penting
dalam kehidupan sehari-hari mengandung gugus
karbonil.
2
Contoh senyawa-senyawa karbonil penting
H O OH
O C
N O
C C O O
H3C OH C
CH3
Asam asetat HO CH3
(asam cuka) Asetaminofen Asam asetil salisilat
(analgesik, antipiretik)
(analgesik, antipiretik)
O
H2
H
C C
O C )
O H2 n
( O
C
Retinal Dakron
O
(suatu polimer sintetik)
3
Contoh senyawa-senyawa karbonil penting
O
O
O
O O OH CH
NH O H C OH
O HO C H
OH O H C OH
H
HO O H C OH
O
O CH2OH
O
Paklitaksel (Taxol)
Glukosa
(anti kanker yang kuat)
4
Jenis-jenis senyawa karbonil
O O O
C C C
R H R R' R O H
O
O O O
C
R X C C C
X = halogen R O R' R O R'
Halida asam Anhidrida asam Ester
(Asil halida)
O
O O
C
C C C N
C O R N
Lakton Laktam
Amida (amida siklik)
(ester siklik) 5
Dua kategori umum senyawa karbonil
Aldehida (RCHO) Gugus asil terikat pada substituen
Keton (RCOR’) (–H atau –R) yang tidak dapat
menstabilkan muatan negatif
sehingga tidak dapat bertindak
sbg gugus pergi. Sifat dan reaksi
KO I aldehida dan keton serupa.
6
Rumus Umum Aldehida dan Keton
O O
atau RCHO atau RCOR'
C C
R H R R'
aldehida keton
7
Tata Nama IUPAC untuk Aldehida
• Nama aldehida diturunkan dari nama alkana
induknya dengan mengubah huruf akhir –a
menjadi –al.
• Atom karbon pada –CHO diberi nomor 1,
tetapi nomor tidak perlu dicantumkan.
O
O O
CH3CHCH CH3CH CHCH
CH3CH
Cl
etanal 2-butenal
2-kloropropanal
8
Tata Nama IUPAC untuk Keton
• Nama keton diturunkan dari alkana induknya,
huruf akhir –a diubah menjadi –on. Bila perlu
digunakan nomor.
O O O
O
CH3CCH2CH2CH3 CH3CCH2CCH3
9
Nama Trivial
• Aldehida: diberi nama menurut nama trivial
asam karboksilat induknya dengan mengubah
imbuhan asam –oat atau asam -at menjadi
akhiran –aldehida.
• Keton: gugus alkil atau aril yang terikat pada
karbonil dinamai, kemudian ditambah kata
keton. Kecuali: aseton.
• Posisi lain dalam molekul dirujuk dengan
huruf Yunani.
10
Nama IUPAC vs. Nama Trivial
O
O O
CH3CHCH
HCH CH3CH
Br
IUPAC: metanal etanal 2-bromopropanal
Trivial: formaldehida asetaldehida -bromopropionaldehida
O O O
11
Sifat-sifat Aldehida dan Keton
Gugus karbonil:
• satu atom C sp2 dan satu atom O yang dihubungkan dgn
satu ikatan s dan satu ikatan p.
• Ikatan-ikatan s pada bidang datar, ikatan p di atas dan di
bawah bidang tsb.
• Bersifat polar, elektron ikatan s dan (terutama) p tertarik
ke O.
• O memiliki dua pasang elektron bebas.
• Sifat-sifat struktural di atas (kedataran, ikatan p,
kepolaran, pasangan elektron bebas) mempengaruhi sifat
dan kereaktifan.
12
Struktur elektronik gugus karbonil
13
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
• Terjadi asosiasi yang lemah diantara molekul-
molekul aldehida dan keton titik didih lebih
tinggi daripada alkana yang setara.
Tetapi aldehida dan keton tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan sesamanya titik didih
lebih rendah dibanding alkohol yang setara.
CH3 O OH
14
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
• Aldehida dan keton dapat berikatan hidrogen dengan
molekul lain Aldehida dan keton BM rendah larut
dalam air.
O H O
CH3CCH3 H
15
Sifat fisika beberapa aldehida
Titik Kelarutan
Nama trivial Struktur Didih dlm air
(oC) (g/100mL)
formaldehida HCHO -21 Tak terbatas
propionaldehida CH3CH2CHO 49 16
butiraldehida CH3CH2CH2CHO 76 7
17
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
kereaktifan
18
Formaldehida
• Pengawet sampel biologis, pereaksi, penghilang
bau untuk sumbu lampu/lilin.
• Disimpan sebagai larutan dlm air (formalin),
polimer (paraformaldehida) atau trimer (trioksan).
Formalin (HCHO + H2O)
kalor
O
kalor
CH2OCH2OCH2OCH2O C
paraformaldehida H H
kalor metanal
H2 (formaldehida)
C gas
O O
H2C CH2
O
t.l. 62 oC
trioksan 19
Asetaldehida
• Zat antara untuk sintesis asam asetat dan
anhidrida asetat.
• Disimpan sebagai trimer (paraldehida) atau
tetramer (metaldehida).
H3C
H3C O CH3 O CH O
CH CH CH3
kalor kalor O CH
C
O O H3C H
CH CH O
etanal H3C
O CH
CH3 (asetaldehida)
o CH3
paraldehida t.d. 20 C metaldehida
zat sedatif dan hipnotik umpan bekicot
t.d. 125 oC t.l. 246 oC
20
Pembuatan aldehida
1. Oksidasi alkohol primer
PCC
CH2OH CHO
CH2Cl2
Sitronelol Sitronelal (82%)
Mekanisme:
H CrO3
O O O
CrO3 Reaksi
2-
C C E2 C + CrO3
H H
21
Pembuatan aldehida
2. Pemutusan oksidatif ikatan rangkap yang
mengandung hidrogen vinilik.
CH3 O O
1. O3
22
Pembuatan aldehida
3. Reduksi turunan asam karboksilat tertentu.
O O
H
+ Y
R Y R H
O O
o
1. DIBAH, toluena, -78 C
CH3(CH2)10COCH3 + CH3(CH2)10CH
2. H3O
Metil dodekanoat Dodekanal (88%)
24
Pembuatan keton
2. Pemutusan oksidatif alkena yang salah
satu/ kedua karbon tak jenuhnya
terdisubstitusi.
R R 1. O3 R R
O + O
+
R R 2. Zn/H3O R R
O O
1. O3
CH2 O
2. Zn/H3O+ + CH2O
CH3 CH3
(70%)
25
Pembuatan keton
3. Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts
cincin aromatik dengan klorida asam menggunakan
katalis AlCl3. O
O
AlCl3 CH3
+
CH3CCl
Asetil
Benzena klorida Asetofenon (95%)
+ R H CH3
C O
+ HCl
Cl 26
Pembuatan keton
4. Metil keton dibuat dari hidrasi alkuna terminal dengan
katalis ion merkuri.
O
H3O+
H3C(H2C)3C CH CH3(CH2)3C CH3
Hg(OAc)2
1-Heksuna 2-Heksanon (78%)
27
Pembuatan keton
5. Keton dapat dibuat dari turunan asam karboksilat
tertentu.
O O
-
R'
C C + Y-
R Y R R'
O O
28
Oksidasi aldehida dan keton
ada hidrogen tidak ada
O O O hidrogen
[O]
C C C tidak reaktif kecuali
R H R OH R R' pada kondisi sangat
Aldehida Keton kuat
Pereaksi:
• HNO3 panas
• KMnO4
• Pereaksi Jones (CrO3 dlm H2SO4/H2O) paling umum
• Pereaksi Tollens (Ag2O dlm NH4OH/H2O) anal. kualitatif
29
Mekanisme oksidasi aldehida
• Oksidasi berlangsung melalui intermediat 1,1-
diol.
O H2O OH CrO3 O
C C
R H R OH H3O+ R OH
H
aldehida hidrat as. karboksilat
Oksidasi keton
• Keton inert terhadap oksidator pada umumnya.
• Keton bereaksi lambat dengan KMnO4 dalam suasana basa panas
terjadi pemutusan ikatan.
O 1. KMnO4, H2O,
NaOH COOH
2. H3O+ COOH
31
Nukleofil
HO (ion hidroksida)
H (ion hidrida)
Nukleofil bermuatan negatif R3C (karbanion)
Nu
RO (ion alkoksida)
N C (ion sianida)
HOH (air)
RNH2 (amina)
32
Dua variasi adisi nukleofilik pada aldehida
dan keton
(1) Intermediat tetrahedral diprotonasi oleh air atau asam
menghasilkan alkohol
O O OH
Nu HA
R R' R Nu R Nu
R' R'
33
Kereaktifan relatif: aldehida > keton
(1) Alasan sterik: perbedaan halangan ruang
Nu
Nu
O OH
H2O
R OH
R R' R'
suatu geminal diol
O OH
H2O
H3C CH3 H3C OH
H3C
Aseton (99,9%) Aseton hidrat (0,1%)
O OH
H2O
H OH
H H H
Formaldehida (0,1%) Formaldehida hidrat (99,9%)
35
Mekanisme hidrasi
(1) Katalis basa
O O OH
OH H OH
OH
OH OH
O OH OH OH
H OH2
H2O H2O
H H3O+
O OH
H
36
Adisi Nukleofolik HCN: Sianohidrin
O OH
HCN
R CN
R R' R'
suatu sianohidrin
O O HO
CN CN
C N HCN
H H H C N
O OH 2. H2O
HCN CHCN 2-Amino-1-feniletanol
H
OH
CHCOOH
Benzaldehida Mandelonitril +
H3O ,
38
Adisi Nukleofilik Pereaksi Grignard:
Pembentukan Alkohol
• Pereaksi Grignard adalah nukleofil karena ikatan
karbon-magnesium sangat terpolarkan dengan
kerapatan elektron yang tinggi pada karbon
+
MgX
O R +
MgX O H3O+ OH
HOMgX
R R
Intermediat Alkohol
Karbonil
tetrahedral
39
Adisi Nukleofilik Hidrida: Reduksi
• Pereaksi pereduksi (misalnya LiAlH4 atau NaBH4)
berfungsi sebagai ekivalen ion hidrida (H-).
O " O H3O+
H" OH
H2O
R R' (dari NaBH4) R H R
R' R' H
40
Adisi Nukleofilik Amina:
Pembentukan Imina dan Enamina
• Adisi amina primer menghasilkan imina;
adisi amina sekunder menghasilkan enamina.
O
C H
C
RNH2 R2NH
R Keton / R R
N Aldehida N
H2O C H C H H2O
C C
Imina Enamina
41
Mekanisme Pembentukan Imina
O
aldehida/keton
NH2R
transfer R H
O OH + OH2 N
proton
H3O H2O OH2
R
+
N
H3O
imina
42
Kecepatan reaksi pembentukan imina
tergantung pH
hidroksilamina
Sikloheksanon Sikloheksanon oksim (tl. 90C)
Semikarbazon H
N NH2
O N C
O
C C O
H H
H2NNHCNH2
Semikarbazida
Benzaldehida Benzaldehida semikarbazon (tl. 222oC)
2,4-Dinitrofenilhidrazon
H NO2 H NO2
O N N
C H2N N
H3C CH3 C
NO2 H3C CH3 NO2
Aseton
2,4-Dinitrofenilhidrazina Aseton 2,4-dinitrofenilhidrazon (tl. 126 oC)
44
Mekanisme Pembentukan Enamina
O
H
NHR2
OH OH2 R R
N
H+
H H H
R2N R2N
OH2
R R
N
H3O+
45
Adisi Nukleofilik Hidrazina:
Reaksi Wolff-Kishner
• Merupakan metode sintesis yang penting untuk
mengkonversi keton/aldehida alkana.
O H H
C C
CH2CH3 H2NNH2 CH2CH3
N2 H2O
KOH
46
Mekanisme Reaksi Wolff-Kishner
O
C
R R'
N H H2O
H2NNH2
N OH
C N N
NH2 R R' N H
N OH H2O N
C C R C H
R R' R H
N H R'
R'
N
H2O
C
R R'
H
OH R C H
R'
47
Reduksi Clemmensen
• Mengkonversi keton/aldehida ke alkana.
• Mekanisme rumit dan belum sepenuhnya
dipahami.
• Digunakan bila substrat tidak tahan kondisi
basa.
O H H
C Zn(Hg) C
CH2CH3 CH2CH3
+
H3O
48
Adisi Nukleofilik Alkohol:
Pembentukan Asetal
• Alkohol merupakan nukleofil lemah yang mengadisi
keton/aldehida secara lambat pada suasana netral.
• Adisi berlangsung cepat pada suasana asam.
O OR'
katalis
C 2 R'OH H2O
asam OR'
Keton/aldehida Asetal
O
HOCH2CH2OH
(H3C)C O (H3C)C H2O
katalis asam O
4-ters-Butilsikloheksanol (88%) 4-ters-Butilsikloheksanol etilena asetal
(suatu asetal siklik)
49
Mekanisme Reaksi Pembentukan Asetal
O OH OH OH
H Cl
ROH H2O
H H3O+
O OR
R Hemiasetal
H Cl
OR OR OR OH2
H2O ROH
H
O OR
OR
Asetal R +
+ H2O
H3O+
50
Manfaat Penting Asetal
• Asetal merupakan gugus pelindung yang
penting untuk aldehida/keton.
O O H2C CH2
HOCH2CH2OH O O
CH3CCH2CH2COCH2CH3 O
C
Etil 4-oksopentanoat katalis H+ H3C CH2CH2CHOCH2CH3
1. LiAlH4
tak dapat dilakukan
secara langsung 2. H3O+
O H2C CH2
H3O+ O O
CH3CCH2CH2COH + HOCH2CH2OH C
5-Hidroksi-2-pentanon H3C CH2CH2CH2OH
51
Adisi Nukleofilik Thiol:
Pembentukan Thioasetal
• Serupa dengan pembentukan asetal.
• Tioasetal penting karena dapat diubah menjadi alkana
dengan desulfurisasi menggunakan Raney nikel.
HSCH2CH2SH S
H3C O H3C + H2O
HCl
S
4-Metilsikloheksanon Suatu tioasetal (96%)
S H
Raney Ni
H3C H3C + NiS
S H
Suatu alkana
52
Adisi Nukleofilik Fosfonium Ilida :
Reaksi Wittig
R R' R R'
C O + (C6H5)3P C C C + (C6H5)3P O
R R' R R'
trifenilfosfina
aldehida/
fosfonium ilida alkena oksida
keton
O O P(C6H5)3
THF
C + R2C P(C6H5)3 C C R
R
keton/ ilida
aldehida betaina
R O P(C6H5)3
+ (C6H5)3P O C C R
R R
alkena trifenilfosfina oksida
54
Pembuatan Ilida
SN2 BuLi
P H3C Br P CH3 P CH2
THF
Bromo- Br
metana
55
Keunggulan Reaksi Wittig
CH3 CH2
1. CH2MgBr
+
2. POCl3
O
1-Metilsikloheksena Metilenasikloheksana
CH2
Sikloheksanon (C6H5)3P CH2
THF + (C6H5)3P O
Metilenasikloheksana
(84%)
56
Reaksi Wittig dalam Produksi b-Karotena
di Hoffmann-LaRoche (Swiss)
CHO CHP(Ph)3
+
Retinal Retinilidenatrifenilfosforana
Reaksi
Wittig
-Karotena
57
Reaksi Cannizzaro
• Hanya berlaku untuk aldehida yang tidak memiliki
atom H pada atom C di sebelah gugus –CHO
(formaldehida dan turunan-turunan benzaldehida).
• Keton tidak bereaksi.
58
Mekanisme Reaksi Cannizzaro
O
O C
OH
C
O O H H
C C 1. (teroksidasi)
H OH OH
+
2. H3O+ H H
C
Intermediat OH
tetrahedral
(tereduksi)
O O
Etanol
+ CH3NH2
NHCH3
2-Sikloheksenon Metilamina 3-(N-Metilamino)sikloheksanon
61
Adisi Konjugat HCN
O O
C C HCN C C
C C CN
H
Aldehida/keton
1. (C2H5)2Al CN , toluena
2. H3O+
O O
CN
H H H
62
Adisi Konjugat Gugus Alkil:
Pereaksi Organotembaga
O O
C C 1. " R " C C
C C R
2. H3O+
H
1. Li(C6H5)2Cu, eter
2. H3O+
2-Sikloheksenon
3-Fenilsikloheksanon (70%)
O O
1. Li(CH3)2Cu, eter
O O O O
(89%)
64
Adisi Nukleofilik dalam Makhluk Hidup
• Bacillus subtilis: sintesis alanina
O NH NH2
enzim
CH3CCOOH + NH3 CH3CCOOH CH3CHCOOH
pereduksi
Asam piruvat suatu imina Alanina
Enzim
H H + HCN
Mandelonitril RACUN
65