Anda di halaman 1dari 21

Muhammadiyah Sebagai Gerakan

Pendidikan
AIK III (KEMUHAMMADIYAHAN)
-Kelompok 3-
Kelompok 3

Arita Wulandari Leliyawanti


1984202073 1984202074

Imas Fajriani Nabilla Anizzulfa


1984202061 1984202068
Pembahasan :
Faktor yang Melatarbelakangi Gerakan
01 Muhammadiyah Dibidang Pendidikan

Cita-Cita Pendidikan Muhammadiyah


02
Bentuk-Bentuk Dan Model Pendidikan
03 Muhammadiyah

Pemikiran Dan Praktis Pendidikan


04 Muhammadiyah

Tantangan Dan Revitalisasi Pendidikan


05 Muhammadiyah
01
Faktor yang Melatarbelakangi Gerakan
Muhammadiyah Dibidang Pendidikan
Faktor yang Melatarbelakangi Gerakan Muhammadiyah Dibidang
Pendidikan
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Islam yang mempelopori
pendidikan Islam modern. Salah satu latar belakang berdirinya Muhammadiyah
menurut Mukti Ali ialah ketidak efektifan lembaga pendidikan agama pada waktu
penjajahan Belanda, sehingga Muhammadiyah memelopori pembaruan dengan jalan
melakukan reformasi ajaran dan pendidikan Islam. Saat kolonial Belanda menjajah
bumi nusantara. Pendidikan Islam telah tersebar luas dalam wujud “Pondok
Pesantren", dimana islam diajarkan di musholla langgar masjid. Sistem yang
digunakan seperti sistem sorogan. Sorogan adalah sistem pendidikan dimana secara
perorangan menghadap kyai dengan membawa kitab dan mengartikan, kemudian sang
santri hanya mendengarkan penjelasan dari semasa itu dan hanya berorientasi pada
hafalan sang kyai.
02
Cita-Cita Pendidikan
Muhammadiyah
Cita-Cita Pendidikan Muhammadiyah

Cita-cita pendidikan yang digagas Kyai Dahlan adalah lahirnya


manusia- manusia baru yang mampu tampil sebagai “Ulama-Intelek" atau
“Intelek-Ulama", yaitu seorang muslim yang memiliki keteguhan iman dan
ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani.

Dalam rangka mengintegrasikan kedua sistem pendidikan tersebut, Kyai


Dahlan melakukan dua tindakan sekaligus; memberi pelajaran agama di
sekolah-sekolah Belanda yang sekuler, dan mendirikan sekolah-sekolah
sendiri dimana agama dan pengetahuan umum bersama-sama diajarkan.
03
Bentuk-Bentuk Dan Model Pendidikan
Muhammadiyah
Bentuk-Bentuk Dan Model Pendidikan
Muhammadiyah

Ada beberapa tipe pendidikan Muhammadiyah:

1. Tipe Muallimin Mualimat Yogyakarta (Pondok Pesantren).

2. Tipe madrasah Depag; Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah.

3. Tipe sekolah Diknas; TK, SD, SMP, SMA/SMK, Universitas ST Politeknik Akademi.

4. Madrasah Diniyah.
Tujuan Pendidikan

- Memiliki jiwa Tauhid yang murni


- Beribadah hanya kepada Allah
- Berbakti kepada orang tua serta bersikap baik terhadap kerabat
- Memiliki akhlak yang mulia
- Berpengetahuan luas serta memiliki kecakapan, dan
- Berguna bagi masyarakat, bangsa dan agama

Sebagai gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar → muhammadiyah


mengkomunikasikan dakwahnya melalui jalur pendidikan → ciri khas lembaga
pendidikan Muhammadiyah adalah dimasukkannya mata pelajaran AIK / Ismuba di
semua lembaga pendidikan (formal) milik Muhammadiyah.
Konsep Pendidikan Muhammadiyah

Pendidikan telah menjadi kebutuhan manusia sendiri secara masal,


karenanya manusia dalam memperoleh pendidikan tersebut
memiliki keseimbangan dalam mengelola kehidupannya untuk
dapat mencapai tujuan yang ideal yakni “fi al-dunya hasanatan
wa fi al-akhirati hasanatan”.

Gagasan pembaharuan di bidang pendidikan yang menghilangkan dikotomi


pendidikan umum dan pendidikan agama adalah terobosan besar karena
dengan itu Muhammadiyah ingin menyajikan pendidikan yang utuh,
pendidikan yang seimbang yakni pendidikan yang dapat melahirkan manusia
utuh dan seimbang kepribadiannya, tidak terbelah menjadi manusia berilmu
umum saja atau berilmu agama saja.
04
Pemikiran Dan Praktis
Pendidikan Muhammadiyah
Pemikiran Dan Praktis Pendidikan Muhammdiyah

Pemikiran atau ide-ide K.H. Ahmad Dahlan tertuang dalam gerakan Muhammadiyah
yang ia dirikan pada tanggal 18 November 1912. Organisasi ini mempunyai karekter sebagai
gerakan sosial keagamaan. Titik perjuangannya adalah pemurnian ajaran Islam dan bidang
pendidikan.

Menurut K. H. Ahmad Dahlan, upaya strategis untuk menyelamatkkan umat islam dari
pola berpikir yang statis menuju pada pemikiran yang dinamis adalah melalui pendidikan.
Memang, Muhammadiyah sejak tahun 1912 telah menggarap dunia pendidikan, namun
perumusan mengenai tujuan pendidikan yang spesifik baru disusun pada 1936. Pada mulanya
tujuan pendidikan ini tampak dari ucapan K.H. Ahmad Dahlan : “Dadiji kjai sing kemajorean,
adja kesel anggonu njambut gawe kanggo Muhammadiyah”( Jadilah manusia yang maju,
jangan pernah lelah dalam bekerja untuk Muhammadiyah)
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut,
menurut K.H. Ahmad Dahlan materi pendidikan
hendaknya meliputi:

• Pendidikan moral, akhlaq yaitu sebagai usaha menanamkan karakter manusia yang
baik berdasarkan Al Qur’an dan as sunnah.

• Pendidikan Individu yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesadaran individu


yang utuh, yang kesinambungan antara perkembangan mental dan jasmani, antara
keyakinan dan intelek, antara perasaan dan akal pikiran serta antara dunia dan akhirat.

• Pendidikan kemasyarakatan yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan keinginan hidup


masyarakat
05
Tantangan Dan Revitalisasi
Pendidikan Muhammadiyah
Tantangan Pendidikan Muhammadiyah

1 2 3
Masalah Kualitas Permasalahan Masalah
Pendidikan Perprofesionalisme Kebudayaan
Guru

4 5
Permasalahan Strategi Masalah Kemajuan Ilmu
Pembelajaran Pengetahuan Dan
Teknologi
Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah

Pendidikan Muhammadiyah diarahkan menjadi pendidikan Muhammadiyah yang


menghidupkan. Pendidikan yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi ummat
manusia. Selama pendidikan tidak diarahkan untuk menghadapi masalah manusia, maka
pendidikan itu tidak akan banyak gunanya (Sutrisno, 2008: 52). Revitalisasi AIK diharapkan
mampu menjadikan pendidikan Muhammadiyah yang menghidupkan. Dua kerangka dasar
dalam penyusunan landasan dan praktis revitalisasi AIK mencakup: Pertama, kesadaran visi-
misi pendidikan Muhammadiyah, dan kedua, penguatan sumber daya manusia.
Any Questions?
Kesimpulan
Kesimpulan

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam sejak awal berdiri memiliki


komitmen yang teguh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur
pendidikan, hingga saat ini lembaga pendidikan yang dimiliki
Muhammadiyah terus berkembang dan bertambah baik secara kuantitas
maupun kualitas.
Syukron
\\

Semoga bermanfaat 

—Kelompok 3 (3/A2)

Anda mungkin juga menyukai