Anda di halaman 1dari 15

7th Grade

Math Subject for Middle


School Ratio,
Proportion and
Percent
Here is where your presentation begins
PENYUSUTAN
`Penyusutan atau depresiasi adalah suatu penurunan dari nilai aset
tetap. Nah, penyusutan ini sifatnya permanen. Dengan kata lain, ketika aset
tersebut dikurangi biaya penyusutan, maka tidak bisa lagi dikembalikan ke nilai
aslinya. Penyusutan aset ini bisa dikarenakan penggunaan aset atau berakhirnya
waktu, guys.
Tapi, perlu untuk kamu ketahui juga, bahwa penyusutan ini tidak bisa
digunakan untuk aset yang tidak berwujud, jadi memang digunakan hanya untuk
aset tetap yang berwujud.
FAKTOR – FAKTOR
PENYUSUTAN
Dalam menghitung biaya penyusutan, terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhinya,

01 02 03
umur ekonomis aset dan nilai residu.
harga perolehan
atau aktiva
yaitu nilai sisa dari suatu aset di
Harga perolehan adalah harga atau yaitu perkiraan umur sampai kapan akhir umur ekonomisnya setelah
biaya yang dikeluarkan untuk kira-kira aset tersebut dapat dikurangi dengan nilai
mendapatkan aset tetap. Ini adalah digunakan efektif sebelum habis penyusutannya. Nilai ini bsia
salah satu faktor dari biaya penyusutan masa pakai. Umur ekonomis diperoleh kalau aset yang telah
yang bisa menentukan seberapa besar ini gak selalu berupa waktu habis umur ekonomisnya dijual.
pengeluaran nilai penyusutan pada ya, guys. Melainkan bisa juga Kalau aset tersebut gak dijual,
setiap periodenya berupa bentuk hasil produksi dan berarti aset tersebut gak punya
juga jam kerja. nilai residu alias nol.
METODE GARIS
LURUS
`````Metode yang pertama ini paling sering
digunakan dalam akuntansi demi menjaga beban
penyusutan tetap konstan dan simpel sepanjang
usia ekonomis aset. Ada dua rumus yang dapat
dipakai dalam metode ini, yakni perhitungan
dengan nilai residu dan perhitungan tanpa nilai
residu.
Perhitungan menggunakan nilai residu

Cara perhitungan ini memakai


rumus berikut:

Harga Perolehan ― Nilai Residu) ÷ Umur Ekonomis = Penyusutan

Contoh

Sebuah perusahaan membeli mobil operasional pada


tanggal 2 Februari 2001 dengan harga Rp350 juta. Mobil itu
diperkirakan mempunyai masa pakai 4 tahun dengan nilai residu
Rp100 juta. Besar penyusutan per tahunnya, yakni

Rp350.000.000 ― Rp100.000.000) ÷ 4 tahun = Rp62.500.000


Perhitungan tanpa nilai residu

Cara perhitungan ini memakai


rumus berikut:

Harga Perolehan ÷ Umur Ekonomis = Penyusutan

Contoh
Suatu perusahaan membeli mesin produksi senilai
Rp300.000.000 pada tanggal 30 Maret 2004. Mesin tersebut
diperkirakan tak akan mempunyai nilai residu pada masa akhir
pemakaian dan bisa beroperasi sampai 6 tahun. Artinya, masa
penyusutan mesin per tahun, yaitu

Rp300.000.000 ÷ 6 tahun = 50.000.000


METODE PRESENTASE TETAP
DARI NILAI BUKU
CONTOH SOAL
SATUAN JAM KERJA
Bagaimanakah penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode satuan
jam kerja itu?
Dengan metode ini beban penyusutan ditetapkan atas dasar jam kerja yang
dapat dicapai dalam periode yang bersangkutan. Beban penyusutan suatu
periode dihitung dengan cara sebagai berikut:

Beban Penyusutan = Jam kerja yang dapat dicapai x Tarif penyusutan tiap jam kerja

Harga perolehan – nilai residu


Tarif penyusutan tiap jam kerja = Taksiran jam kerja yang dapat
dicapai selama masa penggunaan
Contoh:
Sebuah mesin dimilki dengan harga perolehan Rp 10.000.000,00. Taksiran nilai residu Rp
1.000.000,00. Selama usia penggunaannya ditaksir dapat dioperasikan selama 20.000 jam kerja.
Tarif penyusutan tiap jam kerja mesin dari data di atas adalah:

(Rp10.000.000,00 – Rp1.000.000,00)/20.000 jam kerja = Rp450,00 per jam kerja


Dengan demikian setiap 1 jam mesin dioperasikan, penyusutan yang harus dibebankan adalah
sebesar Rp 450,00. Jika jam kerja sesungguhnya dapat dicapai pada tahun 2000 sebanyak 2.000
jam dan tahun 2001 sebanyak 2.400 jam, maka beban penyusutan tahun 2000 dan 2001 adalah
sebagai berikut:

-          Beban penyusutan tahun 2000 = 2.000 jam kerja x Rp450,00    = Rp900.000,00


-          Beban penyusutan tahun 2001 = 2.400 jam kerja x Rp450,00 = Rp1.080.000,00
Dari contoh di atas tampak bahwa dengan metode satuan jam kerja, beban penyusutan untuk setiap
periode bervariasi, besarnya akan sebanding dengan jam kerja (kapasitas) aktiva tetap yang
sesungguhnya dapat dicapai.
METODE SATUAN HASIL PRODUKSI
Bagaimanakah penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan
metode satuan hasproduksi itu?
Dengan metode ini beban penyusutan ditetapkan atas dasar jumlah
satuan produk  yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

Beban Penyusutan = Jumlah satuan hasil produksi x Tarif penyusutan tiap satuan produk

Harga perolehan – nilai residu


Tarif penyusutan tiap jam kerja = Taksiran satuan produk yang dapat dicapai selama
masa penggunaan
Contoh:

Sebuah mesin dimiliki dengan harga perolehan Rp 13.000.000,00. nilai residu ditaksir
sebesar Rp1.000.000,00. Selama usia penggunaannya ditaksir dapat menghasilkan 40.000
unit produk.

Tarif penyusutan tiap unit produk yang dihasilkan dari data di atas, adalah sebesar:
(Rp13.000.000,00 – Rp1.000.000,00)/40.000 unit = Rp300,00 per unit produksi

Dengan demikian setiap 1 unit produk yang dihasilkan, harus dibebani dengan
penyusutan mesin sebesar Rp300,00. Jika pada periode 2000, produk yang sesungguhnya
dihasilkan sebanyak 3.800 unit, dan pada periode 2001 sebanyak 4.200 unit, maka beban
penyusutan mesin untuk tahun 2000 dan2001 adalah sebagai berikut:

-          Beban penyusutan mesin tahun 2000 = 3.800 x Rp300,00 = Rp1.140.000,00


-          Beban penyusutan mesin tahun 2001 = 4.200 x Rp300,00 = Rp1.260.000,00
Dalam metode ini beban penyusutan setiap periode akan bervariasi, sebanding dengan
jumlah satuan produk yang dihasilkan.
METODE JUMLAH BILANGAN
TAHUN
Metode penyusutan aktiva tetap berikutnya yang
dapat Anda gunakan adalah metode jumlah angka tahun.
Adapun rumus metode penyusutan jumlah angka tahun
yaitu:
Biaya Penyusutan = [Umur Ekonomis X (Biaya Perolehan
Aset - Nilai Residu)] / Jumlah Angka Tahun
Contoh penyusutan aktiva tetap berdasarkan metode jumlah angka tahun:
Perusahaan A ingin menjual 1 mesin produksi seharga Rp8 juta dalam 5
tahun mendatang, dengan estimasi nilai residu saat dijual adalah Rp1 juta. Jika
menggunakan metode jumlah angka tahun, biaya penyusutannya yaitu sebagai
berikut:
p> Jumlah angka tahun = 1+2+3+4+5 = 15
Maka perhitungan biaya penyusutan per tahunnya adalah:

Dengan demikian, jika perusahaan A ingin nilai residu saat dijual adalah Rp1
juta, maka total biaya depresiasi wajib ada di angka Rp7 juta, dengan biaya
penyusutan per tahun seperti tertera di atas.
Thanks!
Does anyone have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai