Semprop
Semprop
Seminar Proposal
S1 Teknik Mesin
Universitas Sebelas Maret
Outline
BAB 3
METODOLOGI
BAB 1 PENELITIAN
PENDAHULUAN
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah singkat
Metode double layer digunakan
untukStruktur
mengatasi nano yang berupa
kekurangan yang serat Komposisi
(nanofiber)
ada pada metodedapat singledihasilkan
layer. melalui
-Sel Surya DSSC merupakan sel
nanoparticles, Prinsip Kerja
proses elektrospinning
surya
Terdapat generasi TiO
3 layer ketiga
generasi nanotubes,
sel surya : Performa
Metode
-substratdouble
TCO menggunakan
2
(transparent
-ditemukan
1.keunggulan
Seljenis
surya oleh Michael
silikon
-dari proses Gratzelnanowires,
beberapa
--conductive
-Terjadi lapisan
oxide)
krisis energi di dunia Semikonduktor
pada
2.
Energi Matahari -Performa
tahun
Sel surya
elektrospinning1991 dari
film
ZnO sel surya
diantaranya DSSC
nanofibers,
dapat
semikonduktor
-semikonduktor
-Diperlukanuntuk
Teknologi sel membentuk
energi
surya Sel
alternatif,
surya DSSC
salah
sebagai energi-DSSCpada
3.dilakukan umumnya
memliki
Sel surya -DSSC
proses harga ditampilkan
fabrikasi
fabrikasi nanobelts,
dengan
anoda
-Dye DSSC
satunya yang
energi mempunyai
matahari
alternatif yang dengan
biaya realtif
yang adanya
murah, nilai
rendahfleksibel, efisiensi,
dan dapat dan
nanosheets Jenis
unjuk kerja
-elektrolit optimal.
-Pemanfaatan sel suryaramah
short-circuit
material
melakukan photocurrent
yangpengontrolan
digunakan terhadap
-counter electrode
density (J ), fill factor (FF), dan Morfologi
terhadap
morfologilingkungan
seratSC yang dihasilkan
open- circuit voltage (VOC) Rekayasa
Fabrikasi
BAB 1 PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Batasan Masalah
1. Bagaimana pengaruh debit
prekusor terhadap karakteristik
photoanode double layer TiO2 Parameter yang digunakan pada proses
nanopartikel dan ZnO nanofiber elektrospinning (beda tegangan, jarak tembak ke
dengan menggunakan metode kolektor) selama variasi dianggap konstan
direct deposition?
2. Bagaimana pengaruh debit
prekusor terhadap performa sel Suhu dan kelembaban lingkungan untuk proses
surya DSSC menggunakan fabrikasi DSSC dianggap konstan
photoanode double layer TiO2
nanopartikel dan ZnO nanofiber
dengan metode direct
deposition
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
1. Mengetahui pengaruh debit
prekusor terhadap karakteristik
photoanode double layer TiO2 Diperoleh nilai debit prekusor yang mempengaruhi
nanopartikel dan ZnO nanofiber karakteristik Photoanoda double layer TiO2
dengan menggunakan metode nanopartikel dan ZnO nanofiber dengan
direct deposition. menggunakan metode direct deposition.
2. Mengetahui pengaruh debit
prekusor terhadap performa Diperoleh nilai debit prekusor yang mempengaruhi
photoanode double layer TiO2 performa Photoanoda double layer TiO2 nanopartikel
nanopartikel dan ZnO nanofiber dan ZnO nanofiber dengan menggunakan metode
dengan menggunakan metode direct deposition.
direct deposition.
BAB 2 DASAR TEORI
Tinjauan Pustaka
Semikonduktor DSSC
1. DSSC
Pada tahun 1991, Michael Gratzel menemukan dan mengembangkan sel
surya generasi ketiga yaitu Dye-sensitized solar cell (DSSC). Sel surya
DSSC atau yang bisa disebut sel Gratzel ini menghadirkan perangkat yang
terbuat dari TiO2 nanokristalin peka dengan efisiensi konversi daya dari
7,1%.
Struktur sel surya DSSC umumnya berbentuk sandwich yang terdiri dari lima
elemen utama yaitu substrat TCO (transparent conductive oxide),
semikonduktor, dye, elektrolit, dan counter electrode.
Dasar Teori
DSSC adalah salah satu kandidat potensial generasi sel surya berikutnya, ini
karena tidak memerlukan bahan dengan kemurnian tinggi sehingga biaya
proses produksinya relatif rendah dan bahan yang dibutuhkan bisa berasal
dari alam. Sel surya DSSC dapat menggunakan berbagai jenis substrat dan
ramah lingkungan dalam pembuatan.
DSSC menggunakan lapisan TiO2 dan ZnO sebagai bahan untuk elektroda
counter menggunakan lapisan Platinum (Pt). Bahan TiO2 dan ZnO keduanya
bisa berupa pasta atau tepung dengan ukuran nano-meter
Dasar Teori
2. Karakteristik DSSC
•
Performa DSSC dapat diketahui dari beberapa parameter antara lain open circuit
photovoltage (VOC), kurva photocurrent voltage (J-V curve), fil factor (FF), short-
circuit photocurrent density (JSC), dan efisiensi ().
Dasar Teori
Alat
Bahan
-Proses sintering
500°C dengan penahanan 1 jam
Alur penelitian