Anda di halaman 1dari 12

Pundi Pandan Putri Pinanti Abral

1161050100

PATIENT SAFETY
Pengertian
• Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman,
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
Tujuan Patient safety

• Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS


• Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap pasien dan
masyarakat
• Menurunnya KTD di RS
• Terlaksananya program-program pencegahan sehingga
tidak terjadi pengulangan KTD

(Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes R.I. 2006)
Pentingnya Patient Safety

• Kesalahan Medis (Medical Error)


• Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse
Event
• Nyaris Cedera (NC)/ Near Miss
Langkah – Langkah Pelaksanaan Patient Safety
Sembilan solusi keselamatan Pasien di RS (WHO Collaborating
Centre for Patient  Safety, 2 May 2007), yaitu:

• Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-


alike medication names)
• Pastikan identifikasi pasien
• Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
• Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
• Kendalikan cairan elektrolit pekat
• Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
• Hindari salah kateter dan salah sambung slang
• Gunakan alat injeksi sekali pakai
• Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi
nosokomial.
Jenis-jenis APD

• Alat pelindung kepala.


• Alat pelindung mata dan muka.
• Alat pelindung telinga.
• Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya.
• Alat pelindung tangan. 
• Alat pelindung kaki.
• Pakaian pelindung.
Cuci tangan

• Selalu melepas perhiasan sebelum mencuci tangan


• Menggunakan sabun dan air mengalir
• Membasahi tangan dan pergelangan tangan , pertahankan tangan
lebih rendah dari siku utnuk menghindari kontaminasi
• Gosok dengan keras hingga berbusa
• Jika tangan anda kotor , gosok agak lama sekitar 4- 5 jam
• Bersihkan bagian bawah kuku anda
• Jika anda menggunakan sabun padat, cuci sabun setelah anda
memakainya
• Keringkan tangan dengan cermat dengan handuk kering
• Gunakan sudut handuk untuk menutup kran dioperasikan dengan
tangan
Konsep Standar Pengendalian Infeksi

• Cara  paling mudah mencegah penyebaran infeksi adalah


membunuh mikroorganisme ketika mereka ada di tangan, alat dan
perabot, seperti, tempat tidur pasien. Cara paling efektif membunuh
mikroorganisme adalah:
• Antisepsis
• Dekontaminasi
• Pembersihan
• Disinfeksi kadar tinggi
• Sterilisasi   
Metode tambahan untuk mencegah infeksi yaitu:

• Pakaian pelindung

• Pembuangan yang aman pada limbah tubuh dan


benda-benda terinfeksi,misalnya balutan.

• Untuk mencegah penyebaran infeksi dirumah sakit,


perawat dan pemberi perawatan kesehatan yang lain
mengikuti praktik medis dan asepsis bedah.
Adapun teknik bersih yang bisa dijadikan pedoman untuk pengendalian infeksi.
Untuk teknik bersih,ikuti pedoman berikut :

 
• Bersihkan luka dari sisi luka bagian dalam kearah luar. Ganti balutan yang kotor
dan buang dengan benar. Gunakan salin normal untuk mencuci luka yang
bersih. Gunakan betadine dan chlorexidine untuk membersihkan kulit. Gunakan
sabun dan air untuk mencuci luka kotor.
• Cegah penyebaran mikroorgamisme dalam droplet. Dorong pasien menutup
mulut mereka dengan menggunakan tissue atau sapu tanganbila bersin.
• Jangan pernah mengizinkan pasien menggunakan alat pribadi bersam orang
lain. Pertahankan tempat tidur bersih dan kering.tidak boleh ada air dan botol
diatasnya.
• Bersihkan dan desinfektan objek kotor yang akan digunakan ulang
• Jangan membiarkan linen kotor dan artikel lain menyentuh seragam anda.
Buang dengan tepat.
• Kosongkan pengisap dan botol drainase sebelum botol penuh
• Jangan menyebarkan debu dengan mengibas linen
• Jangan menempel alat dan kain dilantai
• Gunakan sarung tangan bersih bila memengang cairan tubuh.
• Gunakan pakaian pelindung
• Ketika membersihkan area kotor , bersihkan dulu area yang
tidak kotor.
• Tunnagkan cairan ke wastafel dekat kran sehingga tidak
terciprat
• Tempat jarum dan spoit kedalam wadah khusus
• Cuci tangan dengan sering.        
DAFTAR PUSTAKA

•  HastingG. 2006. Service Redesign: Eight steps to better patient safety. Health Service Journal. http://www.goodmanagement-hsj.co.uk/patientsafety
 
• Departemen Kesehatan R.I(2006). Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit. utamakan keselamatan pasien. Bakit Husada
 
• Depertemen Kesehatan R.I (2006). Upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. (konsep dasar dan prinsip). Direktorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat Rumah
Sakit Khusus dan Swasta.
 
• Komalawati, Veronica. (2010) Community&Patient Safety Dalam Perspektif Hukum Kesehatan.

• Kozier, B. Erb, G. & Blais, K. (1997) Professional nursing practice concept, and prespective. California: Addison Wesley Logman, Inc.
 
• Lestari, Trisasi. Konteks Mikro dalam Implementasi Patient Safety: Delapan Langkah Untuk Mengembangkan Budaya Patient Safety. Buletin IHQN Vol
II/Nomor.04/2006 Hal.1-3

• Nursalam, (2002). Manajemen keperawatan. aplikasi dalam praktik keperawatan profesional. Salemba Medika. Jakarta.
 
• PERSI – KARS, KKP-RS. (2006). Membangun budaya keselamatan pasien rumah sakit. Lokakarya program KP-RS. 17 Nopember 2006
 
• Ahmad Djojo Sugito,2000, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Satuan Pelayanan Kesehatan, Penerbit UI, Jakarta,

• Santoso, Suroso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

• Danim, 2004, Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

• Aditama,C.Y.,2003, Manajemen Rumah Sakit, Edisi Kedua, Universitas Indonesia Press, Jakarta

• Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) , 2008, Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) , PERSI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai