Anda di halaman 1dari 23

Asuhan Keperawatan Pada Bayi Ny.

P dengan
Bakterial Infeksi
Di Ruang Neonatus

Sri Astuti, Am.Keb


Bakterial Infeksi
DEFINISI
Bakterial infeksi atau infeksi bakteri adalah masalah
kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, serta dapat
menyerang seluruh tubuh.
Bakterial Infeksi
FAKTOR RISIKO
1. Infeksi maternal saat intrapartum (korioamnionitis,
ISK)
2. Prematuritas dan berat badan lahir rendah
3. Persalinan lama dan gawat janin
4. Aspirasi mekonium
5. Ketuban pecah dini
6. Warna cairan ketuban yang tidak normal
Bakterial Infeksi
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala infeksi bakteri pada bayi baru lahir tidak
spesifik, biasanya bayi mengalami:
1. Sering menangis
2. Lebih sering tidur
3. Tidak mau menyusu
4. Suhu tubu tidak stabil
5. Ikterik neonatus
6. Pucat
7. Masalah pernapasan
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Identitas Orang Tua
Nama : By. Ny. P Nama : Ny. PN
Umur : 1 hari Pendidikan : SMA
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Desa Pagar Agung, Alamat : Desa Pagar Agung,
Kec. Rambang Kec. Rambang
Status : Anak Kandung
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama :
Refleks hisap lambat, hasil pemeriksaan
laboratorium CRP 43 mg/L
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Bayi lahir SC A/I DKP (Panggul Sempit), presentasi
kepala, dari ibu G1P0A0 usia gestasi 41 minggu
dengan ketuban pecah dini >12 jam dan ketuban
hijau. Bayi lahir langsung menangis, Apgar score 8/9
3. KEADAAN UMUM
a. Pemeriksaan Fisik
• Nadi : 140x/m
• Suhu : 37ºc
• Pernapasan : 38x/m
• BB : 3,5 Kg
• PB : 52 cm
PENILAIAN NYERI NIPS ( Neonatal Infant Pain
Scale)
5. Pemeriksaan Laboratorium
6. Terapi
Pasien menggunakan Stopper
Injeksi:
 Ampicilin 3x90 mg
 Ceftazidime 3x180 mg
ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Keperawatan
DS : - Risiko infeksi

DO :
-Ketuban pecah dini >12 jam
-Ketuban hijau (mekonium)
-Leukosit = 16.500/uL
-CRP = 43 mg/L
DS : - Menyusui tidak efektif

DO :
-Intake bayi tidak adekuat
-Bayi mengisap tidak terus menerus
-Refleks hisap lambat
-SF ±10cc/3jam
ANALISA DATA

Data Fokus Masalah Keperawatan


DS: - Nausea

DO:
-Tidak berminat menyusu
-Muntah saat menyusu
-SF ±10 cc/3 jam
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko infeksi d.d ketuban pecah sebelum waktunya
2. Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan refleks
menghisap bayi
3. Nausea b.d distensi lambung
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Kriteria hasil (outcome) Intervensi
Risiko infeksi d.d ketuban Setelah dilakukan intervensi a. Monitor tanda & gejala
pecah sebelum waktunya selama 8 jam, maka tingkat infeksi lokal dan
infeksi menurun, dengan sistemik
kriteria hasil: b. Cuci tangan sebelum dan
a. Kadar sel darah putih sesudah kontak dengan
membaik pasien dan lingkungan
b. Nafsu makan meningkat pasien
c. Kolaborasi pemberian
antibiotik
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Kriteria hasil (outcome) Intervensi
Menyusui tidak efektif b.d Setelah dilakukan intervensi a. Monitor pernapasan bayi
ketidakadekuatan refleks selama 8 jam, maka status b. Berikan waktu kepada
menghisap bayi menyusui membaik, bayi apabila kegiatan
dengan kriteria hasil: menyusu dimulai
a. Intake bayi meningkat
b. Hisapan bayi meningkat
c. Bayi rewel menurun
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Kriteria hasil (outcome) Intervensi
Nausea b.d distensi lambung Setelah dilakukan a. Identifikasi isyarat
intervensi selama 8 jam, nonverbal
maka tingkat nyeri ketidaknyamanan
menurun, dengan b. Identifikasi
kriteria hasil: karakteristik muntah
a. Keluhan nyeri menurun c. Monitor asupan
b. Gelisah menurun nutrisi
c. Kesulitan tidur d. Atur posisi untuk
menurun mencegah aspirasi
d. Nafsu makan membaik e. Berikan susu dalam
jumlah kecil namun
sering
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
Diagnosa Tanggal, Implementasi Tanggal, Evaluasi
Jam Jam
1. Risiko 08 −Memonitor TTV 08 S:-
infeksi d.d November ( T= 37˚ C, HR: 140x/m, RR= November O:
ketuban pecah 2021 40x/m) 2021 −K/u sedang
sebelum Jam 10.00 –Memonitor tanda & Jam 12.00 −T=37˚C, HR:142x/m, RR=40x/m
waktunya WIB gejala infeksi lokal dan WIB −Warna kulit normal
sistemik −Leukosit = 16.500/uL
(Pasien tidak demam, muntah −CRP = 43 mg/L
saat menyusu) −Muntah saat menyusu
–Mencuci tangan sebelum A: Risiko infeksi
dan sesudah kontak dengan P: Intervensi dilanjutkan :
−Monitor tanda & gejala infeksi
pasien dan lingkungan
lokal dan sistemik
pasien −Cuci tangan sebelum dan sesudah
−Berkolaborasi pemberian kontak dengan pasien dan
antibiotik lingkungan pasien
(Memberikan injeksi −Kolaborasi pemberian antibiotik
ampicilin dan ceftazidime)
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
Diagnosa Tanggal, Implementasi Tanggal, Evaluasi
Jam Jam
2. Menyusui 08 −Memonitor pernapasan bayi 08 S:-
tidak efektif November (RR=40x/m, irama napas November O:
b.d 2021 reguler) 2021 −K/u sedang
Jam 10.00 −Memberikan waktu kepada Jam 12.00 −T=37˚C, HR:142x/m, RR=40x/m
ketidakadeku bayi apabila kegiatan menyusu
WIB WIB −Intake bayi tidak adekuat
atan refleks dimulai
menghisap −Bayi mengisap tidak terus
(Menyusui Bayi dengan SF
bayi 30cc/3 jam, bayi hanya bisa menerus
menghabiskan 10cc/3 jam) −Refleks hisap lambat
−SF ±10cc/3jam
A: Menyusui tidak efektif belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan :
−Intake bayi tidak adekuat
−Bayi mengisap tidak terus
menerus
−Refleks hisap lambat
−SF ±10cc/3jam
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
Diagnosa Tanggal, Implementasi Tanggal, Evaluasi
Jam Jam
3. Nausea b.d 08 −Mengidentifikasi isyarat 08 S:-
distensi November nonverbal ketidaknyamanan November O:
lambung 2021 (Bayi sering gelisah dan 2021 −K/u sedang
Jam 10.00 menangis) Jam 12.00 -Tidak berminat menyusu
WIB −Mengidentifikasi WIB -Muntah saat menyusu
karakteristik muntah -SF ±10 cc/3 jam
(Muntah bayi berwarna putih, A: Nausea teratasi sebagian
isi muntahsusu dan saliva) P: Intervensi dilanjutkan :
−Memonitor asupan nutrisi −Identifikasi isyarat nonverbal
(Bayi hanya bisa ketidaknyamanan
menghabiskan SF 10cc/jam) −Identifikasi karakteristik muntah
−Mengatur posisi untuk −Monitor asupan nutrisi
mencegah aspirasi −Atur posisi untuk mencegah
(Memposisikan bayi tengadah aspirasi
dengan diberikan popok yang −Berikan susu dalam jumlah kecil
sudah dilipat dibawah bahu) namun sering
−Memberikan susu dalam
jumlah kecil namun sering
(Awalnya bayi diberikan SF
30cc/3 jam, selanjutnya SF
diturunkan menjadi 15-20cc)
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
Diagnosa Tanggal, Implementasi Tanggal, Evaluasi
Jam Jam
1. Risiko 09 −Memonitor TTV 09 S:-
infeksi d.d November ( T= 37˚ C, HR: 140x/m, RR= November O:
ketuban pecah 2021 38x/m) 2021 −K/u sedang
sebelum Jam 10.00 –Memonitor tanda & Jam 12.00 −T=37˚C, HR:140x/m, RR=40x/m
waktunya WIB gejala infeksi lokal dan WIB −Warna kulit normal
sistemik A: Risiko infeksi
(Tidak ada tanda dan gejala P: Intervensi dilanjutkan :
infeksi) −Monitor tanda & gejala infeksi
lokal dan sistemik
–Mencuci tangan sebelum
−Cuci tangan sebelum dan sesudah
dan sesudah kontak dengan kontak dengan pasien dan
pasien dan lingkungan lingkungan pasien
pasien −Kolaborasi pemberian antibiotik
−Berkolaborasi pemberian
antibiotik
(Memberikan injeksi
ampicilin dan ceftazidime)
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
Diagnosa Tanggal, Implementasi Tanggal, Evaluasi
Jam Jam
2. Menyusui 09 −Memonitor pernapasan bayi 09 S:-
tidak efektif November (RR=40x/m, irama napas November O:
b.d 2021 reguler) 2021 −K/u sedang
Jam 10.00 −Memberikan waktu kepada Jam 12.00 −T=37˚C, HR:142x/m, RR=40x/m
ketidakadeku bayi apabila kegiatan menyusu
WIB WIB −Intake adekuat
atan refleks dimulai
menghisap −Refleks hisap baik
(Menyusui Bayi dengan SF
bayi 30cc/3 jam) −SF ±30cc/3jam
A: Menyusui tidak efektif teratasi
P: Hentikan intervensi
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
Diagnosa Tanggal, Implementasi Tanggal, Evaluasi
Jam Jam
3. Nausea b.d 09 −Mengidentifikasi isyarat 09 S:-
distensi November nonverbal ketidaknyamanan November O:
lambung 2021 (Bayi tidak lagi gelisah dan 2021 −K/u sedang
Jam 10.00 rewel) Jam 12.00 −Refleks hisap baik
WIB −Mengidentifikasi WIB −Bayi tenang
karakteristik muntah −SF ±30 cc/3 jam
(Btidak ada muntah) A: Nausea teratasi sebagian
−Memonitor asupan nutrisi P: Intervensi dihentikan
(Bayi sudah dapat
mengabiskan SF 30cc/jam)
−Mengatur posisi untuk
mencegah aspirasi
(Memposisikan bayi tengadah
dengan diberikan popok yang
sudah dilipat dibawah bahu)
−Memberikan susu dalam
jumlah kecil namun sering
(SF 30cc/3 jam)
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran


Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi


Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai