KEPERAWATAN GAGAL
JANTUNG
ANGGOTA KELOMPOK 1
ABUBAKAR TATROMAN
HADY APRIANTO SAMUDA
AGUS S HEHANUSSA
Definisi
Kelas 1 Tidak ada batasan : aktivitas fisik yang biasa tidak menyebabkan dipsnea napas, palpitasi
atau keletihan berlebihan
Kelas 2 Gangguan aktivitas ringan : merasa nyaman ketika beristirahat, tetapi aktivitas biasa menimbulkan
keletihan dan palpitasi
Kelas 3
Keterbatasan aktifitas fisik yang nyata : merasa nyaman ketika beristirahat, tetapi aktivitas yang
kurang dari biasa dapat menimbulkan gejala.
Kelas 4 Tidak dapat melakukan aktifitas fisik apapun tanpa merasa tidak nyaman : gejala gagal jantung
kongestif ditemukan bahkan pada saat istirahat dan ketidaknyamanan semakin bertambah ketika
melakukan aktifitas fisik apapun.
Sumber : (Aspiani,2016)
Patofisiologi
Pemeriksaan Penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan kasus gagal jantung kongestive di
antaranya sebagai berikut
Elektrokardiogram
Uji stress
Ekokardiografi
Katerisasi jantung
Radiografi dada :
Oksimetrinadi : Saturasi oksigen mungkin rendah
Analisa gas darah
Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin
Pemeriksaan tiroid : Peningkatan aktifitas tiroid menunjukkan hiperaktifitas tiroid sebagai pencetus gagal
Penatalaksanaan
Pengkajian Keperawatan
Ansietas b.d kurang terpapar Tujuan : 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
informasi
setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat 2. Pahami situasi yang membuat ansietas
ansietas menurun. 3. Dengarkan dengan penuh perhatian
4. Gunakan pendekatan yang teang dan meyakinkan
Kriterian hasil : 5. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
1.Pasien mengatakan telah memahami penyakitnya pengobatan, dan prognosis
2.Pasien tampak tenang 6. Anjurkan keluarga untuk tetap menemani
3.Pasien dapat beristirahat dengan nyaman pasien, jika perlu
7. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
Defisit nutrisi b.d Tujuan : 1. Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan
ketidakmampuan mencerna setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status serta kebutuhan kalori
makanan, faktor psikologis nutrisi membaik. 2. Timbang berat badan secara rutin
(mis:stress,keeng ganan 3. Anjurkan membuat catatan harian tentang perasaan
untuk makan) Kriteria hasil : dan situasi pemicu pengeluaran makanan
1. Porsi makan yang dihabiskan meningkat (mis:pengeluaran yang disengaja, muntah, aktivitas
2. Perasaan cepat kenyang menurun berlebihan)
3. Nafsu makan membaik 4. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat
badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan
keperawatan yang dimulai setelah perawat menyusun Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses
rencana keperawatan (Potter & Perry, 2010). keperawatan. Evaluasi adalah kegiatan yang
Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada disengaja dan terus menerus dengan
kebutuhan pasien, faktor-faktor lain yang melibatkan pasien, perawat dan anggota tim
kesehatan lainnya
mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi
(Padila, 2012).
implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi
Menurut (Asmadi, 2008)Terdapat 2 jenis
(Dinarti & Muryanti, 2017)
evaluasi :
Evaluasi formatif (Proses)
Evaluasi sumatif (asil)
TERIMAH KASIH