Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
01 Antasari Ashar
02 Ardita Maharani
1. Pajak Daerah
Menurut UU N0. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (PDRD). Pengertian pajak daerah adalah
Kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Pembagian Pajak Daerah
a. Jenis Pajak Provinsi terdiri atas: b. Jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri dari:
• Pajak Kendaraan Bermotor; • Pajak Hotel;
• Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; • Pajak Restoran;
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; • Pajak Hiburan;
• Pajak Air Permukaan; dan • Pajak Reklame;
• Pajak Rokok. • Pajak Penerangan Jalan;
• Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
• Pajak Parkir;
• Pajak Air Tanah;
*Khusus untuk daerah yang setingkat dengan daerah • Pajak Sarang Burung Walet;
provinsi, tetapi tidak terbagi dalam daerah kabupaten/kota • Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
otonom. Jenis pajak yang dapat dipungut merupakan Perkotaan; dan
gabungan dari pajak untuk daerah provinsi dan pajak untuk • Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
daerah kabupaten/kota (Pasal 2 ayat 5).
2. Retribusi Daerah
Menurut UU No. 28 tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, retribusi daerah
merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas
jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
kepentingan pribadi atau badan.
Jenis Retribusi Daerah
Merangsang pertumbuhan
Membuka kesempatan kerja 02 04 kebudayaan asli, serta
menunjang gerak pembangunan
daerah.
Hubungan Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah dalam
Membiayai Pembangunan Daerah.
Hubungan sumber-sumber pendapatan asli daerah dalam membiayai pembangun daerah selaras dengan yang
terdapat dalam peraturan daerah no 2 tahun 2007, bahwa dalam upaya percepatan dan peningkatan kualitas
pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta
berorientasi pada pelayanan umum, pemerintah kota palembang telah mempedomani peraturan daerah no 2 tahun
2007 tentang pengelolaan keuangan daerah.
Pendapatan asli daerah bersumber dari pajak daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
lain-lain PAD yang sah. PAD lain-lain yang sah sebagaimana dimaksud meliputi hasil penjualan kekayaan daerah yang
tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar mata uang asing, komisi potongan,
ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dana tau pengadaan barang atau jasa daerah.
Misi utama dari undang-undang peraturan daerah adalah desentralisasi, secara teoritis desentralisasi ini
diharapkan akan menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu pertama mendorong peningkatan partisipasi, prakasa dan
kreatifitas masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan (keadilan) di
seluruh daerah dengan memanfaatkan sumberdaya dan potensi yang tersedia dimasing-masing daerah. Kedua,
memperbaiki alokasi sumberdaya produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan public ke tingkat
pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi yang lengkap.
Pendapatan asli daerah mempunyai tujuan untuk mempercepat pembangunan
ekonomi daerah yang efektif yang kuat dengan memberdayakan pelaku dan potensi
ekonomi daerah, meningkatkan pembangunan di seluruh daerah berlandaskan
prinsisp desentralisasi dan otonomi daerah, (Carunia, 2017: 19)
02
01 Pertumbuhan Ekonomi 03
Jumlah Penduduk Pendapatan Per
Kapita
Faktor Yang Mempengaruhi PAD
Jumlah Penduduk
Pertumbuhan Ekonomi