Anda di halaman 1dari 10

AF T A

Disusun Oleh:
Resa Susanti & Pilah Hasanah
PENGERTIAN
AFTA merupakan salah satu bentuk dari
kerjasama perdagangan Regional di kawasa
ASEAN, seperti yang sudah saya bahas
dalam tulisan sebelumnya.
Tujuan AFTA adalah untuk meningkatkan
kerjasama ekonomi antar negara ASEAN
guna mencapai pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan yang berkesinambungan
bagi semua negara anggota ASEAN, dimana
hal tersebut sangat penting bagi
pencapaian stabilitas dan kemakmuran di
kawasan. Tujuan strategis dibentuknya
AFTA adalah untuk meningkatkan
keunggulan komparatif negara ASEAN
sebagai satu kawasan / unit produksi
tunggal (single production unit) dan pasar
tunggal (single market).
LAHIRNYA AFTA
Pada pertemuan tingkat
Kepala Negara ASEAN
(ASEAN Summit) ke-4 di
Singapura pada tahun 1992,
para kepala negara
mengumumkan
pembentukan suatu kawasan
perdagangan bebas di ASEAN
(AFTA) dalam jangka waktu
15 tahun.
CAKUPAN PRODUK AFTA
Cakupan produk dalam CEPT-AFTA meliputi semua
produk industri dan barang-barang hasil pertanian.
Namun demikian, masih ada produk yang belum
mengalami penurunan tarif dengan alasan produk
tersebut tergolong sensitif untuk diperdagangkan
secara bebas di ASEAN. Karenanya, ada yang
disebut sebagai daftar komoditas sensitif dan
sangat sensitif. Untuk produk-produk sensitif
tersebut penurunan tarif 0 sampai 5 persen sudah
dilaksanakan pada tahun 2010. Dalam menerapkan
CEPT, kesiapan dari masing-masing negara tentu
tidak sama. Enam negara ASEAN yaitu Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Brunei
Darussalam saat ini telah memberlakukan tarif 0
sampai 5 persen. Sementara Vietnam siap tahun
2006, Laos dan Myanmar menyatakan
kesanggupannya untuk menerapkan tarif sebesar 0
sampai 5 persen pada tahun 2008, sementara
Kamboja pada tahun 2010 (Hanie, 2006).
TUJUAN
 Menjadikan kawasan ASEAN
sebagai tempat produksi
yang kompetitif sehingga
produk ASEAN memiliki daya
saing kuat di pasar global.
 Menarik lebih
banyak Foreign Direct
Investment (FDI).
 Meningkatkan perdagangan
antar negara anggota ASEAN
(intra-ASEAN Trade).
Manfaat AFTA bagi INDONESIA
 Peluang pasar yang semakin besar dan luas
bagi produk Indonesia, dengan penduduk
sebesar ± 500 juta dan tingkat pendapatan
masyarakat yang beragam;
 Biaya produksi yang semakin rendah dan
pasti bagi pengusaha/produsen Indonesia
yang sebelumnya membutuhkan barang
modal dan bahan baku/penolong dari negara
anggota ASEAN lainnya dan termasuk biaya
pemasaran;
 Pilihan konsumen atas jenis/ragam produk
yang tersedia di pasar domestik semakin
banyak dengan tingkat harga dan mutu
tertentu;
 Kerjasama dalam menjalankan bisnis semakin
terbuka dengan beraliansi dengan pelaku
bisnis di negara anggota ASEAN lainnya.
Skema CEPT AFTA
Pada pelaksanaan perdagangan bebas khususnya
di Asia Tenggara yang tergabung dalam AFTA
proses perdagangan tersebut tersistem pada
skema CEPT-AFTA. Common Effective Preferential
Tarif Scheme (CEPT) adalah program tahapan
penurunan tarif dan penghapusan hambatan non-
tarif yang disepakati bersama oleh negara-negara
ASEAN. Dalam skema CEPT-AFTA barang – barang
yang termasuk dalam tariff scheme adalah semua
produk manufaktur, termasuk barang modal dan
produk pertanian olahan, serta produk-produk
yang tidak termasuk dalam definisi produk
pertanian. (Produk-produk pertanian sensitive dan
highly sensitive dikecualikan dari skema CEPT).
Dalam skema CEPT, pembatasan kwantitatif
dihapuskan segera setelah suatu produk
menikmati konsesi CEPT, sedangkan hambatan
non-tarif dihapuskan dalam jangka waktu 5 tahun
setelah suatu produk menikmati konsensi CEPT.
Penutup
• ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan
perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada
hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun
hambatan non tarif bagi negara-negara anggota
ASEAN, melalui skema CEPT-AFTA. Sebagai contoh
dari keanggotaan AFTA adalah sebagai berikut,
Vietnam menjual sepatu ke Thailand, Thailand
menjual radio ke Indonesia, dan Indonesia
melengkapi lingkaran tersebut dengan menjual kulit
ke Vietnam.
• Melalui spesialisasi bidang usaha, tiap bangsa akan
mengkonsumsi lebih banyak dibandingyang dapat
diproduksinya sendiri. Namun dalam konsep
perdagang tersebut tidak ada hambatan tarif (bea
masuk 0-5%) maupun hambatan non-tarif bagi
negara – negaraASEAN melalui skema CEPT-AFTA.
Common Effective Preferential Tarif Scheme (CEPT)
adalah program tahapan penurunan tarif dan
penghapusan hambatan non-tarif yang disepakati
bersama oleh negara-negara ASEAN. Maka dalam
melakukan pedagangan sesama anggota biaya
operasional mampu ditekan sehingga akan
menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal Agus Sofyan
    Jurnal Agus Sofyan
    Dokumen5 halaman
    Jurnal Agus Sofyan
    agus sofyan
    Belum ada peringkat
  • Bilqys
    Bilqys
    Dokumen6 halaman
    Bilqys
    agus sofyan
    Belum ada peringkat
  • Cafta
    Cafta
    Dokumen11 halaman
    Cafta
    agus sofyan
    Belum ada peringkat
  • ANZUS
    ANZUS
    Dokumen10 halaman
    ANZUS
    agus sofyan
    Belum ada peringkat
  • Apec
    Apec
    Dokumen10 halaman
    Apec
    agus sofyan
    Belum ada peringkat