Anda di halaman 1dari 11

Karakteristik Pendidikan

Multikultural di Berbagai
Negara Studi di Negara
Maju Amerika Serikat dan
Asia
KELOMPOK 5
Nurul Aiszah | Lilis Sulistiowati | Aflaha Nursifa Firdaus | Delvira Zulvania
Paramitha | Ina Afriana | Fathur Rachman | Ardila Perwita Ambar Asri
Pendidikan Multikultural
Pendidikan multicultural berhubungan dengan perubahan sosial, yaitu perubahan yang
berkait dengan imajinasi, pengembangan gagasan, pemikiran dan perbedaaan, dan bukan sensitif
serta memusuhi setiap perbedaaan. Secara sederhana, multikulturalisme dapat dipahami sebagai
sikap bagaimana masing-masing kelompok bersedia menyatu tanpa memperdulikan keragaman
budaya yang dimiliki. Pendidikan multikultural sejak lama telah berkembang di Eropa, Amerika
dan Negara-negara maju Iainya.
Pendidikan Multikultural di Amerika Serikat
Pendidikan di AS pada mulanya hanya dibatasi pada imigran berkulit putih, sejak didirikan
sekolah rendah pertama tahun 1633 oleh imigran belanda dan berdirinya Universitas Hardvard di
Cambridge, Boston tahun 1636. Baru tahun 1934 dikeluarkan undang undang indian reservation
reorganization act di daerah reservasi suku indian. Tujuan pendidikannya adalah amerikanisasi.
Disamping itu, ada sekolah yang di dalamnya terdapat imigran berbangsa Spanyol ( Mexico, Puerto
Rico, Kuba ) yang disebut hispanis.

Suku Indian Suku Navajo


White Angelo Saxon Protestants
Pendidikan di AS didominasi oleh budaya dominan yaitu budaya WASP yang artinya dikhususkan
untuk kelompok berkulit putih. Sebagian besar berasal dari Inggris atau yang berbahasa Inggris (Anglo
Saxon) dan beragama Protestan. WASP adalah sebuah tradisi tentang siapa yang seharunsnya menjadi
penguasa di AS. Pada awalnya, tradisi ini diperkenalkan dan dipertahankan oleh orang Inggris yang merasa
superior karena merekalah yang membangun AS dengan pengetahuan dan keterampilan mereka. Keyakinan
orang inggris itu dilandasi oleh moralitas agama Protestan yang diasumsikan sebagai agama yang paling
kuat untuk mendorong orang bekerja keras dan produktif. WASP tidak saja dianut oleh orang Inggris, tetapi
semua White Amerricans karena dalam kenyataannya kelompok kulit putih ini memiliki pebdapatan tinggi,
mempunyai prestasi kerja yang tinggi, yang sebagian besar anggotanya didominasi oleh jemaat gereja
Protestan.
Native Americans
Pada abad ke-16, orang Eropa tiba di Amerika Utara untuk pertama kali. Karena
mereka mengira tiba di India (Asia), mereka secara keliru menyebut penduduk asli itu
orang "Indian". Orang Eropa menginginkan tanah, karena itu keberadaan penduduk
asli terancam. Kaum Indian lalu bertempur melawan para pemukim baru. 

Bangsa Indian ini disebut penduduk asli karena ada di benua Amerika sebelum terjadi gelombang migrasi
dari kelompok etnik dari Eropa, Afrika, maupun Asia selama lima ratus tahun. Sejarah mencatat bahwa
hampir semua migran memperlakukan mereka secara tidak adil dan baru pada 1924 terjadi perubahan
hubungan antara white dan black Americans dengan Native Americans.
African Americans

African Americans atau Orang Amerika keturunan Afrika merupakan kelompok etnik dari benua
Afrika Yang pertama Yang dijadikan budak oleh orang Spanyol dalam eksplorasi ke dunia baru, yaitu ke
Amerika sejak 1619 sampai dengan abad 18. Pada tahun 1865, dikarenakan orang kulit hitam semakin
membesar jumlah penduduknya, pemerintah mengakui kehadiran mereka sebagai budak dalam The
Thirteent Amandment to the Constitutio.
Asian Americans
(Orang Amerika berkebudayaan Asia)
Yang termasuk dalam kelompok orang amerika keturunan Asia ini sekitar 4% dari penduduk Amerikat
Serikat dengan mayoritas berasal dari China dan Jepang, di samping imigran dari Filipina, Korea, disusul
orang Vietnam yang masuk ke AS. Chinese Americans merupakan orang cina amerika yang tercatat
memasuki Amerika ketika terjadi depresi ekonomi dunia tahun 1870-an. Mereka dikenal sebagai pekerja
keras di wilayah Barat AS. Japanese Americans adalah orang Jepang Amerika yang datang ke AS pada tahun
1860an. Orang Jepang jumlahnya sedikit dan dikenal selalu menghindari prasangka dan diskriminasi
langsung. Hukum Imigran pada tahun 1920-an menghentikan imigrasi orang Jepang ke benua Amerika.
White Ethnic Americans
White Ethnic Americans merupakan kelompok orang Amerika berkulit putih yang menyatakan
dirinya "tidak terikat" dengan WASP. Jadi, mereka digolongkan dalam etnik non-WASP Mereka yang
ternasuk golongan ini adalah orang Jerman, Irlandia, Italia dan Polandia. Memang pernah terjadi kebijakan
di AS untuk membatasi kuota imigran yang berasal dari empat negara ini antara 1921 dan 1968 namun tidak
berhasil.
Masuknya etnis karena migrasi pekerja atau budak dari Afrika mengembangkan budayanya yang
khas, walaupun sudah dipengaruhi budaya Amerika. Sesudah perang saudara meletus pertengahan abad 19,
Presiden Abraham Lieoln memberikan pendidikan terhadap veteran perang etnis Negro dan pendidikan bagi
anak-anaknya. Sesudah Perang Dunia III gerakan Civil Rights Movement (Gerakan Hak-hak Sipil) terutama
di bawah Dr Martin Luther King telah menghasilkan praktek pendidikan yang tidak membedakan warna
kulit.
Pendidikan Multikultural dibeberapa Negara di Asia

Cina
cina merupakan kebijakan khusus untuk melindungi kaum minoritas. Cina menempuh kebijakan itu
karena tidak bisa mengelak dari praktek multikultural di negeri itu

Malaysia
merupakan tipikal bangsa dengan multietnik di Asia. Malaysia telah mengadopsi kebijakan asimilasi
melalui kebijakan "Bumiputera Policy". Jadi ada pembagian fasilitas kepada kaum bumi putera.
Tetapi sejak perkembangan ekonomi internasional berubah makin cepat, lahir kecenderungan baru
ke arah pluralisme budaya (cultural pluralization)
Kesimpulan
Karakteristik diambil dari perbedaan mengenai sejarah, unsur-unsur kebudayaan yang dimiliki, dan visi dalam memandang multicultural.
Pendidikan Multikultural berkembang di dalam masyarakat multikultural Amerika yang bersifat antarbudaya etnis yang besar yaitu budaya
antarbangsa. Ada upaya untuk mengubah Pendidikan Multikultural, dari yang bersifat asimilasi (penambahan materi multikultural) menuju ke arah
yang lebih radikal berupa aksi sosial.
Pendidikan Multikultural di Inggris berkembang sejalan dengan banyaknya kaum imigran yang memasuki Inggris, namun masih terdapat
perlakuan yang diskriminatif sehingga memunculkan berbagai gerakan yang berlatar belakang budaya. Pendidikan Multikultural di Kanada
berbeda dengan negara tetangganya AS karena perbedaan sejarah dan komposisi penduduknya.
Cina menerapkan kebijakan khusus untuk melindungi kaum minorItas. Cina menempuh kebijakan itu karena tidak bisa mengelak dari praktek
multikultural di negeri itu. Dan Jepang telah berubah dari masyarakat multi-etnik menjadi multikultural. Kebudayaan Arab-lslam melukiskan
esensi dari pesan toleransi Islam. Hal ini menjadikan kebudayaan Arab-lslam tersebut sebagai kebudayaan manusia dalam arti yang sebenarnya,
sebagaimana kebudayaan itu menjadi alat pembuka bagi kebudayaan suatu bangsa dan penduduknya untuk dipengaruhi, dipersatukan dan
dimasuki oleh kebudayaan Arab-lslam. Sebagai kebudayaan yang unik dalam sejarah kebudayaan manusia, karakteristik ini menjadi sumber
kekayaan, kekuatan dan kejayaan dari kebudayaan Arab-Islam.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai