Anda di halaman 1dari 45

TEKNIK MANUFAKTUR 2

Pengertian pengelasan
• Pengelasan merupakan salah satu teknik penyambungan
logam dua benda atau lebih menjadi satu dengan cara
mencairkan logam induk dan logam pengisi dengan titik
lebur tertentu sampai posisi keadaan sambungan menyatu
dalam keadaan dingin.
Definisi menurut kbbi
pengelasan merupakan satu proses dengan menyambungkan
logam dengan cara membakar.
Definisi menurut AWS ( American welding society )

Pengelasan merupakan suatu proses dengan cara penyambungan


logam / non logam yang di hasilkan dengan cara memanaskan
material hingga temperature las atau tanpa menggunakan tekanan
atau dengan adanya suatu tekanan atau tanpa adanya logam
pengisi.
Definisi menurut BSI ( British Standart institution )

Pengelasan merupakan suatu proses penyambungan antara dua /


lebih suatu material dalam keadaan posisi cair dengan
menggunakan panas atau tekanan maupun keduanya, logam
pengisi yang di gunakan dengan temperatur lebur yang sama
dengan logam induk dalam proses pengelasan
Definisi secara umum
Pengelasan merupakan sebuah ikatan matalurgi pada
sebuah sambungan logam, antara logam paduan dan non
logam, yang dalam posisinya dalam keadaan mencair
pada proses pengelasan.
Macam macam sambungan
• Ada sambungan baut.
• Ada sambungan keling.
• Ada sambungan lem.
• Ada sambungan patri atau solder.
• Ada sambungan welding atau pengelasan.
Welding Application

Tangki

Pipa

Konstruksi bangunan

Konstruksi jembatan

Otomotif kendaraan

Dan berbagai macam Kebutuhan industry dalam


pengaplikasian
Keuntungan penggunaan las
● Konstruksi sambungan las lebih mudah di lakukan.
● Waktu pengerjaan sambungan las ini relatif lebih cepat.
● Bahan lebih hemat.
● Konstruksi lebih ringan.
● Memperoleh bentuk sambungan yang estetis ( Indah ).
Kerugian penggunaan las
● Kualitas logam yang di las ( Pada sambungan las ) berbeda.
● Terjadinya distorsi dan perubahan bentuk ( Deformasi ) oleh pemanasan.
● Tegangan sisa termal dari pengelasan tersebut menyebabkan kerusakan /
retak pada bagian yang akan di las.
● Kerusakan bagian dalam sambungan las tersebut sulit di deteksi
● Masalah dalam disassembling ( Pembongkaran ).
Cara pengelasan dapat di bedakan beberapa macam :

A. Las Tekan.
B. Las cair.
C. Las pematrian.
Las tekan dapat di bedakan beberapa macam :

A. Las Tekan
Dimana pengelasan ini sambungan di panaskan dan kemudian di tekan
hingga jadi satu.
1. Las resistansi Listrik
2. Las tempa
3. Las tekan yang lain
LAS TEKAN
Las cair dapat di bedakan beberapa macam :

B. Las Cair
Dimana pengelasan pada sambungan yang di panaskan ini sampai titik mencair dengan sumber
panas dari busur listrik atau sumber gas yang terbakar.
1. Las Gas
2. Las cair busur listrik
A. Elektroda tak terumpan ( Las TIG Tungsten inert gas )
B. Elektroda terumpan
● Las busur gas ( Las MIG, Las CO2 ).
● Las busur fluks ( Elektroda terbungkus, elektroda inti, elektroda rendam )
LAS CAIR
Las Pematrian dapat di bedakan beberapa macam :

C. Las Pematrian
Dimana pengelasan ini sambungan di ikat dan di satukan
dengan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair
yang rendah, pada kasus ini logam induk tidak ikut mencair.
A. Patri Keras
B. Patri Lunak
LAS PEMATRIAN
Kualitas dari hasil pengelasan :

Dari kualitas hasil pengelasan ada beberapa faktor yaitu :


1. Teknik pengelasan.
2. Bahan logam yang akan di sambung.
3. Pengaruh panas.
4. Macam macam kampuh sambungan las.
Klasifikasi pengelasan
• 1 = arc welding
• 2 = Resistance welding
• 3 = Gas welding
• 4 = welding with pressure
• 5 = Beam Welding
• 7 = Other welding procces
• 8 = Cutting goughing
• 9= Brazing, soldering, dan braze welding
Klasifikasi mesin las
• Berdasarkan pada sumber panasnya
• Berdasarkan pada sumber arusnya
• Berdasarkan pada jenis tegangannya
• Berdasarkan pada jenis arusnya
Berdasarkan pada sumber panasnya

Sumber panas ini untuk mencairkan sebuah logam atau


dengan cara melelehkannya mulai dari:
● Sumber panas listrik
● sumber panas listrik dan gas
● sumber panas gas dan gabungan
Berdasarkan pada sumber arusnya

Sumber arus ini ada berbagai macam tipe yang di


gunakan yaitu
● Mesin las generator
● Mesin las transformator
● Mesin las konduktor atau inverter
Berdasarkan pada jenis tegangannya

Di Indonesia pada umummnya dalam penggunaan


mesin las ada beberapa macam tegangan yang di
gunakan yaitu :
● Mesin las AC dengan tegangannya 220 volt / 1 Phasa
● Mesin las AC dengan tegangannya 380 volt / 3 Phasa
berdasarkan pada jenis arus nya :

1. Mesin Las Arus Bolak-Balik (Mesin Las AC Alternating


Current )
2. Mesin Las Arus Searah (Mesin las DC Direct Current )
3. Mesin Las Ganda (Mesin las AC-DC Alternating Current-
Direct Current )
Mesin las AC ( Alternating
Current )
Untuk mesin las ini memerlukan
sumber arus bolak balik dengan
sebuah transformator, arus input
di perkecil tegangannya menjadi
arus output sekitar 36 – 70 volt,
akan tetapi kuat arusnya yang
besar sekitar 200 sampai 500
ampere.
Keuntungan mesin las AC ( Alternating Current )

• Busur nyala kecil, sehingga dapat memperkecil


kemungkinan keropos pada pengelasan.
• Kabel massa dan kabel elektroda dapat di tukar tanpa
mempengaruhi perubahan panas yang di timbulkan.
• Besar arus dapat di sesuaikan dan dapat di atur sesuai
bahan untuk pengelasan
Mesin las DC Direct Current

Untuk mesin las ini memerlukan


untuk mengubah arus bolak balik
AC menjadi arus sumber arus
searah DC dengan bantuan
rectifier sebagai penyearah untuk
memperoleh nyala busur listrik
dalam pengelasan
Keuntungan mesin las DC Direct Current
• Busur nyala stabil.
• Dapat mengelas media plat tipis
• Dapat di pakai untuk mengelas yang lembab dan
sempit.
• Bisa di gunakan pada posisi yang dapat di pindah
pindah ( Portabel )
Mesin las AC-DC Alternating Current- Direct Current
Untuk mesin las ini merupakan
gabungan dari mesin dengan
arus bolak balik dan arus searah,
dalam pemakaiannya bisa
mengatur arus keluar yang akan
di pilih dengan cara mengubah
posisi handle pada mesin las
tersebut untuk memperoleh nyala
busur listrik dalam pengelasan
Perlengkapan dalam las
• Kabel las
• Elektrode holder
• Klem massa
• Palu las dan sikat baja
• Tang penjepit
Kabel las

Kabel ini di gunakan untuk


memberikan penghantar arus dalam
instalasi mesin las, semakin arus yang
di di gunakan maka akan semain
besar pula ampere dan penampang
kabel yang di gunakan
Electrode holder

Electrode holder ini di gunakan untuk


pemegang elektroda untuk dapat
menyesuaikan posisi pengelasan, dan
untuk mengatur pergerakan
pengelasan supaya terjadi percikan
api dalam pengelasan.
Ground clamp / Klem massa

Klem masa di gunakan


untuk menghubungkan
Model Jepit Model F clamp
kabel massa pada benda
kerja, untuk menjaga agar
posisi agar arus listrik
dapat mengalir dengan
baik

Model Baut Model Magnet


Palu las dan sikat baja

Palu las dan sikat baja yaitu


untuk membersihkan sisa kerak
kerak pada hasil pengelasan, serta
sisa sisa hasil percikan logam
pada pengelasan.

Palu Las Sikat Baja


Keselamatan dan kesehatan kerja
Faktor di mana manusia harus mematuhi segala apa yang perlu
Man
di perhatikan dari segi bahaya atau pun yang lainnya

Faktor di mana Mesin yang di gunakan harus di perhatikan dari


Machine
sisi kelayakan mesin yang di gunakan atau pun dari sisi bahaya

Faktor di mana Metode yang kita gunakan pada saat bekerja


Methode
atau langkah langkah upaya apa yang harus di kerjakan
Sumber bahaya dalam pengelasan

Api Bahaya dari percikan pada saat proses


pengelasan berlangsung

Arus Bahaya dari mesin las yang bisa


listrik menyebabkan konsleting arus listrik

bahaya yang di timbulkan dari suatu proses


Gas pengelasan apabila terhirup bisa
menggangu alat pernafasan

Bahaya yang di timbulkan dari sinar radiasi


Cahaya cahaya yang menyebabkan mata bisa
terganggu dan bisa mengalami kebutaan
Efek bahaya dalam pengelasan

Api Ledakan, kebakaran, serta kematian

Arus
Ledakan, kebakaran, serta kematian
listrik

Gas Mual, Keracunan, Kematian

Cahaya Mata lelah dan bisa mengalami kebutaan


Alat pelindung diri pada saat pengelasan
• Apron
• Sarung tangan las
• Sepatu safety
• Helm las / topeng las
• Masker las
Apron

Apron di gunakan untuk melindungi


seluruh bagian tubuh dari panas dan
percikan las pada saat proses
pengelasan berlangsung, pada apron
ini biasanya terbuat dari bahan kulit
untuk menjaga percikan las tidak
tembus ke bagian tubuh akibat
temperature las yang panas tersebut
Sarung tangan las

Sarung tangan ini


berfungsi untuk
melindungi kedua tangan
supaya tidak terkena
percikan api serta panas
material yang di hasilkan
dari proses pengelasan.
Sepatu safety

Sepatu safety ini berfungsi


untuk melindungi kedua
kaki supaya tidak terkena
kejatuhan benda yang berat
serta benda yang tajam di
sekeliling kita dan
melindungi dari bahaya
sengatan listrik.
Helm las / topeng las

Helm las atau topeng las ini berfungsi


untuk melindungi bagian wajah dari
percikan api serta percikan las, panas
dari pengelasan dan sinar las langsung
ke bagian mata, pada topeng las ini ada
beberapa tiga kaca ( Bening, hitam ,
bening ) berfungsi untuk melindungi
mata dari bahaya sinar pengelasan
secara langsung
Masker las

Masker las ini berfungsi untuk


melindungi pernafasan dari
bahaya asap pengelasan, asap
ini merupakan sisa
pembakaran dari proses
pengelasan, oleh karena itu
asap las ini seperti serbuk
bersih yang sangat
membahayakan alat pernafasan
kita sendiri.
Standar Operasional Prosedur
Pengelasan

Anda mungkin juga menyukai