Anda di halaman 1dari 37

MEKANIKAL GEDUNG

HVAC
01. PENGERTIAN & TUJUAN
01 PENGERTIAN & TUJUAN

HVAC
(Heating Ventilation and Air Conditioning)

Sistem tata udara biasa disebut sistem pengkondisian udara atau


sistem HVAC (heating, ventilating and air conditioning). Sistem HVAC
merupakan salah satu sistem pemanas, sirkulasi udara, dan pendingin yang
ada pada umumnya dirangkum dalam satu sistem.

Tujuan dari sebuah sistem HVAC adalah untuk memberikan sebuah


lingkungan yang nyaman untuk penghuninya dengan mengkondisikan
variabel dalam udara ruangan yang meliputi: temperature, humidity, air
velocity, dan cleanliness, dan menyebarkannya ke seluruh gedung.
02. PENERAPAN HVAC
02 PENERAPAN

PENERAPAN HVAC DI GEDUNG PERKANTORAN


02 PENERAPAN

PENERAPAN HVAC DI MALL


03. VARIABEL-VARIABEL
03 VARIABEL

VARIABEL-VARIABEL UDARA YANG DIATUR DALAM SISTEM


HVAC

1. Temperatur
Secara umum berarti temperatur dry-bulb, dan
mengindikasi panas dan dingin. Derajat temperatur
harian adalah cara yang digunakan untuk membantu
mengidikasikan panas atau dingin yang diperlukan
untuk setiap harinya

Di Indonesia terdapat standar umum yang


digunakan untuk menentukan temperatur yang
nyaman, yang digunakan dalam suatu ruangan. Di
Indonesia standard ini dikeluarkan oleh SNI (Standar
Nasional Indonesia) yaitu Temperatur sebesar 25°C
± 1°C dengan kelembapan relative 60% ± 10%.
0
03 VARIABEL

2. Kelembapan (Humidity)
Menggambarkan rasio kelembapan yaitu istilah yang digunakan
menunjukan presentase kadar uap air di udara. Kelembapan udara
ini bergantung pada temperatur udara.Kelembapan relativ/ relative
humidity ratio atau perbandingan dari jumlah uap air di udara dengan
jumlah uap air yang paling baik pada temperatur sama.
Kelembapan relatif dimana manusia merasa nyaman adalah 40% -
60% dari jumlah total uap air di udara.
03 VARIABEL

3. Kecepatan Udara (Air Velocity)


Berdasarkan standar dari ASHRAE dan SNI maka nilai air velocity
adalah sebesar 0.15 m/s. Air flow yang terlalu cepat dapat
menyebabkan gangguan thermal atau masalah body temperature
control, saat air flow terlalu lambat dapat menyebabkan pencemaran,
atau temperatur ruangan menjadi naik
03 VARIABEL

4. Kebersihan (Cleanliness)
Selama ruang udara tercemar oleh penguapan manusia, asap
rokok, pembakaran, atau zat-zat yang tersebar dari material
gedung, udara harus dicairkan melalui ventilasi. Zat-zat yang
diatur dalam masa cleanliness yang meliputi partikel yang
mengapung, karbon monoksida, karbon dioksida, dan
formaldehyde.
04. FUNGSI SISTEM HVAC
04 FUNGSI

FUNGSI PADA SISTEM HVAC


Fungsi sistem HVAC pada umumnya dibagi menjadi dua golongan
utama :
1. Penataan udara untuk kenyamanan
Mengkondisikan udara pada ruangan untuk memberikan kenyamanan
kerja bagi orang yang melakukan kegiatan tertentu. Diterapkan pada
bangunan atau ruangan dimana manusia merupakan faktor yang
dominan dalam peruntukan huniannya seperti gedung perkantoran,
pertokoan, rumah sakit, hotel, apartemen, kereta dan lain-lain.

2. Penataan udara untuk industri


Mengkondisikan udara dalam ruangan karena diperlukan oleh proses
bahan peralatan atau barang yang ada didalamnya. Diterapkan pada
bangunan atau ruangan dimana prosesing atau barang merupakan
faktor yang dominan dalam huniannya, seperti pabrik obat-obatan,
pengawet makanan, ruang komputer dan lain-lain
05. KOMPONEN HVAC
05 PERALATAN UTAMA

PERALATAN UTAMA HVAC

Pada dasarnya HVAC adalah sistem pengkondisian udara yang


besar. Udara yang telah dikondisikan tersebut selanjutnya
didistribusikan ke berbagai ruangan.
Dalam pendistribusian udara dingin, maka dapat dibagi menjadi
dua macam distribusi udara dingin ke dalam ruangan, yang pertama
adalah menghembuskan udara dari AHU (Air Hundling Unit) besar
ke beberapa ruangan, sedangkan yang kedua adalah masing-
masing ruang mempunyai AHU kecil-kecil atau kombinasi dari
sebuah AHU dan beberapa FCU (Fan Coil Unit).
05 PERALATAN UTAMA

1. Motor Pompa Pendingin (CHWP)


Pada motor pompa pendingin fungsinya adalah untuk mensuplai air
yang akan digunkan oleh chiller untuk menghasilkan air dingin dan juga
untuk mensuplai ke AHU (Air Hundling Unit).
05 PERALATAN UTAMA

2. Kondensor
Kondensor merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai
pengembunan. Refrigerant yang dipompakan dari kompresor akan
mengalami penekanan sehingga mengalir ke pipa kondensor, kemudian
mengalami pengembunan. Dari sini refrigerant yang sudah mengembun dan
menjadi zat cair akan mengalir menuju pipa evaporator.
05 PERALATAN UTAMA

3. Evaporator
Fungsi dari evaporator adalah untuk menyerap panas dari udara atau
benda di dalam mesin pendingin dan mendinginkannya. Kemudian
membuangnya kalor tersebut melalui kondensor di ruang yang tidak
didinginkan.
05 PERALATAN UTAMA

4. Chiller
Merupakan mesin pendingin yang merupakan bagian penting dalam
sistem HVAC (Heating Ventilation and Air Conditioning). Air yang disuplai
oleh chiller ini akan didistribusikan ke unit-unit AHU (Air Hundling Unit).
05 PERALATAN UTAMA

5. AHU (Air Handling Unit)


Yaitu merupakan alat pengolahan udara yang memiliki cooling (pendingin)
dan heating (panas) yang berbentuk pipa-pipa yang dibentuk seperti
anyaman, sehingga udara yang melewati pipa pada AHU (Air Handling Unit)
akan mengalami perpindahan kalor yang kemudian digunakan untuk
mengkondisikan udara dalam plant/ruangan.
05 PERALATAN UTAMA

6. Cooling Tower 
Alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara
dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan
fan/kipas. Konstruksi cooling tower terdiri dari system pemipaan dengan
banyak nozzle, fan/blower, bak penampung, casing, dsb
05 PERALATAN UTAMA
05 PERALATAN UTAMA

Contoh Skema Peralatan HVAC


06. KARAKTERISTIK
PERHITUNGAN BEBAN HVAC
06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC

Beban pendinginan yang akan dikondisikan dilihat dari sumbernya dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu :

1. Beban eksternal yang meliputi :


• Beban konduksi dan radiasi matahari langsung melalui dinding
• Beban dinding partisi
• Beban konduksi dan radiasi kaca
• Beban konduksi pintu
2. Beban Internal yang meliputi :
• Beban Penghuni
• Beban lampu
• Beban peralatan yang menimbulkan kalor
3. Beban udara ventilasi dan infiltrasi perhitungan beban dilakukan setiap jam agar
dapat diketahui beban real-nya.
06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC

Source of sensible heat and latent heat


(moisture)
06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC
06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC
06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC
06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC
06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC
06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC
06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC
06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC

4.9 Beban Ventilasi


06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC
06 KARAKTERISTIK PERHITUNGAN BEBAN HVAC

4.10 Beban Infiltrasi


SEKIAN…
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai