Anda di halaman 1dari 15

APLIKASI BAHAN HUMAT DAN PUPUK ANORGANIK DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN

HARA TANAH INCEPTISOL SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

USULAN PENELITIAN

ESTER SRY REJEKI TAMPUBOLON


160301120
AGROTEKNOLOGI - ILMU TANAH

KETUA KOMISI PEMBIMBING ANGGOTA KOMISI PEMBIMBING


Dr. Ir. Hamidah Hanum, M.P Dr. Kemala Sari Lubis, SP., M.P

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Inceptisol

• pH masam-agak masam (pH


4,66)
• Bahan organik rendah-sedang
• P potensial rendah-tinggi Bahan humat
• K potensial sangat rendah-
sedang

Membantu menyediakan
unsur hara dalam tanah,
Pemupukan sebagai Pertumbuhan tanaman Penyangga pH dan memiliki
suplai hara tidak optimal jagung tidak optimal KTK Tinggi

Meningkatkan ketersediaan
Aplikasi Bahan Humat dan Pupuk hara P dan K serta
Anorganik (SP-36 dan KCl) pertumbuhan tanaman jagung
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis bahan humat terhadap


1 ketersediaan hara tanah Inceptisol serta pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.).

Untuk mengetahui pengaruh pemupukan P terhadap ketersediaan hara Fosfor tanah


2 Inceptisol serta pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.).

Untuk mengetahui pengaruh pemupukan K terhadap ketersediaan hara Kalium tanah


3 Inceptisol serta pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.).

Untuk mengetahui interaksi berbagai dosis bahan humat dan Pupuk P terhadap
4 keterse- diaan hara Fosfor tanah Inceptisol serta pertumbuhan tanaman jagung (Zea
mays L.).
Untuk mengetahui interaksi berbagai dosis bahan humat dan Pupuk K terhadap
5 keterse-diaan hara Kalium tanah Inceptisol serta pertumbuhan tanaman jagung (Zea
mays L.).
Hipotesis Penelitian

Pemberian berbagai dosis bahan humat dapat meningkatkan ketersediaan hara tanah
1 Inceptisol serta pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.).

Pemupukan P dapat meningkatkan ketersediaan hara Fosfor tanah Inceptisol serta


2 pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.).

Pemupukan K dapat meningkatkan ketersediaan hara Kalium tanah Inceptisol serta


3 pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.).

Interaksi bahan humat dan Pupuk P dapat meningkatkan ketersediaan hara Fosfor
4 tanah Inceptisol serta pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.).

Interaksi bahan humat dan Pupuk K dapat meningkatkan ketersediaan hara Fosfor
5 tanah Inceptisol serta pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.).
Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana di Program Studi Agroteknologi
Kegunaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
Penelitian serta sebagai bahan informasi bagi pihak yang
membutuhkan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di
BAHAN Rumah Kaca dan Laboratorium Riset dan
Teknologi Fakultas Pertanian, Universitas
DAN Sumatera Utara, dengan ketinggian tempat ±
25 meter di atas permukaan laut (dpl) mulai
METODE bulan Februari 2021 sampai dengan selesai.
Bahan Dan Alat
Bahan Alat

Bahan tanah Inceptisol


Air

Ayakan
Cangkul Polybag Timbangan

Benih jagung
Bahan kimia
Bahan humat

Plastik
Alat tulis
Kertas label

Pupuk SP-36 Pupuk KCl Pupuk Urea


Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 3 faktor perlakuan, yaitu :
1. Dosis Bahan Humat
H0 : 0 ppm (setara dengan 0 ml/5 kg tanah)
H1 : 750 ppm (setara dengan 3,75 ml/5 kg tanah)
H2 : 1500 ppm (setara dengan 7,5 ml/5 kg tanah)
H3 : 2250 ppm (setara dengan 11,25 ml/5 kg tanah)
2. Pupuk SP-36
P0 : 0 kg P2O5/ha (setara dengan 0 gr/polybag)

P1 : 150 kg P2O5/ha (setara dengan 0,347 gr/polybag)


Total unit percobaan : 4 x 2 x 2 x 3 = 48 unit
3. Pupuk KCl
K0 : 0 kg/ha K2O (setara dengan 0 gr/polybag)

K1 : 100 kg/ha K2O (setara dengan 0,416 gr/polybag)


Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dengan model linear sebagai berikut :
Yijkl = μ +ρi +αj +𝛽k +γl +(αβ)jk +(αγ)jl +(βγ)kl +(αβγ)jkl +ɛijkl

Dimana :
Yijkl : Nilai pengamatan dari percobaan ke-i yang memperoleh taraf ke-j dari faktor I, taraf ke-k dari faktor
II
dan taraf ke–l dari faktor III.
μ : Nilai tengah umum
ρi : Pengaruh kelompok pada taraf ke-i
αj : Pengaruh faktor I pada taraf ke-j
𝛽k : Pengaruh faktor II pada taraf ke-k
γl : Pengaruh faktor III pada taraf ke-l
(αβ)jk : Pengaruh interaksi faktor I pada taraf ke-j dan faktor II pada taraf ke-k
(αγ)jl : Pengaruh interaksi faktor I pada taraf ke-j dan faktor III pada taraf ke-l
(βγ)kl : Pengaruh interaksi faktor II pada taraf ke-k dan faktor III pada taraf ke-l
(αβγ)jkl : Pengaruh interaksi faktor I pada taraf ke-j, faktor II pada taraf ke-k dan faktor III pada taraf ke-l
ɛijkl : Pengaruh galat yang muncul dari kombinasi percobaan ke-i dalam faktor I taraf ke-j, faktor II
taraf ke-k dan faktor III taraf ke-l
Pengambilan dan persiapan  pH H2O
bahan tanah  C-Organik
 Aldd
 P-total
Analisis awal tanah  P-tersedia
 KTK
 K-total
Persiapan media tanam  Kdd

PELAKSANAAN Aplikasi bahan humat dan


PENELITIAN pupuk anorganik

Penanaman
 Penyiraman
 Penjarangan
Pemeliharaan  Pengendalian hama dan
penyakit

Pemanenan
Parameter Pengamatan

Tanah Tanaman

 pH tanah  Tinggi tanaman (cm)


 Aldd  Jumlah daun
 P-tersedia  Bobot kering tajuk
 Kdd (g)
 KTK  Bobot kering akar (g)
Lampiran 1. Deskripsi Benih Jagung Varietas Bonanza

Asal : East West Seed Thailand


Silsilah : G-126(F) x g-133(M)
Golongan varietas : Hibrida silang tunggal
Bentuk tanaman : Tegak
Tinggi tanaman : 220-250 cm
Kekuatan akar pada tanaman dewasa : Kuat
Ketahanan terhadap kerebahan : Tahan
Bentuk penampang batang : Bulat
Diameter batang : 2,0-3,0 cm
Warna batang : Hijau
Ruas pembuahan : 5-6 ruas
Bentuk daun : Panjang agak Tegak
Ukuran daun : Panjang 85-95 cm; lebar 8,5- 10 cm
Tepi daun : Rata
Bentuk ujung daun : Lancip
Warna daun : Hijau tua
Umur mulai keluar bunga betina : 55-60 hari setelah tanam
Umur panen : 82-84 hari setelah tanam
Bentuk tongkol : Silindris
Ukuran tongkol : Panjang 20-22 cm; diameter 5,5-5,5cm
Berat per tongkol dengan kelobot : 467-495 gram
Berat per tongkol tanpa kelobot : 300-325 gram
Jumlah tongkol pertanaman : 1-2 tongkol
Tinggi tongkol dari permukaan tanah : 80-115 cm
Warna kelobot : HIjau
Baris biji : Rapat
Warna biji : Kuning
Tekstur biji : Halus
Rasa biji : Manis
Keterangan : Beradaptasi dengan baik didataran tinggi dengan altitude 900-1.200 mdpl
Pengusul : PT. East West Seed Indonesia
Peneliti : Jim Lothlop (East West Seed Thailand),
Tukiman Musidi dan Abdul Kohar (PT. East West Seed Indonesia)
Lampiran 2. Gambar Bahan Humat dan Komposisi

Merek dagang : Starka


Produksi : CV. Bumikita Makmur
Komposisi
Asam Humat (Humic acid) : 60%
Asam Fulvat (Fulvic acid) : 13,5%
Kalium (Potassium / K2O) : 10-12%
Fe-EDTA : 1%
pH : 9-11
Fisik : Tepung larut air
Lampiran 3. Bagan Percobaan

Anda mungkin juga menyukai