Anda di halaman 1dari 33

TOPIK 1

UKURAN KESAKITAN & KEMATIAN

Asriati

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


UNIV HALU OLEO 2021
Ukuran Kesakitan

Insidence
Banyaknya Kasus baru yang muncul pada populasi
yang berisiko pada waktu tertentu

Jml penyakit baru pada periode waktu tertentu


IR = X Konstanta
Populasi berisiko
Ukuran Kesakitan

Prevalence

Banyaknya Kasus pada populasi dalam periode waktu tertentu

Jml penyakit yang ada pada periode waktu tertentu


PR = X Konstanta
Jumlah Populasi pada periode waktu tertentu
Ukuran Kesakitan

Berguna dalam epidemiologi deskriptif


untuk menentukan mereka / kelompok
penduduk yang menderita dan yang
terancam ( Berisiko ).

Digunakan sebagai dasar dalam


menentukan program pencegahan dan
penanggulangan serta menentukan
sasaran utama dalam program.

Insidence Merupakan alat pokok untuk


mempelajari etiologi penyakit kronis
dan akut.
Memberikan ukuran langsung dari
angka pada individu dalam satu
populasi yang terjangkit

Dipakai untuk mengukur luasnya atau


besarnya frekwensi kejadian dimana
suatu penyakit infeksi terjadi
Ukuran Kesakitan
Penyebut dan Pembilang

PENYEBUT

Penyebut yang digunakan dalam angka insidens harus secara


akurat mewakili jumla orang-orang berisiko. Namun seiring
perjalanan waktu jumlah orang berisiko dalam populasi akan
berubah. Pada penduduk yang tinggal sementara waktu dalam
komunitas populasi yang lebih besar, ahli epidemiologi
mengambil jumlah populasi/kasus pada pertengahan waktu
dalam satu periode untuk mewakili rata-rata populasi yang
berisiko.

Contoh Jika Studi insidens diperkirakan berjalan selama 1


tahun berdasarkan penanggalan umum, populasi
berisiko akan ditentukan saat keberadaannya pada
tanggal 1 juli.
Ukuran Kesakitan
Penyebut dan Pembilang

Pembilang

Pembilang dalam insidens berperan untuk menyediakan


informasi yang spesifik tentang kejadian suatu penyakit.
Pembilang adalah jumlah kasus baru atau insidensi yang
dimulai dalam satu periode waktu

Pada Populasi yang lebih kecil, dan kelompok-kelompok


seperti sekolah, pabrik, universitas, dan rumah sakit,
pembilang harus merupakan jumlah yang tepat dari kasus
baru atau kejadian dimulainya sakit, orang yang jatuh sakit
pada kelompok tertentu dalam satu periode waktu, sementara
penyebut angka insidens harus mencakup mereka yang bebas
dari penyakit pada permulaan periode waktu itu.
Ukuran Kesakitan

Prinsip-prinsip Penggunaan Angka Insidens

 Angka Insidens dapat digunakan untuk mengestimasi


probabilitas atau risiko terkena penyakit selama satu
periode waktu tertentu.
 Jika angka insidens meningkat, probabilitas risiko terkena
penyakit juga meningkat.
 Jika angka insidens secara konsisten lebih tinggi selama
kurun waktu tertentu dalam satu tahun (seperti saat
musim hujan), risiko terkena penyakit pada saat itu
meningkat, mis: angka influenza paling tinggi terjadi saat
musim hujan
 Jika angka insidens secara konsisten lebih tinggi di antara
mereka yang tinggal di suatu tempat tertentu, risiko
seseorang untuk terkena penyakit meningkat jika ia
tinggal di tempat itu
Ukuran Kesakitan

AR = Attack Rate
Adalah angka insidens komulatif dan dipakai
dalam epidemi. Angka serangan paling
sering digunakan pada situasi keracunan
makanan.

IC = Insidens Komulatif
Incidens Komulatif digunakan untuk
Insidence mengkaji sekelompok orang yang diikuti
perkembangannya selama periode waktu
yang sama.
CFR = Case Fatality Rate
Adalah persentase dari jumlah orang yang
didiagnosa menderita penyakit yang telah
ditentukan dan meninggal karenanya. CFR
lebih sering digunakan untuk KLB penyakit
akut dimana semua penderita setelah diikuti
dengan periode waktu yang cukup untuk
sampai mengakibatkan kematian.
Ukuran Kesakitan dan Kematian

Ditekankan pd keberadaan jumlah


penderita (orang) pd suatu saat/titik
waktu atau dalam suatu periode
waktu tertentu.

Tergantung pd dua faktor yaitu berapa


Prevalens banyak orang-orang sakit dimasa lalu
(incidence) dan periode waktu
perjalanan penyakit.

Penggunaan PR lebih banyak untuk


perencanaan dan evaluasi program
Beberapa faktor yang mempengarhi prevalensi di dalam suatu
Populasi :

 Penyakit baru muncul di populasi sehingga


menyebabkan angka insidens meningkat. Jika insidens

meningkat, prevalensi juga meningkat

 Durasi penyakit mempengaruhi prevalensi. Jika


penyakit memiliki durasi yang panjang, prevalensi juga
akan lebih lama berada pada posisi yang tinggi.

 Intervensi dan perlakuan mempunyai efek pada


prevalensi. Jika perlakuan yang diberikan berhasil
menurunkan jumlah kasus, durasi penyakit dan jumlah
kasus akan menurun sehingga prevalensi juga
menurun. Imunisasi mencegah munculnya kasus baru
dan menurunkan prevalensi. Harapan hidup yang lebih
lama berarti dapat meningkatkan durasi dan dapat
meningkatkan prevalensi penyakit kronis
Ukuran Kesakitan dan Kematian

1. Jml orang yg masih


sakit pd satu titik waktu
ttt.
2. Nilai ini erat hubungan
POINT PREVALENCE dgn besarnya
incidence dan lama skt.
3. Untuk hitung rate
digunakan jml pddk pd
waktu tertentu.
Prevalens
1.Jml orang yg pernah dan

PERIODE PREV. masih sedang menderita


sakit pd satu periode
waktu.
2. Untuk hitung rate
digunakan jml pddk
pada pertengahan tahun
Point Jumlah kasus individu yang mengalami suatu
Prevalence penyakit atau kesakitan pada satu titik waktu
yang spesifik atau jumlah kasus yang ada pada
satu ttik waktu.
Secara teoritis menghentikan waktu semenit,
sejam, atau sehari dan menghitung kasus
penyakit yang ada.
Jumlah kasus penyakit yang ada
Point prevalence rate = Pada satu titik waktu x 1000
Total populasi studi

Peningkatan dan penurunan Angka Point Prevalence

1. Imigrasi orang sehat


2. Emigrasi penderita
1. Imigrasi penderita 3. Meningkatnya angka
2. Emigrasi orang sehat kesembuhan
3. Imigrasi tersangka penderita 4. Meningkatnya angka kematian
atau mereka yang berpotensi 5. Menurunya jumlah penderita
untuk menderita Baru
4. Meningkatnya masa sakit 6. Masa sakit menjadi pendek
5. Meningkatnya jumlah
penderita baru
Ukuran Kesakitan

Mencakup total individu yang pernah mengalami


Periode penyakit yang menjadi sorotan pada satu titik
Prevalence dalam periode waktu tertentu

Prevalence periode dimulai pada satu titik waktu


dan berhenti pada satu titik waktu.

Semua orang dengan penyakit yang telah


diderita pada periode waktu sebelumnya atau
menjadi sakit pada akhir periode waktu
dimasukkan dalam perhitungan.

Perhitungan juga memasukkan kasus baru yang


terjadi selama periode waktu studi, begitu pula
kekambuhan (recurrence) penyakit selama satu
periode yang berurutan (biasanya satu tahun)

Jumlah kasus penyakit yang ada


Periode prevalence rate = dalam satu periode waktu x 10
Rata-rata populasi studi
Ukuran Kesakitan
POINT PREVALENCE DAN PERIODE PREVALENCE UNTUK KLB
GONORRHEA

Kasus 1

Kasus 2

Kasus 3

Kasus 4 R Kasus 5

Kasus 6

Kasus 7

Kasus 8

Kasus 9 R Kasus 10

Mrt Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mrt Apr Mei Juni Juli Ags
Waktu 22 Sept Waktu
1 Juni 1 Juni
Bulan Bulan

R Kasus Kambuh Tanggal mulai sakit Tanggal berakhirnya penyakit


Ukuran Kesakitan

 Total kasus, 8 orang dan 10 kasus Gonorrhea


Penjelasan
Gambar  Point Prevalence pada 22 Sept mencakup 5 kasus
yang digunakan sebagai pembilang (yaitu kasus 1,
2, 6, 8, dan 9)

 Prevalence Periode, mencakup semua kasus dari 1


juni s/d 31 mei, dengan kasus kambuhan yang
diperlukan sebagai kasus baru karena kasus
kambuhan sama seperti kasus baru yang
disebabkan oleh sifat alami penyakit gonorrhea.
10 kasus digunakan sebagai pembilang

 Insidens selama bulan Nov mencakup semua


kasus baru dalam periode waktu itu untuk seluruh
populasi yang berisiko. Ada 3 kasus di bulan Nov.
Penyakit kambuh diperlakukan sebagai kasus baru
 Rate

Tiga Faktor yang diperlukan untuk menghitung rate


1. Pembilang dalam rate mencakup jumlah individu yang
terjangkit, sakit terpajan dsb.
2. Penyebut (total populasi yang diteliti, jumlah total
dalam kelompok yang terpajan sumber)
3. Periode waktu yang spesifik (biasanya dalam tahun)

Pembilang dibatasi pada kumpulan karakteristik yang


spesifik seperti usia, jenis kelamin, ras, pekerjaan, agama,
dan lain-lain. Populasi dibatasi pada populasi kelompok
studi atau populasi total; mis, kota, sekolah, propinsi,
kelompok usia dll.
 Rate
Adalah ukuran suatu kejadian, kondisi, cedera,
ketidakmampuan atau kematian pada suatu unit
dalam populasi.

Rate mengukur besarnya (jumlah) penyakit,


cedera, atau kematian dalam populasi, kelompok
komunitas atau area geografis dengan
menghubungkan kasus penyakit pada populasi
awal

Rumus dasar mencakup pembilang (jumlah


kematian), penyebut (jumlah populasi dalam
wilayah) dan periode waktu. Rumus Rate disajikan
dalam bentuk pecahan

Jumlah kasus
Rate = x 1000
Populasi di area dalam periode waktu tertentu
 Rate

Tiga Tipe Rate


1. Crude rate (angka kasar)
2. Adjusted rate (angka yang disesuaikan)
3. Spesific rate (angka spesifik)

Crude rate
Didasarkan pada jumlah pengalaman atau peristiwa yang
terjadi dalam populasi pada periode waktu tertentu. Dua hal
yang penting dalam epidemiologi yaitu :
1. Crude Death Rate/CDR (angka kematian kasar)
2. Crude Birth Rate/CBR (angka kelahiran kasar)
Rumus CBR pada dasarnya sama CDR Cuma penyebutnya
adalah jumlah kelahiran total.
Kelemahannya : perhitungan ini mengabaikan informasi
yang diperoleh dari sub kelompok dan kejadian khusus,
crude rate tidak dapat memperlihatkan perbedaan yang
ditemukan di dalam atau di antara sub kelompok.
 Rate

Adjusted rate
Menggunakan perhitungan dan transformasi matematika
untuk mendapatkan perbandingan dalam di antara populasi
yang memiliki karakteristik atau sifat yang mungkin berbeda
atau yang mungkin mempengaruhi risiko terhadap cedera,
penyakit, ketidakmampuan, dan kematian.

Spesific rate
Memberikan informasi rinci dalam bentuk rate menurut usia,
agama, ras, jenis kelamin, dll. Penyebut menggunakan
populasi atau sub kelompok spesifik untuk area geografis
tertentu dan juga periode tertentu.
 Rasio
Definisi umum rasio adalah hubungan dalam angka,
tingkatan atau penjumlahan yang terbentuk antara dua hal;
hubungan yang kuat dalam hal jumlah atau tingkatan di
antara dua hal yang serupa, misalnya 25 laki2 terhadap 30
perempuan.
Dalam Rasio, pembilang tidak masuk dalam populasi yang
termasuk dalam penyebut

 Proporsi
Proporsi adalah suatu bentuk persentase, sementara
persentase merupakan tipe khusus proporsi.
Proporsi adalah hubungan di antara jumlah, angka, besar,
atau tingkatan sesuatu dan jumlah, angka, ukuran, atau
tingkatan sesuatu yang lain. Secara matematis, proporsi
adalah suatu pernyataan kesetaraan di antara dua rasio.
Dalam epidemiologi, proporsi adalah rasio yang
pembilangnya merupakan bagian dari penyebut.
Ukuran Kematian
TIPE RATE/RASIO MORTALITAS
 Angka Kematian Tahunan (annual death rate, ADR)
Pembilangnya adalah jumlah kematian yang terjadi di
populasi sementara penyebutnya adalah jumlah penduduk
total
Jumlah Angka kematian
Angka kematian tahunan = Selama periode waktu 12 bulan tertentu
x 1000
Dari semua penyebab Jumlah penduduk pada
Pertengahan periode waktu

 Angka Kematian Kasar (crude death rate, CDR)


Adalah jumlah kematian total dalam setahun yang dibagi
dengan total rata-rata populasi
Jumlah kematian total pertahun
CDR = x 100.000
Total rata-rata populasi pada tahun tersebut
Ukuran Kematian
MORTALITAS BAYI
 Angka Kematian Bayi
Mortalitas bayi mencakup semua kematian anak mulai dari
saat lahir sampai 365 hari kehidupan. Mortalitas bayi adalah
angka kematian pada anak yang usianya kurang dari 1 tahun.
Tujuannya adalah agar pembilang hanya mencakup kamatian
yang terjadi dalam populasi tersebut
Jumlah kematian anak
Usia kurang dari 1 tahun dalam 1 tahun
Angka kematian bayi = x 1000
Jumlah kelahiran hidup
Ditahun yang sama

Jumlah kematian anak


Angka kematian bayi Di bawah satu tahun dalam satu tahun
= x 100.000
Usia kurang dari satu tahun Populasi total
Ukuran Kematian
MORTALITAS BAYI
 Angka Kematian Bayi Baru Lahir (neonatal mortality rate)
Jumlah kematian bayi di bawah usia 28 hari (pembilang)
dalam periode waktu tertentu. Penyebut mencakup jumlah
total lahir hidup dalam periode waktu yang sama.

Jumlah kematian bayi berusia di bawah 28 hari


NMR = x 1000
Jumlah Kelahiran hidup di tahun yan =g sama

 Angka Kematian Pascaneonatal

Adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1


tahun per 1000 kelahiran hidup dalam satu tahun kalender
Jumlah kematian bayi usia antara 28 hari sampai 1 tahun
AKP = x 1000
Jumlah Kelahiran hidup di tahun yang sama
Ukuran Kematian
MORTALITAS BAYI
 Angka Kematian Perinatal
Menghubungkan kematian janin di tingkat lanjut
kehidupannya, saat lahir, maupun saat kanak2 akhir dan
dinyatakan dalam jumlah kematian pada minggu ke 20 atau
lebih gestasi ditambah dengan semua kematian bayi baru
lahir pada periode waktu tertentu. Cara kedua adalah
menambahkan angka kematian janin (minggu 28 gestasi)
dengan kematian pasca lahir (minggu pertama) (pembilang).
Penyebutnya mencakup semua kematian janin (28 minggu
gestasi) ditambah dengan kelahiran hidup.
Jumlah kematian janin 28 minggu
Angka kematian perinatal Atau lebih gestasi+kematian pascalahir (7 Hari)
= x 1000
Periode I Total kematian janin+lahir hidup
Dalam periode waktu yang sama

Jumlah kematian janin 20 minggu


Angka kematian perinatal Atau lebih gestasi+kematian bayi baru lahir (7 Hari)
= x 1000
Periode II Total kelahiran (lahir mati dan lahir hidup)
Dalam periode waktu yang sama
Ukuran Kematian
MORTALITAS BAYI
 Angka Kematian Janin
Adalah Proporsi jumlah kamatian janin yang dikaitkan
dengan jumlah kelahiran pada periode waktu tertentu
Jumlah kematian janin dalam
satu periode waktu (1 tahun)
AKJ = x 1000
Total kematian janin+lahir hidup
Dalam periode waktu yang sama

 Rasio Kematian Janin (fetal death ratio/ FDR)


Adalah Proporsi jumlah kamatian janin yang dikaitkan
dengan jumlah kelahiran pada periode waktu tertentu.
Jumlah kematian janin
Setelah 28 minggu atau lebih gestasi
FDR (1) = x 1000
Jumlah total kelahiran hidup
Pada periode waktu yang sama (1 tahun)

Jumlah kematian janin


Dalam periode waktu tertentu
FDR (2) = x 1000
Jumlah total kelahiran hidup
Pada periode waktu yang sama (1 tahun)
Ukuran Kematian
ABORTUS
Adalah penghentian kehamilan dengan sengaja sebelum janin
mampu untuk hidup di luar kandungan.

 Angka Abortus
Jumlah aborsi yang dilakukan per tahun
Angka abortus = x 1000
Jumlah total perempuan usia 15 – 44 tahun di tahun yg sama

ANGKA KEMATIAN IBU (maternal mortality rate, MMR)


Adalah kematian perempuan yang mengandung atau
meninggal dalam 42 hari setelah akhir kahamilannya,
terlepas dari lamanya kehamilan atau letak kehamilannya
(WHO)

Jumlah kematian akibat penyebab


Saat nifas dalam tahun dan populasi tertentu
MMR = x 100.000
Jumlah total kalhiran hidup pada
Periode (1 tahun) dan populasi yang sama
Ukuran Kematian

ANGKA PENYESUAIAN ( ADJUSTED RATES ).


Apabila ingin membandingkan dua kelompok populasi atau
lebih dimana kedua unsur tersebut berbeda, maka kedua
angka kejadian umum ( Crude rate) tidak akan memberikan
gambaran sebenarnya tentang perbedaan kedua kelompok
populasi tersebut.

Tujuan :
Mencegah kemungkinan terjadi kesalahan penilaian dalam
membandingkan dua atau lebih klpk penduduk berbeda
dengan menggunakan nilai umum (crude) baik angka
kematian umum maupun angka kesakitan

Ada 2 metode dasar :


Metode Langsung
Cara adjusment dengan memakai populasi standard misal :
Nasional.
Metode tidak langsung.
Yang dipakai untuk standarisasi bukan komposisi jumlah
penduduk menurut umur tapi dipakai “ ASDR “ standard,
misal : ASDR Nasional.
Ukuran Kematian
RASIO KEMATIAN TERSTANDARISASI (standardized mortality rate/SMR)

Jumlah perkiraan kematian dalam kelompok studi yang lebih


dibandingkan dengan jumlah kematian sebenarnya hasil
pengamatan. Dengan kata lain rasio jumlah kematian dalam
kelompok tertentu yang dibandingkan dengan jumlah
perkiraan kematian dalam kelompok yang sama, asalkan
struktur rate kelompok sama dengan struktur rate populasi
standar.
Kematian hasil pengamatan
SMR = x 100
Perkiraan kematian

RASIO KEMATIAN PROPORSIONAL (proporsionate mortality rate/PMR)

Adalah jumlah kematian akibat kematian penyebab khusus


dalam periode tertentu per 100 atau 1000 kematian yang
terjadi pada periode waktu yang sama

Kematian hasi observasi akibat penyebab khusus


PMR = x 100
Perkiraan kematian akibat penyebab yang sama
Ukuran Kematian
ANGKA KEMATIAN SPESIFIK (specific mortality rate)

Angka kematian spesifik memberikan gambaran yang lebih


luas tetang suatu kelompok atau subkelompok dan
memberikan data dan informasi yang lebih bermakna
daripada angka kematian kasar. Angka spesific yang paling
umum yaitu kamatian menurut umur, ras dan jenis kelamin.
Jumlah kematian anak usia
Angka kematian 1 – 14 tahun pada kelompok yang ditentukan
Menurut usia = x 100.000
Total anak usia
1 – 14 tahun pada periode yang sama

ANGKA (RASIO) KEMATIAN PROPORSIONAL


PMR dinyatakan sebagai angka kematian akibat penyakit atau
sebab khusus dalam periode waktu tertentu per 100 atau
1000 atau 10000

Angka Kematian akibat penyebab/penyakit tertentu


PMR = x 100
Total kematian dalam populasi yang sama
Ukuran Kematian
ANGKA KEMATIAN MENURUT PENYEBAB (Cause specific mortality rate)

Angka kematian menurut penyebab merupakan angka


kematian yang berfokus pada kematian akibat penyebab atau
sumber tertentu
Jumlah kematian akibat penyakit tertentu
Angka kematian Dalam subkelompok pada tahun tertentu
= x 100.000
Menurut penyebab Total kematian dalam populasi/subkelompok
Pada periode yang sama (1 tahun) (populasi berisiko)

ANGKA (RASIO) FATALITAS KASUS (Case fatality rate/CFR)


Adalah angka atau proporsi orang yang meninggal akibat
suatu penyakit atau kambuhan penyakit tersebut dalam
periode waktu yang sama
Jumlah kematian akibat penyakit tertentu
Atau penyebab tertentu
CFR = x 100
Jumlah kasus yang terjadi pada periode
Waktu yang sama
Ukuran Kematian
YEARS OF POTENTIAL LIFE LOST (YPLL)

Adalah suatu konsep kesehatan masyarakat yang berkaitan


dengan nilai kehidupan manusia dan dampak ekonomis
kematian seseorang di dalam masyarakat
Rate YPLL memperlihatkan tahun potensial kehidupan yang
hilang per 1000 populasi untuk tahun kerja produktif yang
sehat dalam kehidupan, biasanya di bawah usia pensiun,
dengan usia 65 sering digunakan

Tahun kehidupan potensial yang hilang


Angka YPLL = x 1.000
Populasi di bawah usia 65 tahun
Sumber utama kesalahan dlm pengukuran penyakit.

1 Kesalahan Acak
Mengarah pd fluktuasi sekitar nilai yg benar karena
variabilitas sampel.

2. Kesalahan Sistematik

a. Alat ukur
b. Orang yg mengukur
c. Subyek yang diukur

 Penggunaan sampel tak acak pada populasi.


 Non partisipasi sebuah segmen kelompok target

Anda mungkin juga menyukai