Anda di halaman 1dari 32

OTITIS MEDIA

KELOMPOK 3
1. Anisatun Zahroh (19216016)
2. Aprilia Nur Rohmah (19216018)
3. Aziz Romansyah (19216023)
4. Aulia Rahmi (19216022)
5. Devia Nurdiyanti (19216033)
6. Della Dea Paramita (19216032)
7. Dewi Shafriyani (19216035)
8. Eka Fitriyani (19216049)
9. Akne Putri Pratama (19216006)
10. Dea Saputri (19216029)
11. Dewi melati anjani (19216034)
12. Ananda nadilah suhanda (19216013)
DEFINISI!
Otitis media akut adalah infeksi akut
telinga tengah.
Penyebab utama Otitis media akut adalah
masuknya bakteri patogenik ke dalam
telinga
tengah yang normalnya steril (Smeltzer,
2002).
Etiologi otitis media dipengaruhi
oleh faktor agen, penjamu, dan
lingkungan. Faktor agen terdiri dari
patogen bakterial dan viral. Faktor
penjamu termasuk genetik, usia,
defisiensi sistem imun, dan
abnormalitas anatomis termasuk
disfungsi tuba eustachius. Sedangkan
faktor lingkungan di antaranya
adalah paparan asap rokok dan
riwayat mendapatkan ASI eksklusif.
 

—ETIOLOGI
ANATOMI

Telinga luar terdiri dari aurikula dan liang


telinga sampai membran timpani. Aurikula
terdiri dari tulang rawan (kartilago) dan
kulit. Liang telinga berbentuk huruf S,
dengan kartilago pada sepertiga lateral,
sedangkan dua pertiga medial adalah
tulang. Panjangnya sekitar 2,5-3 cm pada
Serumen dapat keluar sendiri dari
liang telinga akibat migrasi epitel kulit FISIOLOGI
yang bergerak dari arah membran
timpani menuju ke luar serta dibantu !
oleh gerakan rahang saat mengunyah.
Walaupun tidak memiliki efek anti
bakteri atau anti jamur, serumen
memiliki efek proteksi, mengikat
kotoran, menyebarkan aroma yang
tidak disenangi serangga sehingga
serangga enggan masuk ke liang
PATOFISIOLOGI
Radang pada Aurikula Selulitis
Infeksi bakteri pada aurikula paling sering berhubungan dengan komorbiditas pasien (misal,
diabetes) dan trauma. Penyebab trauma tersering .
Penatalaksanaan infeksi simpel
Dengan pemberian obat anti-
staphylococcus dan anti-
streptococcus secara oral.
Jika sudah terjadi komplikasi
dapat diberikan antibiotik
secara intravena yang
direkomendasikan. Golongan
quinolon oral dan intavena
serta anti-pseudomonal
aminopenisilin dapat
diberikan secara intravena
Infeksi yang terjadi pada jaringan
mesenkim pada aurikula akibat
tindikan, luka bakar, pembedahan, Perikondritis dan
trauma tumpul atau tajam yang Kondritis
menyebabkan vascular
compromise. Perikondritis versus
kondritis hanya terjadi saat
pembedahan dengan adanya
nekrotik kartilago yang
menunjukkan kondritis. Akumulasi
darah atau serum dapat menjadi
Patogen penyebab tersering yaitu : Radang pada Kanalis Akustikus Eksterna :

•Otitis eksterna

P. aeruginosa
sirkumkripta (furunkel)

Infeksi kuman stafilokokus pada folikel


rambut

•Otitis eksterna
difus
S. Aureus Enterobacter
Peradangan difus pada kulit liang telinga yang
meluas ke aurikula dan membran timpani

P. Mirabilis dan bakteri gram


negatif lain
PENGOBATAN FASE
AKUT :

Pembersihan telinga Antibiotik


Menurut Benecke, derajat otitis eksterna

maligna dapat dibagi 3 yaitu :


1. Derajat I: infeksi terbatas
pada jaringan lunak dan
kartilago
2. Derajat II: keterlibatan
jaringan lunak dan erosi
tulang temporal
3. Derajat III: ekstensi
intrakranial atau erosi tulang
temporal
Diagnosis ditegakkan
dengan :
1. Kultur eksudat liang telinga menggunakan suatu apusan kalsium alginat
2. Pemeriksaan hitung jenis leukosit dan laju endap darah
3. Komorditas adalah hal yang penting diketahui (misal: diabetes, HIV, dll)
4. CT scan untuk melihat ekstensi penyakit
5. Bone scan untuk mendokumentasikan osteomilitis (nonspesifik) dan mungkin
sembuh selama beberapa bulan setelah resolusi terjadi
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

A. Pengkajian Keperawatan Anak :


1. Identitas klien : An. N
2. Kamar/ruang : 3B/Ruang anak
3. Tanggal pengkajian : 13 Mei 19
4. Tanggal masuk RS : 11 Mei 19
5. Waktu pengkajian : 15.00 WIB
6. NO. Rekam medis : 25.43.90
7. Umur : 2 tahun
8. Jenis kelamin :Laki-laki
B. Identitas penanggung jawab :
9. Nama lengkap : Ny.D
10. Umur : 35 tahun
11. Hubungan dengan klien : Ibu
12. Pendidikan : SMA
13. Pekerjaan :Ibu rumah tangga
14. Alamat : Jl. Mulyo Rejo Dorowati 002/002. Abung Timur, Lampung Utara, Lampung
C.. Diagnosa medis : OMA (Otitis media Akut)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

D. Riwayat kesehatan
•Riwayat kesehatan sekarang :
Klien datang ke IGD RSUD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi
Lampung utara pada tanggal 11 Mei 19 jam 19.00 WIB. Dengan keluhan keluar cairan bening sedikit
kental tidak berbau sejak semalam. Klien sudah demam selama dua minggu dengan batuk dan pilek
dengan dahak. BAB dan BAK tidak ada masalah, tidak ada kejang, pola makan tidak ada gangguan.
•Keluhan utama saat pengkajian :
Saat dilakukan pengkajian suhu klien masih tinggi yaitu 38,6oC.Terdapat cairan bening sedikit kental
pada telinga kanan.Klien batuk dan pilek dengan sputum.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Penampilan umum
Saat dilakukan pengkajian kesadaran klien compos mentis (E4V5M6).Tidak terdapat sianosis pada
anak, akral teraba hangat, turgor kulit elastis, tampak gelisah dan rewel saat demam.
Tanda-tandavital :
Nadi : 110x/menit, Pernafasan : 22x/menit, Suhu : 38,5oC, BB : 22 Kg, SPO2: 98%
2. Pengkajian respirasi
Saat pengkajian didapatkan pernafasan klien 22x/menit, terdapat batuk dan pilek, terdapat sputum,
tidak ada suara nafas tambahan, tidak menggunakan alat bantu nafas.
3. Pengkajiansirkulasi
Saat pengkajian didapatkan nadi klien 110x/menit, tidak terdapat pendarahan, tidak terdapat distensi
vena jugularis, pengisian CRT<3 detik.
4. Pengkajiannutrisidancairan
Pada saat pengkajian klien tidak mengalami penurunan BB, tidak mengalami gangguan menelan, tidak
terdapat sariawan, tidak mengalami diare, ibu mengatakan nafsu makan klien tidak ada gangguan
.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

5. Pengkajian eliminasi
a. Pengkajian gastrointestinal
Saat pengkajian sistem gastrointestinal data yang didapatkan, ibu klien mengatakan klien makan dengan baik, tidak ada
penurunan nafsu makan, BAB 1x/hari.
b. Pengkajiansistemperkemihan
Saat pengkajian kandung kemih klien tidak teraba penuh, mampu mengontrol BAK, urine keluar lancar dan normal tidak ada
gangguan perkemihan.
6. Pengkajian aktifitas dan istirahat
Pada saat pengkajian klien tidak mengalami penurunan kekuatan otot, tidak mengalami kaku sendi, ibu klien mengatakan klien
susah tidur karna batuk dan pilek. Jam tidur klien 4-5 jam.
7. Pengkajian neurosensory
Pada saat pengkajian tidak ada ada sakit kepala, tidak mengalami cidera medula spinalis, tidak mengeluh sulit menelan, tidak
batuk sebelum menelan, tidak ada batuk setelah makan/minum, tidak hematemesis.
8. Keamanan dan proteksi
Saat dilakukan pengkajian kulit dan integritas kulit, didapatkan hasil integritas kulit klien baik, membranmukosa klien lembab, kulit
teraba hangat.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
9. Nutrisi dan cairan
Saat dilakukan pengkajian nutrisi data yang didapatkan, ibu mengatakan nafsu makan klien baik, tidak ada mual muntah, klien makan 3x/hari
dengan bubur dari rumah sakit, minum 6-8 gelas/hari, ibu klien mengatakan tidak ada alergi pada makanan tertentu.
10. Pengkajian tumbuh kembang
Fisik klien tidak terganggu, klien tidak prematuritas, klien tidak mengalami kelainan genetik/kongenetal.
11.Pengobatan
Pengobatan yang di berikan pada klien adalah :
Infus : D5 1/4 900cc/hari
Injeksi : Ceftriaxone 2x450mg
MPS 3x3mg PCT infus 100mg Oral :
PCT sirup 3x1 SDT
Tremenza 3x1/2 Tab
Ambroxol 3x1/2 Tab
Salbutamol 3x1T Tab
Tetestelinga :Akilen Ear Drop 2x4 tetes
12. Hasillabolatorium
Hasi lLaboratorium pada An.N di RuangAnak RSUD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara pada tanggal 11 Mei 2019
No. Nama pemeriksaan Hasil Nilai normal
1. LED 22mm/jam 0-10/jam
2. WBC 15.77x10^3/Ul 4.00-12.00
3. RBC 5.65x10^6/Ul 3.50-5.20
4. HGB 12,7 g/Dl 12.0-16.0
ANALISA DATA
DATA :
DS :
- Ibu klien mengatakan DATA :
demam sudah 2 minggu DS : Ibu klien mengatakan batuk DATA :
- ibu klien mengatakan badan pilek selama demam
terasa panas dan pusing DO : DS : ibu klien mengatakan
DO : -terdapat sputum/dahak pada klien caian bening sedikit kental
-Klien tampak gelisah -Pola nafas berubah dari telinga kanan
-TTV : Nadi 110x/mnt, -Klien tampak sulit bernafas
DO : tampak ada cairan
pernafasan 22x/mnt, suhu :

38,5 C, BB 22 kg, kulit teraba


ditelinga kanan
hangat

DATA 2 DATA 3

DATA 1
Masalah
MASALAH keperawatan :
KEPERAWATA Hipertermia
N& berhubungan dengan
ETIOLOGI 1 proses infeksi
ditandai dengan
klien sudah demam
selama 2 minggu.
Etiologi :
Proses penyakit
infeksi
Masalah
MASALAH keperawatan :
KEPERAWATA Bersihan jalan napas
N& tidak efektif b.d
ETIOLOGI 2 proses infeksi
ditandai dengan
terdapat
sputum/dahak pada
klien.
Etiologi :
Sekresi yang
Masalah
MASALAH keperawatan :
KEPERAWATA Gangguan persepsi
N& sensori b.d
ETIOLOGI 3 gangguan
pendengaran
ditandai dengan
distorsi sensori
Etiologi :
Gangguan
pendengaran
1. Hipertermia b.d proses infeksi ditandai dengan klien sudah
demam selama 2 minggu
2. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d proses infeksi
ditandai dengan terdapat sputum/dahak pada klien
DIAGNOSA 3. Gangguan persepsi sensori b.d gangguan pendengaran
KEPERAWAT ditandai dengan distorsi sensori
AN
Rencana keperawatan
Diagnosa Noc Nic
keperawatan

1. Hipertermia b.d proses Termoregulasi Manajemen demam


infeksi ditandai dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda- tanda
klien sudah demam selama keperawatan selama 3x24 vital
2 minggu jam diharapkan : 2. Monitor intake output
1. Suhu tubuh dalam cairan Rl 20 tgm
rentan normal (36,5 – mikro
37,5 c) 3. Tutupi badan dengan
2. Tidak ada pusing selimut/ pakaian
3. Melaporkan dengan tepat (selimut
kenyamanaan suhu tebal jika ingin,
pakaian tipis jika
hangat)
4. Berikan kompres
hangat pada dahi dan
aksila
5. Anjurkan
memperbanyak
minum
6. Kolaborasi pemberian
antipiretik sesuai
kebutuhan PCT Syr
3x1 sdt
Diagnosa keperawatan Noc Nic

2. Bersihan jalan napas tidak Status pernafasan (kepatenan Latihan batuk efektif :
efektif b.d proses infeksi jalan napas) 1. Identifikasi kemampuan
ditandai dengan terdapat Setelah dilakukan tindakan batuk
sputum/dahak pada klien keperawatan selama 3x24 2. Monitor adanya retensi
jam diharapkan : sputum
1. Tidak terdapat batuk 3. Atur posisi semi fowler
2. Tidak terdapat sputum atau fowler
berlebih 4. Jelaskan tujuan prosedur
3. Kemampuan untuk tindakan batuk efektif
mengeluarkan secret 5. Ajarkan tarik nafas dalam
melalui hidung selama 4
detik ditahan selama 2
detik kemudian keluarkan
dari mulut dengan bibir
mencucu ( dibulatkan
selama 8 detik)
6. Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah tarik
nafasdalam yang ketiga
7. Berikan obat termesza
3x1/2 tab, ambroxol 3x1/2
tab
Diagnosa Noc Nic
keperawatan

3. Gangguan persepsi Fungsi sensori : Perawatan telinga :


sensori b.d gangguan pendegaran 1. Monitor struktur
pendengaran ditandai Setelah dilakukan tindakan anatomi telinga untuk
dengan distorsi sensori keperawatan selama 3x24 tanda dan gejala infeksi
jam diharapkan klien : 2. Monitor kejadian otitis
1. Ketajaman media akut
pendengaran 3. Bersihkan telinga luar
2. Mendengar bisikan 6 menggunakan washlap
inci dari telinga kanan yang dibulat kejari
dan kiri tangan
4. Monitor tumpukan
serumen yang
berlebihan
5. Berikan obat tetes
telinga jika diperlukan
6. Pertimbangkan irigasi
telinga untuk
mengangkat serumen
yang berlebihan.
IMPLEMENTASI & EVALUASI
NO. DX INTERVENSI EVALUASI

1. Tanggal : 13-11-2021 Tanggal : 13-11-2021


Pukul : 10.00 Pukul : 11.30
Memonitoring tanda –tanda vital S: ibu klien mengatakan
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena : anaknya masih demam
PCT, infus 100 ml dan Rl 20 tpm mikro O : kulit teraba hangat, S 38, 5
c, RR 22X/mnt, N 110x/mnt,
klien terpasang infus PCT, inf
100 ml dan RL 20 tpm mikro
A: masalah belum teratasi
P : monitor intake ouput cairan,
pantau tanda –tanda vital klien,
lakukan kompres hangat pada
dahi dan aksila.
NO. DX INTERVENSI EVALUASI

2. Tanggal : 13-11-2021 Tanggal : 13-11-2021


Pukul : 13.00 Pukul : 13.30
1. Mengatur posisi semi fowler atau fowler S : ibu klien mengatakan masih
2. Menjelaskan tujuan prosedur tindakan batuk efektif batuk, ibu klien mengatakan
tidak dapat mengeluarkan
sekret/dahak saat batuk
O : Klien tampak tidak nyaman,
dahal/sputum klien masih
tertahan
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Menganjurkan batuk
dengan kuat langsung
setelah tarik napas dalam
yang ketiga
2. Berikan obat tremesara
3x1/2 tab
NO. DX INTERVENSI EVALUASI

3. Tanggal ;13-11-2021 Tanggal : 13-11-2021


Pukul : 15.00 Pukul : 15.30
1. Memberikan obat tetes telinga jika diperlukan S : ibu klien mengatakan cairan
2. Mempertimbangkan irigasi telinga untuk ditelinga klien sudah tidak ada,
mengangkat serumen yang berlebihan ibu klien dan keluarga
mengatakan sudah mengerti
cara menghilangkan cairan
ditelinga klien.
O : cairan ditelinga klien
tampak tidak ada, klien tampak
nyaman
A: masalah teratasi
P : hentikan intervensi pasien
pulang
THANKS!
Does anyone have any questions?

addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

Anda mungkin juga menyukai