Anda di halaman 1dari 22

DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG

DI INDONESIA
Dampak secara umum pendudukan Jepang di
Indonesia
Dampak
Dampak Positif
Negatif
Jepang mengeksploitasi hasil
Pemuda Indonesia mendapat latihan tambang Indonesia
militer untuk persiapan merebut
kemerdekaan Rakyat hidup miskin dan menderita
karena hasil bumi dirampas

Tenaga Romusha banyak yang mati


Bahasa Indonesia berkembang pesat karena kelaparan dan wabah
karena dijadikan bahasa pengantar penyakit
dan didirikan Komisi Bahasa
Indonesia oleh Jepang Banyak wanita Indonesia dijadikan
Jugun Ianfu/ wanita penghibur
Dampak pendudukan Jepang bidang Politik
a. Mendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar dan melarang penggunaan bahasa Belanda.
b. Membentuk organisasi-organisasi sebagai alat propaganda
Jepang, seperti: Gerakan 3A, Poetera.
c. Pembentukan pusat pemerintahan militer angkatan darat dan
angkatan laut Jepang.
d. Membentuk Badan Pertimbangan Pusat (Cuo Sangi In) tanggal
1 Agustus 1943. Bertugas memberikan usul dan saran pada
Jepang ketika akan menjawab pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah politik.
e. Pengubahan struktur pemerintahan; desa = Ku, kecamatan =
So, Kawedanan = Gun, kotapraja= Syi, kabupaten = Ken,
Karasidenan = Syu.
Dampak pendudukan Jepang bidang Ekonomi

• Jepang menguasai objek-objek vital negara, seperti


pertambangan dan industri.
• Jepang menetapkan mata uang Belanda sebagai alat
pembayaran sah.
• Jepang memanfaatkan tenaga Indonesia untuk dijadikan
romusha.
• Jepang menjadikan Indonesia sebagai pasar hasil industri.
• Kebijakan sel sufficiency (daerah2 jajahan Jepang mengurus
kebutuhannya masing2 dan tidak tergantung pemerintah
Jepang).
• Melakukan tanam paksa untuk memenuhi kebutuhan militer
perang Jepang.
Dampak pendudukan Jepang bidang Sosial

• Jepang mengambil tenaga pemuda Indonesia


untuk dijadikan romusha, sehingga banyak
lahan sawah dan tanah pertanian
terbengkelai.
• Jepang merekrut kaum perempuan dan
dijadikan sebagai Jugun Ianfu (penghibur).
Dampak pendudukan Jepang bidang Pendidikan
• Lembaga pendidikan yang terhenti selama masa
pendudukan Belanda di Indonesia, kini aktif kembali.
• Jepang memberikan kesempatan bagi rakyat Indonesia
untuk mengenyam bangku pendidikan tanpa ada pelapisan
sosial.
• Dibukanya sekolah tinggi ilmu kedokteran (Ika Daigaku), dan
perguruan tinggi teknik (Kogyo Daigaku).
• Siswa di sekolah mengadakan kerjabakti dan
mengumpulkan keperluan perang Jepang, diadakan latihan
jasmani dan kemiliteran.
• Bahasa Indonesia dijadikan bahasa pengantar wajib dan
mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah.
• Jepang membagi masyarakat menjadi tiga lapisan (Jepang,
bumiputera, Eropa dan Timur Asing).
Dampak pendudukan Jepang bidang Budaya

• Jepang mewajibkan rakyat Indonesia melakukan tradisi memberi


hormat pada kaisar yang disimbolkan dengan Dewa Matahari
dengan cara membungkuk dalam-dalam ke arah matahari
(Tradisi Seikrei).
• Jepang mendirikan pusat kebudayaan Keimin Bunka Shidosho
tanggal 1 Agustus 1943 sebagai wadah seniman2 Indonesia tapi
dengan batasan karya yang dianggap tidak menyimpang bagi
Jepang.
• Semua karya sasta, film, dan pers yang dianggap tidak
menyimpang dari tujuan propaganda Jepang diizinkan, yang
menyimpang dibekukan dan penulisnya dimasukan dalam
penjara.
AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA
• Akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam
perang Asia Timur Raya semakin terdesak
karena pihak Sekutu di bawah pimpinan Jendral
Douglas MacArthur mampu merebut pulau
demi pulau yang telah dikuasai oleh Jepang.
• Tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri
Kuniaki Koiso menyampaikan bahwa Indonesia
diperkenankan merdeka dalam forum sidang
Istimewa Parlemen Jepang di Tokyo.
• Kemudian 1 Maret 1945, Letnan Jendral
Kumakichi Harada membentuk Dokuritsu
Junbi Coosakai (BPUPKI/ Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia).
• Sidang BPUPKI yang pertama tanggal 29 Mei-
1Juni 1945. Menghasilkan rumusan Dasar
Negara, yang digali dari pandangan hidup
masyarakat Indonesia. Dasar negara ini yang
kita sebut dengan Pancasila.
• Tiga tokoh yang mengusulkan Pancasila : Mr.
Muh. Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir.
Soekarno.
Rumusan Dasar Negara menurut Mr. Muh.
Yamin
• Ketuhanan Yang Maha Esa
• Kebangsaan Persatuan Indonesia
• Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Dasar Negara menurut Prof. Dr. Mr.
Soepomo
• Paham negara kesatuan
• Perhubungan Negara dan Agama
• Sistem Badan Permusyawaratan
• Sosialisme Negara
• Hubungan Antarbangsa
• Tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan
rumusan dasar negara yang disebut dengan
Pancasila.
• Rumusan tersebut antara lain:
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
c. Mufakat atau Demokrasi
d. Kesejahteraan Sosial
e. Ketuhanan yang Berkebudayaan
• Menurut Ir. Soekarno, rumusan dasar negara ini
dapat diringkas menjadi Tri sila, (sosial nasionalisme,
sosial demokrasi, dan Ketuhanan).
• Lalu diringkas lagi menjadi Eka sila (Gotong royong).
• Kemudian belum ditemukan kata sepakat tentang
Dasar Negara ini, sehingga BPUPKI membentuk
Panitia Sembilan dengan tujuan menyelesaikan
rumusan dasar negara serta tujuan dan asas yang
akan digunakan ketika Indonesia menjadi negara
yang merdeka kelak.
• Tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil
menyusun rumusan dasar negara yang bersumber dari
Piagam Jakarta, yaitu:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusywaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Selanjutnya, hasil rumusan dasar negara dari Panitia
Sembilan ini disampaikan dalam Sidang BPUPKI II (10-
17 Juli 1945).
• Dalam sidang II BPUPKI, selain membahas dasar negara,
juga membahas bentuk negara, batas wilayah negara,
dan UUD.
• BPUPKI membentuk tiga panitia (panitia hukum dasar,
panitia masalah ekonomi, panitia masalah bela negara).
• Panitia hukum dasar diketuai Ir. Soekarno yang
kemudian membahas UUD.
• 14 Juli 1945, Ir. Soekarno mengajukan
rancangan hukum dasar yang terdiri atas tiga
bagian berikut:
a. Pernyataan Indonesia merdeka
b. Pembukaan Undang-Undang Dasar
c. Batang tubuh Undang-Undang Dasar
• Rancangan ini diterima oleh BPUPKI.
• Setelah menyelesaikan tugasnya, BPUPKI
dibubarkan tanggal 7 Agustus 1945 dan
digantikan oleh PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia)/ Dokuritsu Junbi
Inkai.
• Anggota PPKI terdiri atas 21 orang dan dipilih
langsung oleh Marsekal Terauchi,dengan
susunan:
a. Ir. Soekarno (ketua)
b. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua)
c. Prof. Dr. Mr. Soepomo (anggota)
d. dr. Radjiman Wedyodiningrat (anggota)
• Tanggal 9 Agustus 1945, susunan anggota PPKI
ditetapkan.
• Kemudian Marsekal Terauchi mengundang Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Radjiman
Wedyodiningrat ke markas pusat Jepang di
Asia Tenggara, yaitu Dalat, Vietnam.
• Jepang memberikan janji kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945.
• Sementara tiga tokoh sedang ke Dalat,
pemuda Indonesia mendengar kabar bahwa
Jepang telah menyerah pada sekutu. Sehingga
sepulangnya tiga tokoh tsb, terjadi perbedaan
pendapat antara golongan tua dan golongan
muda mengenai pelaksanaan proklamasi
kemerdekaan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai