Anda di halaman 1dari 26

Menurut rekomendasi WHO

Prinsip: multiple
MDT
Cardinal sign/Tanda utama

Macula anaesthesi

Penebalan syaraf tepi yang


Disertai Gangguan fungsi

BTA positif
Alur diagnosis & Klasifikasi
Cardinal Sign

Ada Ragu Tidak Ada

Kusta Mungkin kusta Bukan kusta

Jumlah Bercak Periksa ulang 3-6 bulan


Penebalan saraf & ggn. Fx.
BTA

Cardinal Sign
Bercak < 5 Bercak > 5
Saraf 1 Saraf > 1
BTA (-) BTA (+)

ada ragu Tidak ada Rujuk ke spesialis


PB MB
Klasifikasi menurut WHO
PB
Jumlah macula anaesthesi 5 atau kurang
Syaraf yg fungsinya terganggu 1
BTA negatif

MB
Jumlah macula anaesthesi >5
Syaraf yg fungsinya terganggu >1
BTA positif
Rifampisin : bacteriosid

DDS (Dapsone)
bacteriocid lemah
Bacteriostatis

Lampren: bacteriostatis
Dewasa Anak
10-14 th

Rifampisin 600 mg Rifampisin 450 mg


Lampren 300 mg Lampren 150 mg
MB DDS 100 mg DDS 50 mg
Setiap bulan Setiap bulan
Diminum didepan petugas Diminum didepan petugas

Lampren 50 mg
DDS 50 mg setiap hari
DDS 100 mg
Lampren 50 mg setiap 2 hari
Setiap hari
Diminum dirumah
Diminum dirumah

12 dosis dalam kurun waktu


12-18 bulan
Dewasa
Anak
10-14 th

PB Rifampisin 600 mg Rifampisin 450 mg


DDS 100 mg DDS 50 mg
Setiap bulan Setiap bulan
Diminum didepan petugas Diminum didepan petugas

DDS 100 mg DDs 50 mg


Setiap hari Setiap hari
Diminum dirumah Diminum dirumah

6 dosis dalam kurun waktu


6-9 bulan
Untuk anak berumur kurang dari 10 th

Dosis sesuai BB

Rifampisin: 10-15 mg/kg BB

DDS : 1-2 mg/kg BB

Lampren 50 mg 2 x seminggu
Sebelum MDT Setelah MDT
Beberapa keadaan khusus
• Penderita dengan keadaan khusus :
– Kehamilan : regimen MDT aman untuk ibu hamil dan
anaknya.
– Tuberkulosis : bila seseorang menderita tuberkulosis dan
kusta, maka pengobatan anti tuberkulosa dan MDT dapat
diberikan bersamaan; dengan dosis Rifampisin sesuai
dosis untuk tuberkulosis.
Catatan : Jika pengobatan TB sudah selesai maka
pengobatan kusta kembali sesuai blister MDT.
Beberapa keadaan khusus
Untuk penderita PB yang alergi terhadap
DDS, tarik DDS dari blister dan ganti dengan
lampren sesuai dengan dosis dan jangka waktu
pengobatan sama. DDS atau obat-obatan yang
mengandung sulfa lainnya tidak boleh
diberikan lagi seumur hidup !
Untuk penderita MB yang alergi terhadap
DDS, tarik DDS dari blister dan pengobatan
hanya dengan dua macam obat saja. (Rifampisin
dan Lampren) sesuai dosis dan jangka waktu
pengobatan MB.
Beberapa keadaan khusus
Untuk penderita kusta yang alergi terhadap
Rifampisin, untuk itu, pengobatannya adalah dengan
lampren 50 mg, ofloksasin 400 atau 500 mg dan
minosiklin 100 mg tiap hari, selama 6 bulan.
Diteruskan dengan lampren 50 mg ditambah
ofloksasin 400 mg atau lampren 50 mg dengan
minosiklin 100 mg tiap hari selama 18 bulan.
Untuk penderita yang alergi terhadap lampren (atau
menolak lampren), diberikan rifampisin 600 mg
ditambah dengan ofloksasin 400 mg dan minosiklin
100 mg dosis tunggal setiap bulan selama 24 bulan.
EFEK SAMPING MDT
Rifampicin DDS
• - kencing merah • - Dermatitis ex
• - gejala flu • - Anemi hemolitik
• - memberatkan fungsi • - mual
hati dan ginjal • Neuropathy
EFEK SAMPING
Lampren :
• - kulit warna coklat kehitaman
• - kulit kering
• - Gangguan saluran pencernaan
- mual
- diare
- nyeri perut
OBAT HARUS STOP

• Rifampicin: • Lampren :
- Icterus/ kuning - muntah 2
- Sesak napas dan - diare
biru - kejang perut
- Pingsan
OBAT HARUS DI STOP
• DDS
- Dermatitis exvoliative
disebut juga DDS syndrom

- Icterus / kuning
DDS SYNDROM

Anda mungkin juga menyukai