Anda di halaman 1dari 15

ANGGARAN TENAGA

KERJA
ANGGARAN TENAGA KERJA
(1)
 Tenaga kerja yang bekerja dipabrik
dikelompokan menjadi dua yakni :
- Tenaga kerja langsung → terlibat
secara landsung dalam proses
produksi, biasanya dikaitkan
dengan biaya produksi
- Tenaga kerja tidak langsung → tidak
terlibat secara langsung dalam
proses produksi, biasanya dikaitkan
dengan biaya overhead pabrik.
ANGGARAN TENAGA KERJA
(2)
 Ciri-ciri atau sifat tenaga kerja :

1. Besar kecilnya biaya untuk


tenaga kerja jenis ini
berhubungan secara langsung
dengan tingkat kegiatan produksi.
2. Biayanya bersifat variabel.
3. Dikaitkan dalam penentuan
tenaga kerja.
CIRI TENAGA KERJA TIDAK
LANGSUNG
 Ciri-ciri atau sifat tenaga kerja tidak
langsung
1. Besar kecilnya biaya tidak
berhubungan angsung dengan
tingkat produksi.
2. Biayanya semi fixed atau semi
variabel.
3. Tempat bekerja tidak harus selalu
dipabrik tetapi tetapi dapat diluar
pabrik.
LANGKAH MENYUSUN
ANGGARAN TENAGA KERJA
(1)
 Sebelum menyusun anggaran tenaga
kerja perlu ditentukan terlebih
dahulu dasar satuan utama yang
digunakan untuk menghitungnya.
Kerap kali ditemui dalam praktek
yakni satuan hitung atas dasar jam
buruh langsung (Direct Labour
Hour/DLH) dan biaya buruh
langsung (Direct Labour Cost).
LANGKAH MENYUSUN
ANGGARAN TENAGA KERJA
(2)
Dalam persiapan penyusunan anggaran
ini terlebih dahulu dibuat “ Manning
Table “ (merupakan daftar kebutuhan
tenaga kerja) yang menjelaskan :
1. Jenis atau kualifikasi tenaga kerja
yang dibutuhkan.
2. Jumlah masing-masing jenis tenaga
kerja pada berbagai tingkat kegiatan.
3. Bagian-bagian yang
membutuhkannya.
LANGKAH MENYUSUN
ANGGARAN TENAGA KERJA
(3)
 Setelah dihitung jam buruh langsung (DLH) kemudian
dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata
(average wage rate) untuk tahun anggaran bersangkutan
dengan cara membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan
untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah
jam tenaga kerja langsung yang diperlukan.
LANGKAH MENYUSUN
ANGGARAN TENAGA KERJA
(4)
Contoh : Dalam perusahaan, tenaga kerja
langsung pada pabrik dapat digolongkan menjadi 3
tingkatan yakni golongan I, II dan III.
  Tingkat Upah/Jam Jumlah Jumlah Jumlah

Golongan Rp. TK DLH  

I Rp. 500 50 100 Rp. 2.500.000

II Rp. 750 20   Rp. 1.500.000

III Rp. 1000 5   Rp. 500.000

Jumlah   75 100 Rp. 4.500.000

Tingkat Upah rata-rata = Rp. 4.500.000 = Rp.600 Per DLH


7.500
LANGKAH MENYUSUN
ANGGARAN TENAGA KERJA
(5)
Tingkat upah raata-rata = Rp. 4.500.000 = Rp.
600/DLH
7.500
Note : tingkat upah rata-rata dapat berubah
apabila terjadi perubahan rasio dalam
penggunaan TK seperti :
- Rasio kuantitas masing-masing
golongan.
- Rasio upah masing-masing golongan.
LANGKAH MENYUSUN
ANGGARAN TENAGA KERJA
(6)
 Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Pada anggaran ini harus dicantumkan :


a. Jumlah barang yang diproduksi.
b. Jam buruh langsung (DLH) yang
diperlukan untuk 1 unit barang.
c. Tingkat upah raata-rata perjam buruh
langsung.
d. Jenis barang dihasilkan.
e. Waktu produksi barang (bulan atau
kuartal.
CONTOH ANGGARAN TENAGA
KERJA LANGSUNG (1)
Contoh : Anggaran Tenaga Kerja
Langsung
PT. ADA-ADA SAJA mempunyai 3 bagian
produksi : I, II, III dua macam barang
yang produksi X dan Y. Barang X
diprodusir melalui 3 bagian sedangkan
barang Y hanya melalui bagian I dan III
saja. Adapun rencana jam buruh/unit
barang, rencana tingkat upah rata-rata
dan rencana tingkat produksi sebagai
berikut :
DLH per unit
barang
Tingkat upah rata-
Bagian X Y rata/DLH

I 0,4 0,2 Rp. 200

II 0,2 0 Rp. 150

II 0,4 0,2 Rp. 100


Rencana Produksi

Barang
Kuartal X Y
I 230.000 108.000
II 240.000 140.000
III 230.000 127.000
IV 260.000 145.000
Jumlah 960.000 520.000
CONTOH ANGGARAN TENAGA
KERJA LANGSUNG (2)
 Berdasarkan data tersebut diatas maka dapat kita susun
anggaran tenaga kerja langsung sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai