Penyabunan
• Menerapkan analisis bilangan iod, bilangan
peroksida dan bilangan penyabunan dalam
sampel
Dinginkan
Bahan Angka
Penyabunan
• Minyak kelapa 253
• Lemak coklat 197
• Lard 197
• Minyak biji kapas 193
• Minyak wijen 191
• Minyak zaitun 190
Penentuan angka iod Cara analisa
- Banyaknya gram iod yang diikat oleh 0,1 – 0,5 g
Sampel dalam
100 g minyak 10ml kloroform
+ 25 ml iodin
bromida dalam
- Mencerminkan ketidakjenuhan asam as asetat glasial
Campur dan
biarkan 1
Reaksi : jam
ALTJ + I2 ALJ
Sisa I2 dititrasi*
Na2 S2 O3 0,1N
Panaskan
(terbentuk sabun sempurna dan cairan jernih)
135ml air
5 ml H2SO4 20%
Distilasi
Distilat + Akuades
Larutkan dalam 45 ml
Titrasi dengan NaOH 0,1N alkohol 95% netral
Angka Polenske
Penentuan Titik Cair
• Ditunjukkan oleh suhu cairan dalam pipa kapiler jernih
• Biasanya merupakan kisaran suhu karena minyak/lemak
disusun oleh campuran gliserida dan komponen lainnya
• Makin panjang rantai C, titik cair makin tinggi
• Lemak berstruktur trans mempunyai titik cair lebih tinggi
daripada bentuk Cis
Cara penentuan :
• Cairkan lemak/minyak
• Celupkan pipa kapiler cairan masuk ke dalam pipa
• Ujung pipa ditutup dan diangkat
• Ujung yang lain panaskan di atas api spiritus ujung
pipa meleleh dan tertutup
• Bekukan dalam freezer (ukuran pipa diameter = 1 mm,
panjang = 5 – 10 m)
• Celupkan pipa (ikatkan termometer pada pipa) ke dalam
air dingin, suhu dinaikkan 0,5oC/menit lemak
berangsur-angsur menjadi jernih
• Tunggu sampi isi pipa kapiler jernih
• Catat suhunya
Penentuan BJ
BJ = perbandingan berat dari volume minyak/lemak pada suhu 25oC dengan
berat air pada volume dan suhu yang sama
Keringkan
Sampel dalam bagian luar
Rendam dalam air
piknometer piknometer,
t = 25o 0,2oC, 30’
tertutup timbang
Ganti minyak
(bobot piknometer + minyak) – (bobot piknometer) dengan air
BJ = (perlakukan sama)
(bobot piknometer + air) – (bobot piknometer kosong)
Penentuan Indeks Bias
minyak/lemak.
• Makin tinggi angka asam ALB makin besar
(karena hidrolisa/pr.pengolahan kurang baik) Panaskan 10’
kualitas makin rendah. (dalam penangas air,
aduk, tutup dengan
Kadang dinyatakan sebagai: pendingin balik)
Minyak Teroksidasi
Peroksida
Asam Lemak
Aldehid
Keton
Mempengaruhi
cita rasa
AxB
Angka peroksida =
C x BM Fe
A = g Fe/10 ml
B = Volume mula-mula
C = berat sampel
Angka peroksida = milliequivalen peroksida per kg
minyak (g)
Angka Peroksida
• 1 g bahan + 50 ml benzenmethanol (7 : 3)
• aduk 10`, saring dengan kertas saring whatman no 1
• Ambil 10 ml filtrat dalam tabung reaksi tertutup
• + 1 tetes larutan ammonium thiosianat + 1 tetes FeCl2
• Gojog dengan shaker
• inkubasi pada penangas air 50oC, 2’
• dinginkan 25oC
• Ukur absorbansi pada 510 nm
• Plot ke kurva standar
Kurva standar
1. Buat 1 seri tabung dengan larutan stok Ferri
(0,5 ml + Benzen methanol 100 ml)
0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0 ml + Benzen methanol (7 : 3)
10 ml
2. Tambah reagen, tera
Cara Titrasi Iodin
Sejumlah minyak larutkan dalam campuran
asetat : khloroform (2 : 1) yang mengandung
KI I2 titrasi dengan Na2S2O3
R COO + KI R CO + H2O + I2 + K+
I2 + Na2S2O2 Na2S4O6 + NaI
• Dengan themogravimetri
10 g minyak oven 105oC sampai konstan,
timbang
A-B
Kadar air = x 100%
A
Tambah air
Kadar minyak pelikan dihitung dari sisa Jika menjadi …..
yang tidak tersabunkan Ada minyak
pelikan
TUGAS
1. Apa yang akan terjadi jika bahan yang
dianalisa banyak mengandung air? Apa
yang sebaiknya dilakukan?
2. Mengapa kadar asam lemak bebas
didasarkan pada berat molekul asam
lemak yang dominan?
3. Pada analisa peroksida dengan metode
Hills dan Thiels ternyata warna larutan
yang dihasilkan terlalu pekat. Apa yang
perlu lakukan?
4. Jelaskan cara analisa kadar kolesterol.
5. Kacang tanah sebanyak 5 g dianalisa kadar
lemaknya dengan soxhlet. Setelah ekstraksi
diperoleh minyak sebanyak 1,5 g. Hitung kadar
lemak sampel tsb.
6. Sampel minyak kelapa sawit (asam lemak
dominannya asam palmitat / C16:0) dianalisa
angka asamnya. Ditimbang 12,5000 g sampel
+ 50 alkohol netral. Titrasi dengan KOH 0,1N
sampai merah jambu. Volume KOH 0,1N = 7,5
ml. Hitung:
– Angka asam
– Derajad asam
– Kadar asam lemak bebas