Anda di halaman 1dari 38

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun Oleh:
 
Aditya Priyanto 1210112025
Agung Budi Witanto 1210112036
Airina Nurhayati 1210112045
I Kadek Jahendra 1210112081
Imam Agus Faisal 1210112002
Muhammad Ani Hakim 1210112142
Murni Saputri 1210111092
Septiawati Pratiwi 1210112110
Tri Susanti 1210112058
 
Latar Belakang
Depok sebagai Kota yang berbatasan langsung
dengan Ibukota Negara, Kota Depok menghadapi
berbagai permasalahan perkotaan, termasuk
masalah kependudukan. Sebagai daerah
penyangga Kota Jakarta, Kota Depok
mendapatkan tekanan migrasi penduduk yang
cukup tinggi sebagai akibat dari meningkatnya
jumlah kawasan permukiman, pendidikan,
perdagangan dan jasa.

Dalam kurun waktu 5 tahun (2000 – 2005)


penduduk Kota Depok mengalami peningkatan
sebesar 447.993 jiwa. Pada tahun 2010,
diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai
jumlah 1.610.000 jiwa dan kepadatan penduduk
mencapai 7.877 jiwa per km2.
Berdasarkan perkembangan tersebut diperkirakan
jumlah penduduk yang datang ke Kota Depok pada
waktu mendatang akan meningkat, seiring dengan
semakin banyaknya operasional kegiatan jasa dan
niaga yang berkembang pesat.
Berdasarkan data demografi kota Depok tersebut,
kami melihat bahwa Depok merupakan lokasi yang
tepat untuk dijadikan tempat kami membuka usaha
outlet penjualan roti, dalam hal ini kami membuka
usaha tersebut karena kami meyakini bahwa Depok
termasuk kota yang sudah modernisasi sekaligus
sebagai penyangga kota jakarta dan berdekatan dengan
wilayah Depok yang merupakan kota maju, pada
umumnya pula masyarakat di Depok sangat familiar
dengan kuliner roti bahkan sudah ada yang
menjadikan roti sebagai makanan pokok, maka dari itu
usaha roti ini sangat menjanjikan bagi kami
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan


mengenai kondisi pasar dari bidang usaha yang di
jalankan, dan merupakan urutan pertama bila akan
menyusun suatu laporan Studi Kelayakan Bisnis. Diusaha
yang akan kami dirikan yang menjadi sasaran dalam
pemasaran produk adalah untuk semua kalangan baik
anak-anak, remaja maupun orang dewasa yang menyukai
roti ataupun terbiasa yang memakan roti sebagai
makanan pokok sehari-hari.
Aspek Pasar dan Pemasaran terdiri dari :
 Bentuk Pasar
 Kondisi Persaingan Pasar
 Analisa Permintaan
 Analisa Fakto Eksternal
 Analisa Porter’s 5 Forces Model
 Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

 Analisa SWOT

 Bauran Pemasaran
 Rencana Penjualan
 Keputusan Strategi Manajemen

 Kondisi Persaingan Pasar


Di Depok, terutama di Margonda usaha dalam bidang
kuliner sudah banyak beredar baik jenis kuliner makanan
atau hanya sekedar makanan ringan tetapi untuk jenis
makanan roti, hanya ada outlet store roti The Harvest
Cakes and Bakery diwilayah margonda, yang memang
sudah memiliki pasar sendiri yaitu kalangan dengan
penghasilan tinggi akan tetapi untuk kalangan menengah
ke bawah belum ada outlet penjualan roti diwilayah
margonda, kami melihat ini sebagai peluang untuk
membuka outlet.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

 Analisa Permintaan
 
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Data tersebut merupakan data dari jumlah penduduk


Kota Depok pada tahun 2012 yaitu dengan jumlah
penduduk 1.924.354 jiwa, kami menetapkan wilayah
lokasi usaha di pusat Kota Depok, yaitu Jalan Margonda
Raya yang merupakan lokasi strategis yang dekat
dengan 4 Kecamatan di wilayah Kota Depok, yaitu
Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan Cimanggis,
Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Beji dengan
jumlah persentase penduduk sebesar 69.21% dari
jumlah penduduk 1.924.354 jiwa.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Dapat dikatakan jumlah penduduk disekitar wilayah


usaha kami di Jalan Margonda Kota Depok cukup
banyak, sehingga prospek dari usaha kami
kedepannya sangat bagus dan diperkirakan
permintaan konsumen akan adanya outlet roti
diperkirakan sebesar 80 %, mengingat rata-rata
penduduk yang tinggal diwilayah Kota Depok
merupakan pekerja yang bekerja di wilayah DKI
Jakarta dan sekitarnya. Sehingga mereka tidak
punya banyak waktu untuk memenuhi konsumsi
rumah tangga dan pilihan untuk memakan roti
sebagai makanan yang praktis untuk dikonsumsi.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

 Rencana Penjualan
Rencana penjualan outlet roti kami ialah seperti dibawah
ini.
Jadwal buka Outlet roti kami:
Senin s/d Kamis : jam 06.00 WIB s/d jam 22.00 WIB
Jum’at : jam 06.30 WIB s/d jam 22.00 WIB
Sabtu & Minggu : jam 05.45 WIB s/d jam 24.00 WIB
Produk roti dan minuman
Untuk Roti per hari terjual 750 porsi
Untuk minuman per hari terjual 250 porsi
ASPEK OPERASIONAL

 Design Produk

Usaha Outlet roti Mega Bakery bergerak pada usaha


dibidang kuliner, dimana kami menyediakan berupa
aneka roti dengan berbagai macam rasa dan bentuk yang
menarik,Outlet roti menawarkan suasana santai untuk
tempat kumpul keluarga, para remaja maupun karyawan-
karyawati serta nantinya kami menyajikan tampilan
pembuatan roti diluar dapur sehingga nantinya para
pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan roti
dan juga kami melayani pembelian pesanan roti dengan
sistem drive thru.
ASPEK OPERASIONAL

Untuk tata cara pemesanan atau pembayaran produk yaitu


para konsumen memilih produk di outlet roti kami, lalu
langsung menuju kasir untuk membayar. Tata cara ini
untuk meminimalisir keamanan di outlet roti kami untuk
mencegah konsumen yang lupa membayar atau memang
sengaja tidak membayar, lalu juga untuk
menyederhanakan pelayanan pada outlet roti kami.

 Produk yang dijual di dalam Outlet roti Mega


Bakery:
ASPEK OPERASIONAL

Produk yang dijual di dalam Outlet roti Mega


Bakery:
ASPEK OPERASIONAL

 Tata Letak
Outlet roti terdiri dari 2 lantai dengan konsep sebagai
berikut:
ASPEK OPERASIONAL

 Tata Letak
Lantai 2
ASPEK OPERASIONAL

 Proses Operasional
Pesanan Reguler

Konsumen datang Konsumen langsung menuju


kemudian disambut oleh kasir untuk melakukan
pelayan dan konsumen pembayaran produk lalu pelayan
langsung memilih display mengarahkan konsumen yang
produk yang sudah ada ingin menyantap produk di outlet
ke meja yang sudah disiapkan,
bagi yang dibawa pulang
langsung menuju pintu keluar
gedung
ASPEK OPERASIONAL

 Proses Operasional
Pesanan Drive Thru

Kendaraan langsung Setelah sampai ke loket pesanan,


masuk ke area outlet lalu konsumen memesan produk
menuju samping kiri dengan daftar menu yang
outlet roti mengikuti disiapkan pelayan setelah itu
rambu-rambu yang sudah pelayan mengarahkan konsumen
disiapkan untuk menuju ke kasir
ke loket pesanan

Pesanan diambil diloket kasir


dan konsumen langsung
membayar pesanan diloket kasir,
lalu konsumen menuju keluar
lokasi outlet roti
ASPEK LEGAL dan SDM

Aspek Legal berupa pengesahan atau pengakuan secara


hukum dalam menjalankan perusahaan dan bisnis agar
kegiatan berjalan lancar. Bagi perusahaan yang bergerak
dibidang kuliner, aspek SDM merupakan salah satu kunci
kesuksesannya.karena service atau pelayanan yang
diberikan kepada konsumen yaitu melalui jasa yang
diberikan oleh karyawan atau pegawai perusahaan.
Sedangkan untuk aspek legal, akan sangat membantu
perusahaan untuk kedepannya, karena prinsip dari
mendirikan suatu bisnis bagi kami adalah “Going
Concern”. Maka Aspek legal juga harus diperhatikan
secara matang agar apabila kelak terjadi suatu masalah
atau hal-hal yang tidak terduga terjadi pada bisnis ini,
maka perusahaan sudah didukung dengan dasar hukum
yang tepat.
ASPEK LEGAL dan SDM

 Identitas Perusahaan
Bisnis yang didirikan oleh beberapa orang pendiri ini akan
memberikan modal yang besarnya sama bagi modal
perusahaan, totalnya sebesar 100% modal perusahaan.
Berikut ini adalah keterangan mengenai identitas bisnis
Outlet Mega Bakery yang kami jalankan.
a. Nama Usaha : Outlet Mega Bakery (PT
MEGAFOOD BAKERYNDO)
b. Jenis Usaha : PT (Food and Beverage)
c. Alamat : Jl. Margonda Raya, Depok
d. Nama Pemilik : Semua yang menanamkan sahamnya
di perusahaan ini
e. Visi : Memberikan kepuasan dalam pemenuhan
kebutuhan konsumen serta pelayanan yang bermutu
ASPEK LEGAL dan SDM

f. Misi :
- Memberikan produk yang berkualitas dengan harga
yang bersaing.
- Memberikan pelayanan yang dapat memuaskan

konsumen dari segi keramahan, kebersihan,

- kenyamanan dan
suasana yang enjoy di lokasi.
- Menciptakan lapangan pekerjaan.
- Mencari keuntungan untuk kesejahteraan pemilik
- dalam waktu yang telah direncanakan, dan
perluasan - usaha.
- Tempat berkumpul yang nyaman bersama dengan -
- keluarga, teman ataupun relasi kerja.
g. Kegiatan Usaha : Menjual makanan dengan konsep
ASPEK LEGAL dan SDM

h. Modal Usaha : Terdiri dari modal bersama dengan


persentase yang sama.
i. Pengurus Usaha : Karyawan yang telah diseleksi dan
dapat dipercaya
ASPEK LEGAL dan SDM

 Struktur Organisasi Perusahaan


Di dalam setiap kegiatan organisasi, baik itu perusahaan,
lembaga hukum dan lain-lainnya maka diperlukan struktur
organisasi agar kita dapat mengetahui tugas dari setiap
masing-masing pegawai dan sesuai dengan bagiannya.
Dan pihak manajemen atau pemilik harus bertanggung
jawab dalam menyusun struktur organisasinya, berikut
struktur organisasi dari usaha outlet roti kami.

Manager

Bagian Bagian Bagian

Keuangan Operasional Pemasaran

Staf/Kasir Staf Produksi Staf Adm


dan Pelayanan
ASPEK KEUANGAN

Keuangan merupakan salah satu fungsi bisnis yang


bertujuan untuk membuat keputusan investasi dan
pendanaan. Pada aspek keuangan membahas mengenai
kelayakan bisnis “Mega Bakery” dengan menggunakan
alat analisa capital budgenting yang mencakup Net
Present Value dan Payback Period, namun untuk
mendapatkan hasil akhir dari perhitungan tersebut
diperlukan serangkaian proses perhitungan yang bermuara
pada laporan keuangan perusahaan, yaitu harga pokok
penjualan, laporan laba rugi, modal kerja dan laporan arus
kas.
ASPEK KEUANGAN

 Investasi Awal
Investasi awal adalah pembiayaan awal yang dikeluarkan
di tahun ke – 0 untuk pengadaan aset-aset yang diperlukan
diawal mendirikan bisnis. Investasi awal yang dibutuhkan
untuk jenis bisnis Outlet Roti Mega Bakery ini adalah
sebagai berikut.

Keterangan Biaya

Pembelian tanah 1.000m2 @ Rp. Rp 6.500.000.000


6.500.000
Bangunan atau gedung Rp 750.000.000

Biaya peralatan Rp 186.275.000

Biaya perlengkapan Rp 13.030.000

Biaya legal Rp 15.000.000

Total Investasi Rp 7.464.305.000


ASPEK KEUANGAN

 Modal Kerja Awal


Modal kerja awal ialah modal yang diperlukan untuk
perusahaan beroperasi atau berjalan. Didalam modal kerja
terdapat biaya-biaya variable yang sewaktu-waktu dapat
berubah. Berikut ialah modal kerja awal Outlet Roti Mega
Bakery:

Modal Kerja Awal Biaya


Biaya bahan baku produk Rp 94.315.000
Biaya listrik & air Rp 3.500.000
Biaya telepon & wifi Rp 1.500.000
Biaya rekruitment Rp 1.000.000
Biaya gaji Rp 43.600.000
Biaya promosi Rp 2.000.000
Biaya pemeliharaan Rp 1.000.000
Biaya lain-lain Rp 3.000.000
Total Modal Kerja Awal Rp 149.915.000
ASPEK KEUANGAN

 Biaya Depresiasi Penyusutan

Keterangan Harga Perolehan Masa Nilai Depresiasi


Manfaat
(Tahun)

Bangunan
gedung Rp 750.000.000 20 Rp 37.500.000

Peralatan Rp 186.275.000 5 Rp 37.255.000

Total biaya depresiasi per tahun Rp 74.755.000


ASPEK KEUANGAN

 Harga Pokok Penjualan


Harga pokok penjualan untuk tahun pertama, kedua
sampai tahun kesepuluh menggunakan tingkat inflasi
sebesar 6 %.

Keterangan Tahun ke- 1 Tahun ke- 2 Tahun ke- 3

Biaya bahan baku produk Rp 1.131.780.000 Rp 1.199.686.800 Rp 1.271.668.008

Biaya listrik & air Rp 42.000.000 Rp 44.520.000 Rp 47.191.200

Biaya telepon & wifi Rp 18.000.000 Rp 19.080.000 Rp 20.224.800

Biaya gaji Rp 523.200.000 Rp 554.592.000 Rp 587.867.520

Biaya pemeliharaan Rp 12.000.000 Rp 12.720.000 Rp 13.483.200

Biaya depresiasi Rp 74.755.000 Rp 79.240.300 Rp 83.994.718

Total harga pokok penjualan Rp 1.801.735.000 Rp 1.909.839.100 Rp 2.024.429.446


ASPEK KEUANGAN

Tahun ke- 4 Tahun ke- 5 Tahun ke- 6 Tahun ke- 7

Rp 1.347.968.088 Rp 1.428.846.174 Rp 1.514.576.944 Rp 1.605.451.561

Rp 50.022.672 Rp 53.024.032 Rp 56.205.474 Rp 59.577.803

Rp 21.438.288 Rp 22.724.585 Rp 24.088.060 Rp 25.533.344

Rp 623.139.571 Rp 660.527.945 Rp 700.159.622 Rp 742.169.200

Rp 14.292.192 Rp 15.149.724 Rp 16.058.707 Rp 17.022.229

Rp 89.034.401 Rp 94.376.465 Rp 100.039.053 Rp 106.041.396

Rp 2.145.895.213 Rp 2.274.648.926 Rp 2.411.127.861 Rp 2.555.795.533


ASPEK KEUANGAN

Tahun ke- 8 Tahun ke- 9 Tahun ke- 10

Rp 1.701.778.655 Rp 1.803.885.374 Rp 1.912.118.496

Rp 63.152.471 Rp 66.941.619 Rp 70.958.116

Rp 27.065.345 Rp 28.689.265 Rp 30.410.621

Rp 786.699.352 Rp 833.901.313 Rp 883.935.391

Rp 18.043.563 Rp 19.126.177 Rp 20.273.748

Rp 112.403.880 Rp 119.148.113 Rp 126.297.000

Rp 2.709.143.265 Rp 2.871.691.861 Rp 3.043.993.372


ASPEK KEUANGAN

 Harga Jual Produk Satu Tahun

Keterangan HPP Penjualan Produk HPP Produk


Produk Roti Rp 1.075.230.000 270.000 Rp 3.982
Produk minuman Rp 56.550.000 90.000 Rp 628
Total seluruh menu Rp 1.131.780.000 360.000 Rp 4.610

Keterangan Biaya Listrik & Air Biaya Telp & WiFi Biaya Gaji
Produk Roti Rp 157 Rp 67 Rp 1.938
Produk minuman Rp 467 Rp 200 Rp 5.813
Total seluruh menu Rp 624 Rp 267 Rp 7.751

Keterangan Biaya Pemeliharaan Biaya Depresiasi Keuntungan 120 %


Produk Roti Rp 44 Rp 277 Rp 4.779
Produk minuman Rp 133 Rp 831 Rp 754
Total seluruh menu Rp 177 Rp 1.108 Rp 5.533

Keterangan Harga Produk


Produk Roti Rp 11.244
Produk minuman Rp 8.826

Total seluruh menu Rp 20.070


ASPEK KEUANGAN

 Pendapatan Per Tahun

Keterangan Penjualan Produk Harga Produk Pendapatan

Produk Roti 270.000 Rp 11.244 Rp 3.035.880.000

Produk Minuman 90.000 Rp 8.826 Rp 794.340.000

Total seluruh produk 360.000 Rp 20.070 Rp 3.830.220.000


ASPEK KEUANGAN

 Pendapatan Per Tahun

Keterangan Penjualan Produk Harga Produk Pendapatan

Produk Roti 270.000 Rp 11.244 Rp 3.035.880.000

Produk Minuman 90.000 Rp 8.826 Rp 794.340.000

Total seluruh produk 360.000 Rp 20.070 Rp 3.830.220.000

 Laporan Laba-Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang


menggambarkan pendapatan dan beban operasi perusahaan
dalam periode laporan per tahun, dan dibawah ini
merupakan perkiraan laporan keuangan sampai tahun
kesepuluh, dengan asumsi inflasi tetap yaitu 6 % pertahun
ASPEK KEUANGAN
Keterangan Tahun Ke- 1 Tahun Ke- 2 Tahun Ke- 3
Pendapatan Rp 3.830.220.000 Rp 4.060.033.200 Rp 4.303.635.192
HPP Rp 1.801.735.000 Rp 1.879.449.100 Rp 1.960.660.335
EBT Rp 2.028.485.000 Rp 2.180.584.100 Rp 2.342.974.858
Pajak 5 % Rp 101.424.250 Rp 109.029.205 Rp 117.148.743
EAT / Laba Bersih Rp 1.927.060.750 Rp 2.071.554.895 Rp 2.225.826.115

Keterangan Tahun Ke- 4 Tahun Ke- 5 Tahun Ke- 6


Pendapatan Rp 4.561.853.304 Rp 4.835.564.502 Rp 5.125.698.372
HPP Rp 2.145.895.213 Rp 2.274.648.926 Rp 2.411.127.861
EBT Rp 2.415.958.091 Rp 2.560.915.576 Rp 2.714.570.511
Pajak 5 % Rp 120.797.905 Rp 128.045.779 Rp 135.728.526
EAT / Laba Bersih Rp 2.295.160.186 Rp 2.432.869.797 Rp 2.578.841.985

Keterangan Tahun Ke- 7 Tahun Ke- 8 Tahun Ke- 9


Pendapatan Rp 5.433.240.274 Rp 5.759.234.691 Rp 6.104.788.772
HPP Rp 2.555.795.533 Rp 2.709.143.265 Rp 2.871.691.861
EBT Rp 2.877.444.741 Rp 3.050.091.426 Rp 3.233.096.911
Pajak 5 % Rp 143.872.237 Rp 152.504.571 Rp 161.654.846
EAT / Laba Bersih Rp 2.733.572.504 Rp 2.897.586.855 Rp 3.071.442.066

Keterangan Tahun Ke- 10


Pendapatan Rp 6.471.076.098
HPP Rp 3.043.993.372
EBT Rp 3.427.082.726
Pajak 5 % Rp 171.354.136
EAT / Laba Bersih Rp 3.255.728.590
ASPEK KEUANGAN

 Arus Kas

Periode Laba Bersih Depresiasi Cash Flow

Tahun ke- 1 Rp 1.927.060.750 Rp 74.755.000 Rp 2.001.815.750

Tahun ke- 2 Rp 2.071.554.895 Rp 74.755.000 Rp 2.146.309.895

Tahun ke- 3 Rp 2.225.826.115 Rp 74.755.000 Rp 2.300.581.115

Tahun ke- 4 Rp 2.295.160.186 Rp 74.755.000 Rp 2.369.915.186

Tahun ke- 5 Rp 2.432.869.797 Rp 74.755.000 Rp 2.507.624.797

Tahun ke- 6 Rp 2.578.841.985 Rp 74.755.000 Rp 2.653.596.985

Tahun ke- 7 Rp 2.733.572.504 Rp 74.755.000 Rp 2.808.327.504

Tahun ke- 8 Rp 2.897.586.855 Rp 74.755.000 Rp 2.972.341.855

Tahun ke- 9 Rp 3.071.442.066 Rp 74.755.000 Rp 3.146.197.066

Tahun ke- 10 Rp 3.255.728.590 Rp 74.755.000 Rp 3.330.483.590

Total Cash Flow Rp 25.489.643.743 Rp 747.550.000 Rp 26.237.193.743

 Analisa Titik Impas (BEP)


Break Even Point atau BEP adalah suatu analisis
untuk menentukan dan mencari jumlah barang
atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada
harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang
timbul serta mendapatkan keuntungan atau profit
ASPEK KEUANGAN

 BEP untuk Roti

Unit yang terjual = 750 porsi x 30 hari = 22.500


22.500 porsi x 12 bulan = 270.000

Harga jual = Rp. 11.244 x 270.000 porsi = Rp. 3.035.880.000


Biaya tetap= Rp. 669.955.000
Biaya variabel= Rp. 1.075.230.000

BEP (Rp) = biaya tetap

biaya variabel (Unit)


1-
Harga jual (Unit)

= Rp. 669.955.000

Rp. 3.982
1-
Rp. 11.244

= Rp. 669.955.000
1-0.3541

= Rp. 669.955.000
0,6459

= Rp. 1.037.242.607

BEP (Unit) = BEP (Rp)


ASPEK KEUANGAN

 BEP untuk Minuman


Unit yang terjual = 250 porsi x 30 hari = 7.500
7.500 porsi x 12 bulan = 90.000

Harga jual = Rp. 8.826 x 90.000 porsi = Rp. 794.340.000


Biaya tetap= Rp. 669.955.000
Biaya variabel= Rp. 56.550.000

BEP (Rp) = biaya tetap

biaya variabel (Unit)


1-
Harga jual (Unit)

= Rp. 669.955.000

Rp. 628
1-
Rp. 8.826

= Rp. 669.955.000
1-0.07115

= Rp. 669.955.000
0,9289

= Rp. 721.234.794

BEP (Unit) = BEP (Rp)


ASPEK KEUANGAN

 Analisa Kelayakan Bisnis

Metode Payback Period (PP)


Payback period dapat diartikan dengan lamanya waktu
yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi,
semakin pendek jangka waktu payback period dari periode
yang disyaratkan perusahaan maka proyek investasi
tersebut dapat diterima dan layak.
Modal Investasi
Investasi Awal Rp 7.464.305.000
Modal kerja awal Rp 149.915.000
Total investasi Rp 7.614.220.000

Periode Cash Flow Payback Period


Tahun ke- 1 Rp 2.001.815.750 Rp 2.001.815.750
Tahun ke- 2 Rp 2.146.309.895 Rp 4.148.125.645
Tahun ke- 3 Rp 2.300.581.115 Rp 6.448.706.760
Tahun ke- 4 Rp 2.369.915.186 Rp 8.818.621.946
Tahun ke- 5 Rp 2.507.624.797 Rp 11.326.246.743
Tahun ke- 6 Rp 2.653.596.985 Rp 13.979.843.728
Tahun ke- 7 Rp 2.808.327.504 Rp 16.788.171.233
Tahun ke- 8 Rp 2.972.341.855 Rp 19.760.513.087
Tahun ke- 9 Rp 3.146.197.066 Rp 22.906.710.153
Tahun ke- 10 Rp 3.330.483.590 Rp 26.237.193.743
ASPEK KEUANGAN
PP = Rp. 2.001.815.750 + Rp. 2.146.309.895 + Rp. 2.300.581.115 = Rp.
6.448.706.760 (3 tahun)
Nilai investasi = Rp. 7.614.220.000 - Rp. 6.448.706.760 = Rp.
1.165.513.240
Sisa = (Rp. 1.165.513.240 / Rp. 2.369.915.186)*12 bulan = 5,90
(6 bulan )

Nilai investasi sebesar Rp. 7.614.220.000,- dengan


perhitungan payback period diperkirakan modal akan
kembali pada tahun ke- 3 dengan sisa Rp. 1.165.513.240,-
yang harus diperoleh di tahun ke- 4, maka payback period
akan tercapai selama 3 tahun 6 bulan.
Jadi, payback period layak karena PP < 10 tahun.
CUKUP SEKIAN, TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai