Nama Kelompok
Helgyani Adus: 2020110019
Hironumis Tenta: 2020110090
Irene Olvarida Suryani:
2020110131
Yosia: 2020110119
Melakukan penilaian
saham
Melakukan Penilaian Saham
1) Jenis-jenis saham Biasa
a) Jenis saham berdasarkan kepemilikan
* Saham biasa (Common Stocks)
Saham biasa adalah jenis saham yang mampu melakukan klaim kepemilikan
sesuai keuntungan dan kerugian yang didapatkan perusahaan. Tetapi pemegang
saham mempunyai kewajiban yang terbatas. Contoh saham biasa yaitu saham
waran
* Saham preferen (Preferred Stocks)
Saham preferen adalah jenis saham gabungan antara saham biasa dan obligasi.
Secara keseluruhan mirip seperti saham biasa, perbedaannya hanya pada tingkat
suku bunga keuntungan yang diperoleh.
Suku bunga saham preferen bersifat tetap karena mengandung campuran obligasi.
Selain itu, pemilik mempunyai hak tebus yang dapat ditukarkan dengan saham
biasa.
2) Jenis saham berdasarkan cara pengalihannya
a. Saham atas unjuk (Bearer Stocks)
Saham atas tunjuk adalah saham yang nama kepemilikannya tidak tertulis dalam
lembar kertas agar jenis saham ini mudah dipindahtangankan. Tujuan saham ini
diperuntukkan jual beli sehingga mudah dipindahtanganka tanpa harus mengurus
melalui badan hukum
3) Jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan
a. Blue Chip Stocks
Blue Chip Stocks adalah saham yang dikeluarkan oleh
perusahaan bereputasi tinggi. Perusahaan yang
mengeluarkan saham blue chip biasanya sebagai petinggi di
industri tersebut dan mempunyai penghasilan yang stabil
serta konsisten dalam membayar bagi hasil. Akibatnya
saham jenis ini banyak diincar oleh investor.
b. Income Stocks
Income Stocks adalah saham unggulan yang selalu
membayar dividen atau laba lebih besar dari rata-rata
dividen yang dibayarkan periode sebelumnya. Sehingga
saham jenis ini biasanya memiliki pendapatan yang selalu
meningkat tiap periode.
4) Jenis-jenis harga saham
a. Harga Nominal
Harga nominal adalah harga yang tercantum secara jelas
pada lembar saham yang dikeluarkan suatu perusahaan.
Besaran harga tersebut harus dibayarkan oleh investor di awal
sebagai modal.
b.Harga Perdana
Harga perdana adalah harga yang berlaku saat adanya
penawaran umum. Walau setiap lembar saham tercantum
harga nominal yang telah ditetapkan, namun prakteknya
belum tentu sama. Biasanya terjadi tawar menawar
c. Harga Pembukaan (Opening Price)
Harga pembukaan adalah harga saham yang berlaku ketika
pasar saham mulai dibuka.
LISTE DES CONTENUS
01 04
À PROPOS DU PROJET COUP D'ŒIL
Vous pouvez décrire ici le sujet Vous pouvez décrire ici le sujet
de la section de la section
02 05
CONDITIONS PRINCIPALES ÉTAPES DU PROJET
Vous pouvez décrire ici le sujet Vous pouvez décrire ici le sujet
de la section de la section
03 06
OBJECTIFS DU PROJET NOTRE ÉQUIPE
Vous pouvez décrire ici le sujet Vous pouvez décrire ici le sujet
de la section de la section
NOTRE ENTREPRISE
Vous pouvez donner ici une brève description du
sujet dont vous souhaitez parler. Par exemple, si vous
voulez parler de Mercure, vous pouvez dire que c'est
la plus petite planète de tout le système solaire
2) Dasar Penilaian Saham
Penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik saham.
Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten).
Nilai buku dan nilai nominal dapat dicari di dalam atau ditentukan berdasarkan laporan perusahaan
keuangan. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar.
Pendekatan nilai sekarang dilakukan dengan menghitung seluruh aliran kas yang akan diterima.
Pemegang saham dari saham di masa datang, dan kemudian didiskontokan dengan tingkat bunga
diskonto (biasanya sebesar tingkat return yang disyaratkan
a. Pendekatan rasio harga terhadap earning (Price Earning Ratio/PER).
Pendekatan PER dalam penentuan nilai suatu saham dilakukan dengan menghitung berapa rupiah
uang yang diinvestasikan ke dalam suatu saham untuk memperoleh satu rupiah laba (earning) dari
saham tersebut
3. Valuasi Saham Biasa
A. Apa itu saham?
Saham adalah mencerminkan andil
kepemilikan dalam suatu perusahaan.Namun bagi investor
pada umumnya,selembar saham biasa hanyalah selembar
kertas yang dicirikan dengan 2 fitur berikut ini:
1.Saham biasa memeberikan hak atas dividen kepada
pemiliknya,tapi hanya jika perusah-aan memiliki laba yang
cukup untuk membayar didivden.Dan manajemen memilih
untuk memb-ayarkan dividen daripada mempertahankan
dan menginvestasikan kembali seluruh laba.Jika obli-gasi
memiliki janji untuk membayar bunga,saham biasa tidak
memberikan janji seperti itu.
2.Perdagangan saham bisa dilakukan dan harapannya
harga jual yang lebih tinggi daripa-ada harga belinya.Jika
saham dijual pada harga diatas harga belinya.Maka
investor akan meneri-ma modal(capital gain),dan
sebaliknya.
4.Efisiensi Pasar
Efisiensi Pasar diukur dari seberapa jauh
harga-harga sekuritas(efek)menyimpang dari
nilai int-rinsiknya.Dengan demikian suatu
pasar yang efisien menurut konsep ini dapat
didefenisikan seb-agai pasar yang nilai-nilai
sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai
intrinsiknya.
Efisiensi pasar mengacu pada sejauh mana
harga pasar mencerminkan semua informasi
relevan yang tersedia.Jika pasar
efisien,maka semua informasi sudah
dimasukkan kedalam harga,sehingg a tidak
ada cara untuk “mengalahkan” pasar karena
tidak ada sekuritas yang nilainya terlalu ren-
dah atau terlalu tinggi.
5.Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan dari Saham
Ada 2 jenis pengembalian umum yang diketahui orang banyak:
1.Return Realisasi (Realized Return)bisa diartikan sebagai
pengembalian yang telah terja-di.Return realisasi ini dapat menjadi dasar
penentu return ekspetasi dan resiko yang akan dialami di masa yang akan
datang.Return realisasi ini penting karena akan digunakan untuk mengukur
kinerja perusahaan dan menjadi tolak ukur untuk mengukur return ekpetasi di
masa mendatang.
2.Return Ekspetasi merupakan pengembalian yang diharapkan oleh
investor dimasa yang akan datang.Berbeda dengan realisasi,jenis ini adalah
pengembalian yang belum terjadi.
Ada beberapa sumber resiko yang dapat memengaruhi tingkat pengembalian
investasi:
*Resiko Suku Bunga
*Resiko Pasar
*Resiko Inflasi,(tingginya inflasi akan meningkatkan jumlah modal yang
dibutuhkan untuk beri-nvestasi karena meningkatnya untuk berinvestasi
karena meningkatnya berbagai harga).
*Resiko Bisnis
*Resiko Finansial
*Resiko Likuiditas,(resiko ini berkaitan dengan pasar sekunder dalam
perdagangan saham).
A. Melakukan valuasi perusahan secara keseluruhan