Anda di halaman 1dari 21

LOCAL BUSINESS A

HASIL OBSERVASI
LAPANGAN UMKM GULA
JAWA “BERKAH”
1. Rizki Adi Nugroho (182210229)
2. Andri Widiyanto (182210233)
3. Arief Danial (182210236)
4. Agus Setiawan (182210230)

PROFIL KELOMPOK
1. Memiliki kandungan lokal yang menonjol dan inovatif
2. Memiliki daya saing tinggi dan jangkauan pemasaran yang luas.
3. Memiliki ciri khas daerah
4. Memiliki kontinyuitas produksi dalam penggunaan bahan lokal
5. Memiliki nilai tambah yang tinggi
6. Ramah lingkungan
7. Secara ekonomi menguntungkan, bermanfaat untuk meningkatkan
pendapatan dan meningkatkan kemampuan SDM setempat.

KRITERIA PRODUK UNGGULAN


 Nama Usaha : Gula Jawa “Berkah”
 Bidang Usaha : Makanan/Minuman
 Alamat Usaha : Jl. Sruwoh-Kedungagung, Rt02/01, Langenrejo, Butuh, Purworejo
 Tahun Berdiri : 2010
 Nama Pemilik : Ibu Karsiyem
 Produk yang ditawarkan : Gula Jawa
 Jumlah Tenaga Kerja : 3 orang
 Sasaran Konsumen : Masyarakat Umum
 Nomor Telepon : 085540551461

PROFIL UMKM
 Aspek ini membahas mengenai kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan dan perizinan yang
dimiliki, hal ini sangat penting karena merupakan dasar hukum yang dapat dijadikan bukti apabila
suatu saat timbul masalah terkait dengan izin operasi umkm atau masalah lainnya.

ASPEK PERIZINAN/LEGALITAS
Kendala Solusi
Tidak adanya legalitas resmi hitam diatas putih Sosialisasi kepada pemilik UMKM untuk mendaftarkan
sehingga tidak ada izin resmi dari dinas terkatit dari usahanya di dinas terkait
kegiatan UMKM tersebut.

Tidak adanya sosialisasi dari pemerintah terkait Bantuan kepada pelaku UMKM untuk mendapatkan izin
cara mengajukan perizinan kegiatan UMKM. usaha kepada dinas terkait.
 “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
orang lain.” Philip Kotler (2007:5)
 Produk UMKM Gula Jawa “Berkah” masuk dalam pasar persaingan sempurna, dimana didalam pasar
persaingan sempurna, produk atau barang yang ditawarkan atau dijual sejenis atau serupa dan juga terdapat
banyak penjual dan pembeli gula jawa di Kabupaten Purworejo
 Peluang pasar gula jawa sangatlah tinggi, gula jawa menjadi bahan baku produk lain yang sangat vital
contohnya industry pembuatan kecap manis. Pemasaran yang dilakukan UMKM Gula Jawa “Berkah” adalah
dengan menerima pesanan dari pengepul setiap 10 hari sekali, kemudian pengepul memasarkannya di daerah
Kabupaten Purworejo. Produk yang dijual berbentuk lingkaran dengan diameter kurang lebih 9cm. Kemasan
yang digunakan adalah plastik bening besar tanpa logo, dengan penjualan per-kilo dipatok dengan harga Rp
13.000,-.

ASPEK PEMASARAN
Kendala Solusi
Harga yang tidak stabil apalagi setelah pandemi covid- Melakukan inovasi pemasaran keluar dari daerah
19 terjadi. dengan memanfaatkan sosial media
maupun aplikasi market place yang ada.
Pemasaran produk tidak dapat diatur, karena produk Melakukan inovasi bentuk fisik produk
langsung disetor ke pengepul produk.
Pemasaran produk hanya tergantung kepada pengepul, Melakukan Inovasi terkait jenis produk yang dihasilkan
sehingga kemungkinan besar belum menjangkau pasar agar meningkatkan nilai jual
di luar Provinsi Jawa Tengah gula jawa.
Kemasan yang kurang menarik dan varian produk yang
hanya satu jenis saja.
 “Manajemen operasional adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa
dengan mengubah input menjadi output.” Jay Heizer Dan Berry Rander (2009:4)
 Proses pembuatan produk UMKM Gula Jawa “Berkah” dimulai dengan mengambil dan mengumpulkan air
nira, kemudian disaring, lalu air nira di masak dengan menggunakan tungku berbahan bakar kayu bakar dan
wajan besar berdiameter kurang lebih 1 meter , dengan di taruh diatasnya batas yang terbuat dari anyaman
bambu yang melingkar dengan tinggi kira-kira 30 cm agar tidak meluap saat di masak, lama pemasakan kira-
kira 5 jam. Setelah itu legen di angkat lalu di aduk-aduk hingga agak mengental, kemudian disusun cetakan gula
jawa dari batok kelapa yang sudah di alasi plastik, kemudian legen di tuang kedalam cetakan satu per satu,
sesudah itu, tunggu sekitar 15 menit lalu lepaskan cetakan, kemudian diamkan agar mengeras, kemudian kemas
lalu dijual.
 Layout yang digunakan adalah product oriented layout dimana penataan fasilitas dan peralatan produksi
menurut urutan pengerjaan untuk menyelesaikan pembuatan sebuah produk atau jasa yang akan diserahkan
dimana unit-unit yang diproduksi akan memiliki urutan proses pengerjaan yang sama.

ASPEK OPERASIONAL
Kendala Solusi
Bahan untuk pembakaran yaitu kayu bakar yang Menjalin kerja sama dengan penjual kayu bakar agar
terkadang susah didapatkan saat kelangkaan kayu/musim
penghujan, bisa mendapatkan kayu bakar dengan mudah
Bahan baku nira yang saat musim hujan juga susah Pemupukan Pohon Kelapa akan meningkatkan produksi
untuk didapatkan nira yang di hasilkan untuk bahan baku gula jawa
Masih mengunakan alat-alat Sosialisasi kepada UMKM untuk menggunakan
tradisonal belum ada sentuhan teknologi teknologi yang lebih efektif dan efisien agar dapat
menggenjot produksi serta meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan
Fasilitas Teknologi penunjang yang Pembelian teknologi untuk kegiatan operasional UMKM
belum memadai agar memudahkan karyawan dalam bekerja
 “Manajemen Keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas
perusahaan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha
untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien”. Sutrisno (2009)

ASPEK KEUANGAN
MODAL AWAL
Nama Item Jumlah Item Jumlah Harga
1. Wajan 1 Rp 500.000
2. Sekat Bambu 1 Rp 60.000
3. Jerigen 3 Rp 150.000
4. Ember Kecil 60 Rp 300.000
5. Batok Kelapa 40 Rp 40.000
6. Tungku Tanah liat 1 RP 300.000
7. Clurit 2 Rp 80.000
8. Plastik Kemasan 1 Rp 50.000

Jumlah Total 109 Rp 1.480.000

GAMBARAN KEUANGAN UMKM


BIAYA OPERASIONAL
(BULAN SEPTEMBER 2020)

Nama Item Jumlah Item Jumlah Harga


(Per Bulan)
1. Bahan Bakar Motor 1 Liter x 30H Rp 300.000
2. Kayu 1 Truk Kayu Bakar Rp 700.000
3. Biaya Makan Karyawan 3 Kali makan x 3 Karyawan x 30H Rp 2.000.000
Jumlah Total Rp 3.000.000

GAMBARAN KEUANGAN UMKM


Kendala Solusi

Modal yang masih sedikit sehingga mempengaruhi hasil Pengajuan modal ke bank untuk memaksimalkan potensi
produksi yang hanya itu-itu saja (bisa ditakar) UMKM yang ada dan meningkatkan operasional
UMKM

Permodalan yang relatif monoton di setiap produksi Penyusunan laporan keuangan harian agar laba yang di
karena hanya memutar sebagian keuntungan dan dari dapat mampu membuat UMKM tersebut berkembang
penjualan padi atau gabah dan ter manajemen dengan baik.
 Sumber Daya Manusia adalah suatu strategi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan yang bertujuan dalam
mengelola manusia (karyawan) agar memiliki kinerja usaha yang maksimal termasuk pada kebijakan pengembangan serta
proses untuk mendukung strategi. CIPD (The Chartered Institute of Personnel and Development) dalam Mullins (2005)
 UMKM Gula Jawa “Berkah” memiliki 3 karyawan ( 2 wanita dan 1 pria), 2 wanita bertugas untuk memasak air nira,
mengaduk, menuang, menyusun cetakan, menuang legen kedalam cetakan sampai menjadi gula jawa, sedangkan pria
bertugas untuk mengambil air nira dari pohon kelapa setiap harinya untuk kemudian di masukkan ke dalam jerigen, dan
mengganti tempat air nira yang sudah terisi penuh dengan tempat air nira yang kosong.
 Karyawan berumur rata-rata 43 tahun, tidak ada pelatihan bagi karyawan karena sudah terbiasa melakukan pekerjaan
bagiannya masing-masing.
 Gaji para karyawan menggunakan system bagi hasil secara kekeluargaan karena karyawannya masih memiliki hubungan
keluarga dengan pemilik UMKM Gula Jawa “Berkah”. Setelah gula jawa jadi, bagiannya adalah 60% untuk pemodal dan
40% untuk karyawan.

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA


Kendala Solusi
Pekerja yang sangat minim sehingga dapat Penambahan pekerja melalui perekrutan, dan
memperlambat proses produksi sewaktu-waktu. penambahan modal serta alat-alat produksi
Rentang umur dari pekerja yang dirasa sudah sangat tua Regenerasi dengan melibatkan anak-anak yang muda
dan tidak adanya regenerasi pekerja. agar produktivitas tetap stabil.

Pelatihan terhadap pekerja tentang proses pembuatan


produk UMKM Gula Jawa.
 Teknologi yang digunakan di UMKM Gula Jawa “Berkah” sangat sederhana, pengambilan nira
dilakukan menggunakan celurit dan penampungannya menggunakan ember plastik kecil, setelah itu
dikumpulkan kedalam jerigen berukuran 25 Liter (2 buah) dan 30 liter (1 buah), kemudian setelah
terkumpul sebanyak 95 liter, lalu dimasak menggunakan tungku besar dan wajan besar berdiameter
kira-kira 1 meter dengan bahan bakar kayu selama kurang lebih 6 jam.
 Sekat bambu dengan tinggi 30 cm digunakan agar air nira tidak meluap saat dimasak
 Gayung plastik digunakan untuk menuang nira yang sudah hampir matang, Kayu panjang dengan
panjang kurang lebih 80 cm digunakan untuk mengaduk air nira yang sudah matang
 Cetakan Gula menggunakan tempurung kelapa yang di alasi plastik di bawahnya
 Bungkus gula jawa menggunakan plastik bening

ASPEK TEKNOLOGI
Kendala Solusi
Masih mengunakan alat-alat tradisonal belum ada Sosialisasi kepada UMKM untuk menggunakan
sentuhan teknologi yang lebih efektif dan efisien agar dapat
teknologi. menggenjot produksi serta meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan

Fasilitas Teknologi penunjang yang belum memadai. Pembelian teknologi untuk kegiatan operasional
UMKM agar memudahkan karyawan dalam bekerja
 “AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.” (Peraturan
Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingungan).
 Dampak lingkungan yang dihasilkan dalam proses produksi Gula Jawa “Berkah” adalah hasil
pembakaran berupa abu dan asap, kemudian karena pengemasan menggunakan media plastik, akan
menambah limbah plastik domestik yang tentunya akan mengancam kelestarian lingkungan.

ASPEK LINGKUNGAN
Kendala Solusi
Asap pembakaran dari bahan bakar kayu yang Pembuatan cerobong asap agar asap hasil pembakaran
menyebabkan kepulan asap, walau dalam jumlah sedikit tidak mengganggu penduduk sekitar.
dan tidak terlalu merugikan.
Abu hasil pembakaran yang sangat banyak. Pemanfaatan Abu hasil pembakaran untuk memupuk
tanaman.
Produk dijual menggunakan kemasan plastik yang Pencarian alternatif bahan lain untuk mengemas produk
tentunya tidak ramah lingkungan. gula jawa
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai