Biomedik 2
Kelompok 20
Ketua : Agustina Gempita Padama (405130202)
Anggota :
1. Zevania Hersahputra N. D. (405130118)
2. Raymond Melvin Winata (405140017)
3. Chairani (405140025)
4. Maria Fransisca (405140048)
5. Rofiko (405140051)
6. Novia Dwi Anggraini (405140140)
7. Feni Mareta (405140154)
8. Evan Agung Pratama (405140201)
9. Fauziah Rizky Ayu (405140222)
Learning Objective 1
Tabel Perbedaan derajat suhu normal pada berbagai kelompok usia
Hypothermia <35.0 °C
Normal 36.7–37.2 °C
Fever >37.5 or 38.3 °C
Hyperthermia >38.3 or 40.0 °C
Hyperpyrexia >40.0 or 41.5 °C
• Suhu Tubuh normal pada manusia berkisar antara 36,7 - 37,2˚C
Aksila
Rektal
Oral
Bayi / toddler
Tidak sadar
Merokok
Makan dan minum (panas maupun dingin)
Anus (Rektal)
Kontra indikasi:
Diare
Pasien menjalani pembedahan rektal
Clotting disorder (feses berdarah)
Kontra indikasi:
Pasien kurus
1. Bersihkan thermometer dengan kain halus yang telah dibasahi dengan air
2. Pegang thermometer dengan bagian yang berisi cairan mercury berada pada
3. Bila posisi mercury berada diatas 35˚C, hentakan thermometer beberapa kali
• Letakkan thermometer dengan bagian yang berisi cairan mercury dibawah lidah
• Pegang thermometer selama dua sampai tiga menit untuk pasien dewasa
Learning objective 2
SUHU TUBUH
BERDASARKAN DISTRIBUSI SUHU :
Suhu inti (core temperature) = suhu yang terdapat pada
jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga
abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini relatif konstan
(sekitar 37°C).
Suhu permukaan (surface temperature), yaitu suhu
yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak.
Suhu ini dapat berfluktuasi sebesar 30°C sampai 40°C
(mengikuti temperatur lingkungan)
Pembentukan panas (heat production) dalam tubuh manusia bergantung
pada tingkat metabolisme yang terjadi dalam jaringan tubuh tersebut.
Hal ini dipengaruhi oleh:
1. BMR, terutama terkait dengan sekresi hormon tiroid.
- Vasodilatasi kulit
- Berkeringat
Hipothalamus
- Vasokontriksi kulit
- Menggigil
Mahasiswa mampu mengetahui
kebutuhan energi dan metabolisme
Learning objective 3
KEBUTUHAN ENERGI
Energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat,
protein danlemak.
Aktivitas eksternal
Aktivitas internal
Aktivitas otot skeletal digunakan untuk tujuan selain kerja eksternal (kontraksi
pemeliharaan postural, menggigil)
Hormon Tiroid
Makanan
Makanan kaya protein akan lebih
meningkatkan BMR daripada
makanan kaya lipid atau kaya
karbohidrat.
Status hormon tiroid
Hormon tiroid meningkatkan konsumsi
oksigen, sintesis protein, dan degradasi
yang merupakan aktivitas termogenesis.
Peningkatan BMR merupakan hal yang
klasik pada hipertiroid, dan menurun
pada penurunan kadar tiroid
Aktivitas saraf simpatis.
Pemberian agonis simpatis juga
meningkatkan BMR. Sistem saraf
simpatis secara langsung melalui
nervus vagus ke hati mengaktivasi
pembentukan glukosa dari glikogen.
Sehingga aktivitas saraf simpatis
meningkatkan BMR.
Latihan
Latihan membutuhkan kalori ekstra dari
makanan. Jika asupan makanan lebih
banyak mengandung energi, maka berat
badan akan meningkat. Jika penggunaan
energi lebih banyak dari yg tersedia dlm
makanan, maka tubuh akan memakai
simpanan lemak yang ada dan mungkin
akan menurunkan berat badan.
Umur & faktor lain
BMR seorang anak umumnya lebih tinggi daripada orang dewasa, krn
anak memerlukan lebih banyak energi selama masa pertumbuhan.
Learning objective 4
Faktor yang mempengaruhi suhu
tubuh
5. Hormon kelamin
Perpindahan Kalor
Konduksi
Konveksi
Radiasi
Evaporasi
Radiasi
Emisi/buangan panas akibat rambatan pada
ruang dari permukaan benda bersuhu tinggi
(dipancarkan) dalam bentuk gelombang
elektromagnetik
Tubuh memancarkan dan menyerap panas
dari lingkungan
Konduksi
Perpindahan panas antara benda-benda yang
memiliki perbedaan suhu dan berkontak fisik
satu sama lain.
Learning objective 5
Pengaturan Osmolaritas Tubuh
- Cairan intraseluler
- Cairan ekstraseluler:
Plasma darah
Cairan interstisiil
Limfe
- Cairan transel:
Cairan otak
Cairan sendi
Cairan mata
Water Turnover
Dehidrasi
Dehidrasi adalah dimana tubuh kita mulai
kekurangan cairan karena kurangnya asupan air ke
dalam tubuh total
Macam-macam dehidrasi :
Dehidarasi hipertonik : air < natrium
Dehidrasi isotonik : air = natrium
Dehidrasi hipotonik : air > natrium
Pusat Rasa Haus
Hypovolemic thirst :
Rasa haus yang disebabkan rendahnya volume
extraceluler, misalnya pendarahan pada saat menstruasi yang
menyebabkan pengurangan volume darah sehingga
menyebabkan dehidrasi isotonik
Kesimpulan