Anda di halaman 1dari 14

KONSEP PROSES PERSALINAN

KELOMPOK 1 :

GHINAA FADHILLAH FAATIN


SELLA HEVIZA
PROSES PERSALINAN
Jenis-Jenis Persalinan :
Jenis-Jenis Persalinan :
a. Persalinan Pervaginam/ persalinan
Persalinan adalah suatu proses a. Persalinan Pervaginam/ persalinan
Persalinan adalah wanita
suatu proses normal
dimana seorang normal
dimana seorangbayi
melahirkan wanita
yang diawali
melahirkan bayi yang diawali
dengan kontraksi uterus yang
adalah proses pengeluaran janin secara
dengan kontraksi uterus yang
teratur dan memuncak pada saat spontanproses
adalah melaluipengeluaran
pervaginamjanin secara
dengan
teratur dan memuncak pada dengan
saat spontan melalui
presentasi pervaginam
belakang kepaladengan
tanpa komplikasi
pengeluaran bayi sampai
pengeluaran bayi sampaidandengan presentasi
baik pada ibu maupun janin. komplikasi
belakang kepala tanpa
pengeluaran plasenta
pengeluaran baik pada ibu maupun janin.
selaputnyaplasenta
dimana dan
proses
selaputnya dimana proses
persalinan ini akan berlangsung b. Persalinan Bedah Sesar
persalinan
selama 12inisampai
akan berlangsung
14 jam. b. Persalinan Bedah Sesar
selama 12 sampai 14 jam. Persalinan ini dikenal dengan istilah
Persalinan ini dikenal
Section Sesarae dengan
(SC) yaitu istilah
pengeluaran
Section
janin Sesarae (SC) yaitu
melalui insisi yang pengeluaran
dibuat pada
janin
dinding abdomen dan uterus. pada
melalui insisi yang dibuat
dinding abdomen dan uterus.
Tanda – Tanda Persalinan :
Tanda – Tanda Persalinan :
a. Timbulnya kontraksi uterus atau
a. Timbulnya
biasanya dikontraksi uterus
sebut dengan atau
HIS Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Jenis
biasanya di sebut dengan HIS
(power). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Persalinan : Jenis
(power). Persalinan :
b. Penipisan dan pembukaan a. Usia
b. Penipisan
serviks, Inidan pembukaan
ditandai dengan adanya a. Usia
Usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu
serviks, Ini ditandai dengan adanya
pengeluaran lendir dan darah Usia reproduksi
untuk yang optimal
hamil dan melahirkan bagi seorang
adalah ibu
20-35 tahun.
pengeluaran lendir
sebagai tanda dan darah
pemula. untuk hamil dan melahirkan adalah 20-35 tahun.
sebagai tanda pemula. b. Paritas
c. Bloody show (lendir ditandai b. Paritas
paritas menunjukkan jumlah anak yang pernah
c. Bloody show
darah dari (lendir
jalan ditandai
lahir), lendir dari paritas menunjukkan
dilahirkan jumlah
oleh seorang anak yang pernah
wanita.
darah dari jalan lahir), lendir dari
Canalis Cervicalis keluar disertai dilahirkan oleh seorang wanita.
Canalis
denganCervicalis keluar disertai
sedikit darah. c. Jarak Kehamilan
dengan sedikit darah. c. Jarak Kehamilan
seorang wanita yang hamil dan melahirkan
kembali dengan yang
seorang wanita jarakhamil dan melahirkan
yang pendek dari kehamilan
kembali dengan jarak yang pendek
sebelumnya akan memberikan dampakdari kehamilan
buruk
sebelumnya akan memberikan
terhadap kondisi dampak
kesehatan ibu buruk
dan bayi .
terhadap kondisi kesehatan ibu dan bayi .
SEBAB MULAINYA PERSALINAN

a. Penurunan Kadar Progesteron


Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaiknya
estrogen meningkatkan kontraksi otot rahim.

b. Teori Oxytosin
Pada akhir kehamilan kadar oxcytosin bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim.

c. Kerenggangan Otot-Otot
Dengan majunya kehamilan maka makin tereganglah otot-otot
rahim sehingga timbullah kontraksi untuk mengeluarkan janin.
d. Pengaruh Janin
Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang
peranan, oleh karena itu pada ancephalus kehamilan sering lebih lama dari
biasanya.

e. Teori prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm itu
meningkat, terutama saat persalinan. Kadar prostaglandin cenderung
meningkat dimulai pada kehamilan usia 15 minggu hingga aterm lebih pada
saat partus berlangsung, plasenta mulai menjadi tua seiring dengan tuanya usia
kehamilan.

f. Nutrisi
Hal ini pertama kali dikemukakan oleh Hipokrates : bila nutrisi pada janin
berkurang maka hasil konsepsi akan dikeluarkan.
TAHAPAN PERSALINAN NORMAL

1. Kala I (Kala Pembukaan)

Memasuki hitungan hari atau jam menjelang


kelahiran, biasanya leher rahim (serviks) akan mulai
melebar. Namun, pelebaran ini tidak berlangsung
secara tiba-tiba, melainkan tahap demi tahap sebagai
cara tubuh untuk bisa melahirkan normal. Terdapat 3
fase pada kala I, yaitu :
a. Fase Laten (Awal)

Pertama-tama pembukaan serviks hanya melebar kira-


kira 3-4 cm atau permulaan fase aktif berlangsung
dalam 7-8 jam. Kadang, kondisi ini disertai dengan
kontraksi yang hilang dan timbul tidak menentu.
Kontraksi tersebut biasanya berlangsung sekitar 30-45
detik, dengan jeda selama 5-30 menit diantara waktu
kontraksi.
b. Fase Aktif

Pada fase ini pelebaran serviks berkembang menjadi 4-7


cm, dengan kontraksi yang terasa lebih kuat daripada
sebelumnya. Lama waktu berlangsungnya kontraksi
umumnya sekitar 45-60 detik, dengan jeda selama 3-5
menit.
c. Fase Transisi

Serviks dalam cara melahirkan normal dikatakan


sudah terbuka sepenuhnya ketika lebarnya mencapai
10 cm. Pada fase ini, kontraksi sudah terasa jauh lebih
kuat dan mengganggu sebagai proses melahirkan
dengan cara normal. Kontraksi bisa berlangsung
sekitar 60-90 detik, dengan jeda 30 detik sampai 4
menit sekali.
2. Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
Menurut Prawirohardjo (2012), beberapa Pada kala II his terkoordinir kuat,
tanda dan gejala persalinan kala II yaitu:
cepat dan lama, kira-kira 2-3 menit
1. Ibu merasakan ingin mengenjan sekali. Kepala janin telah turun
bersamaan terjadinya kontraksi masuk ruang panggul sehingga
2. Ibu merasakan peningkatan tekanan
pada rectum atau vaginanya terjadi tekanan pada otot-otot dasar
3. Perineum terlihat menonjol panggul yang secara reflek timbul
4. Vulva vagina dan sfingter ani rasa mengedan.
terlihat membuka
5. Peningkatan pengeluaran lendir
darah

Karena tekanan pada rectum, ibu seperti ingin buang air besar dengan
tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai terlihat, vulva
membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin
akan lahir kepala dengan diikuti seluruh badan janin.
3. Kala III 4. Kala IV
(Kala Pengeluaran Plasenta)
Kala pengawasan selama 2 jam
setelah plasenta lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama
Menurut Prawirohardjo bahaya pendarahan saat
(2012) tanda-tanda postpartum. Pendarahan dianggap
lepasnya plasenta normal jika tidak melebihi 400 cc –
mencakup beberapa atau
semua hal di bawah ini:
500 cc.
a. Perubahan bentuk dan
tinggi fundus
b. Tali pusat memanjang Observasi yang harus dilakukan pada kala
c. Semburan darah tiba- IV yaitu:
tiba a. Intensitas kesadaran penderita
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital
c. Kontraksi uterus
d. Terjadinya pendarahan
MEKANISME PERSALINAN
1. Engagement

Adalah masuknya bagian terbesar kepala


janin (diameter-biparietal) ke dalam pintu
atas panggul

2. Desensus

Terjadi karena faktor tekanan cairan amnion,


tekanan langsung fundus, usaha mengejan
yang menggunakan otot-otot abdomen dan
ekstensi serta pelurusan badan janin.
3. Fleksi

penururnan kepala janin menemukan tahanan dari serviks, dinding panggul dan
dasar panggul.
4. Rotasi internal

Kepala janin akan bergerak dari posisinya


menuju anterior, menuju simpisis pubis atau
yang lebih jarang ke posterior, menuju
lubang sakrum.

5. Ekstensi

Setelah rotasi interna kepala terfleksi


maksimal mencapai vulva mengalami
ektensi yang esensial untuk kelahiran.

Setelah kepala lahir melalui ektensi, kemudian


lahir oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut dan
dagu.
6. Rotasi eksternal

Gerakan yang sesuai dengan rotasi badan


janin berfungsi membawa diameter
biakromionnya berhimpit dengan
diameter anteroposterior pintu bawah
panggul, dengan demikian satu bahu akan
terletak anterior dibelakang simfisis dan
yang lain di posterior.

7. Ekstansi

Setelah kedua bahu tersebut lahir


sisa badan bayi lainnya akan
segera terdorong ke luar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai