KELOMPOK 1 :
b. Teori Oxytosin
Pada akhir kehamilan kadar oxcytosin bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim.
c. Kerenggangan Otot-Otot
Dengan majunya kehamilan maka makin tereganglah otot-otot
rahim sehingga timbullah kontraksi untuk mengeluarkan janin.
d. Pengaruh Janin
Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang
peranan, oleh karena itu pada ancephalus kehamilan sering lebih lama dari
biasanya.
e. Teori prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm itu
meningkat, terutama saat persalinan. Kadar prostaglandin cenderung
meningkat dimulai pada kehamilan usia 15 minggu hingga aterm lebih pada
saat partus berlangsung, plasenta mulai menjadi tua seiring dengan tuanya usia
kehamilan.
f. Nutrisi
Hal ini pertama kali dikemukakan oleh Hipokrates : bila nutrisi pada janin
berkurang maka hasil konsepsi akan dikeluarkan.
TAHAPAN PERSALINAN NORMAL
Karena tekanan pada rectum, ibu seperti ingin buang air besar dengan
tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai terlihat, vulva
membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin
akan lahir kepala dengan diikuti seluruh badan janin.
3. Kala III 4. Kala IV
(Kala Pengeluaran Plasenta)
Kala pengawasan selama 2 jam
setelah plasenta lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama
Menurut Prawirohardjo bahaya pendarahan saat
(2012) tanda-tanda postpartum. Pendarahan dianggap
lepasnya plasenta normal jika tidak melebihi 400 cc –
mencakup beberapa atau
semua hal di bawah ini:
500 cc.
a. Perubahan bentuk dan
tinggi fundus
b. Tali pusat memanjang Observasi yang harus dilakukan pada kala
c. Semburan darah tiba- IV yaitu:
tiba a. Intensitas kesadaran penderita
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital
c. Kontraksi uterus
d. Terjadinya pendarahan
MEKANISME PERSALINAN
1. Engagement
2. Desensus
penururnan kepala janin menemukan tahanan dari serviks, dinding panggul dan
dasar panggul.
4. Rotasi internal
5. Ekstensi
7. Ekstansi