Anda di halaman 1dari 92

PEMUTAKHIRAN SURVEI BIAYA HIDUP

2022

PENGEMBANGAN
6 SEPTEMBER 2021
KERANGKA SAMPEL
INSTRUMENT PEMUTAKHIRAN
INSTRUMENT PEMUTAKHIRAN

VBH22-DSBS PETA SP2020-WB

3
INSTRUMENT PEMUTAKHIRAN

CAPI VBH22-P

4
DSBS

Identitas wilayah Nomor blok sensus


Kode dan nama wilayah dari Kode satuan wilayah
provinsi sampai Identitas SLS Muatan Blok Sensus
tugas pencacahan
desa/kelurahan. di bawah desa. Nomor Kode Sampel (NKS)

5
TAHAPAN PEMUTAKHIRAN
TAHAPAN PEMUTAKHIRAN

1 2 3

Pengenalan dan Identifikasi rumah


Identifikasi
penelusuran wilayah tangga dalam
keberadaan keluarga
tugas keluarga

6 5 4

P
Penarikan sampel Update/ Mengumpulkan
rumah tangga penggambaran informasi variabel
bangunan pada peta daftar pemutakhiran

7
1. PENGENALAN DAN
PENELUSURAN RUMAH TANGGA

Tujuan:
memastikan kesesuaian antara peta wilayah tugas dengan kondisi lapangan.
mengenali batas-batas dan cakupan wilayah sehingga kejadian lewat cacah atau
tumpang tindih pencacahan dapat dihindari.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1 a. Wilayah BS : 1 (satu) SLS utuh, gabungan beberapa SLS atau sebagian/penggalan
dari suatu SLS.
b. Jika BS terdiri dari sebagian/penggalan SLS maka harus diperhatikan lebih teliti
batas penggalan SLS yang merupakan batas BS tersebut.
c. Identifikasi dan kenali batas BS pada peta dan lapangan, wilayah cakupan petugas
mengikuti batas BS yang tertera di peta. Jika batas SLS berbeda dengan kondisi
lapangan, gambarkan batas yang benar di peta, namun wilayah tugas tetap
mengikuti batas BS di peta.
d. Penelusuran wilayah tugas dilakukan oleh Pencacah didampingi Pengawas

8
2. IDENTIFIKASI KEBERADAAN
KELUARGA

Daftar pemutakhiran berisi informasi nama kepala keluarga hasil verifikasi lapangan SP2020
pada September 2020. Seiring waktu, informasi ini bisa saja berubah akibat kejadian pindah
maupun kematian. Karena itulah diperlukan pemutakhiran.
Pada tahap awal, identifikasi dahulu keberadaan keluarga-keluarga tersebut:
DITEMUKAN TIDAK DITEMUKAN
2
 Informasi nama/alamat sama  Nama tidak dikenal
 Terdapat perbaikan nama atau  Pindah keluar cakupan atau ternyata bukan
penggantian kepala keluarga cakupan
 Keluarga pindah bangunan tempat  Keluarga tunggal yang meninggal
tinggal masih dalam cakupan

9
2. IDENTIFIKASI KEBERADAAN
KELUARGA

Pada tahap awal, identifikasi dahulu keberadaan keluarga-keluarga tersebut:

BARU (KELUARGA) BARU (RUTA)


 Anggota keluarga yang terkonfirmasi
memiliki KK Baru (pecahan  Anggota keluarga (dalam 1 KK) namun
Keluarga); pengelolaan kebutuhan dan makan/minum
 KK baru belum ada di daftar terpisah dengan Kepala Keluarga;
2 pemutakhiran (di SP2020 September
belum ada);

10
3. IDENTIFIKASI KELUARGA
DALAM RUMAH TANGGA

Rumah tangga merupakan seorang Kepala Rumah Tangga (KRT) adalah


atau sekelompok orang yang mendiami orang yang bertanggung jawab dalam
sebagian atau seluruh bangunan rumah tangga.
fisik atau sensus dan biasanya
tinggal bersama serta makan Daftar pemutakhiran hasil SP2020
bersama dari satu dapur. Yang menggunakan konsep keluarga
dimaksud dengan satu dapur adalah berdasarkan pendekatan kartu
3 pengurusan kebutuhan sehari-harinya keluarga, oleh karena itu perlu
dikelola menjadi satu. dilakukan identifikasi rumah tangga
dalam keluarga-keluarga tersebut.

11
3. IDENTIFIKASI KELUARGA DALAM
RUMAH TANGGA
01 1 keluarga -> 1 rumah tangga
Jika makan/minum/pemenuhan kebutuhan seluruh anggota
keluarga berada dalam 1 (satu) manajemen/pengelolaan.

02 1 keluarga -> beberapa rumah tangga


Jika makan/minum/pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
terbagi dalam beberapa pengelolaan.

03 Beberapa keluarga -> 1 (satu) rumah tangga

Beberapa keluarga dalam makan/minum/pemenuhan kebutuhan seluruh anggota


keluarga-keluarga tersebut tergabung dalam 1 (satu) pengelolaan yang sama.
Beberapa KK ini dapat tinggal dalam bangunan tempat tinggal yang sama
maupun berbeda, dalam cakupan wilayah sampelnya.
Jika pengelolaan keluarga dilakukan oleh keluarga lain di luar blok sensus, maka
keluarga ini dianggap “ditemukan”dan statusnya dianggap rumah tangga.

12
4. MENGUMPULKAN INFORMASI
VARIABEL DAFTAR
PEMUTAKHIRAN
Pendidikan KRT: pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh Kepala Rumah
Tangga (KRT). Variabel ini dibagi dalam 4 kategori:
1 = <SMA (termasuk SD/sederajat dan tidak/belum sekolah)
2 = SMA
3 = PT (termasuk DI-DIV, S1-S3)
 Jumlah Anggota Rumah Tangga (ART)
4
 Apakah Ada ART yang Bekerja/Berusaha?
1 = Ya
0 =Tidak
 Apakah Berencana Pindah dalam Waktu 4 Bulan Mendatang?
1 = Ya
0 =Tidak

13
4. MENGUMPULKAN INFORMASI
VARIABEL DAFTAR
PEMUTAKHIRAN
 Nomor Urut Rumah Tangga Eligible, rumah tangga yang eligible
adalah rumah tangga :

 Mempunyai 2-10 anggota rumah tangga (jumlah isian pada


Kolom (12) pada daftar VBH22-P adalah 2-10)
 Ada anggota rumah tangga yang bekerja/berusaha di rumah
4
tangga tersebut (isian pada Kolom (13) pada daftar VBH22-P
adalah kode “1”)
 Rumah tangga tersebut tidak berencana pindah dalam waktu 4
bulan mendatang (isian pada Kolom (14) pada daftar VBH22-P
adalah kode “0”)

14
5. UPDATE PENGGAMBARAN
BANGUNAN PADA PETA

 Dilakukan bersamaan dengan kunjungan


pemutakhiran door to door.
 Pencacah melakukan pemutakhiran rumah
tangga dengan mendatangi nama-nama pada
daftar pemutakhiran dimulai dari nomor
5 bangunan terkecil pada peta WB-2020 dan
dilanjutkan secara berurutan hingga selesai
dalam satu kali kunjungan sesuai cakupan
wilayah sampel.
 Pada pemutakhiran rumah tangga, Pencacah
akan dibekali peta WB-2020 yang telah
dilengkapi dengan titik bangunan hasil SP2020.

15
5. UPDATE PENGGAMBARAN
BANGUNAN PADA PETA

Jika ditemukan Peta WB-2020


bangunan (untuk
berpenghuni yang pendekatan
belum tercantum wilayah BS)
pada peta dan daftar
5 pemutakhiran,
sisipkan gambar titik
bangunan pada peta Scan peta
dan tambahkan SP2020-WS
nomor bangunan (untuk
dengan huruf. pendekatan
wilayah SLS)

16
6. PENARIKAN SAMPEL RUMAH
TANGGA

17
MEKANISME PEMUTAKHIRAN
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

a) Jika BS mencakup beberapa SLS utuh


 Pemutakhiran dilakukan secara lengkap per SLS yang menjadi cakupan BS (diselesaikan
utuh satu SLS kemudian baru berpindah ke SLS berikutnya).
 Penomoran bangunan dilakukan independen per SLS, sehingga ketika berpindah ke wilayah
SLS berikutnya maka nomor urut bangunan dimulai lagi dari 1 (satu).
 Nomor urut rumah tangga menyambung dari SLS satu dengan SLS berikutnya.
 Rumah tangga baru dituliskan pada baris kosong sesuai dengan SLS posisi tempat
tinggalnya.
 Jika terjadi perubahan batas SLS akibat terjadinya pemekaran/penggabungan SLS setelah
bulan September 2020, yang dijadikan acuan adalah batas dan wilayah SLS yang tercantum
pada peta WB-2020.
 Jika terjadi ketidaksesuaian batas SLS pada peta WB-2020 sehingga menyebabkan sebagian
KK berada di luar BS, laporkan kejadian tersebut kepada Pengawas.

19
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
b) Jika BS mencakup sebagian dari SLS
 Perhatikan dan cermati peta WB-2020 dan peta SP2020-WS terutama pada batas perpotongan SLS
yang terdapat pada peta WB-2020.
 Daftar Pemutakhiran (VBH22-P) disusun sedemikian rupa sehingga keluarga yang tercantum dalam
daftar telah sesuai dengan batas BS. Jika masih ditemukan nama Kepala Keluarga yang bukan cakupan
BS, maka dapat diidentifikasi sebagai “tidak ditemukan”.
c) Sebelum pelaksanaan lapangan, pastikan kesiapan kondisi perangkat CAPI dan sudah melakukan
sinkronisasi data.
d) Mengidentifikasi dan menentukan titik dan keluarga pertama sebagai start pemutakhiran, yaitu pada
keluarga pertama dengan nomor urut bangunan terkecil di dalam BS tersebut.
e) Selanjutnya lakukan door to door pada setiap bangunan yang ada secara berurutan sehingga tidak ada satu
bangunan pun yang terlewat.
f) Jika bangunan dan nama suatu keluarga yang tidak ditemukan (pindah) dan bangunannya kosong, nomor
urut bangunan pada peta tidak perlu dihapus, namun nama keluarga tersebut pada daftar pemutakhiran
diberi kode tidak ditemukan.
g) Penambahan keluarga dan atau rumah tangga baru mengikuti tata cara yang ditentukan.
h) Pencacah dapat melakukan submit pemutakhiran rumah tangga per rumah tangga.

20
01 Keterangan VBH22-P

02 Contoh Kasus

03 Penambahan Ruta Baru dan Keluarga Baru

DAFTAR VBH22-P
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

 Isian sesuai
dengan identitas
pada VBH22-
DSBS

22
BLOK II. REKAPITULASI

23
BLOK III. KETERANGAN PETUGAS

24
BLOK IV. CATATAN

Digunakan untuk
mengisi segala
informasi yang berkaitan
dengan dengan
pemutakhiran rumah
tangga yang dirasa
perlu untuk dicantumkan

25
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Record
diurutkan
berdasarkan
nomor urut
bangunan
tempat
tinggal.

SUMBER: SP2020-DP LAPANGAN

26
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (1) Satuan Lingkungan Setempat (SLS), berisi kode/nama SLS terkecil.
Kolom (2) Nomor Urut Keluarga, berisi nomor urut keluarga hasil SP2020. Nomor urut keluarga pada
baris yang tercetak tidak dapat diubah karena bersesuaian dengan data SP2020.

27
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (3) Nama Kepala Keluarga / Nama Anggota Keluarga Lainnya


Terisi nama Kepala Keluarga/ Nama Anggota Keluarga Lainnya hasil SP2020 yang akan diidentifikasi
keberadaannya. Nama Anggota Keluarga Lainnya digunakan untuk membantu identifikasi lapangan.
Nama Kepala Keluarga/ Nama Anggota Keluarga Lainnya pada baris yang tercetak tidak dapat
diperbaiki/diubah. Keluarga baru dapat ditambahkan dalam baris kosong yang disediakan dengan
menuliskan nama Kepala Keluarga. Jika terdapat perbedaan dapat dituliskan pada blok catatan.
28
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (4) Alamat.


Berupa nama jalan/gang/blok, nomor rumah dan lain sebagainya yang membantu petugas mengenali
bangunan atau rumah tangga tersebut. Isian alamat yang sudah tercetak dalam daftar ini dapat
dilengkapi atau diperbaiki. Tuliskan perbaikan atau tambahan informasinya di sebelah alamat yang sudah
tercetak. 29
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (5) Nomor Urut Bangunan Tempat Tinggal.


Jika terdapat ketidaksesuaian nomor urut bangunan dapat dilakukan perbaikan dengan mencoret nomor
yang telah tercetak dan diganti dengan nomor lain yang bersesuaian dengan informasi pada Peta WB-2020.

30
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (6) Keberadaan Keluarga


 Tuliskan kode 1 jika ditemukan, kode 0 jika tidak ditemukan dan kode 2 untuk keluarga/KK baru.
 Untuk keluarga yang tidak ditemukan (kode 0) maka stop pada rincian ini.
 Kode 2 digunakan untuk menuliskan Keluarga/KK baru yang ditemukan pada kegiatan pemutakhiran dan
ditambahkan pada baris kosong yang disediakan.

31
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (7) Jumlah pengelolaan Makan/Minum dan Kebutuhan Seluruh Anggota Keluarga
Untuk mengidentifikasi berapa rumah tangga dalam keluarga. Isian yang memungkinkan adalah:
0= Tidak ada pengelolaan
1= Dalam 1 pengelolaan
2= Dalam 2 pengelolaan
n= Dalam n pengelolaan
32
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (8) Nomor Urut Rumah Tangga


Tuliskan nomor urut rumah tangga pada untuk setiap keluarga yang diidentifikasi sebagai rumah
tangga, mulai dari 1, 2, dan seterusnya.

33
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (9) Identifikasi KK/KRT


Untuk membedakan apakah baris tersebut merupakan:
1 = KK
2 = KRT
3 = KK sekaligus KRT

34
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (10) Nama Kepala Rumah Tangga


Rincian ini bersesuaian dengan informasi pada kolom (9). Jika kolom (9) berkode 1 atau 2, maka
isikan nama KRT pada kolom (10). Sedangkan jika kolom (9) berkode 3, maka nama KK sama
dengan nama KRT, sehingga isian kolom (10) tidak perlu diisi.
35
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (11) Pendidikan Kepala Rumah Tangga


 Kode 1: < SMA, jika tingkat pendidikan kepala rumah tangga dibawah SMA sederajat
 Kode 2: Sekolah Menengah Atas, jika tingkat pendidikan kepala rumah tangga adalah SMA
sederajat
 Kode 3: Perguruan Tinggi, jika tingkat pendidikan kepala rumah tangga adalah Diploma
I/II/III/IV atau Strata 1/2/3. 36
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (12) Jumlah Anggota Rumah Tangga


Petugas menanyakan semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga,
dalam 1 (satu) pengelolaan makan/minum dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dalam rumah
tangga tersebut berdasarkan konsep anggota rumah tangga.
37
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (13) Apakah Ada ART yang Bekerja/Berusaha?


Petugas melakukan identifikasi apakah ada anggota rumah tangga yang bekerja/berusaha di
rumah tangga tersebut.
Jika Ya, maka isikan kode “1”. Maka lanjutkan ke kolom (14).
Jika Tidak, maka isikan kode “0”. Maka lanjutkan ke kolom (15).
38
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (14) Apakah Berencana Pindah dalam Waktu 4 Bulan Mendatang?


Petugas melakukan identifikasi apakah rumah tangga tersebut berencana pindah dalam waktu 4
bulan mendatang.
Jika Ya, maka isikan kode “1”.
Jika Tidak, maka isikan kode “0”
39
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (15) berkode “1” tergolong rumah tangga eligible jika


1. Kolom (12) berisi 2-10 : Rumah tangga yang mempunyai 2-10 anggota rumah tangga.
2. Kolom (13) berkode “1” : Ada anggota rumah tangga yang bekerja/berusaha di rumah tangga
tersebut
3. Kolom (14) berkode “0” : Rumah tangga tersebut tidak berencana pindah dalam waktu 4
bulan mendatang
40
BLOK V. KETERANGAN RUMAH
TANGGA

Kolom (16) Contact Person


Email dan Nomo Telp/HP yang aktif dan dapat dihubungi dari KRT atau salah satu ART

41
REKAPITULASI TIAP HALAMAN

42
CONTOH KASUS
1 KELUARGA  1 RUTA
Keluarga Asep Bahar terdiri dari Asep Bahar dan istri bernama Siti Nurkilah.
Kepengurusan makan/minumnya dikelola oleh istrinya, Siti Nurkilah. Maka keluarga Asep
Bahar terhitung 1 rumah tangga.

 Kolom (7) = 1
 Diberikan nomor urut rumah tangga (unik) pada kolom (8)
 Kolom (9) = 3
44
1 KELUARGA  BEBERAPA RUTA

 Contoh kasus:

Keluarga Nurjani tinggal bersama anak-anak, menantu dan cucunya. Diketahui dua anak
Nurjani, bernama Andri dan anak istrinya, Badrun dan anak istrinya terpisah kepengurusan
makan/minumnya dengan orang tuanya. Maka untuk mendekati konsep rumah tangga,
Andri dan Badrun harus ditambahkan dalam daftar pemutakhiran sebagai rumah tangga
baru, yang merupakan pecahan rumah tangga Nurjani.

45
1 KELUARGA  BEBERAPA RUTA

Penulisan KK Nurjani
 Kolom (7) = 3
 Tulis no urut rumah
tangga di kolom (8).
 Kolom (9) = 3

Penulisan Andri & Badrun


 Isian nomor urut keluarga
dan nomor urut bangunan
tempat tinggal diisi sama
dengan KK Nurjani,
karena tinggal pada
bangunan yang sama.
 Tulis no urut rumah
tangga di kolom (8).

46
BEBERAPA KELUARGA  1 RUTA

a. Jika keluarga-keluarga tersebut ada dalam daftar P, baik tinggal


pada bangunan yang sama atau tidak.
 KK yang bertanggung jawab
terhadap rumah tangga
kolom (7) diisi dengan kode
1, KK yang ditanggung pada
kolom (7) diisi kode 0
 Kolom (8) Nomor urut rumah
tangga kedua KK tersebut
diisi sama.
 Nomor urut bangunan dan
nomor urut keluarga sesuai
dengan yang tercantum
dalam daftar pemutakhiran

47
BEBERAPA KELUARGA  1 RUTA
b. Jika keluarga yang bertanggung jawab/ yang ditanggung belum ada
di daftar P Untuk keluarga
yang belum ada di
daftar P dituliskan
pada baris kosong
sebagai rumah
tangga baru.
 KK yang
bertanggung jawab
terhadap rumah
tangga kolom (7)
diisi dengan kode 1,
KK yang ditanggung
pada kolom (7) diisi
kode 0
48
BEBERAPA KELUARGA  1 RUTA (LUAR
BS)

 Contoh kasus:

Keluarga Rahmat terdiri dari rahmat dan istri Bernama Sumiyati. Kebutuhan hidup sehari-
hari Rahmat ditanggung sepenuhnya oleh anaknya yang bernama Bejo.

Bejo tinggal di desa sebelah (di luar cakupan BS).

Dapat disimpulkan bahwa keluarga Rahmat ditemukan sebagai KK dengan nama KRT
yaitu Bejo.

49
BEBERAPA KELUARGA  1 RUTA (LUAR
BS)

 Kolom (7) diisi kode 1

 Diberikan nomor urut rumah tangga (unik) pada kolom (8)


 Kolom (9) diisi kode 1 sebagai KK kemudian dituliskan Nama KRTnya

50
PENAMBAHAN RUTA BARU
DALAM 1 KK
PENAMBAHAN RUTA BARU DALAM 1
KK
Rumah tangga baru “baru” ditambahkan dalam baris kosong yang ada jika pada saat

mengidentifikasi keluarga menemukan kasus dalam 1 (satu) keluarga terdapat lebih dari 1 (satu)
pengelolaan kebutuhan dan makan/minum sehari-hari (lebih dari 1 rumah tangga).
Misalnya dalam suatu keluarga terdapat n pengelolaan (rumah tangga) maka akan ditambahkan

sebanyak (n-1) rumah tangga dalam baris kosong yang disediakan.

52
TATA CARA PENULISAN RUTA BARU
1. Tuliskan informasi SLS dimana rumah tangga tinggal.
2. Isikan nomor urut keluarga, nama Kepala Keluarga, alamat dari keluarga asal.
3. Jika rumah tangga baru tinggal dalam 1 (satu) bangunan yang sama dengan rumah tangga yang
sudah ada di daftar pemutakhiran, isikan dengan nomor urut bangunan yang sama.
4. Jika rumah tangga baru menempati bangunan yang belum ada (belum tergambar) pada peta, maka
gunakan nomor bangunan terdekatnya ditambah dengan abjad. Kemudian lakukan update titik
bangunan seperti pada Subbab Tata Cara Update Titik Bangunan pada Peta.
5. Isikan (-) pada kolom (6) keberadaan keluarga.
6. Isikan 1 (satu) pada kolom (7).
7. Nomor urut rumah tangga melanjutkan nomor urut terbesar dalam daftar pemutakhiran.
8. Isikan informasi untuk rumah tangga baru tersebut.

53
PENAMBAHAN KELUARGA
BARU
PENAMBAHAN KELUARGA BARU
Jika pada pelaksanaan pemutakhiran terdapat keluarga baru yang belum tercantum dalam daftar

pemutakhiran (ketika SP2020 belum ada atau masih bergabung dengan salah satu KK di dalam BS
tersebut) maka dapat dimasukkan dalam baris kosong yang disediakan.

55
TATA CARA PENULISAN KELUARGA
BARU
1. Tuliskan informasi SLS dimana keluarga tinggal.
2. Nomor urut keluarga diisi melanjutkan nomor urut keluarga terbesar pada BS tersebut.
3. Isikan nama Kepala Keluarga dan alamat keluarga baru.
4. Jika keluarga baru tinggal dalam 1 (satu) bangunan yang sama dengan keluarga yang sudah ada
di daftar pemutakhiran, isikan dengan nomor urut bangunan yang sama dengan keluarga yang ada
di daftar.
5. Jika keluarga baru menempati bangunan yang belum ada (belum tergambar) pada peta, nomor
urut bangunan menggunakan nomor bangunan tempat tinggal keluarga yang terdekatnya
kemudian ditambahkan dengan abjad. Kemudian lakukan update titik bangunan seperti pada
Subbab Tata Cara Update Titik Bangunan pada Peta.
6. Lakukan tahapan selanjutnya sama seperti pada keluarga yang tercetak dalam daftar
pemutakhiran, yaitu dimulai dengan melakukan identifikasi pengelolaan kebutuhan dari keluarga,
nomor urut rumah tangga, nama KRT, dan seterusnya. 56
01 Keterangan CAPI

02 Penambahan Ruta Baru dan Keluarga Baru

03 Contoh Kasus

04 Update Titik Bangunan

CAPI PEMUTAKHIRAN
CAPI VBH22-P

Rincian (1). Satuan Lingkungan Setempat (SLS),


berisi kode/nama SLS terkecil. Isian berdasarkan hasil
data SP2020, dimana jika terdapat perbedaan atau
perubahan ketika pemutakhiran VBH2022 maka dapat
diperbaiki.

Rincian (2). Nomor Urut Keluarga, berisi nomor urut


keluarga hasil SP2020. Nomor urut keluarga pada
baris yang tercetak tidak dapat diubah karena
bersesuaian dengan data SP2020.

58
CAPI VABH22-P

Rincian (3). Nama Kepala Keluarga


Kolom (3) telah terisi nama Kepala Keluarga hasil SP2020
yang akan diidentifikasi keberadaannya. Nama Kepala Keluarga
pada baris yang tercetak tidak dapat diperbaiki/diubah. Keluarga
baru dapat ditambahkan dalam baris kosong yang disediakan.
Rincian (4). Alamat.
Alamat berupa nama jalan/gang/blok, nomor rumah dan lain
sebagainya yang membantu petugas mengenali bangunan atau
rumah tangga tersebut. Isian alamat yang sudah tercetak dalam
daftar ini dapat dilengkapi atau diperbaiki. Tuliskan perbaikan atau
tambahan informasinya di sebelah alamat yang sudah tercetak.

59
CAPI VBH22-P

Rincian (5) Nomor Urut Bangunan Tempat Tinggal.


Nomor urut bangunan pada baris yang tercetak berasal
dari data SP2020. Isian nomor urut bangunan dimulai dari
1,2,3… dan seterusnya. Nomor urut bangunan berelasi dengan
titik bangunan yang ada di peta.

Rincian (6) Keberadaan Keluarga


Tuliskan kode 1 jika ditemukan, kode 0 jika tidak
ditemukan dan kode 2 untuk keluarga/KK baru. Untuk keluarga
yang tidak ditemukan (kode 0) maka stop pada rincian ini. Kode
2 digunakan untuk menuliskan Keluarga/KK baru yang
ditemukan pada kegiatan pemutakhiran

60
CAPI VBH22-P
Rincian (7) Jumlah Pengelolaan Makan/Minum dan Kebutuhan
dalm Keluarga
Kolom (7) digunakan untuk mengidentifikasi berapa rumah tangga
dalam keluarga. Isian kolom (7) :
0= Tidak ada pengelolaan
1= Dalam 1 pengelolaan
2= Dalam 2 pengelolaan
n= Dalam n pengelolaan

Rincian (8) Nomor Urut Rumah Tangga


Tuliskan nomor urut rumah tangga pada kolom (8)
untuk setiap keluarga yang diidentifikasi sebagai
rumah tangga, mulai dari 1, 2, dan seterusnya dalam
satu blok sensus.

61
CAPI VBH22-P
Rincian (9) Identifikasi KK / KRT
Rincian ini digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris yang
dimutakhirkan tersebut isian Nama Kepala Keluarga (Rincian (3))
merupakan kepala keluarga saja, kepala rumah tangga saja atau
kepala keluarga sekaligus kepala rumah tangga. Untuk rumah
tangga baru yang merupakan pecahan dari suatu keluarga, maka
identifikasinya merupakan kepala rumah tangga saja.

Rincian (10) Nama Kepala Rumah Tangga


Rincian ini bersesuaian dengan informasi pada rincian (9).
Jika rincian (9) berkode 1 atau 2, maka isikan nama KRT
pada rincian (10). Sedangkan jika rincian (9) berkode 3,
maka nama KK sama dengan nama KRT, sehingga isian
rincian (9) harus sama dengan rincian (3).
62
CAPI VBH22-P

Rincian (11). Pendidikan Kepala Rumah Tangga (KRT)


Pencacah mengumpulkan informasi pendidikan tertinggi
yang ditamatkan oleh KRT, dan selanjutnya memilih isian
sesuai tingkat pendidikan KRT dimaksud.

Rincian (12). Jumlah ART (Anggota Rumah Tangga)


Pencacah menanyakan orang yang biasa tinggal, makan
minum dan dalam satu pengelolaan kebutuhan sehari-hari
dalam rumah tangga tersebut berdasarkan konsep anggota
rumah tangga. Dalam suatu rumah tangga minimal ada 1 (satu)
ART.

63
CAPI VBH22-P

Rincian (13). Apakah Ada ART yang Bekerja/Berusaha?


Petugas melakukan identifikasi apakah ada anggota rumah
tangga yang bekerja/berusaha di rumah tangga tersebut.

Rincian (14). Apakah Berencana Pindah dalam Waktu


4 Bulan Mendatang?
Petugas melakukan identifikasi apakah rumah tangga
tersebut berencana pindah dalam waktu 4 bulan
mendatang.

64
CAPI VBH22-P

Rincian (15). Ruta Eligible


Isian dari ruta eligible akan terisi Ya jika ruta memenuhi syarat
ruta eligible.

Pengisian Blok Catatan


Blok Catatan digunakan untuk menuliskan informasi penting
terkait pemutakhiran keluarga/rumah tangga

65
PENAMBAHAN KELUARGA
BARU
PENAMBAHAN KELUARGA BARU

a. Pastikan keluarga baru tersebut belum ada dalam daftar


pemutakhiran dengan cara melakukan filter nama.
b. Pilih tanda + pada halaman Assignment.
c. Jika keluarga baru menempati bangunan yang belum ada
(belum tergambar) pada peta, lakukan update titik bangunan
dengan membuat tagging lokasi. Nomor urut bangunan
menggunakan nomor bangunan tempat tinggal keluarga yang
terdekatnya kemudian ditambahkan dengan abjad.
d. Jika keluarga baru tinggal dalam 1 (satu) bangunan yang sama
dengan keluarga yang sudah ada di daftar pemutakhiran,
isikan dengan nomor urut bangunan yang sama dengan
keluarga yang ada di daftar.

67
PENAMBAHAN KELUARGA BARU

e. Tuliskan informasi SLS dimana keluarga tinggal.

f. Nomor urut keluarga diisi dengan melanjutkan nomor urut


keluarga terbesar pada masing-masing SLS di blok sensus
tersebut.
g. Isikan nama Kepala Keluarga dan alamat keluarga baru.
h. Rincian keberadaan keluarga diisi dengan kode 2 (keluarga baru).
i. Lakukan tahapan selanjutnya sama, yaitu melakukan identifikasi
pengelolaan kebutuhan dari keluarga, mengisikan nomor urut
rumah tangga, nama KRT, dan seterusnya.

68
PENAMBAHAN RUTA BARU
DALAM 1 KK
PENAMBAHAN RUTA BARU DALAM 1
KK
a. Jika rumah tangga baru menempati bangunan yang belum ada (belum tergambar) pada peta, maka
gunakan nomor bangunan terdekatnya ditambah dengan abjad.
b. Jika rumah tangga baru tinggal dalam 1 (satu) bangunan yang sama dengan rumah tangga yang sudah
ada di daftar pemutakhiran, isikan dengan nomor urut bangunan yang sama.
c. Isikan informasi SLS dimana rumah tangga tinggal.
d. Isikan nomor urut keluarga, nama kepala keluarga merujuk pada keluarga yang menjadi penanggung jawab
pengurusan rumah tangga,
e. Alamat menyesuaian pada bangunan tempat tinggal masing-masing rumah tangga.
f. Keberadaan keluarga di-skip (tidak ada isian).
g. Nomor urut rumah tangga melanjutkan nomor urut terbesar dalam daftar pemutakhiran.
h. Isikan informasi variabel pendidikan, jumlah ART, dst.

70
CONTOH KASUS
1 KELUARGA  1 RUTA

72
1 KELUARGA  BEBERAPA RUTA

 Contoh kasus:

Keluarga Dany tinggal bersama istri, anak-anak, menantu dan cucunya, juga menyewakan
kamar untuk orang lain. Seluruh yang tinggal di rumah tersebut tergabung dalam satu kartu
keluarga. Anaknya Andri bersama istri dan cucunya, serta penyewa kamar Barun dan
istrinya ternyata bertanggung jawab terhadap kebutuhan sehari-harinya secara terpisah
dari Dany

73
1 KELUARGA  BEBERAPA RUTA

Penulisan untuk KK
Dany: pengelolaan
makan/minum keluarga
rincian (7) diisi 3. Beri
nomor urut rumah tangga
pada rincian (9) sesuai
urutan terakhir rumah
tangga yang sudah
dimutakhirkan

74
1 KELUARGA  BEBERAPA RUTA

Penulisan untuk rumah


tangga Andri, Untuk
menuliskan informasi
rumah tangga baru,
gunakan insert tanda +.
isian informasi keluarga
masih merujuk pada
Dany.

12

75
1 KELUARGA  BEBERAPA RUTA

Penulisan untuk rumah


tangga Barun, isian
informasi keluarga masih
merujuk pada Dany

13

76
BEBERAPA KELUARGA  1 RUTA

Penulisan informasi pemutakhiran pada


keluarga yang bertanggung jawab terhadap
rumah tangga adalah sebagai berikut:
 Pengelolaan rumah tangga diisi dengan
1 (satu),
 Nomor urut rumah tangga digunakan
untuk seluruh keluarga yang tergabung
dalam satu rumah tangga.
 Isian variabel jumlah ART merupakan
gabungan dari seluruh keluarga yang
menjadi 1 (satu) rumah tangga

77
BEBERAPA KELUARGA  1 RUTA

Penulisan informasi pemutakhiran


pada keluarga yang ditanggung
adalah sebagai berikut:
 Pengelolaan rumah tangga diisi
dengan 0 (nol);
 Nomor urut dan nama KRT
merujuk pada informasi kepala
rumah tangga-nya;
 Isian berhenti sampai rincian (10);

78
UPDATE TITIK BANGUNAN
PETA
Tata cara cara tagging/pengambilan lokasi
bangunan untuk kasus ketidaksesuaian antara
nomor urut bangunan pada Peta WB-2020 dan
VBH22-P
1. Jika posisi titik bangunan pada peta tidak sesuai dengan lapangan:
• Jika nomor bangunan belum digunakan oleh keluarga lain, lakukan tagging titik bangunan di
lokasi yang baru dan beri nomor yang sama
• Jika nomor bangunan sudah digunakan oleh keluarga lain, lakukan tagging titik bangunan di
lokasi yg baru & beri nomor baru dengan menuliskan no. bangunan terdekat ditambahkan abjad.
2. Jika nomor bangunan pada aplikasi pemutakhiran ada, tetapi pada peta tidak ada:
• Lakukan tagging titik bangunan di lokasi sesuai lapangan dan beri nomor sesuai pada
aplikasi.
3. Jika nomor bangunan pada peta ada, tetapi pada aplikasi pemutakhiran tidak ada:
• Identifikasi keluarga yang tinggal di bangunan sesuai dengan posisi pada peta, cari keluarga
tersebut pada aplikasi, jika ada dan belum memiliki nomor bangunan, isikan nomor sesuai pada
peta, 80
Tata cara cara tagging/pengambilan lokasi
bangunan untuk kasus ketidaksesuaian antara
nomor urut bangunan pada Peta WB-2020 dan
VBH22-P
4. Jika ada keluarga/rumah tangga baru (yang tidak ada pada aplikasi pemutakhiran dan tidak ada
pada peta):
• Cek apakah keluarga/rumah tangga baru tersebut tinggal bersama keluarga lain di bangunan
yang sama. Jika iya, tuliskan nomor bangunan yang sama. Pastikan titik dan nomor
bangunannya sudah tercantum pada peta.
• Jika keluarga/rumah tangga baru tersebut menempati bangunan yang belum ada pada aplikasi
pemutakhiran maupun pada peta, lakukan tagging titik bangunan baru pada peta dan beri
nomor bengunan dengan menambahkan alphabet setelah nomor bangunan terdekat.
Contoh: Jika bangunan baru terletak di sebelah bangunan bernomor 138, bangunan baru dapat
diberi nomor 138A.
5. Jika dalam peta tidak ada titik dan nomor bangunan:
• Lakukan tagging titik dan nomor bangunan pada peta satu per satu bersamaan dengan
kunjungan door to door pemutakhiran keluarga/rumah tangga.

81
PROSEDUR PENGGANTIAN
SAMPEL RUTA
VBH22-DSRTU

83
VBH22-DSRTU

Kolom (10) diisi informasi rumah tangga terpilih sampel tersebut dicacah HR pada minggu ke berapa, yaitu:
Kode 1: Minggu ke-1 Kode 3: Minggu ke-3
Kode 2: Minggu ke-2 Kode 4: Minggu ke-4
 Pencacah menuliskan hasil pencacahan setiap rumah tangga sampel pada kolom (11)-(14).

Kode 1: Berhasil dicacah.


Kode 2: Tidak ada ART/responden yang dapat memberi jawaban sampai akhir masa pencacahan.
Kode 3: Responden menolak.
Kode 4: Rumah tangga pindah/bangunan sensus sudah tidak ada. 84
VBH22-DSRTP

85
VBH22-DSRTP

86
PROSEDUR PENGGANTIAN SAMPEL

Pencacah harus melaporkan kondisi tersebut kepada pengawas dengan melakukan pengisian form
permintaan penggantian sampel. Selanjutnya pengawas memilih sampel pengganti rumahtangga dengan
prosedur sebagai berikut:
- Memilih sampel pengganti pada daftar VBH22-DSRTP pada blok sensus yang sama dengan sampel
utama yang akan diganti.
- Memilih rumah tangga sesuai dengan golongan rumah tangga sampel utama..
- Jika tidak tersedia rumah tangga dengan golongan yang sama, maka pengawas mencari rumah
tangga sampel pengganti pada daftar sampel pengganti VBH22-DSRTP yang tingkat pendidikan
KRT-nya sama dengan tingkat pendidikan KRT rumah tangga sampel utama.

87
PROSEDUR PENGGANTIAN SAMPEL
- Jika tidak tersedia rumah tangga dengan golongan dan tingkat pendidikan KRT yang sama,
maka memilih rumah tangga sampel pengganti yang sesuai dengan jumlah ART rumah tangga
sampel utama.
- Pengawas mengisi form permintaan penggantian sampel pada baris sampel di ganti.
- Pengawas memberikan form permintaan penggantian sampel kepada pencacah.

Setelah pencacah mendapatkan kembali form permintaan penggantian sampel dari pengawas
maka pencacah menyalin identitas sampel pengganti tersebut pada daftar VBH22-DSRTP kosong.
Daftar VBH22-DSRTP yang sudah diisi identitas sampel pengganti kemudian disatukan dengan
Daftar VBH22-DSRTU sehingga menjadi lembar terakhir dokumen VBH22-DSRTU.

88
CONTOH PROSEDUR PENGGANTIAN
SAMPEL

Pada saat Pencacah melakukan pencacahan rumahtangga sampel utama VBH22-DSRTU, untuk
nomor urut sampel rumah tangga 2, yaitu rumah tangga Ade Saepudin dengan golongan 5,
pendidikan KRT berkode 2, dan jumlah ART sebanyak 5 orang, ternyata tidak dapat dicacah
karena pindah ke luar blok sensus setelah masa updating sebelum masa pencacahan, maka
rumah tangga Ade Saepudin tersebut harus diganti dengan rumah tangga dengan golongan yang
sama dan belum dijadikan sampel pada Daftar Sampel Rumah Tangga Pengganti (VBH22-
DSRTP), yaitu kolom (7)-nya berkode 5, yaitu rumah tangga Cacah.

89
FORM PERMINTAAN PENGGANTIAN
SAMPEL PERMINTAAN PENGGANTIAN SAMPEL

PROVINSI [32] JAWA BARAT DESA/KELURAHAN [003] TAJUR


KABUPATEN / KOTA [01] BOGOR NOMER BLOK SENSUS 006B
KECAMATAN [200] CITEUREUP NOMER KODE SAMPEL (NKS) 59162
NAMA PENGAWAS FREYA NAMA PENCACAH HUMAIRA

NO URUT
NO PENDIDIKAN JUMLAH
DAFTAR BANGUNAN RUMAH TANGGA NAMA KEPALA RUMAH TANGGA ALAMAT GOLONGAN ALASAN DIGANTI
URUT SAMPEL KRT ART
TEMPAT HASIL
RUTA
TINGGAL PEMUTAKHHIRAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
VBH22-DSRTU 2 19 18 ADE SAIPUDIN JL RAYA LEUWI BILIK 05 5 2 5 4
1
VBH22-DSRTP 15 36 38 CACAH KP. LEUWI BILIK 5 2 4

VBH22-DSRTU

VBH22-DSRTP

VBH22-DSRTU

VBH22-DSRTP

VBH22-DSRTU

VBH22-DSRTP

VBH22-DSRTU

VBH22-DSRTP

*) Kolom (11)

2 :Tidak ada ART/responden yang dapat memberi jawaban sampai akhir masa pencacahan.
3 : Responden menolak.
4: Rumah tangga pindah/bangunan sensus sudah tidak ada

90
VBH22-DSRTP KOSONG

15 [002200] RT 001 RW 006 36 38 CACAH KP. LEUWI BILIK 5 2 4

91
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai