Anda di halaman 1dari 10

TEORI DAN MODEL

PEMBANGUNAN EKONOMI
ISLAM
Permasalahan Pembangunan :
 Faktor Internal :
1. Buruknya Jaminan Keamanan
2. Tidak adanya Kepastian Hukum
3. Penyelundupan dan Penyelewengan
4. Persaingan Nasional yang rendah
5. Infrastruktur yang tidak memadai
6. dll

 Faktor Eksternal :
1. Persaingan global yang tajam
2. Berkurangnya kepercayaan asing
3. Subsidi
4. Lingkungan
5. dll
Pembangunan dalam Ekonomi Islam
Al-Falah yaitu kesuksesan yang hakiki berupa
tercapainya kebahagiaan dalam segi material dan
spiritual serta tercapainya kesejahteraan di dunia dan
1 Tujuan akhirat. Suatu kesuksesan dalam aspek material
Falah tidaklah menjadi sesuatu yang bermakna apabila
Kesejahteraan dunia dan akhirat mengakibatkan kerusakan dalam aspek kemanusiaan
lainnya seperti persaudaraan dan moralitas.
Tiga Pilar Ekonomi Syariah adalah Keadilan,
Keseimbangan dan Kemaslahatan yang tercermin
dari aktifitas ekonomi yang menghindari
Keadilan Keseimbangan Kemaslahatan riba,maysir,gharar,dzalim dan haram, adanya
Menghindari
keseimbangan aktivitas di sektor riil-finansial,
Riil-finansial Iman/takwa 3 Pilar pengelolaan risk-return, aktivitas bisnis-sosial, aspek
Riba
Risk-return Regenerasi spiritual-material dan azas manfaat-kelestarian
Maysir
Bisnis-sosial Jiwa lingkungan, serta melindungi keselamatan kehidupan
Gharar
Material-spiritual Harta
Dzalim beragama, proses regenarasi, perlindungan jiwa, harta
Manfaat-lestari Akal
Haram daan akal.
Fondasi Ekonomi Syariah:
Ukhuwwah yang meletakkan tata hubungan bisnis
UKHUWAH dalam konteks persaudaraan universal untuk mencapai
kesuksesan bersama.
SYARIAH AKHLAQ
Syariah yang membimbing aktivitas ekonomi sehingga
AQIDAH 4 Fondasi sesuai dg kaidah-kaidah syariah.
Akhlaq yang membimbing aktivitas ekonomi
senantiasa mengedepankan moralitas sbg cara
mencapai tujuan.
Aqidah membentuk integritas yang membentuk good
governance dan market discipline yang baik.
Bagaimana Pembangunan dalam Ekonomi Islam dari waktu ke
waktu ???
IBN KHALDUN’S CONTRIBUTION
Interdisciplinary, Dynamic Model
Kontribusi Ibn Khaldun (Lintas Disiplin, Model Dinamik)

Dinamika sosioekonomi pada


ilmu ekonomi Islam klasik,
yang dikenal sebagai “kontribusi Ibn Khaldun”,
yang menempatkan pusat analisisnya adalah manusia,
dia berpandangan bahwa:
“the rise and fall of dynasties or civilizations
to be closely dependent on
the well-being or misery of the people”.
Keseluruhan “Model Ibn Khaldun” tersebut
dapat diringkas dalam nasihatnya kepada para raja sbb:

1. Kekuatan kedaulatan (al-mulk) tidak dapat dipertahankan kecuali dengan


mengimplementasikan Syariah.
2. Syariah tidak dapat diimplementasikan
kecuali oleh sebuah kedaulatan (al-mulk).
3. Kedaulatan tidak akan memperoleh kekuatan
kecuali bila didukung oleh sumber daya manusia (al-rijal).
4. Sumber daya manusia tidak dapat dipertahankan
kecuali dengan harta benda (al-mal).
5. Harta benda tidak dapat diperoleh
kecuali dengan pembangunan (al-’imarah).
6. Pembangunan tidak dapat dicapai
kecuali dengan keadilan (al-’adl).
7. Keadilan merupakan tolok ukur (al-mizan)
yang dipakai Allah untuk mengevaluasi manusia, dan
8. Kedaulatan mengandung muatan
tanggung jawab untuk menegakkan keadilan.
Pembangunan Nasional (1)
Level individu
Konsep syariah mewarnai proses pembangunan sistem ekonomi mulai dari
tingkat mikro-ekonomi dalam hal pembentukan preferensi pelaku.

Fathanah : mendorong terbentuknya perilaku profesional dan kompeten


untuk mempertahankan kualitas dan efisiensi operasi yang tinggi.
Amanah : menciptakan disiplin dan komitmen yang akan meningkatkan
akuntabilitas dan tingkat keandalan lembaga keuangan.
Shidiq : menciptakan integritas dan konsistensi yang diharapkan dapat
meningkatkan keamanan transaksi keuangan yang akan berpengaruh
pada tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi.
Tabligh : mewujudkan perilaku transparan dan komunikatif yang secara
konstruktif akan mengurangi intensitas agency problem yang ada
akibat asymmetric information. Nilai-nilai yang dibangun tentunya
sangat sejalan dengan konsep Good Corporate Governance (GCG) dan
market discipline yang telah menjadi semangat pengembangan
sistem keuangan dan perbankan secara internasional
Pembangunan Nasional (2)
Level makro
Kerangka umum syariah dalam kegiatan ekonomi yang ditopang oleh
tiga pilar utama memberikan implikasi sbb:

1. Harta dalam ekonomi syariah memiliki peran yang efektif dalam


memfasilitasi kegiatan investasi, perdagangan, dan peningkatan
kesejahteraan sosial masyarakat.
2. Ekonomi syariah menekankan kebersamaan dalam memperoleh
manfaat (sharing economics).
3. Esensi pembatasan bentuk transaksi yang mengandung maysir
melarang lembaga untuk terlibat dalam transaksi keuangan yang
tidak memiliki kaitan yang jelas dengan sektor riil.
4. Orientasi kegiatan perdagangan dan investasi ditujukan pada hal-hal
yang halal dan thayyib.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai