Anda di halaman 1dari 27

TERAPI LATIHAN FUNGSIONAL

“STRENGTHENING DAN
CONDITIONING EXERCISES”

Amriansyah Syetiawinanda, S.Ft, M.Or


Materi Disampaikan Pada Mahasiswa/i Fisioterapi
Kelas Paralel
2018-2019
Tujuan Perkuliahan
Setelah mempelajari materi ini setiap mahasiswa/I dapat :
1. Memahami pengertian strengthening dan conditioning exercises.

2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi strengthening dan

conditioning exercises.
3. Memahami jenis-jenis strengthening dan conditioning exercises.

4. Memahami prinsip-prinsip strengthening dan conditioning exercises.

5. Memahami tindakan pencegahan dan kontaindikasi strengthening

dan conditioning exercises.


Pengertian Strengthening dan
Conditioning Exercises

Strengthening Conditioning
Exercises Exercises
adalah latihan penguatan adalah aktivitas yang
otot/grup untuk digunakan untuk
menghasilkan tenaga meminimalisir cidera/injury
dengan upaya maksimal dan meningkatkan
secara statis & dinamis. performance
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Ukuran Cross-Sectional Otot

Recruitment motor unit

Hubungan length-tension otot ???


Fiber Type

Tipe Kontraksi
 Ukuran Cross-Sectional Otot
 Recruitment Motor Unit
 Hubungan length-tension Otot
 Fiber Type

Type Serat Otot Serat Otot


Type 1 Type 2
(Slow Twitch) (fast Twitch)
Warna Otot Merah Putih
Kandungan Banyak Sedikit
Myoglobin
Pembentukan Lambat Cepat
ATP
Sistem Energi Aerobik Anaerobik
(ATP+Creatine)
Kontraksi Otot Lambat Cepat
Daya Tahan Baik Kurang
Jenis Olahraga Endurance/ Anaerobik
aerobik
 Tipe Kontraksi

Isometric

• Eccentric
Isotonic • Concentric

Isokineti
k
Jenis-jenis Strengthening dan
Conditioning Exercises
Isometric Suatu bentuk latihan statik yang dilakukan pada saat
Exercises otot berkontraksi tanpa terjadi perubahan panjang
otot & tanpa gerakan sendi.

Strength akan meningkat jika kontraksi isometric


dilakukan melawan resisten, dan dilakukan paling
tidak selama 6 detik.

Selama isometric training penggunaan beban latihan


(resisten) sekitar 60-80% dari muscle’s force-
developing capacity untuk mencapai strength.
Isotonic Bentuk latihan dinamik yang dilakukan dengan
Exercises melawan beban yang konstan atau beban bervariasi
dan terjadi pemanjangan atau pemendekan otot pd
jarak gerak sendi yg memungkinkan.
Concentric versus Eccentric

Open Chain Exercises versus Close Chain Exercises


Isokinetic Suatu bentuk dynamic exercise dimana kecepatan
Exercises pemendekan / pemanjangan otot dikontrol oleh
suatu rate-limiting device yg mengontrol
(membatasi) kecepatan gerakan suatu bagian
tubuh.
Isokinetic exercise dpt dilakukan dgn concentric
pada semua rate-limiting devices & juga
eccentric. Dalam dua bentuk latihan tersebut,
kecepatan gerak harus konstan
Prinsip-prinsip Strengthening
dan Conditioning Exercises
 Progressive Overload (Prinsip beban berlebih)
 Merupakan salah satu prinsip dasar latihan untuk
meningkatkan kerja otot.
 Berfokus pada penguatan otot dan bersifat progresif
 Bagaimana caranya ???
• Meningkatkan Beban (per 5 kg)
• Meningkatkan Repetisi
• Meningkatkan Set
 Specificity Exercises (Program Latihan Spesifik)
 Pilih bentuk latihan yang sesuai dengan target latihan otot
yang ingin dicapai.
• Pectorals : Bench Press, Fly Chest
• Biceps : Dumbell Cruls
• Triceps : Cable Pushdown
• Shoulder : Lateral Raises
• Leg : Squat, Lunges
 FITT Principle
 Prinsip latihan yang dibuat untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan program latihan yang dibuat.
• Frequency : How Often ?? (recommend 4 to 6 times per week)
• Intensity : How Hard??(various levels for muscle confusion)
• Type : How and What?? (various levels for muscle confusion)
• Time : How Long?? (40 to 60 minutes per day)
 Rest and Recovery
 Prinsip ini semakin banyak berlatih/keras, semakim
banyak untuk pemulihan yang dilakukan (istirahat).
 Jangan latihan yang sama diberikan 2 hari berturut-
turut.
 The Adaptation Principle
 Prinsip dimana tubuh bereaksi menerima beban yang
diberikan saat latihan
 Dengan istirahat yang tepat habis latihan, dapat
mempengerauhi kondisi menjadi bugar (kuat dan lebih
cepat)
 Reversbility Principle
 Perubahan adaptif dalam sistem tubuh, seperti peningkatan
kekuatan atau daya tahan, respons terhadap program latihan
resistensi bersifat sementara kecuali peningkatan pelatihan
diinduksi secara teratur digunakan untuk kegiatan fungsional
maintance program.
 10 % kekuatan akan hilang, setelah 8 minggu berhenti
latihan
 30-40 % daya tahan otot akan hilang, selama periode waktu
yang sama
 Overtraining Principle
 Terlalu banyak latihan dan terlalu sedikit waktu untuk
pemulihan (rest)
 Symptoms ;
• Lack of energy

• Mild soreness, general aches, and pains

• Sudden drop in performance

• Insomnia

• Headaches

• Increase in resting heart rate


Tindakan Pencegahan dan Kontraindikasi
Strengthening and Conditioning Exercises
 Tindakan Pencegahan

 Valsava Manuver, adalah terjadinya penutupan glottis saat

melakukan ekspirasi, harus dihindari selama melakukan


exercise. Ketika seseorang memaksakan untuk melakukan
& berusaha dalam waktu lama, gejala tersebut dapat timbul.
 Kelelahan adalah gejala kompleks yang mempengaruhi

penampilan fungsional & harus dipertimbangkan dalam


program latihan.
 Gerakan substitusi adalah resisten pada otot yang
berkontraksi terlalu besar.
• Contoh : deltoid & supraspinatus lemah/abduksi lengan

nyeri, pasien akan mengelevasikan scapula & lateral


fleksi trunk sisi kontralateral.
 Kontraindikasi

 Inflamasi

Resisten dapat mengakibatkan pembengkakan & kerusakan


lebih berat pada otot/sendi.
 Nyeri

Nyeri berat pd otot/sendi selama melakukan resistance


exercise atau lebih dari 24 jam setelah latihan, resisten harus
dibatasi atau dikurangi secara substansi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai