• Keputusan-keputusan :
• Keputusan Menteri Lingkungan hidup No.48/MENLH/11/1996, tentang baku tingkat kebisingan
• Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak
Penting.
• Keputusan Kepala Bapedal No.08 tahun 2000, tentang Keterlibatan masyarakat dan keterbukaan
informasi dalam proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
AMDAL
Pengertian AMDAL
• Amdal adalah Kajian mengenai Dampak Besar dan Penting sari suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
PROSES PENAPISAN
PERMEN LH No.11 TAHUN 2006
PROSES PERIJINAN
Lampiran I
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor : 11 Tahun 2006
Tanggal : 2 Oktober 2006
I. Bidang Sumber Daya Energi dan Mineral
C. LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
1. Pembangunan jaringan > 150 kV Keresahan masyarakat karena harga tanah turun
transmisi Adanya medan magnet dan medan listrik
Aspek sosial, ekonomi dan budaya terutama pada pembebasan lahan dan keresahan
masyarakat
2. Pembangunan ≥ 100 MW Berpotensi menimbulkan dampak pada:
a. PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU (dalam satu Aspek fisik kimia, terutama pada kualitas udara (emisi, ambient dan kebisingan) dan
lokasi) kualitas air (ceceran minyak pelumas, limbah bahang) serta air tanah.
Aspek sosial, ekonomi dan budaya, terutama pada saat pembebasan lahan dan
pemindahan penduduk.
b. Pembangunan PLTP ≥ 55 MW Berpotensi menimbulkan dampak pada:
(pengembangan Panas Aspek fisik-kimia, terutama pada kualitas udara (bau dan kebisingan) dan kualitas air.
Bumi) Aspek flora fauna.
Aspek sosial, ekonomi dan budaya, terutama pada pembebasan lahan.
c. Pembangunan PLTA ≥ 15 m Perubahan fungsi lahan
dengan: ≥ 200 ha Berpotensi menimbulkan dampak pada:
- Tinggi bendung, atau ≥ 50 MW - Aspek fisik-kimia, terutama pada kualitas udara (bau dan kebisingan) dan kualitas air.
- Luas genangan, atau - Aspek flora fauna.
- Kapasitas daya (aliran - Aspek sosial, ekonomi dan budaya, terutama pada pembebasan lahan.
langsung) Termasuk dalam kategori “large dam” (bendungan besar).
Kegagalan bendungan (dam break), akan mengakibatkan gelombang banjir (flood surge)
yang sangat potensial untuk merusak lingkungan di bagian hilirnya.
Pada skala ini dibutuhkan spesifikasi khusus baik bagi material dan desain konstruksinya.
Pada skala ini diperlukan quarry/burrow area yang besar, sehingga berpotensi
menimbulkan dampak.
Dampak pada hidrologi.
d. Pembangunan ≥ 10 MW Membutuhkan areal yang sangat luas.
pembangkit listrik dari Dampak visual (pandang).
jenis lain (antara lain: Dampak kebisingan.
OTEC (Ocean Thermal Khusus penggunaan gambut berpotensi menimbulkan gangguan terhadap ekosistem
Energy Conversion), gambut.
Surya, Angin, Biomassa,
Gambut,dan lain-lain)
KA - ANDAL
• Dokumen Kerangka Acuan ANDAL (KA-ANDAL) memegang peranan
penting dalam dalam proses AMDAL karena dalam dokumen inilah
pemrakarsa menuangkan niatnya melakukan kajian ANDAL dan
menjelaskan apa saja yang akan dikaji. Untuk menentukan apa yang akan
dikaji, akan dilakukan suatu tahap yang disebut pelingkupan.
Tujuan Pelingkupan :
Untuk merancang kajian ANDAL agar menjadi kajian yang tepat sasaran.
Dampak Prioritas
Dampak
Penting Dampak Penting
Potensial
Hipotetik Hipotetik
Ron Lingkungan
Hisup
Berdasarkan Permen LH No.08 Tahun 2006, tetantang Pedoman Penyususnan Analisis mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
Parameter, Metode Analisis dan Peralatan Iklim
6 Kesadahan Mg/l
7 Amoniak bebas Mg/l Metode Nessler Lab Induk
8. Natrium (Na) Mg/l AAS Lab Induk
9. Arsen (As) Mg/l AAS Lab Induk
10 Nikel (*Ni) Mg/l AAS Lab Induk
11. Barium (Ba) Mg/l AAS Lab Induk
12. Besi (Fe) Mg/l AAS Lab Induk
13. Mangan (Mn) Mg/l AAS Lab Induk
14 Tembaga (Cu) Mg/l AAS Lab Induk
15. Timbal (Pb) Mg/l AAS Lab Induk
16. Seng (Zn) Mg/l AAS Lab Induk
17. Krom Total Mg/l AAS Lab Induk
18. Zat organik Mg/l Spektrofotometri Lab induk
BAKTERIOLOGI
1. Total koliform JPT/100 ml Botol steril model tabung Lab Induk
ganda, inkubator
2. Koliform tinja JPT/100 ml Botol steril model tabung Lab Induk
ganda, inkubator
Sumber : Permenkes RI Nomor 416/PER/XI/1990
Prakiraan dan Evaluasi Dampak
a. Metoda Matematika
a. Kualitas Udara
Untuk memprediksi resuspensi debu yang diakibatkan oleh pergerakan roda
kendaraan pada tahap pematangan lahan digunakan persamaan :
dimana :
2QL H
2
C x, z .Exp 0,5
2 0,5
z z
dimana :
r2
LP2 LP1 20.log
r1
Dari sumber garis/bergerak dari kegiatan transportasi :
r2
LP2 LP1 10. log
r1
dimana :
a. Hidrologi
Q = 1/360 x C x I x A
dimana :
Q = Debit, m3/det
C = Koefisien run-off
I = Intensitas hujan, mm/jam
A = Luas Tanggkapan Air Hujan, Ha
Kualitas Air
dimana :
Limbah cair dari kegiatan ini bersumber dari kegiatan serta sarana
penunjangnya pada tahap konstruksi maupun tahap operasi rencana kegiatan.
Prakiraan ini didasarkan pada kasus terburuk (worst case scenario) yang dapat
terkena dampak akibat adanya limbah cair dari kegiatan Proyek.
Metode non Matematis
a. Metode Analogi
Metode analogi digunakan untuk memperkirakan besarnya dampak yang mempunyai kesamaan dengan
dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan Pembangunan di tempat lain, seperti dampak penurunan kualitas
udara dan penurunan muka air tanah
Metode penilaian para ahli digunakan untuk memprakirakan besarnya dampak yang sulit diestimasi
dengan pendekatan model, seperti dampak pada kesehatan masyarakat, persepsi masyarakat, dan
sistem sosial lainnya.
EVALUASI DAMPAK
Dampak lingkungan dinyatakan penting apabila suatu komponen/indikator /parameter lingkungan
memenuhi kriteria dampak penting sebagaimana Keputusan Kepala Bapedal No. Kep 056/1994. Tujuh
kriteria dimaksud mencakup :
4. Intensitas dampak