Anda di halaman 1dari 16

TEK.

SEDIAAN STERIL
( QUALITY CONTROL )

DOSEN
Meiana Dwi Andini., S. Si, M.Farm., Apt.

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

Dwi Uswhatun Hasanah 332198420039


Nurmila Syarma Ardini 332198420248
Rini Zulianti 332198420221
Rita Anjarsari 332198420218
Syahfira Mulia 332198420057
Apa itu
Quality
Control ?

Quality control atau pengawasan mutu


adalah bagian yang essensial dari
cara pembuatan obat yang baik agar
tiap obat yang dibuat memenuhi
persyaratan mutu yang sesuai dengan
tujuan penggunaannya
PENGERTIAN STERILISASI

• Dalam pengertian steril berarti bebas dari mikroorganisme baik


bentuk vegetatif, nonvegetatif, patogen maupun nonpatogen

• Jika tidak ada kondisi pertengahan, mutlak antara steril dan tidak
steril

• Jika pada penandaan obat dituliskan kata “steril”, berarti bahwa


dari sampel suatu batch yang diambil dan telah dilakukan uji
sterrilitas menurut buku resmi ( Farmakope Indonesia ed IV ),
hasilnya memenuhi syarat yang sudah ditetapkan.
SYARAT QUALITY CONTROL
SEDIAAN PARENTERAL

• Steril

• Bebas kontaminasi pirogenik dan endotoksin

• Bebas partikel partikulat

• Stabil secara fisika, kimia dan mikrobiologi

• isotonitas
TUGAS DAN
TANGGUNG
TUGAS JAWAB QC
Mengendalikan kualitas (mutu) dan menguji produk sesuai dengan standar CPOB

TANGGUNG JAWAB

 Memantau perkembangan seluruh produk yang diproduksi


 Menganilis, menilite, dan menguji seluruh produk
 Melakukan verifikasi seluruh produk
 Memonitoring proses dalam pembuatan produk
 Memastikan barang yang diproduksi memenuhi standar kualitas perusahaan.
Ruang lingkup
Quality Control meliputi:
1. Sampling dan Pemeriksaan Raw
Material
Sampling raw material dibagi menjadi 2 (dua), yaitu sampling bahan kemas dan
sampling bahan baku. Kegiatan ini dilakukan setiap kali ada bahan baku dari pemasok
datang ke gudang karantina.

2. Sampling dan Pemeriksaan Produk


Pemeriksaan yang dilakukan pada produk formulasi yaitu produk antara, produk ruahan
dan produk jadi. Pengujian-pengujian yang dilakukan setiap produksi meliputi IPC (In
Process Control), Produk Antara, Produk Ruahan, dan Produk Jadi.
3. Pemantauan Sanitasi dan Higienitas
Pemantauan ini dilakukan oleh bagian QC dengan melakukan pengujian terhadap jumlah
mikroba dalam ruang produksi atau dalam laboratorium mikrobiologi. Pengujiannya dilakukan
dengan meletakkan cawan petri yang berisi media pertumbuhan bakteri pada titik pojok setiap
ruangan yang dilakukan sesuai standar operasi sampel pemantauan saitasi diletakkan ditempat
seperti di dekat mesin pengisi tube atau daerah yang sering dilewati personil.

4. Pemeriksaan Air dan Limbah


Pemeriksaan air dilakukan setiap hari pada beberapa tempat sampling yakni di sumber air
feed water, air tampungan, air penjernihan, dan Purified Water.
5. Pengelolaan Retained Sample (sampel
pertinggal)
Sampel pertinggal merupakan sampel yang ditinggal dari tiap bets dan disimpan dalam
kondisi ruangan (sesuai label) sampai expired date ditambah 1 tahun.
Sampel pertinggal ini sebagai pembanding produk jadi yang berada dipasaran
sehingga apabila terdapat keluhan produk dikemudian hari, retained sample atau sampel
pertinggal ini dapat digunakan sebagai acuan untuk tiap bets dan disimpan oleh bagian QA.
Banyaknya sampel yang disimpan adalah dua kali jumlah yang dibutuhkan untuk
setiap pengujian. Apabila terdapat keluhan mengenai produk yang berada di pasaran, maka
bagian QA akan mengecek kondisi dari retained sample sesuai dengan nomor bets tersebut.
6. Pemeriksaan Sampel Bahan Baku
Alternatif
Industri biasanya mempunyai suplier bahan baku lebih dari satu, salah satunya sebagai
supplier bahan baku cadangan / alternatif. Tujuannya adalah untuk mencegah berhentinya
proses produksi akibat supplier tidak dapat mensuplai bahan baku ke pabrik.
Pemilihan supplier bahan baku alternatif bukan merupakan hal yang mudah dan cepat,
butuh beberapa tahap untuk menetapkan supplier menjadi supplier alternatif. Pengecekan
dan pemeriksaan kelengkapan dokumen supplier termasuk sertifkasi yang dimiliki paling
tidak memerlukan waktu kurang lebih 1 tahun.
CARA PEMERIKSAAN PRODUK SEDIAAN STERIL

Uji sterilitas Uji kebocoran Uji ph


Metode uji : Metode uji : Metode uji :

Teknik penyaringan dengan Tidak dilakukan pada vial dan botol Menggunakan ph meter atau kertas
filtrasi/filter membran lalu karena tutup karetnya tidak kaku indikator universal
diinkubasi
Prosedur : Prosedur :
Prosedur :
Letakkan ampul didalam zat warna 1. Sebelum digunakan, periksa
1. Inokulasi langsung kedalam media dan dalam ruangan vakum kemudian elektroda dan kalibrasi ph meter
perbenihan zat warna berpenetrasi ke dalam
lubang dan dapat dilihat setelah 2. Gunakan air bebas CO2 untuk
2. Volume tertentu specimen bagian luar ampul dicuci untuk pelarutan dengan pengenceran
ditambah volume tertentu media uji, membersihkan zat warnanya larutan uji
inkubasi selama tidak kurang dari 14
hari, kemudian amati pertumbuhan
secara visual
LANJUTAN....

Uji homogenitas Uji kejernihan Uji keseragaman


volume
Diberlakukan untuk sediaan bentuk Pemeriksaan dilakukan secara visual
suspensi yang harus menunjukan biasanya dilakukan oleh seseorang • Diambil isi ampul dengan spuit
penampakan dari luar yang memriksa wadah bersih dari • Setelah diuji kebocoran
homogenitasnya setelah dilakukan luar dibawah penerangan cahaya • Syarat volume tertera 2,0 ml,
pengocokan pada waktu tertentu yang baik, terhalang terhadap kelebihan yang diperbolehkan
dengan menggunakan alat refleksi kedalam matanya, dan 0,15 ml
viskometer brookfield, sedangkan berlatar belakang hitam dan putih,
pengujian homogenitas emulsi harus benar benar bebas dari partikel Diletakan pada permukaan yang rata
dilakukan secara visual kecil yang dapat dilihat denagn mata secara sejajar lalu dilihat
keseragaman volume secara visual
LANJUTAN....

Uji keseragaman Uji toksisitas


Uji pirogenitas
bobot
• Diambil 10 wadah sediaan injeksi Pirogen adalah produk • Sejumlah zat uji dilarutkan atau
• Wadah di cuci bagian luarnya dan metabolisme mikroorganisme . diencerkan dengan air atau larutan
dikeringkan Umunya bakteri dan kapang NaCl P atau jika zat uji berupa
• Timbang satu persatu dalam serta virus telah di laporkan larutan yang sesuai, dapat
keadaan terbuka dan seluruh sebagai penghasil pirogen. langsung digunakan
wadah beserta isinya ditimbang Bakteri gram negative • Dengan cara menyuntikan IV
• Isi wadah dikeluarkan dan wah memberikan zat pirogenik kepada 5 ekor mencit masing-
tersebut di cuci dengan air poten seperti endotoksin. masing 0,5 ml sediaan uji
selanjutnya dibilas dengan Secara kimiawi, pirogen adalah • Sediaan uji dinyatakan memenuhi
alkohol 70% kemudian zat lemak yang berhubungan syarat
dikeringkan pada suhu 105 dengan suatu molekul
C,kemudian didinginkan dan pembawa yang biasanya
ditimbang merupakan polisakarida, tetapi
bisa juag merupakan suatu
peptida.
Contoh Pelaporan Hasil
Pengujian obat suntik
 Nama Produk  Kelompok Penolakan  Jumlah sampel y
 Nomor Batch  Kontainer yang ditolak diperiksa
 Nomor Container  Jumlah Persen yang  Jumlah sampel y
 Nama Pemeriksa ditolak ditolak
 Kontainer yang Diterima  Batch yang mem
syarat
 Tanda tangan su
DAFTAR PUSTAKA
 Ansel. 1989. Pen  Ansel. 1989. Pengantar gantar Bentuk Sediaa Bentuk Sediaan
Farmasi. n Farmasi. Jakarta Jakarta : UI press

Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta : Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi
III. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Farmakope Indo Farmakope Indonesia ediai nesia ediai IV. Jakarta IV. Jakarta ::
Departemen Kesehatan RI

Anief. 2006. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : UGM Pres


TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai