Manajemen Konflik
Manajemen Konflik
KONFLIK
DOSEN PEMBIMBING : DENI AMELIA, M.Pd
NAMA KELOMPOK
1. ALDY MARSHELLYNO ( 21101152610003)
2. ARYA REMANDA (21101152610006)
3. DIVA AISYA BERLIANA (21101152610010)
4. ELINA EFFENDI (21101152610011)
5. ESZA DES ALFANDRI ( 17101152610412)
6. FAUZI AFRINALDI ( 21101152610014)
7. HASANEN HAIKAL FEBRIAN (21101152610017)
8. RAUDATUL ASIFA ( 18101152610468)
9. SELVITA NALIZA JUANDA (21101152610039)
10. SYAHRIAL NASUTION (21101152610041)
11. WAFI LAILI (21101152610043)
12. YOPI MAHENDRA ( 21101152610045)
DEFINISI MANAJEMEN KONFLIK
1. Menurut Nardjana (1994)
mendefinisikan konflik sebagai akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbada atau berlawanan
antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
Konflik merupakan kondisi terjadinya ketidak cocokan antar nilai atau tujuan yang ingin dicapai , baik yang ada
di dalam diri individu maupun dalam hubungan dengan orang lain.
Konflik adalah suatu situasi dua atau banyak orang saling tidak setuju terhadap suatu permasalahan yang
menyangkut kepentingan organisasi atau dengan timbulnya perasaan permusuhan satu dengan yang lainya.
4. Stoner
Konflik organisasi adalah mencakup ketidak sepakatan soal alokasi sumberdaya yang
langka atau perselisihan soal tujuan, status, nilai persepsi, atau kepribadian
5. Daniel Webster
Mendefinisikan konflik sebagai
Persaingan atau pertentangan antara pihak pihak yang tidak cocok satu sama lain
Keadaan atau perilaku yang bertentangan
Secara umum konflik adalah
Sebuah proses yang dimulai ketika suatu pihak
memiliki persepsi bahwa pihak lain telah
mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang
menjadi kepedulian atau kepentingan pihak
pertama .
CIRI CIRI KONFLIK
Menurut Wijono (1993 :37)
1. Setidak tidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang terlibat suatu
interaksi saling bertentangan sehingga timbul pertentangan dalam mencapai tujuan..
2. Munculnya interaksi ditandai gejala perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan,
mengurangi, dan menekan pihak lain agar dapat memperoleh keuntungan.
3. Munculnya tindakan yang saling berhadap hadapan sebagai akibat pertentangan yang berlarut
larut sehingga menimbulkan ketidak seimbangan
TAHAPAN KONFLIK
Tahapan Tahapan perkembangan kearah terjadinya konflik
4. Faktor lingkungan
JENIS JENIS KONFLIK
Meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu bekerja secara efektif
Meningkatkan hubungan baik kuantitas maupun kualitas
Mneingkatkan motivasi kerja untuk melakukan kompetisi dalam upaya peningkatan prestasi
kerja, Tanggung jawab, Dediksi, Loyalitas, Kejujuran, Inisiatif dan kreatif
Semakin berukurangnya tekanan tekanan, Intrik intrik yang dapat membuat stress bahkan
produktivitas kerja semakin meningkat
Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai dengan potensinya
melaui pelayanan pendidikan, pelatihan dan konseling dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
.
3 Dampak Negatif Konflik
Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir pada waktu
jam kerja
Banyaknya karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang
dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab
Sring terjadi perselisihan antar karyawan
Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran
dari atsan
Meningkatkan kecendrungan karyawan yang keluar masuk ini disebut labor turn over
sehingga menghambat kelancaran dan kestabilan organisasi .
AKIBAT AKIBAT KONFLIK
1. Akibat Negatif
Menghambat Komunikasi
Menggangu kohesi
Mengganggu kerjasama atau “team work”
Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi
Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan
Individu atau personil mengalami tekanan ( stress)
2. Akibat Positif
4. Kompromi
Dalam strategi kompromi ini dilakukan pendekatan kepada pihak-pihak yang berkonflik
untuk mau mengalah. Dalam kompromi semua pihak yang sedang dalam konflik bersedia
untuk mengalah atau tidak mendapatkan apa yang sebenarnya mereka inginkan demi
menjaga hubungan dan kepentingan bersama.
5. Kompetisi
Tindakan tegas dilakukan untuk menyelesaikan konflik, bahkan tanpa ragu mengorbankan
pihak lain.
TUJUAN PENYELESAIAN KONFLIK
Memfokuskan anggota pada visi misi dan tujuan organisasi
Memahami orang lain dan memahami keberagaman
Meningktakan kreativitas
Meningkatkan keputusan mellui pertimbangan
Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan
Menciptakan prosedur dan mekanisme penyelesaian konfli
TERIMAKASI
H